MSM 2

Setelah membayar ongkos taksi yang ditumpanginya, Raffael masuk ke dalam rumah. rumah yang akan menjadi tempat tinggal menetapnya setelah ini.

Baru saja ia melangkahkan kakinya masuk, suara cempreng teriakan perempuan yang sejak tadi tak henti-hentinya menghubunginya sudah memenuhi indra pendengaran Raffael.

“Kak Raffa!! Akhirnya kamu pulang juga.” pekik Livy, adik kandung Raffael.

Raffael hanya pasrah menerima pelukan adiknya itu. setelahnya Raffael langsung masuk mencari keberadaan Mamanya.

“Ish, nggak kangen apa sama adik kamu yang paling cantik ini, Kak?” gerutu Livy saat melihat kakaknya masuk begitu saja. bahkan tidak merespon pelukannya.

“Mama sama Papa kemana?” tanya Raffael.

“Nggak ada. Mama dan Papa sedang keluar. Aku juga mau keluar, bye!” jawab Livy dan bergegas pergi meninggalkan kakaknya.

Raffael hanya menggelangkan kepalanya. Kemudian dia masuk ke dalam kamarnya untuk istirahat sejenak. Kamar yang sudah lama ia rindukan, kini akan menjadi tempat ternyamannya lagi.

Memang selama tinggal di luar negeri Raffael sangat jarang sekali pulang. paling setahun sekali dia akan menyempatkan diri untuk pulang. itu pun untuk merayakan pesta pergantian tahun dengan keluarganya. Kalaupun dia tidak pulang, kedua orang tuanya lah yang akan berkunjung ke sana. Tentunya dengan Livy juga. adiknya yang cukup bawel dan suka merusuh.

Livy adalah adik ketiga Raffael. Selisih usia mereka empat tahun. Sedangkan adik kedua Raffael sudah meninggal saat masih berusia beberapa bulan.

Kini Raffael sudah merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur. Matanya mengantuk hingga tanpa sadar pria itu tertidur dan belum sempat mengganti pakaiannya.

Puk puk puk

Tepukan pelan di pipi membuat Raffael merasa terusik tidurnya. Bukannya bangun, dia justru mencari gulingnya dan memeluknya erat. Sedangkan wanita paruh baya yang membangunkan Raffael dibuat tercengang melihat sikap anak sulungnya itu.

“Raffa!” Abi memanggil tepat di telinga Raffael.

Seketika iitu Raffael terbangun. Dia baru saja memang terusik tidurnya, namun Raffael menganggap kalau dirinya sedang berada di rumah Grandpa’nya di luar negeri. tapi setelah mendengar suara wanita yang tidak asing itu, dia baru ingat kalau kini sudah berada di rumah orang tuanya.

“Mama!” ucapnya dengan mata memerah khas bangun tidur.

Abi duduk di sebelah Raffael. Menepuk pelang punggung anak sulungnya yang sudah dewasa. Bahkan sudah pantas menikah.

“Nyenyak sekali tidurnya, Raf? Maaf, Mama dan Papa tadi ada urusan sebentar sampai nggak bisa menyambut kepulangan anak Mama yang tampan ini.” ucap Abi dan mendapat sambutan sebuah pelukan dari Raffael.

Sejenak Raffael melepas rindunya pada sang Mama. wanita yang sudah melahirkan sekaligus wanita yang selalu melimpahkan kasih sayangnya yang begitu besar.

“Ayo, cepat mandilah! Setelah ini kita makan malam bersama.” Ucap Abi setelah mengurai pelukannya.

“Makan malam? jam berapa ini, Ma?” tanya Raffael terkejut. Pasalnya tadi ia merasa hanya tidur sebentar, tapi kenapa malam datang dengan cepat.

“Jam tujuh. Kamu kelamaan tidurnya? Itu, kenapa baju kamu kotor sekali sih, Raf? Kayak anak kecil saja.” gerutu Abi sambil menilik baju kotar Raffael.

Raffael teringat dengan noda itu. Yaitu noda krim kue akibat ulah anak kecil yang sedang berlari menabraknya saat di Alin’s Café tadi. bukan hanya ulah anak kecil itu yang diingat oleh Raffael. Melainkan ibu dari anak kecil tadi yang sudah…

“Ahh..!” ucapnya sambil menggelemgkan kepalaya pelan.

“Kamu ini kenapa sih, Raf? Mama tanya baju kamu yang kotor malah aneh sekali sikap kamu.” Ucap Abi merasa aneh dengan anaknya.

Raffael hanya menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Lalu tersenyum kaku menatap Mamanya.

“Nggak kok, Ma. Ya sudah Raffa mandi dulu, setelah ini nyusul ke bawah untuk makan malam.” pungkas Raffael lalu masuk ke kamar mandi.

***

Kini penampilan Raffael sudah terlihat lebih segar setelah mandi. tentunya juga sangat tampan. Setelah itu dia turun menuju ruang makan di mana semua anggota keluarganya sedang menunggu.

Setelah sampai ruang makan, pandangan Raffael tertuju pada pria berambut putih namun masih terlihat garis wajahnya yang begitu tampan, bahkan masih terlihat gagah. Siapa lagi kalau bukan Reno, Papanya.

Raffael mendekati tempat duduk sang Papa, lalu memeluk pria itu. Reno tersenyum menyambut pelukan anak sulungnya.

“Apa kabar anak Papa?” tanya Reno sambil menepuk pelan punggung Raffael.

“Raffa sehat, Pa. lebih bai kayo kita makan dulu, Raffa sudah tidak tahan dengan masakan Mama nih.” Ucap Raffael lalu mengambil tempat duduk di sebelah Livy.

Sedangkan Livy yang sejak tadi sudah duduk di meja makan, terlihat sangat asyik dengan gadgetnya. Perempuan dua puluh tiga tahun itu sama sekali tidak peduli dengan acara peluk-pelukan yang dilakukan oleh kakak dan Papanya.

“Vy, bisa nggak kalau di meja makan nggak usah pegang ponsel dulu?” suara interupsi dari Reno membuat Livy seketika meletakkan ponselnya.

“Iya, Pa!” jawab Livy tanpa berani memandang Papanya. Setelah itu ia mengambil piring dan mengisinya dengan makanan.

Suasana hangat kini sudah Raffael dapatkan kembali dengan berkumpul bersama seperti ini. jujur saja selama tinggal di luar negeri, Raffael sangat merindukan momen seperti ini. dan kini akhirnya ia bisa kembali berkumpul dengan keluarganya lagi.

Usai makan malam, Reno mengajak istri dan anaknya berkumpul di ruang tengah. Sepertinya ada yang ingin pria itu sampaikan pada dua anaknya.

“Papa sangat senang anak-anak Papa bisa berkumpul lagi seperti ini. tentunya kamu, Raffa. Waktu kamu tinggal di luar negeri untuk menimba ilmu sekaligus belajar bisnis, Papa rasa sudah cukup. Dan kini kamu yang harus menggantikan Papa memegang perusahaan. Dan kamu, Livy. Mulai sekarang seriuslah belajar bisnis. Kamu Papa tugaskan untuk membantu kakak kamu. Kamu yang akan menjadi sekretaris kakak kamu nanti.” ucap Reno panjang lebar.

Raffael hanya mengangguk. Dia tidak berani menolak keinginan Papanya. Meskipun ilmunya sudah cukup mumpuni untuk memimpin perusahaan. Namun dengan adiknya yang akan menjadi sekretaris pribadinya sepertinya Raffa agak keberatan.

“Meskipun kamu nantinya akan jadi sekretaris kakak kamu, kamu jangan semena-mena dan tetap bekerja secara professional, Vy!” celetuk Abi mewakili kegundahan hati Raffael.

“Mama jangan khawatir. Kalau bisa bahkan Livy nanti akan menghalau beberapa wanita yang berusaha mendekati Kak Raffael.” Jawab Livy membanggakan diri.

Tentu saja Livy bicara seperti itu bukan tanpa alasan. Karena dia sangat tahu sosok kakaknya yang sangat tampan, pasti akan menjadi santapan wanita liar di luaran sana yang ingin dekat dengan kakaknya. Dan dia akan menghalau semua wanita itu.

Tuk

Raffael menyentil kening adiknya yang terlewat percaya diri itu. Papanya menjadikan Livy sebagai sekretaris pribadi, tapi kenapa Livy malah berlagak sok jadi bodyguard. Bahkan tubuhnya saja kecil begitu.

“Aku nggak butuh bodyguard, bocil!!” gerutu Raffael.

“Ya terserah kakak lah. Aku tetap akan menghalau semua wanita yang mendekati kakak nanti. agar Kak Raffa juga tidak salah pilih.” Sahut Livy tak mau kalah.

“Salah pilih bagaimana maksud kamu, Vy? Secara dewasa sudah jelas lebih dewasa kakak kamu.” Kali ini Abi ikut menimpali perdebatan kecil dua anaknya itu.

“Ya, siapa tahu nanti Kak Raffa salah pilih. Malah dapatnya janda muda.” Jawab Livy tanpa beban.

.

.

.

*TBC

Happy Reading!!

 

Terpopuler

Comments

Mulyanthie Agustin Rachmawatie

Mulyanthie Agustin Rachmawatie

Blm apa2 sdh nyindir livy...😄

2023-04-06

0

Yanti PamaGado

Yanti PamaGado

sedih... Krn adiknya Raffa yg meninggal... apa karena jaraknya terlalu dekat waktu pas hamilnya yah....

2023-04-01

1

Cahyani Sutopo

Cahyani Sutopo

oalaahh,, ternyata ini cerita anak2nya abi dan Reno ya thor,,

ucapanmu akan jd kenyataan livy,, kakakmu bakal dpt janda muda anak 1 🤣🤣🤣🤣

2023-02-23

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!