Jujur saja Mira masih kesal dengan apa yang dilakukan Bagas terhadapnya. Tindakan usil, tapi membuatnya begitu sebal. Untung saja, Mira mengenakan short sehingga lebih aman. Namun, tetap saja dia merasa begitu kesal.
Bagas pun berlari memasuki ruangan kelas Mira di sana, "Mira ... Mira, maaf yah ... gue tidak bermaksud tadi. Cuma bercanda," aku Bagas yang kini meminta maaf kepada Mira.
"Enggak perlu minta maaf, Gas ... yang kamu lakukan itu sudah keterlaluan. Aku tahu dulu anak 90an sering melakukan, tapi sekarang zaman udah maju, Gas. Lebih hargai temanmu, Gas," balas Mira.
Ya, menaruh rautan dengan cermin kecil di sepatu dengan maksud untuk mengintip rok adalah kenakalan siswa yang umum terjadi di tahun 90an. Akan tetapi, Bagas melakukannya di masa sekarang. Menurut Mira apa yang baru saja dilakukan oleh Bagas itu keterlaluan, sudah ketinggalan zaman, tapi siswi mana pun menolak jika dijadikan bahan jahil oleh temannya sendiri.
"Sorry banget, Ra ... gue menyesal," balas Bagas.
"Sebaiknya loe pergi saja, Gas. Gue gak habis pikir, loe bisa melakukan ini," balas Mira.
Ya, Mira merasakan Bagas tidak seperti yang dia kenal. Kenapa justru Bagas yang berbuat usil dan jahil kepadanya. Padahal selama ini, Bagas selalu saja baik kepadanya. Bahkan Bagas bisa diajak Mira untuk tukar pikiran bersama.
"Ada apa Ra?" tanya Sonya yang tampak ingin tahu dengan pembicaraan Bagas dan Mira yang terlihat tegang.
"Oh, gak ada apa-apa kok, Sonya. Aman," balas Mira.
Akan tetapi, Sonya seakan tak percaya. Terbukti dari Mira dan Bagas yang terlihat tidak seperti biasanya membuat Sonya menerka hal yang berlainan.
"Jangan-jangan Bagas baru saja menyatakan cinta kepada Mira yah? Wah, selamat ... pasti deg-degan ya Bagas," ucap Sonya dengan tiba-tiba.
Dengan cepat Mira menggelengkan kepalanya, "Eh, ini enggak seperti yang loe kira ya Sonya," balas Mira.
"Loe bisa mengelak, Mira ... tapi tidak sama Bagas. Tuh, buktinya dia kalem aja. Jadian ... jadian ... jadian!"
Sonya seakan memberikan aba-aba supaya teman-temannya mengikutinya dan menyerukan kata 'jadian'!
Jadian! Jadian! Jadian!
Di saat yang bersamaan Elkan datang dari kantin. Pemuda itu tampak bingung juga dengan suasana di kelas yang berisik dan teman-temannya meneriakkan kata jadian. Sementara ada Mira dan Bagas yang sama-sama menundukkan wajahnya.
"Udah, ngaku aja. Iya kan Bagas, loe habis nembak Mira kan?" tanya Sonya dengan mengedikkan bahunya dan tersenyum menatap Bagas.
Mira tampak menggelengkan kepalanya dan meminta kepada Bagas untuk segera mengelak. Akan tetapi, Bagas justru menatap Mira dan setelahnya arah pandangannya kini menatap kepada Elkan yang menatapnya tajam.
"Sudah deh, ngaku! Toh, kalian itu kan cocok satu sama lain," balasnya.
"Hmm, apaan sih Sonya, gue gak ada apa-apanya sama Bagas," balas Mira.
Namun, di saat bersamaan Bagas justru memberikan jawaban yang berlawanan, "Iya, gue sebenarnya suka sama loe, Mira. Baru saja, kita jadian."
Apa yang baru saja disampaikan oleh Bagas seolah-olah membuat Elkan terkejut. Bukankah tadi mereka usai dari ruangan BP dan juga Bagas usai melecehkan Mira. Jadi, sekarang bagaimana kedua bisa jadian. Bagi Elkan ini adalah hal yang sama sekali tidak masuk akal.
"Tuh, bener kan tebakan gue. Yeay, congratulations ... new couple di sekolah kita!"
Sonya berteriak dan beberapa teman lainnya bertepuk tangan, tapi tidak dengan Elkan yang menatap tajam pada Mira di sana. Jika, semuanya ini benar, sudah pasti Mira adalah sosok yang gegabah sekarang.
Mira pun begitu sebal, sebenarnya apa yang terjadi sekarang. Kenapa semuanya terasa seperti jebakan. Sorot tajam Elkan sekarang pun seolah mengintimidasi Elkan di sana.
"Sudah bubar ... bubar, guru mau masuk," teriak siswa yang baru saja masuk ke dalam kelas.
Bagas tampak menghela nafas dan berpamitan kepada Mira, "Ra, aku ke kelas dulu yah. Kamu belajar yang rajin."
"Cie ... sudah aku dan kamu cie. Aku dan kamu menjadi kita."
Semua pun bersorak, sementara Mira memilih untuk kembali duduk ke tempat duduknya dan menghela nafas panjang. Rasanya, sekarang semuanya semakin runyam. Untuk tujuan apa pula Bagas justru berbohong.
"Itu benar?" tanya Elkan dengan tanpa menatap wajah Mira yang duduk di sampingnya.
"Tidak," balas Mira dengan membuka-buka buku catatannya.
"Pulang sekolah, ikuti aku ... kita harus bicara!"
Kali ini Elkan perlu mengajak Mira untuk bicara bersama. Dia tidak ingin percaya dengan apa yang barusan dia lihat. Akan tetapi, dia ingin bicara dulu empat mata dan dengan serius kepada Mira.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 244 Episodes
Comments
Opa Sujimim
aku juga anak 90an,tp kok aku GK tau ya 😂😂malah baru tau ketika baca ini
2023-10-21
0
Biicandra
wkwk aq mampir thor. .
btw aq lulusan SMK 9th lalu punya teman sekelas juga namanya Bagas. .😂😂 entah ada apa dengan nama Bagas. . itu orang juga usil, jail. .yaaa pokoknya kelakuannya beda sama yang lain. .😂😂 minus. .😂 langganan BP. .wkwk
2023-02-10
3
Fitri
wow semakin keren 😍😍 semoga mereka selalu bersama dan bersatu 🤲
2023-01-18
0