TEROR MIMPI

"Tumben pulangnya sore nak ?" tegur ibunya yang sudah menunggu ia pulang . "Tadi Sinta main ke rumah temen dulu kan disini udah ada nenek ." Jawaban polosnya ternyata belum keluar dari masalah "tapi kamu janji mau bantu nenek masak nak , nenekmu masak sendirian ."

Sinta berlari ke kamarnya berganti baju , kesenangannya harus ditunda sebentar ada janji yang menunggu . "Kamu tumis dulu itu , nenek masih potong bawang ." Padahal Sinta belum mengeluarkan sepatah katapun "kok nenek tau aku disini ?" Nenek hanya memandang santai "tak mungkin ibumu yang ke dapur bukan ?, hanya kamu yang ada ."

Adzan magrib telah mulai menghilang , dari balik jendela juga gelap tersisa Kerlip lampu taman tetangga sebelah . "Kamu mandi sana , biar nenek yang selesaikan ." Tanpa harus diulang bagai bocah ia berjalan ke kamar mandi .

Selesai bersih-bersih ia diminta menemani ibunya di ruang depan , "besok ibu ikut pindah ke rumah nenek mu , ibu pamit sekarang aja , takutnya besok pagi kamu buru-buru lagi ." Tetes demi tetes menyelimuti perpisahan malam itu , jiwanya hendak berontak menolak namun itulah jalan yang harus ditempuh , berpisah .

"Jangan menangis nak ibu akan baik-baik saja , satu pesan ibu , jaga dirimu dan keluarga ini ." Jelas Sinta tak tahu maksud ibunya tapi iya pasti cepat mengetahuinya .

"Ibu tahu kamu sering pulang dengan hati gundah , tak seperti pagi bahkan kamu sering menangis sesenggukan , "huh...percayalah nak insting seorang ibu lebih baik dari apapun ." Kalimat itu tak berat ibunya keluarkan .

***

"Udah , simpan air matamu ibu lebih baik disana ." Bisik dara dan Rara menemani malam hening ini . "Tak semudah itu , aku belum siap ," kalimat sesingkat itu masih sempat di sela keduanya "huh...,kamu bisa melepas kepergian ayahmu sekarang ibumu hanya menginginkan istirahat di sana dengan tenang ."

Tok, tok, tok...!!!

Keras Devi mengetuk pintu kamar Sinta . "Dek , kamu udah tidur ?" Sinta berjalan membukakan pintu , "obat-obatan ibu udah kamu masukin tas itu kan ? , Tadi kakak cek nggak ada ." Berfikir sebentar , mencoba mengingat semuanya.

"Oh iya , semua obat ibu aku tarus di tas kecil . Aku sengaja pisah biar nanti gak susah nyari pas waktu genting ." Devi mengangguk pelan , "bagus kalo gitu , ya udah kamu tidur lagi sana ! , Jangan lupa siapin alarmnya !"

"Tidurlah , dan percaya esok akan lebih baik ." Gumamnya menipu pikirannya yang sedang sulit , meraih jam weker dan memasang alarm esok . "Kini kau sudah menemukan jawaban bukan ?, Lalu apa yang akan kamu lakukan ? ." Mereka duduk di meja belajarnya seakan memastikan pacar mereka tidur dengan tenang . "Entahlah , aku benci dia tapi apa yang akan kulakukan juga masih gelap ." Sambil menarik selimut dan melepas semua nafas berharap cepat tidur dan lupa semua ini .

"Nyawa harus dibalas nyawa bukan ?, Lakukan saja !! ." Sinta menggeleng menatap langit-langit kamar "aku tak bisa , bahkan aku melihat darah mengucur dari tanganku saja aku tak mampu , bisa muntah dan pingsan ditempat ."

"Tak harus darah yang keluar kawan , banyak cara untuk membunuh meski tak sehalus malaikat maut ." Masih dengan menatap langit-langit Sinta berusaha memejamkan mata hendak melupakan segumpal masalah hari ini . "Lupakan saja , aku terlalu lelah dengan semua ini ."

***

"Ayah ? , Kenapa ayah terus tak mau bicara ?" Untuk ketiga kalinya ia menemui ayahnya , ditempat dan suasana yang sama . "Aku sudah menemukan bocah itu , apa lagi yang harus aku lakukan ? , tunjukkan 'yah aku terlalu bodoh tuk memikirkannya ."

Ayah mendekati Sinta , membawa kotak sepatu yang sekarang isinya bukan sepatu tetapi pisau membisikan sesuatu . "Balas !!" satu kata nan membakar semangat gadis delapan belas tahun itu dalam mimpi . "Baiklah Sinta lakukan , demi ayah dan untuk ayah ." Ia mengambil pisau itu dan pergi .

Kringggg...kringggg ,

keras alarm memekakkan telinga menyudahi mimpi nya . Dengan emosi tinggi berusaha menghujam pisau di ranjangnya , kkrrakkkk..., jelas bukan suara logam beradu kayu , ternyata ponsel yang ia hujamkan sekuat tenaga .

note : author udah up nih , ayo buruan baca !! jangan lupa tinggalkan jejak ya vote , like , rate , komen juga boleh , thx 😄

Terpopuler

Comments

V

V

🤗🤗🤗

2020-12-26

1

richiyyih

richiyyih

saran aja , teks nya itu jangan terlalu panjang ,karena kadang orang mager baca kalau tulisan nya sudah panjang

maap kalo ada kata kata yang menyinggung

2020-11-12

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!