Hari esoknya He zheng pergi ke kota setelah bekerja dia menyewa gerobak sapi membawa mahar yang di tumpuk di pinggir gang sepi dekat agen pemasok kembali ke desa
Memasuki desa anak kecil yang tengah bermain menatap isi gerobak yang tertutup kain itu dengan penasaran mengikut gerobak hingga ke rumah keluarga cu
" paman / bibi " He zheng tersenyum menyapa mereka
" He zheng apa ini?? " ibu cu bingung
"Bibi bukan aku sudah mengatakan ini adalah mahar untuk cu yue "
He zheng membuka kain itu memperlihatkan radio, mesin jahit, sepedah, ada juga kain 10 kati , gula merah, susu malt, biji-bijian halus, mie , tepung sangat kaya
Para anak kecil dan beberapa penduduk desa yang menonton kesenangan tidak bisa tidak berseru dengan mahar yang murah hati itu
Para bibi menyesal tidak menikahkan putri mereka pada He zheng
" bibi terima lah "
Ibu cu terkejut dengan barang-barang itu bahkan linglung tapi tetap menyuruh putranya mengangkat semua ke dalam dibantu ayah cu
" bibi aku akan membantu paman "
" tidak usah biarkan mereka kau duduk makan, kau pasti lelah bukan "
" bibi tidak lelah " He zheng tersenyum
" jangan berbohong, cu yue ambilkan He zheng air gula "
Tak lama cu yue membawa air gula mata He zheng tidak bisa meninggalkan pada sosok mungil gadis nya ah ingin sekali dia dekap di pelukannya
Sabar ini cobaan
" manis " He zheng tersenyum main-main pada cu yue
Gadis itu membuang muka malu belakang telinganya memerah membuat He zheng tertawa
Semua mahar di letakan di kamar pak tua dan ibu cu
" ibu kau bisa mendengarkan banyak lewat radio sangat bagus "
" tidak kalian bisa menggunakannya nanti lagi "
" bibi radio dan sepeda bisa kalian gunakan aku menyimpan satu khusus cu yue di rumah "
" wanita jangan terus menolak itu adalah hati anak itu "
" bah bilang saja kau ingin pamer kan "
Ayah cu hanya cengar-cengir He zheng tertawa dia menyukai keluarga yang lugas dan terus terang..
" He zheng kau harus duduk makan di sini "
" benar dengarkan calon ibu mertua mu " ujar ayah cu
He zheng mengangguk duduk bersama cu yue menatap gadis itu yang malu-malu tapi sesekali berani mencuri pandang padanya
" cu yue ini untuk mu "
Cu yue menatap penasaran " kakak he kau sudah banyak membelikan aku barang "
" itu tugas ku dan yang ini adalah peninggalan ibu ku untuk menantunya " He zheng meminta maaf karena menggunakan nama ibunya
Cu yue tidak menolak melihat isi kotak itu adalah gelang emas matanya terkejut dia sangat menyukai gelang itu dalam sekali pandang
"Aku akan menyimpan dengan aman "
He zheng mengangguk
" cu yue bawa He zheng untuk makan "
" kakak he ayo "
Kedua berjalan bersama membuat ibu cu yang melihat puas dengan tampilan serasi itu.
" kakak he kau harus merasakan soup ikan gurcia buatan ibu "
" aku yakin pasti enak "
" tentu saja "
Ibu cu geli " kalian berdua memiliki nulut yang sangat manis, cepat makan "
Benar saja buatan ibu cu sangat enak , ikan tidak berbau amis sama sekali.
" ibu setelah ada menantu kau melupakan putra mu "
" cih jangan membuat tampak sedih seperti itu tidak cocok, makan lah "
Cu yue tertawa melihat kakaknya di marahi oleh ibunya.
Setelah makan He zheng tidak berlama-lama disana langsung pamit pulang.
Setelah kepergian He zheng keluarga ayah Cu datang tiba-tiba membuat wajah ayah dan ibu Cu tidak senang mereka pasti datang hanya ingin melihat mahar gadisnya
Kedua mendegus tidak menyukai sifat serakah itu.
" menantu aku dengar calon suami Cu yue membawa hadiah mahar apa saja isinya " wanita tua Cu menatap sekeliling
" hanya sepedah, mesin jahit, radio itu saja "
Wanita tua itu terkejut dia tidak menyangka pihak pria begitu murah hati " sangat banyak "
Mendengar itu ibu cu hua merasa tidak senang berfikir putri pasti lebih menjanjikan dari pada putri dari saudara suaminya
" kakak ipar sepedah sangat langka bagaimana jika kau memberi pada keponakan laki-laki mu dia akan segera menikah " ibu cu hua penuh berhitung
" apa urusannya dengan keluarga ku jika putra mu akan menikah " ibu cu mencibir
" kakak ipar putra ku pasti akan merawat mu saat usia tua nanti " ibu cu hua buru-buru menyuruh putra berbicara
" iya bibi aku pasti akan merawat mu "
Ibu cu menatap jijik " tidak perlu anak-anak ku nanti akan mendukung kami tidak perlu orang luar "
Ibu cu hua kesal menatap ibu mertuanya untuk berbicara melawan ibu cu
" putra liat bagaimana menantu mu berbicara apakah kita orang luar " teriak wanita tua itu
" ibu jangan berteriak " ayah cu males
" kenapa biarkan semua tau "
" ibu jangan buat aku mengingatkan mu kenapa menantu ku berbicara seperti itu "
'" kenapa? Katakan " wanita itu menatap marah
" pada musim kekeringan kalian mengambil biji-bijian yang di bagikan kapten pada kami membiarkan kami mati kelaparan, saat putri ku sakit aku ingin meminjam uang tapi kalian menolak dengan alasan cu hua membutuhkan uang sekolah padahal sebulan lagi baru dia sekolah "
Ayah cu menghela nafas menatap ibunya dengan acuh " dan jangan buat aku mengatakan yang lain "
" kenapa memenangkan jika aku mengambil biji-bijian putra ku "
Ibu cu merasa jijik dengan perilaku tidak tau malu wanita tua itu.
" ibu jadi kau ingin kami sekeluarga mati ? "
Wanita itu ingin menjawab ' ya ' tapi melihat tatapan terasing dari putranya dia langsung ketakutan " putra aku salah , ok "
Ayah cu malas menatap saudara " bawa ibu pergi kami tidak menerima kalian dan jangan datang saat pernikahan putri ku "
" saudara kau tidak bisa memperlakukan kami seperti itu "
" jangan membuat aku kehilangan kesabaran segera pergi "ayah cu yang terkenal dengan kekerasan saat masih muda membuat saudaranya ketakutan menarik istri dan anaknya pergi dari sana
Wanita tua yang di tinggalkan mengutuk putranya pengecut sebelum wanita itu keluar dari gerbang ayah cu memanggil " ibu "
Wanita itu senang berfikir putra bau itu akan meminta maaf
" apa? "
" jangan pernah kembali dan aku akan memberikan uang melalui kapten "
Setelah itu ayah cu berbalik menutup pintu tanpa memandang wanita tua itu. Seakan langit runtuh wajahnya pucat dia tau apa arti dari putranya kehidupan telah hancur dia tidak bisa lagi mengambil keuntungan dari putranya
Tapi bukannya menyalahkan putranya dia menyalahkan semua ini pada menantunya
Dirumah keluarga cu , ayah dan ibu cu hua masih memikirkan hadiah mahar cu yue
" ibu, gadis pecundang itu sangat beruntung " dengan nada iri
" apa bagusnya pemuda pelajar itu "
" ibu kau tau pemuda itu baru saja membeli rumah ubin guru tao "
" apa? "
Wanita tua itu terkejut siapa yang tidak tau hanya ada dua rumah ubin satunya adalah milik kapten dan satunya adalah milik guru tao tapi sekarang menjadi milik pemuda pelajar dan cu yue
Rasa iri memenuhi rongga paru-paru wanita tua itu
Cu hua yang berada di dalam kamar mendengar itu langsung penuh iri dan kebencian ' kenapa banyak hal baik selalu menjadi milik wanita bau itu '
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 33 Episodes
Comments
deria
kalo cu yue lo bilang bau terus lo apa wanita busuk hati..
udah lah wajah pas pasan sok paling cantik lagi😤
2024-10-14
1