MSM 12

“Apa maksud Tante? Raffa janji tidak akan menyakiti Jelita, karena Raffa ingin dekat dengan Jelita dan melindungi Jelita. Kumohon Tante!”

Bu Alin diam. wanita itu bingung menanggapi ucapan Raffael. Terlebih ingat dengan masa lalu Jelita yang begitu pahit. Lalu jika Raffael mempunyai perasaan lebih pada Jelita, Bu Alin takut pada kedua orang tua Raffael yang pasti menentang hubungan mereka.

“Biarkan Tante yang menjaga Jelita. Karena selama ini Jelita baik-baik saja. kamu tidak usah khawatir!” jawab Bu Alin.

“Tapi, Tante! Raffa mohon, Raffa ingin dekat dengan Jelita.”

Melihat sorot mata Raffael yang serius dengan ucapannya, Bu Alin sangat tahu kalau Raffael adalah pria baik dan dapat dipercaya. Apakah tidak masalah jika ia membiarkan Raffael mendekati Jelita.

“Memangnya bagaimana kehidupan Jelita dan Ethan selama ini, Tante? Kemana mantan suaminya? sepertinya Jelita mengalami trauma berat.” Ucap Raffael mmebuat Bu Alin terkejut saat mendengar kalimat terakhir Raffael.

“Apa kamu tahu sesuatu? Apa kamu baru saja bertemu dengan Jelita?” tanya Bu Alin yang tampak khawatir.

Raffael menganggukkan kepalanya dengan samar. Kemudian ia menceritakan kejadian dimana Jelita sangat ketakutan saat ia mencoba memaksa untuk masuk. Padahal dia tidak berniat buruk. Hanya ingin memberikan mainan untuk Ethan. Tapi dia justru terkejut dengan reaksi ketakutan Jelita.

“Tante, akan ke rumah Jelita dulu!” ujar Bu Alin dan bergegas meninggalkan Raffael.

“Jangan, Tante! Biarkan Jelita sendiri bersama Ethan. Dia butuh waktu sendiri. Raffa yakin kalau Jelita tidak ingin bertemu siapapun saat suasana hatinya sedang tidak baik-baik saja.” cegah Raffael.

Bu Alin pun mengurungkan niatnya untuk pergi. Ucapan Raffael ada benarnya. Mungkin besok pagi ia akan melihat keadaan Jelita.

Raffael terus memaksa Bu Alin untuk menceritakan tentang Jelita. Akhirnya Bu Alin tidak punya pilihan lain hingga akhirnya ia menceritakan masa lalu Jelita yang menurutnya sangat menyedihkan.

“Jelita tidak punya suami.” ucap Bu Alin singkat. Kemudian wanita itu melepas kacamatanya untuk menghapus air matanya yang tiba-tiba keluar begitu saja.

“Maksud Tante Alin apa? Tidak punya suami? lalu anak itu?” tanya Raffael dengan segala pemikiran buruk sudah bersarang dalam benaknya.

Akhirnya setelah lama terdiam, Bu Alin kembali melanjutkan ceritanya. Menjawab pertanyaan Raffael tentang masa lalu Jelita. Raffael harus tahu semuanya, agar ia tidak menyesal di belakang.

“Tante bertemu dengan Jelita empat tahun yang lalu. Saat hujan deras, dia duduk sambil menangis di depan teras rumah Tante.” Ucap Bu Alin dengan menyusut kembali air matanya.

Bu Alin sungguh tidak sanggup lagi melanjutkan ceritanya. Apalagi mengingat kemalangan nasib Jelita waktu itu. tapi saat melihat Raffael, entah kenapa wanita itu ingin kembali melanjutkan ceritanya.

“Tante menolongnya dan membiarkan Jelita untuk tinggal sementara di sini. Tante tidak tahu kalau saat itu kondisi Jelita sedang hamil. Keadaannya saat itu benar-benar terpuruk. Tante jelas sangat khawatir dengan kandungannya. Bahkan Jelita sempat ingin menggugurkan kandungannya. Tapi beruntungnya Tante mengetahui semuanya, jadi niat buruk itu ia urungkan.”

“Setelah beberapa hari tinggal bersama Tante, keadaan Jelita perlahan membaik. Setelah itu dia berani menceritakan masa lalunya.”

Raffael semakin penasaran. Bahkan dia sudah bertekat dalam hatinya, tidak peduli bagaimanapun masa lalu Jelita, ia akan tetap pada pilihannya, yaitu menjaga dan melindungi Jelita.

“Jelita adalah korban pemerko_saan yang dilakukan oleh anak bosnya dimana saat ia magang kuliah. Naasnya lagi, saat diketahui kalau dia mengandung, kedua orang tuanya sangat murka pada Jelita. Terlebih Ayahnya langsung terkena serangan jantung lalu meninggal. Ibunya menyalahkan Jelita lalu mengusirnya.”

Raffael mengepalkan kuat tangannya. dia juga sangat marah mendengar itu semua. Namun marahnya tertuju pada dua orang. Yaitu pria baj***an yang telah memperko_sa Jelita, dan Ibu Jelita yang telah mengusir dan menuduh Jelita atas kematian Ayahnya.

“Lalu bagaimana dengan baj***an itu, Tante? Apa Tante tahu?” tanya Raffael dengan suara menahan marah.

“Jelita sampai saat ini tidak pernah menceritakan tentang pria itu. tidak ingin menuntut pertanggung jawaban dalam bentuk apapapun. Baginya, sekali baj***an, tetap baj***an. Dan ketakutan yang kamu lihat dari Jelita tadi, mungkin benar dia masih trauma dengan kejadian naas itu.”

Raffael benar-benar merasa bersalah pada Jelita atas sikapnya yang memaksa untuk masuk ke rumah wanita itu tadi. bahkan mungkin sampai nanti Jelita masih membencinya. Tapi dia tidak ingin kehilangan wanita itu, terlebih setelah mengetahui masa lalunya.

“Apa kamu yakin akan tetap ingin dekat dengan Jelita setelah tahu masa lalunya yang begitu buruk?” tanya Bu Alin.

“Raffa tetap yakin ingin menjaga dan melindungi Jelita, Tante. Raffa mohon, Tante ikut membantu.” Jawab Raffael.

“Kamu yakin? Bagaimana nanti tanggapan kedua orang tua kamu, Raff? Tante tidak ingin melihat Jelita sakit hati atas penolakan keluarga kamu.” Tanya Bu Alin.

“Sudah, Tante nggak perlu khawatir tentang itu.”

Akhirnya Bu Alin menganggukkan kepalanya. Mungkin Raffael adalah pria yang tepat untuk Jelita. Meskipun jalan yang akan mereka lalui nanti sangat terjal. Terlebih Jelita sendiri yang sulit membuka hatinya untuk siapapun.

Setelah hatinya cukup lega mendengar cerita masa lalu Jelita, akhirnya Raffael berpamitan pulang. dia sangat berterima kasih pada Bu Alin. Bu Alin juga meminta Raffael agar menjaga rahasia itu dan tidak mengatakannya pada Jelita.

“Ya sudah, Raffa pamit dulu, Tante!”

“Iya, hati-hati!”

***

Raffael kini baru saja sampai rumahnya. Ternyata di rumahnya sedang kedatangan tamu. Padahal tubuhnya sangat lelah dan ingin segera istirahat.

“Selamat malam semuanya?” sapa Raffael pada semua orang yang sedang ada di ruang tamu.

Ternyata di sana ada kedua orang tuanya dan sahabat Papanya yaitu Om Chiko dan Tante Chelsea.

“Raffael? Duh keponakan Tante tambah ganteng saja, sudah lama tidak bertemu.” Ucap Tante Chelsea lalu memeluk Raffael.

Begitu juga dengan Om Chiko. Pria itu mengaggap Raffael seperti anaknya sendiri. Setelah itu Raffael ikut bergabung di sana.

“Kamu baru pulang? lembur?” tanya Om Chiko.

“Tidak, Om. Tadi habis dari luar saja setelah pulang kantor. Om dan Tante bagaimana kabarnya? Oh iya Mario kapan pulang?” tanya Raffael.

“Om dan Tante baik. Mario kemungkinan dua bulan lagi akan pulang. dia bilang akan pulang dengan membawa kabar bahagia.” Jawab Tante Chelsea.

“Benarkah, Tante? Wah kabar bahagia apa itu?” tanya Raffael antusias.

“Mario akan bertunangan. Kamu kapan memperkenalkan calon menantu Mama?” sahut Abi seketika itu membuat Raffael malas menatap Mamanya.

Usia Raffael lebih tua daripada Mario. Namun Mario justru lebih dulu bertunangan daripada Raffael yang sejak dulu masih betah dengan status single’nya.

“Tante harap kamu segera menyusul Mario. Dan mendapatkan jodoh yang sangat cantik.” Ujar Tante Chlesea.

.

.

.

*TBC

Happy Reading!!

Terpopuler

Comments

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

CURIGA MARIO YG MMPERKOSA JELITA....

2023-10-08

0

Dyah Puspita

Dyah Puspita

jangan2 Ethan anak Mario

2023-03-14

1

Maya Sari Niken

Maya Sari Niken

apa mario pelakunya?

2023-03-09

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!