Keesokan harinya saat He zheng bangun lebih awal dari yang lain dia langsung mandi di ruang memanfaatkan kamar mandi yang sepi sebagai penghalang.
Selesai mandi dan makan di ruang dia keluar dengan lebih segar dan nyaman.
Membangunkan Cao hou yang seperti kebo aktivitas He zheng siap dimulia bersama para pemuda yang lain dia pergi ke tanah membajak sawah sesuai yang sudah di atur oleh sekretaris desa
Diantara para pemuda hanya He zheng yang mudah dikenalin karena tidak lesu
He Zheng yang terbiasa dengan urusan pertanian dikehidupan sebelumnya membuat kagum petani tua di sebelah tanahnya
He Zheng menyelesaikan sama Seperti para petani pria lainnya bahkan lebih dari mereka
Pada sore hari saat mencetak angka dia mendapatkan 10 poin yang sangat langka bagi para pemuda pelajar.
Sekertaris menatap He Zheng dengan puas dan menatap para pemuda yang lain dengan kesal bahkan para pria tidak bisa mencapai target
Untuk para pria poin yang bisa di dapat biasanya 9 - 10 bahkan bisa lebih
Sedangkan untuk wanita 5 - 7 lebih itu sangat bagus
Ah sekertaris menghela nafas mengusir mereka semua pergi dari sana
Kembali ke asrama He Zheng pergi membawa keranjang pergi ke gunung untuk makan ayam di ruang
Saat dia akan turun gunung dia melihat seorang gadis yang sangat mungil, putih, matanya besar penuh dengan cahaya sangat cantik
He Zheng ingat kalau bagi petani wajah ini pasti di anggap sebagai vixen wanita pengoda tapi pada era modern wajah ini sangat indah
Melihat mata berair gadis itu, He Zheng maju bertanya " apa kau baik-baik saja "
Mata gadis itu menatap He Zheng dengan takut " aku - "
" ada apa ? Apakah kaki mu terluka "
Gadis itu menudukan kepala tampak menyedihkan mengangguk . He Zheng melihat itu hanya keseleo
" aku akan mengantar mu pulang "
" apakah tidak masalah "
" tidak apa " He Zheng tersenyum menyukai gadis lembut seperti ini
He Zheng menggendong gadis itu di depan dan keranjang gadis dan dirinya di tumpuk dibelakang
Untung saja kekuatannya melebihi orang biasa.
Menghindari mata penduduk karena takut merusak reputasi gadis itu He Zheng mengikuti arahan gadis itu ke rumahnya
Cu yue memerah malu saat di gendong oleh He Zheng
He Zheng tidak berani menurunkan mengetuk pintu tak lama seorang wanita yang merupakan ibu cu membuka pintu dia terkejut melihat putrinya di gendong oleh seorang pemuda
" bibi apakah kita bisa masuk "
Sadar ibu cu buru-buru membawa mereka masuk.
He Zheng meletakkan cu yue di kursi dengan hati-hati " cu yue ada apa dengan mu " nada khawatir wanita tua itu
"Ibu aku baik-baik saja untuk saja ada kamerad ini membantu ku pulang "
Mendengar itu ibu cu menatap He Zheng dengan terimakasih " kamerad terimakasih telah membawa pulang gadis kami "
" bibir jangan berterimakasih itu tugas ku "
" apakah kau pemuda belajar yang baru" tanya ibu cu
" ah aku lupa bibi aku adalah He Zheng pemuda pelajar yang baru "
"Liat mata ku tau dengan baik kau adalah pemuda pelajar "
He Zheng tersenyum " bibi kalau begitu aku kembali dulu "
" kamerad makan lah bersama kami "
" bibi jangan repot semua sudah menunggu ku "
Mendengar itu bibi tidak memaksa tapi mengeluarkan setengah kati gula merah dari lemari memberikan pada He Zheng
" bibi tidak perlu "
" apa yang tidak perlu ambil dan minum "
He Zheng tetap ingin menolak tapi suara lembut cu yue berkata " kamerad he jangan menolak"
He Zheng menghela nafas menerima berterimakasih dengan sopan lalu kembali ke asrama pemuda pelajar..
Saat kembali semua baru saja selesai makan " ah He Zheng kau kemana makan sudah habis "
" tidak apa aku sudah makan "
" sudah makan? " su mi bingung dan kesal karena rencan untuk merepotkan He Zheng gagal
" iya " singkat He Zheng masuk kekamar
Mencuci muka He Zheng berbaring ingin istirahat tapi suara pemuda wanita langsung terdengar menganggu istirahat saja
" siapa yang mengambil jam tangan ku "
" jam tangan? "
" iya gu yin bukan kah aku mengatakan aku membawa jam tangan dari keluarga kelahiran ku tapi saat aku memeriksa lagi itu sudah hilang "
" apakah asrama kita ada maling "
" jangan asal kalau omongan sejak kapan asrama pemuda ini ada maling " Shufen mengatakan karena sudah lama tinggal disini
" tapi kemana perginya jam tangan itu " su mi menangis
" jangan menagis mari kita cek setiap lemari "
Ketua pemuda pelajar dan yang lain mengecek lemari tapi tidak menemukannya " apakah sudah semua kita cek "
" ada satu belum kamar He Zheng "
Tok tok
Cao hou yang belum tidur membuka pintu melihat ramai-ramai dia menatap bingung " ada apa ini "
" cao hou biarkan kami memeriksa lemari kalian barang su mi telah hilang dan menuduh ada maling , semua sudah mengecek tinggal kalian saja "
Cao hou males berdebat mengangguk membukaan saat mereka melihat isinya ada beberapa snack mereka iri kemudian melihat lemari He Zheng kekunci dan pihak lain tertidur mereka agak ragu
" Cao hou bisakah kau membangunkan He Zheng "
" tidak bangunkah saja sendiri "
Saat mereka berdebat siapa yang membangunkan He Zheng terbangun mata dingin menetap sekitar " ada apa ini "
Cao hou berkata " mereka ingin mengecek lemari mu "
He Zheng bangkit menatap jengkel pada pemuda pelajar wanita membuka lemari tidak ada yang bersuara
" apakah kalian puas, pergi " ketus He Zheng mengunci kembali
Mereka keluar dari kamar He Zheng tapi masih memikirkan isi lemari he Zheng tadi ' ah ada saja itu lemari ku '
Beberapa perempuan langsung memiliki ide untuk He Zheng..
Bangun lebih awal He Zheng langsung pergi ke kapten untuk menerima pengaturan pekerjaan
He Zheng menanam bibit di bawah tatapan pengajar pria petani tua yang di minta oleh kapten
" kamerad bibit mu tapi apakah kau mempunyai bakat bertani "
He Zheng tertawa " paman mana ada bakat petani. sebelum kesini aku sudah membaca buku petani sebelumnya "
" ah jarang ada pemuda pelajar yang mau bersiap untuk bertani "
" benar itu "
He Zheng tertawa bersama para petani tua sama sekali tidak jijik, para penduduk juga merubah pikiran tentang pemuda pelajar ternyata tidak semuanya menatap mereka dengan tatapan jijik
Su mi yang melihat He Zheng bersama dengan para petani tua berbicara menatap jijik tentu saja diliat oleh para petani kesan mereka kepada wanita pemuda pelajar adalah manja dan suka mengambil keuntungan
" air " ucap su mi
Para petani langsung mengambil air yang sudah disiapkan minum dengan nikmat
" kamerad He ayo minum "
" paman aku membawa minum " He Zheng tersenyum sopan mengeluarkan botol enamel
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 33 Episodes
Comments