MSM 16

Raffael berhasil melindungi Ethan yang hampir saja tertabrak motor. Meskipun pengendara itu tidak melaju dengan kencang, tetap saja kalau Ethan tertabrak pasti akan menimbulkan luka cidera di tubuhnya.

Meskipun Ethan berhasil di selamatkan oleh Raffael, namun sayangnya Raffael yang terkena apesnya. Tubuhnya terguling ke jalan yang terjal, keningnya juga tak sengaja mencium jalan berpaving, bahkan diperkirakan sikunya juga terluka.

“Ethan, kamu nggak apa-apa, Nak?” jelita memeluk dan menggendong anaknya yang baru saja selamat dari kecelakaan itu.

Sedangkan Raffael dibantu bangun oleh bapak pengendara motor tadi. Raffael juga sudah memaafkan pengendara motor itu, karena memang kesalahan Ethan yang masih belum tahu apa-apa.

Jelita terkejut dan baru menyadari kalau Raffael terluka akibat menolong anaknya. semua ini karena kelalaiannya, karena telah membuka pintu rumahnya di saat ia tinggal keluar sebentar. Jadilah Ethan berlari ke luar.

“Tuan, anda terluka dan perlu diobati.” Tutur Jelita sambil melihat luka di kening Raffael.

“Nggak apa-apa. Yang penting Ethan selamat. Lain kali jangan biarkan anak kamu keluar rumah seperti tadi. sangat berbahaya.” Jawab Raffael.

“Maaf. Ijinkan saya mengobati luka anda, Tuan!” ucap Jelita.

Raffael terdiam sejenak. Sepertinya bukan ide buruk jika Jelita mengobati lukanya. Ya, bisa jadi dengan luka itu bisa dia manfaatkan untuk bisa lebih dekat dengan wanita itu.

“Baiklah, jika kamu memaksa.” Jawab Raffael seketika itu membuat Jelita melotot tajam.

Sedangkan Raffael berjalan mendahului Jelita menuju ke rumahnya. Jelita yang sedang menggendong Ethan merasa mnyesal karena telah menawarkan diri untuk mengobati luka Raffael. Pria itu jelas terlihat mencari kesempatan untuk bisa dekat dengannya.

Sesampainya di rumah, Jelita langsung mengambil kotak obat. Sedangkan Ethan kembali sibuk dengan mainannya. Tentunya mainan yang sudah dibelikan Raffael beberapa waktu yang lalu.

“Permisi, Tuan!” Jelita meminta ijin untuk membersihkan luka di kening Raffael sebelum diberi plester.

Raffael hanya mengangguk, setelah itu menikmati sentuhan tangan Jelita yang dengan telaten mulai membersihkan lukanya dengan air bersih.

Sshhh….

Raffael meringis karena merasa perih saat lukanya terkena air. Jelita yang panik pun reflek meniup-niup luka itu dengan lembut. Darah Raffael pun berdesir hebat saat merasakan hembusan hangat nafas Jelita. Matanya juga sedang memperhatikan wajah Jelita yang sedang fokus mengobati lukanya. Wajah cantik dengan sosoknya yang sebenarnya sangat lembut. Mungkin karena keadaan dan kepahitan hidup lah yang membuat Jelita sekarang menjadi wanita yang sangat tangguh.

“Ehm, sudah selesai.” ucap Jeita yang baru tahu kalau sejak tadi Raffael terus memperhatikannya.

Kenapa tiba-tiba saja wajahnya terasa panas dan degup jantungnya tek beraturan. Jelita kemudian sedikit menjauh dari Raffael dan mengobati luka di bagian siku.

“Sekarang siku anda, Tuan.” Ucap Jelita dengan tenang.

Raffael mengulum senyum setelah itu mengangkat sedikit sikunya agar bisa dibersihkan dan diobati oleh Jelita.

Perasaan Raffael kembali menghaangat saat mendapat perlakuan lembut dari Jelita. Dia merasa seperti mendapatkan perhatian dari istrinya. Mungkinkah seperti ini rasanya jika sudah memiki istri. Apalagi yang menjadi istrinya adalah Jelita.

“Sudah selesai, Tuan. Sekali lagi saya sangat berterima kasih karena anda sudah menyelamatkan Ethan.” Ucap Jelita yang kini sudah mengambil tempat duduk di hadapan Raffael.

“Aku ingin ucapan terima kasih kamu itu diganti dengan kesempatan untuk aku bisa dekat denganmu, Jelita!” jawab Raffael dengan tatapan memohon.

Jelita masih diam. dia menghembuskan nafasnya pelan. Sepertinya pria yang sedang duduk di hadapannya itu sangat keras kepala. Begitu juga dirinya. Jelita juga sulit menolaknya karena memang kalau tadi tidak aada Raffael, sudah bisa dipastikan kalau Ethan tertabrak motor.

“Sebenarnya kenapa anda ingin sekali dekat dengan saya, Tuan? Saya ini bukan siapa-siapa.” Tanya Jelita ingin tahu.

“Apakah kamu akan percaya jika aku mengatakan aku mencintaimu?” tanya Raffael.

Jelita menjawabnya dengan gelengan kepala. Bagaimana mungkin ada seorang pria yang baru beberapa kali ia temui dan tidak kenal begitu dekat bisa langsung mengatakan cinta. Terlebih Jelita sangat tahu diri. Siapa Raffael dan siapa dirinya. Perbedaan status sosial yang sangat jauh sangat tidak mungkin jika dirinya dan Raffael dekat.

Di sisi lain, hati Jelita juga sudah tertutup rapat selama ini. cintanya hanya untuk Ethan seorang. Tidak ada lagi yang lainnya.

“Tidak masalah jika kamu tidak percaya. Tapi aku mohon, beri aku kesempatan untuk dekat dan mengenal kamu lebih dalam.”

Jelita pasrah. tidak bisa berkomentar apa-apa lagi. melihat wajah Raffael yang terus memohon seperti itu membuatnya tidak tega untuk menolaknya.

Tidak ada jawaban yang keluar dari mulut Jelita, Raffael menganggap kalau wanita itu memberikan kesempatan. Setelah itu sebuah senyuman tipis terbit dari bibirnya.

“Terima kasih!” ucap Raffael dengan hati bersorak senang karena Jelita menjawab dengan anggukan kepala.

Tak lama kemudian Ethan menghampiri Bundanya sambil membawa maianannya. Anak itu mengajak Jelita agar menemaninya untuk bermain. Namun Raffael lah yang bertindak. Ia mengambil bola yang dipegang Ethan, lalu membawanya lari. Sontak saja Ethan mengejar Raffael sambil berteriak kegirangan.

“Bagaimana kalau kita pergi jalan?” tawar Raffael karena ia kurang bisa bergerak bebas saat mengajak Ethan bermain.

“Tidak usah, Tuan. Kalau anda kurang nyaman, biar saya saja yang mengajak Ethan bermain di sini.” Tolak Jelita.

“Bukan seperti itu maksudku. Aku ingin mengajak kalian pergi ke pantai. Pasti Ethan sangat senang bermain pasir di sana. Mau, ya?”

Ethan kini berteriak kembali mengajak Raffael bermain. Sungguh aneh sekali sikap Ethan terhadap Raffael yang mudah sekali dekat dengan orang baru. Dan Jelita pun tidak tega melihat Ethan yang menangis jika menolak untuk diajak bermain. Lagi pula pantai juga tempat yang cukup nyaman dan jauh dari keramaian.

“Baiklah.” Jawab Jelita dengan pasrah.

“Ok. Sekarang kamu siapkan baju ganti untuk Ethan. Oh iya, kamu jangan memanggilku Tuan lagi. aku bukan majikan kamu.”

“Tapi saya kan bekerja dengan anda demi membay-“

“No! aku tidak ingin membahas hal itu. aku tetap tidak mengijinkan kamu memanggilku Tuan kalau kita sedang bersama seperti ini.”

Jelita hanya menjawab dengan anggukan kepala. Dia segera masuk ke kamar untuk mengambil baju ganti Ethan. Sedangkan Raffael menunggu di dalam mobil bersama Ethan.

Setelah menyiapkan baju ganti untuk Ethan dan beberapa perlengkapan lainnya, Jelita keluar dari rumahnya dan menghampiri mobil Raffael. Kemudian Raffael membukakan pintu depan untuk Jelita.

“Apa kamu sudah siap?” tanya Raffael.

“Sudah, Mas!” jawab Jelita dan segera masuk meraih Ethan yang sedang berdiri di jog tempat Raffael.

Sedangkan Raffael yang masih berada di luar, seketika hatinya meleleh saat mendengar Jelita memanggilnya dengan sebutan “Mas”. Dengan perasaan yang masih berbunga-bunga, ia segera masuk mobil dan melajukannya menuju pantai.

Tak jauh dari rumah Jelita, sejak tadi ada seseorang yang tampak mengawasi interaksi Raffael dan Jelita.

“Siapa wanita itu? dan siapa anak kecil yang digendong Raffa tadi?” gumamnya dengan tatapan kesal.

.

.

.

*TBC

Happy Reading!!

Terpopuler

Comments

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

PASTI SANIA TUHH, KLO GK LIVY, TPI YAKINNYA SI SANIA..

2023-10-08

0

Cahyani Sutopo

Cahyani Sutopo

hmmm nyesss rasanya hati saat di panggil mas,, 🤣🤣🤣, Rafa langsung bersorak dalam hati

2023-02-23

1

Ana

Ana

cieeee yang di panggil mas 😁😁

2023-01-25

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!