Males

Disaat He zheng tengah bekerja bibi cu dan cu hua melewati tanah bagian he zheng

" He zheng dimana istri mu " tanya bibi cu

He zheng tidak terlalu menyukai mereka tapi tetap berbicara sopan " dirumah "

Mendengar itu bibi cu menatap he zheng dengan tatapan menghina " he zheng liat kau bukan menikahi seorang istri tapi leluhur jika saja kau menikahi putri ku yang mampu bekerja kau pasti tidak akan susah"

He zheng menatap keduanya dengan tatapan tenang " ya itu salah ku menikahi leluhur yang cantik dan mampu membesarnya di rumah "

Bibi cu mengejek kata-kata he zheng " saat kau mengalami kesulitan karena istri besok aku akan melihat lelucon itu"

Cu hua juga setuju dengan ibunya melihat itu he zheng tidak peduli mengabaikan mereka berdua fokus pada tanahnya

Cao hou yang tak jauh dari tanah He zheng mau tidak mau mengerutkan kening dengan bibi cu menghampiri he zheng

" he zheng aku baru ada bibi yang tidak menyukai keponakannya bahagia " suara Cao hou tidak habis pikir

He zheng tersenyum " itu sudah biasa semakin lama kau akan melihat sifat orang yang berbeda-beda "

Cao hou mendengar itu dan memasukan ke hati dia harus lebih berhati-hati dalam melihat orang sekarang

He zheng tidak berbicara lagi dan fokus bekerja ingin segera kembali ke rumah menemui gadis nya itu.

Tengah hari entah kenapa panasnya tidak seperti biasa membuat beberapa orang memilih berteduh karena kepanasan

" tolong ada yang pingsan "

" siapa yang pingsan "

" pemuda wanita dari kota "

Mendengar itu para penduduk langsung pura-pura tidak mendengar karena mereka tidak menyukai pemuda wanita yang terlalu manja dan seenaknya mereka tidak mau berurusan dengan wanita kota itu.

He zheng juga tidak mau ikut campur apalagi wanita

" he zheng kenapa kau diam saja, cepat dan bantu " su mi berteriak marah

" aku " he zheng menujuk dirinya sendiri

Su mi kesal " ya "

" kamerad su mi kau harus mencari orang lain aku sudah menikah dan harus menjaga hati istri ku " he zheng menolak secara halus

Su mi tertegun dia mengeretakan gigi marah mengutuk he zheng yang tidak memiliki hati Karena menolak temannya demi gadis lumpur bahkan tidak memperdulikan lu zhimei yang pingsan.

He zheng tidak peduli dengan wajah marah gadis itu menatap ke arah ayah cu bangkit duduk disebelahnya

" ayah apakah kau pergi ke kota? "

" iya sesuai yang kau katakan harganya memang 5 sen "

" ayah kau tidak mengumpulkan lagi dimasa depan seharga itu "

" kenapa " ayah cu bingung

" ayah jika ada orang yang tau mereka akan ikut menjual lama-kelamaan semua akan tau dan toko akan menurunkan harganya karena kebanyakan stok pada toko "

Mendengar itu ayah cu seperti tersesat " apa yang kita harus lakukan terus " ayah cu bertanya walaupun dia penantu dia belum pernah keluar dari desa jadi wawasan menantunya dapat di percaya

" ayah kau bisa menjual tanaman obat ke toko obat Tiongkok atau menjual sayur ke pasar gelap " bisik he zheng kecil

Ayah cu terkejut dia tau pasar gelap sangat berbahaya apalagi jika di tangkap oleh polisi

" itu sangat berbahaya "

" ayah tidak akan berbahaya jika kau menutup wajah mu dan keuntungan disana jauh lebih besar misalnya 1 telur di agen pemasok 2 sen tapi di pasar gelap kita bisa menjual 4 sampai 5 sen "

Ayah cu langsung tertarik tapi mengingat bahaya dia bimbang melihat itu he zheng tidak memaksa

" ayah kau bisa memikirkannya tapi saat ini lebih baik menjual katak atau tumbuhan obat "

Ayah cu yang berada dalam pikiran panjang mendengar masukan menantunya setuju lebih aman menjual katak dan tanaman obat saat ini

Setelah menghilangkan panas he zheng kembali menyelesaikan bekerja pertanian

" kakak he " suara manis memasuki indra pendengar he zheng

" cu yue kenapa kau kesini "

" aku membawakan makan siang " cu yue memperlihatkan kotak bekal

He zheng meletakkan cangkul berjalan ke arah cu yue menarik gadis itu ke tempat teduh " jangan berlari jika hari panas "

He zheng mengelap keringat di dahi gadis itu, cu yue tersipu " tidak panas "

" kakak he makanlah "

" apa kau sudah makan? "

" sudah jadi makanlah cepat kakak he "

He zheng tersenyum mengelus kepala gadis itu membuka kotak bekalnya ada telur orak-arik, soup jamur, ikan goreng he zheng tersenyum makan dengan lahap

Petani tua yang melihat ke arah he zheng dan cu yue tidak bisa berseru " sungguh bagus hubungan mereka "

" benar, pengantin baru sangat mesra "

Para petani tertawa melihat ke kehangatan kedua pasangan itu.

Selesai makan siang he zheng ingat ibu mertuanya akan kembali untuk memasak " menantu jika kau kesepian kau bisa ke rumah ibu "

Cu yue antusias " apakah boleh "

" gadis bodoh tentu saja, jika kau pergi jangan lupa membawa beberapa barang "

Cu yue senang kata orang jika sudah menikah mereka tidak boleh terlalu sering kembali ke rumah kelahiran karena pasti akan membuat ibu mertua dan suami tidak senang

" kakak he kau yang terbaik, aku mencintai mu "

He zheng tersenyum "apakah kau tidak akan memberi hadiah pada ku " he zheng mengedipkan mata

" hadiah apa? "

He zheng mendekatkan wajahnya pada cu yue " malam ini _ "

Cu yue menutup mulut he zheng dengan wajah terbakar malu " kakak he kau bermain hooligan "

" jika itu bersama istri ku maka aku akan " goda he zheng melepaskan tangan gadis itu dari mulutnya

Pipi cu yue memerah jika orang yang jauh hanya melihat keduanya saling berisik hingga wajah pihak lain memerah

He zheng tidak mengoda lagi " gunakan topi saat kau keluar rumah hati-hati terkena sengatan panas "..

" aku mengerti " wajah cu yue masih memerah .

He zheng bekerja di tanah cu yue kembali ke rumah mencuci kotak bekal membawa makanan ringan dan 1 kati mie sesuai berkataan he zheng.

" ibu aku datang "

" cu yue kemari " ibu senang melihat putrinya

" ibu ini dari menantu mu " cu yue tersenyum sangat lebar

Melihat itu ibu tau kehidupan pernikahannya baik dan hati seorang ibu tentu saja senang untuk putrinya

" katakan pada ibu kapan kalian berencana memiliki anak "

Cu yue memerah " ibu jangan terburu-buru "

" terburu-buru apa ya ada umur mu ibu sudah memiliki anak kau tau "

" ibu kita baru saja menikah "

Ibu cu melihat putrinya malu tidak memaksa tapi untuk menguatkan suatu hubungan anak itu sangat penting apalagi dia mendengar jika pemuda kota kembali apa yang harus di lakukan putrinya saat itu

" ibu jangan khawatir aku dan he zheng sama sekali tidak menunda biarkan itu datang secara alami "

Mendengar itu ibu cu mengangguk kemudian mereka membahas hal menarik yang terjadi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!