Satu Langkah Menggapai Impian

Pernah orang berkata bahwa kerja keras tidak akan mengkhianati hasil. Begitu juga dengan Mira. Usahanya untuk belajar dengan giat, mengikuti kursus hingga ujian akhirnya berbuah manis. Sangat manis malahan. Siswa yang duduk di 12 IPA 1 turun dari kamarnya, hendak menyampaikan kabar kepada Papa dan Mamanya. 

"Mama … Papa," teriak Mira sembari menuruni anak tangga. 

"Hati-hati, Mira … ada apa sih?" tanya Papa Abraham yang heran melihat putrinya itu. 

Namun, Mira tak menghiraukan ucapan Papanya itu. Dia terlampau bahagia dengan kabar gembira yang dia terima baru saja. 

"Kenapa Mira, wajah kamu bahagia banget? Ada perkembangan ya sama Elkan?" tanya Mama Marsha di sana. 

Mendengar nama Elkan, nyatanya Mira justru dengan cepat menggelengkan kepalanya. "Enggaklah, Ma … gak ada hubungannya sama Kak El," balasnya. 

Ya, menurut Mira kabar ini tidak ada hubungannya dengan Elkan. Hubungannya dengan Elkan masih sama. Tidak ada yang istimewa. Komunikasinya di sekolah pun juga sekadarnya saja. Pun, Mira juga tahu bahwa temannya menyukai Elkan, jadi Mira rasanya tidak ingin membenamkan dirinya dalam cinta segitiga yang begitu melelahkan. 

"Oh … Mama kira karena kamu jadian sama Elkan, atau gimana gitu," balas Mama Marsha. 

"Mira gak jadian sama siapa pun kok, Ma. Mending sekolah dulu yang pinter, Ma," balasnya. 

Di kelas 12 ini, memang ada sesuatu yang lebih prioritas untuk Mira yaitu menggapai impian dan cita-citanya. Mira merasa bahwa langkah demi langkah yang dia ambil sudah benar. Usahanya untuk menggapai apa yang dia mau juga terarah. Sehingga, Mira berkeyakinan untuk fokus dengan sekolahnya terlebih dahulu. 

"Lalu tumben kamu heboh kayak gitu?" tanya Papa Abraham kepada Mira. 

Gadis itu akhirnya, mengeluarkan handphonenya dan menujukkan Surel atau kepanjangan dari Surat Elektronik kepada Mama dan Papa nya. Rasanya ingin Mira berbagi kabar bahagia ini kepada Mama dan Papanya. 

"Mama dan Papa, ada beberapa kabar yang bahagia yang Mira sampaikan kepada Mama dan Papa. Yang pertama, Mira lolos untuk test TOEIC dan TOEFL," ucapnya dengan menunjukkan hasil nilai testnya. 

Terlihat di sana nilai TOEIC miliki Mira adalah 770, tergolong cukup bagus. Sebab, range nilai TOEIC di kisaran 10 hingga 990. Pun dengan nilai TOEFL yang cukup tinggi.

Tentu mendengar apa yang disampaikan Mira, kedua orang tuanya pun merasa sangat bahagia. Ada rasa bangga karena Mama Marsha dan Papa Abraham melihat sendiri bagaimana giatnya Mira untuk terus belajar. 

"Selamat Kakak Mira … Mama dan Papa bangga. Belajar kamu yang begitu giat akhirnya mendapatkan hasil. Selamat putrinya Mama dan Papa."

Mama Marsha mengucapkan selamat untuk Mira dengan mata yang berkaca-kaca. Dia bangga dengan Mira. Pun, Mama Marsha memuji proses yang sudah dicapai Mira sejauh ini. Begitulah orang tua kala memuji anak. Ada yang memuji karena hasilnya, ada pula yang memuji karena prosesnya. Sementara Mama Marsha dan Papa Abraham selalu memuji Mira dan Marvel untuk kerja keras mereka, untuk proses yang mereka lalui. Sebab, semuanya berawal dari proses dan niat untuk mencapai hasil akhir. Menghargai proses, supaya anak-anaknya mau terus berjuang dan berusaha. 

"Selamat Mira. Belajar kamu yang begitu giat, akhirnya membuahkan hasil," ucap Papa Abraham yang juga memuji untuk proses yang sudah Mira tempuh hingga akhirnya membuahkan hasil. 

"Makasih Mama dan Papa. Masih ada kabar baik yang kedua. Jadi …, Mama dan Papa, Mira mau menyampaikan bahwa Mira diterima untuk kuliah Bisnis di University of Sydney, Australia. Program jalur sponsor akademik secara penuh, Mama dan Papa."

Ya Tuhan, betapa senangnya Mama Marsha dan Papa Abraham yang mendengarkan kabar bahagia ini dari Mira. Sebelumnya, mereka hanya tahu bahwa Mira memang berkeinginan untuk kuliah di luar negeri. Bahkan Mama Marsha dan Papa Abraham juga bekerja keras dan memiliki tabungan pendidikan khusus untuk Mira dan Marvel tentunya. Akan tetapi sekarang, putrinya itu justru mengatakan mendapatkan beasiswa penuh dari University of Sydney, Australia. 

"Ya Tuhan … selamat Sayang."

Mama Marsha dan Papa Abraham pun langsung memeluk Mira. Mereka sangat bangga kepada putrinya itu. Mira berhasil menggapai apa yang dia mau. Bahkan Mama Marsha dengan jiwa keibuannya yang begitu lembut pun sampai menitikkan air matanya. 

"Selamat Sayang … akhirnya kamu berhasil untuk kuliah ke luar negeri. Ke negeri Kangguru. Mama dan Papamu akan memiliki peluang melihat Koala dan Kangguru di sana," ucap Mama Marsha dengan tawa berurai air mata. 

Pun demikian pula dengan Mira, "Jadi, Mama dan Papa memberikan izin untuk Mira ke luar negeri kan?" tanyanya. 

"Fokus SMA sampai lulus dulu ya Sayang. Di ujian nasional pun, usahakan dapat nilai terbaik," ucap Papa Abraham. 

Mendapat university adalah hal yang sangat bagus. Akan tetapi, Papa Abraham juga ingin bahwa Mira akan mendapatkan nilai yang baik pula dalam Ujian Nasional nanti. 

"Iya, Pa … Mira akan belajar dan mempersiapkan diri untuk Ujian Nasional juga."

"Good job, Mira. Terus kejar apa yang kamu mau, Mama dan Papa akan terus mendukung dan mendoakan kamu," ucap Papa Abraham. 

"Makasih Papa."

Mengurai pelukan ketiganya, lantas Mama Marsha dan Papa Abraham bersamaan mengecup pipi Mira. Mama Marsha mengecup pipi kirinya dan Papa Abraham mengecup pipi kanannya. Bentuk kasih sayang dari kedua orang tua kepada anaknya. 

"Oh, iya… Mira sampai lupa memberitahu. Lusa pengambilan raport semester satu, Ma. Mama atau Papa, bisa mengambilnya di sekolah kan?" tanya Mira kemudian kepada orang tuanya. 

"Jangan khawatir, Sayang. Mama dan Papa selalu kompak bukan untuk mengambil hasil raport kalian berdua. Saking kompaknya, kami selalu bersama-sama menghadap wali kelas kalian," balas Mama Marsha dengan tertawa. 

Jika kala mengambil raport hanya dihadiri salah satu orang tua, tetapi tidak untuk Mama Marsha dan Papa Abraham yang kompak mengambil raport anak-anak mereka. Memasuki kelas hingga menghadap wali kelas dihadapi bersama. Bahkan saran dari guru juga mereka perhatikan sama-sama. Itu semua karena mereka merasa bahwa pendidikan anak ada di tangan kedua orang tuanya. Baik Mama dan Papa, sama-sama peduli dengan capai anak-anaknya di bangku sekolah. 

"Ah, Mama dan Papa itu selalu serasi. Wali murid idola deh," balas Mira dengan tertawa sembari menggelengkan kepalanya melihat Mama dan Papanya. 

"Orang tua idola juga kan?" balas Papa Abraham. 

"Iya dong, harus."

Mira pun tertawa di sana. Sangat senang dengan orang tuanya yang kini menjadi support sistem utama baginya. Orang tua yang menjadi cermin baginya. Sekaligus, orang tua yang menjadi sahabat untuknya. Mira sangat bersyukur untuk semua kebahagiaan ini. Walau sebenarnya, kebahagiaan ini hanya sementara, karena akan begitu banyak petualangan dan kisah menarik yang sudah menunggunya. 

Terpopuler

Comments

Indiani

Indiani

buatlah mira rubah penampilanx toor dan kembali fokus sesuaikan dgn judulx...

2023-04-02

0

vano

vano

ini sih saya rasa bukan kek judulnya,romansa pernikahan SMA lagi klo mereka GK mnikah pas saat SMA

2023-01-16

1

Nany Setyarsi

Nany Setyarsi

pasangan mama dan papa romantis 😍🥳🥰, idola banget 🤩.
keluarga Cemara yg harmonis 🥳

2023-01-16

0

lihat semua
Episodes
1 Misi Khusus Mira
2 Setelah Lima Tahun Berlalu
3 Tak Bisa Kembali Akrab
4 Satu Sekolah
5 Satu Kelas
6 Semeja Tak Menjamin Keakraban
7 Rival?
8 Semangkuk Bakso
9 Melewati Satu Semester
10 Satu Langkah Menggapai Impian
11 Kekhawatiran Orang Tua
12 Membujuk Mira
13 Kecurigaan Elkan Terbukti
14 Seolah Terjebak
15 Empat Mata Berbicara
16 Pengantin SMA
17 Pernikahan dalam Batasan
18 Kesepakatan dengan Elkan
19 Seakan Tak Ada yang Berubah
20 Kali Pertama Dijemput
21 Terdeteksi Satu Mobil
22 Kekesalan Sonya
23 Tuduhan Sonya
24 Yang Datang dari Jepang
25 Antara Mira dan Jerome
26 Diajak Weekend
27 Masih Ingin Mendekati
28 Dianter Pulang
29 Makan di Rumah Mertua
30 Boncengan Sepeda Motor
31 Senin Penuh Drama
32 Disambut Gerimis
33 Gerimis Menciptakan Romansa
34 Sama-Sama Flu
35 Mampir ke Rumah Mertua
36 Keluarga Narawangsa ke Semarang
37 Mengantarkan ke Stasiun
38 Salah Tingkah
39 Mentari Bersinar Lebih Cerah
40 Di Belakang Gedung Sekolah
41 Himpitan
42 Kekerasan di Sekolah
43 Kejujuran yang Berarti
44 Wali Murid Kejutan
45 Filosofi Kacamata
46 Latihan Ujian
47 Bahasa Indonesia
48 Rindu Mama Papa
49 Undangan Pesta
50 Memberi Penjelasan
51 Kabar Mengejutkan dari Semarang
52 Huru-Hara Keluarga
53 Tidak Memberi Celah
54 Kehidupan Normal Kembali
55 Sepulang Sekolah
56 izin Menginap Semalam
57 Pertama Kali Satu Kamar
58 Nasihat di Pagi Hari
59 Mengaku Jadian?
60 Nuansa Hari Pertama
61 Kegiatan Belajar
62 Suasana Mendebarkan
63 Jatuh Cinta Berjuta Rasanya
64 Jerome Kembali Berusaha
65 Cerita Sad Boy
66 Mampir Dulu ke Rumah Mertua
67 Menjelang UAN
68 Malam yang Indah
69 Ngedate Halal
70 Menuju UAN
71 Ujian Akhir Nasional
72 Kepergok Papa Mertua
73 Menginap Semalam
74 May I ....
75 Pembicaraan Serius
76 Selamat Tinggal Masa Putih Abu-Abu
77 Foto Kenangan
78 Intimate Wedding Party
79 Kecil-Kecil Jadi Manten
80 Sekadar Appetizer
81 Pagi dalam Kehangatan
82 Goes to Sydney
83 Apartemen Studio di Sydney
84 Meledak dan Berhamburan ke Udara
85 Kesan Pertama
86 Mengabari Orang Tua
87 Memulai Kebiasaan Baru
88 Langit Malam Kota Sydney
89 Aktivitas Pengantin Baru
90 Busy Day
91 Sweet Place
92 Short Trip University
93 Dulu di Singapura
94 Tepi Darling Harbour
95 Dinner di Tepi Pelabuhan
96 Hari Pertama Kuliah
97 Masalah Segera Diselesaikan
98 Efek Drama Korea
99 After Sessions
100 Masa Kuliah
101 Bisa Menerima
102 Dikerjakan Bersama-Sama
103 Satu Semester Terlewati
104 Kejutan Dadakan
105 Menuju Warrnamboll
106 Flagstaff Hill Maritime Village
107 Perfect Sunset
108 Barbeque Party
109 Spesial Guest
110 Bay Sand Island
111 Liburan Musim Dingin Berakhir
112 Saatnya Berpisah
113 Kembali ke Unit
114 Setelah Tiga Pekan
115 Malam Dingin Menjadi Hangat
116 Night Music
117 Kegilaan Rosaline
118 Titik Kepanikan
119 Rawat Jalan
120 Ambil Tindakan Tepat
121 Membuka Kedok
122 Pertanyaan yang Terlewat
123 Totalitas Merawat Istri
124 Keputusan dari Kampus
125 Fokus untuk Sembuh
126 Selalu Siaga
127 Hari Demi Hari
128 Sembuh Total
129 Awal Semester Baru
130 Salah Bergaul Merusak Kebiasaan yang Baik
131 Ajakan Impulsif
132 Pizza Time
133 Melewati Semester Demi Semester
134 Harus Pulang ke Jakarta ....
135 Tiba di Jakarta
136 Pernikahan Evan
137 Telepon Sang Kakak
138 Mendadak Datang
139 Mie Instan Seleramu, Kamu Seleraku
140 Keinginan Elkan
141 Romansa Pengantin SMA 1
142 Darling Harbour Bersama
143 Romansa Pengantin SMA 2
144 Candaan Absurd
145 Ada yang Berkunjung ke Sydney
146 Obrolan dengan Jerome
147 Semester Akhir
148 Skrip Sweet
149 Saling Mendukung
150 Lembur Bersama
151 Time Break Sejenak
152 Justru Masuk Angin
153 Kadang Penuh Tawa
154 Ujian Skripsi
155 Graduation Day
156 Rencana Pulang ke Indonesia
157 Hari-Hari Terakhir di Sydney
158 Good Bye Sydney!
159 Tiba di Jakarta
160 Kejutan dari Keluarga
161 Bertemu Kakak Ipar
162 Pertanyaan Andin
163 Evan Lebih Menjaga Jarak
164 Mengunjungi Obgyn
165 Hormon Tak Stabil
166 Kecemasan
167 In Vitro Feltilization
168 Cerita Masa Lalu Papa Belva
169 Memorial Park
170 Transfer Embrio
171 Menyemai Harapan
172 Two Weeks Waiting
173 Dua Kantung Janin
174 Kabar Bahagia untuk Keluarga
175 Alibi Seorang Andin
176 Salah Paham
177 Meluruskan Kesalahpahaman
178 Rumah Tangga Memang Banyak Bumbunya
179 Rekonsiliasi
180 Piknik Keluarga Agastya
181 Kenangan Indah di Monas
182 Couvade Syndrome
183 Yang Penting Istri Sehat
184 Fokus Istirahat Dulu
185 Bumilnya Sehat Suaminya Teler
186 Sharing dengan Kakak Ipar
187 Gender Reveal
188 Efek Kehamilan yang Aneh
189 Rasa yang Lebih Indah
190 Kehamilan Tujuh Bulan
191 Tasyakuran Tujuh Bulanan
192 Mempersiapkan Persalinan
193 38 Minggu!
194 Advice dari Dokter
195 Operasi Caesar yang Dramatis
196 Masa Kritis Penuh Kecemasan
197 Doa Seluruh Keluarga
198 Our Family
199 Orang Tua Muda Milenials
200 Banyak Bersyukur
201 Menjadi Orang Tua adalah Tentang Belajar
202 Pagi-Pagi Orang Tua Baru
203 Support Orang Tua
204 Daddy Juga Bisa Mellow
205 Sorenya Parent Milenial
206 Me Time Berdua
207 Sabtu Ceria
208 Kembali Bertemu Bagas
209 Bertanya kepada Mama dan Papa Mertua
210 Ada yang Diprioritaskan
211 Rivalitas Bisnis
212 Copy Resep
213 Kesengajaan Bagas
214 Masih Dilindungi Tuhan
215 Unsur Kesengajaan
216 Menjadi Buronan
217 Twins A Tantrum
218 Welcome Home
219 Pulang untuk Keluarga
220 Keresahan Seorang Suami
221 Bagas Tertangkap
222 Memohon Belas Kasihan
223 Melupakan Hubungan Darah
224 Penjelasan kepada Mira
225 Semakin Pulih
226 Vaksinasi Twins A
227 Twins A Demam
228 Persidangan
229 Meminta Hak Sebagai Keturunan Kandung
230 Hak Waris Anak Di Luar Nikah
231 Ketika Anak-Anak Tidur
232 Hukuman untuk Bagas
233 Kembali Normal
234 Ngedate Sejenak
235 Satu Bulan Berlalu
236 Waktu yang Dinanti
237 Rasanya Campur Aduk
238 Mama Sara dan Papa Belva ke Paris
239 Videocall Oma dan Opa
240 Jalan-Jalan Sabtu
241 Bertemu Sosok Tak Terduga
242 Rasa Panik
243 Memantik Api
244 Obsesi Rosaline
Episodes

Updated 244 Episodes

1
Misi Khusus Mira
2
Setelah Lima Tahun Berlalu
3
Tak Bisa Kembali Akrab
4
Satu Sekolah
5
Satu Kelas
6
Semeja Tak Menjamin Keakraban
7
Rival?
8
Semangkuk Bakso
9
Melewati Satu Semester
10
Satu Langkah Menggapai Impian
11
Kekhawatiran Orang Tua
12
Membujuk Mira
13
Kecurigaan Elkan Terbukti
14
Seolah Terjebak
15
Empat Mata Berbicara
16
Pengantin SMA
17
Pernikahan dalam Batasan
18
Kesepakatan dengan Elkan
19
Seakan Tak Ada yang Berubah
20
Kali Pertama Dijemput
21
Terdeteksi Satu Mobil
22
Kekesalan Sonya
23
Tuduhan Sonya
24
Yang Datang dari Jepang
25
Antara Mira dan Jerome
26
Diajak Weekend
27
Masih Ingin Mendekati
28
Dianter Pulang
29
Makan di Rumah Mertua
30
Boncengan Sepeda Motor
31
Senin Penuh Drama
32
Disambut Gerimis
33
Gerimis Menciptakan Romansa
34
Sama-Sama Flu
35
Mampir ke Rumah Mertua
36
Keluarga Narawangsa ke Semarang
37
Mengantarkan ke Stasiun
38
Salah Tingkah
39
Mentari Bersinar Lebih Cerah
40
Di Belakang Gedung Sekolah
41
Himpitan
42
Kekerasan di Sekolah
43
Kejujuran yang Berarti
44
Wali Murid Kejutan
45
Filosofi Kacamata
46
Latihan Ujian
47
Bahasa Indonesia
48
Rindu Mama Papa
49
Undangan Pesta
50
Memberi Penjelasan
51
Kabar Mengejutkan dari Semarang
52
Huru-Hara Keluarga
53
Tidak Memberi Celah
54
Kehidupan Normal Kembali
55
Sepulang Sekolah
56
izin Menginap Semalam
57
Pertama Kali Satu Kamar
58
Nasihat di Pagi Hari
59
Mengaku Jadian?
60
Nuansa Hari Pertama
61
Kegiatan Belajar
62
Suasana Mendebarkan
63
Jatuh Cinta Berjuta Rasanya
64
Jerome Kembali Berusaha
65
Cerita Sad Boy
66
Mampir Dulu ke Rumah Mertua
67
Menjelang UAN
68
Malam yang Indah
69
Ngedate Halal
70
Menuju UAN
71
Ujian Akhir Nasional
72
Kepergok Papa Mertua
73
Menginap Semalam
74
May I ....
75
Pembicaraan Serius
76
Selamat Tinggal Masa Putih Abu-Abu
77
Foto Kenangan
78
Intimate Wedding Party
79
Kecil-Kecil Jadi Manten
80
Sekadar Appetizer
81
Pagi dalam Kehangatan
82
Goes to Sydney
83
Apartemen Studio di Sydney
84
Meledak dan Berhamburan ke Udara
85
Kesan Pertama
86
Mengabari Orang Tua
87
Memulai Kebiasaan Baru
88
Langit Malam Kota Sydney
89
Aktivitas Pengantin Baru
90
Busy Day
91
Sweet Place
92
Short Trip University
93
Dulu di Singapura
94
Tepi Darling Harbour
95
Dinner di Tepi Pelabuhan
96
Hari Pertama Kuliah
97
Masalah Segera Diselesaikan
98
Efek Drama Korea
99
After Sessions
100
Masa Kuliah
101
Bisa Menerima
102
Dikerjakan Bersama-Sama
103
Satu Semester Terlewati
104
Kejutan Dadakan
105
Menuju Warrnamboll
106
Flagstaff Hill Maritime Village
107
Perfect Sunset
108
Barbeque Party
109
Spesial Guest
110
Bay Sand Island
111
Liburan Musim Dingin Berakhir
112
Saatnya Berpisah
113
Kembali ke Unit
114
Setelah Tiga Pekan
115
Malam Dingin Menjadi Hangat
116
Night Music
117
Kegilaan Rosaline
118
Titik Kepanikan
119
Rawat Jalan
120
Ambil Tindakan Tepat
121
Membuka Kedok
122
Pertanyaan yang Terlewat
123
Totalitas Merawat Istri
124
Keputusan dari Kampus
125
Fokus untuk Sembuh
126
Selalu Siaga
127
Hari Demi Hari
128
Sembuh Total
129
Awal Semester Baru
130
Salah Bergaul Merusak Kebiasaan yang Baik
131
Ajakan Impulsif
132
Pizza Time
133
Melewati Semester Demi Semester
134
Harus Pulang ke Jakarta ....
135
Tiba di Jakarta
136
Pernikahan Evan
137
Telepon Sang Kakak
138
Mendadak Datang
139
Mie Instan Seleramu, Kamu Seleraku
140
Keinginan Elkan
141
Romansa Pengantin SMA 1
142
Darling Harbour Bersama
143
Romansa Pengantin SMA 2
144
Candaan Absurd
145
Ada yang Berkunjung ke Sydney
146
Obrolan dengan Jerome
147
Semester Akhir
148
Skrip Sweet
149
Saling Mendukung
150
Lembur Bersama
151
Time Break Sejenak
152
Justru Masuk Angin
153
Kadang Penuh Tawa
154
Ujian Skripsi
155
Graduation Day
156
Rencana Pulang ke Indonesia
157
Hari-Hari Terakhir di Sydney
158
Good Bye Sydney!
159
Tiba di Jakarta
160
Kejutan dari Keluarga
161
Bertemu Kakak Ipar
162
Pertanyaan Andin
163
Evan Lebih Menjaga Jarak
164
Mengunjungi Obgyn
165
Hormon Tak Stabil
166
Kecemasan
167
In Vitro Feltilization
168
Cerita Masa Lalu Papa Belva
169
Memorial Park
170
Transfer Embrio
171
Menyemai Harapan
172
Two Weeks Waiting
173
Dua Kantung Janin
174
Kabar Bahagia untuk Keluarga
175
Alibi Seorang Andin
176
Salah Paham
177
Meluruskan Kesalahpahaman
178
Rumah Tangga Memang Banyak Bumbunya
179
Rekonsiliasi
180
Piknik Keluarga Agastya
181
Kenangan Indah di Monas
182
Couvade Syndrome
183
Yang Penting Istri Sehat
184
Fokus Istirahat Dulu
185
Bumilnya Sehat Suaminya Teler
186
Sharing dengan Kakak Ipar
187
Gender Reveal
188
Efek Kehamilan yang Aneh
189
Rasa yang Lebih Indah
190
Kehamilan Tujuh Bulan
191
Tasyakuran Tujuh Bulanan
192
Mempersiapkan Persalinan
193
38 Minggu!
194
Advice dari Dokter
195
Operasi Caesar yang Dramatis
196
Masa Kritis Penuh Kecemasan
197
Doa Seluruh Keluarga
198
Our Family
199
Orang Tua Muda Milenials
200
Banyak Bersyukur
201
Menjadi Orang Tua adalah Tentang Belajar
202
Pagi-Pagi Orang Tua Baru
203
Support Orang Tua
204
Daddy Juga Bisa Mellow
205
Sorenya Parent Milenial
206
Me Time Berdua
207
Sabtu Ceria
208
Kembali Bertemu Bagas
209
Bertanya kepada Mama dan Papa Mertua
210
Ada yang Diprioritaskan
211
Rivalitas Bisnis
212
Copy Resep
213
Kesengajaan Bagas
214
Masih Dilindungi Tuhan
215
Unsur Kesengajaan
216
Menjadi Buronan
217
Twins A Tantrum
218
Welcome Home
219
Pulang untuk Keluarga
220
Keresahan Seorang Suami
221
Bagas Tertangkap
222
Memohon Belas Kasihan
223
Melupakan Hubungan Darah
224
Penjelasan kepada Mira
225
Semakin Pulih
226
Vaksinasi Twins A
227
Twins A Demam
228
Persidangan
229
Meminta Hak Sebagai Keturunan Kandung
230
Hak Waris Anak Di Luar Nikah
231
Ketika Anak-Anak Tidur
232
Hukuman untuk Bagas
233
Kembali Normal
234
Ngedate Sejenak
235
Satu Bulan Berlalu
236
Waktu yang Dinanti
237
Rasanya Campur Aduk
238
Mama Sara dan Papa Belva ke Paris
239
Videocall Oma dan Opa
240
Jalan-Jalan Sabtu
241
Bertemu Sosok Tak Terduga
242
Rasa Panik
243
Memantik Api
244
Obsesi Rosaline

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!