Sepulang sekolah nyatanya Raka benar-benar mengajak Mira ke satu tempat. Kali ini, dia perlu berbicara empat mata kepada Mira. Bahkan, seolah Elkan tidak menerima penolakan dari Mira.
"Ayo, Ra … ikuti aku," ajak Elkan kepada Mira.
Gadis itu tampak bingung, takut juga bila Mama dan Papanya mencarinya. Sebab, Mira selalu pulang ke rumah tepat waktu. Tak pernah Mira terlambat untuk pulang ke rumah. Oleh sebab itu, Mira berbicara kepada Elkan untuk memberitahu kepada Mamanya jika dia akan pulang terlambat.
“Kak, tunggu … aku ngabarin Mama dulu kalau hari ini akan pulang terlambat,” ucapnya.
Elkan pun menganggukkan kepalanya, “Hm, iya … aku tunggu,” balasnya.
Mira pun segera mengambil handphonenya dan juga mengirimkan pesan kepada Mama Marsha bahwa hari ini, dia akan pulang terlambat. Setelahnya, Mira pun mengikuti Elkan. Bahkan gadis itu turut masuk ke dalam mobil yang dikemudikan Elkan. Sungguh, Mira tidak tahu kemana Elkan membawanya.
“Kita kemana Kak?” tanyanya.
“Ikut saja,” balas Elkan.
Mira mengamati jalanan yang tempuh Elkan sekarang, bahkan sekarang Elkan juga hanya diam. Sungguh, perjalanan ini terasa begitu jauh dan melelahkan karena tidak ada obrolan di antara keduanya. Dalam hatinya, Mira hanya berpikir bahwa untuk sekadar berbicara hanya menempuh perjalanan sejauh ini.
Hingga akhirnya, mobil Elkan berhenti di arah ke luar Jakarta, dan ada beberapa perbukitan hijau di sana. Lantas, Elkan meminta Mira untuk turun.
“Turun, Ra,” perintahnya.
Mengikuti perintah Elkan, Mira pun turun dari mobil. Nuansa sore, dan juga angin yang bertiup dengan begitu sepoi-sepoi seolah membelai wajah Mira di sana. Rambutnya pun melambai-lambai dan Mira segera menguncir rambutnya yang sebahu itu.
“Ada apa Kak? Kita harus segera pulang, jangan sampai kemalaman,” ucapnya.
"Kenapa tadi sama Bagas?" tanya Elkan kemudian.
Seolah sekarang Elkan merasa membutuhkan penjelasan dari Mira. Elkan merasa ada hal yang terlewat, ketika dia ke kantin. Sungguh, dia tidak mengira bahwa ketika dia kembali dan Elkan mendengar kata jadian.
"Salah paham, Kak ... kami gak jadian sama sekali. Sonya datang dan menerka aku dan Bagas jadian. Akhirnya, semuanya runyam," balas Mira.
Secara perlahan-lahan, Mira menjelaskan akar permasalahannya kepada Elkan. Dari awal ketika Bagas meminta maaf dan juga kedatangan Sonya, hingga pengakuan Bagas. Sementara Elkan tidak berkomentar sama sekali.Dia masih mencoba untuk memahami cerita versi Mira.
"Beri penjelasan kepada teman-teman bahwa kamu bukan pacarnya Bagas," tegas Elkan di sana.
Mira kemudian melirik sekilas kepada Elkan, "Kenapa harus? Aku sudah memberikan penjelasan ke orang-orang, tapi mereka percayanya bahwa aku dan Bagas pacaran. Biarkan saja, toh aku tidak pacarnya," balas Mira kemudian.
"Kalau tidak menjelaskan semua orang akan mengakui itu sebagai hal yang benar. Kecuali, jika memang kamu naksir sama Bagas," balas Elkan.
"Aku gak naksir sama dia," balas Mira dengan tegas.
"Ya sudah, jelasin kalau kamu tidak ada hubungan apa-apa sama Bagas," balas Elkan.
"Kenapa Kak El mengharuskan?" tanya Mira kemudian. "Kenapa Kak, beri aku penjelasan juga," desak Mira sekarang ini.
"Harus, Ra ... aku hanya tidak mau," balas Elkan.
"Aku juga tidak mau, Kak ... biarkan saja, nanti akan hilang dengan sendirinya," balas Mira.
Biasanya kabar seperti ini hanya akan berlangsung untuk beberapa saat lamanya. Sementara setelahnya, kabar itu akan hilang dengan sendirinya. Jadi, Mira memilih untuk diam saja. Toh, kebenarannya dia sama sekali tidak jadian dengan Bagas. Toh, Elkan juga tidak memberikan penjelasan. Dia hanya berkata tidak suka.
"Kenapa sih, Ra ... kamu tidak mau mengerti," balas Elkan sekarang.
"Aku sangat mengerti Kak ... sudah, ayo pulang Kak ... sudah semakin sore," balas Mira dengan berjalan meninggalkan Elkan dan hendak kembali masuk ke dalam mobil.
Akan tetapi, Elkan tanpa menoleh dan pandangan lurus ke depan perlahan berbicara kepada Mira.
"Ra, kamu harus melakukannya, karena ... aku yang akan menikahimu."
Satu kalimat yang Elkan katakan sukses menghentikan langkah kaki Mira. Sungguh, Mira seakan lupa dengan ucapan Mama dan Papanya tempo hari. Benar yang disampaikan Elkan bahwa dia akan segera dinikahkan dengan Elkan.
Sedikit menoleh dan menatap Mira yang berjarak beberapa meter di depannya, "Aku yang akan menjadi suamimu, Ra."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 244 Episodes
Comments
Adity Hartati
banyak tipo
2023-04-18
0
akuajalah
keselll bngtt dah Ama miraaa
2023-03-21
0
Qaisaa Nazarudin
Kok Raka?? Siapa Raka??
2023-03-11
0