AKHIRNYA...

Anni menyalakan lampu-lampu di garasi ayahnya , sinta keliru perkiraan disana ada puluhan mobil klasik yang sebelumnya tak dibayangkan olehnya . "Kira-kira koleksi ayah ada tiga puluhan , tapi hanya beberapa saja yang masih bisa jalan ." Anni dengan nada serius , ayahnya bahkan lebih banyak memandangi mobil-mobil itu dari pada anaknya .

Sinta mulai menanyakan pertanyaan pembuka agar tak terlihat mewawancarai "mana yang paling tua ,Ann ?, Yang itu ya ." Sinta menunjuk sembarangan yang paling kelihatan lusuh . "Kau salah jika menunjuk yang itu , tiga bulan lalu ayah mengganti catnya dengan warna karatan ."

"Yang paling tua disampingnya Sinta , itu buatan tahun 1980 tapi aku yakin tak bisa jalan semeter pun ." Anni berani mengatakan itu karena mobil itu dibeli di tempat rongsokan mobil berkumpul . "Aku terpukau sejenak , kau bahkan tau sebanyak itu ." Puji Sinta atas pengetahuan Anni , "tentu aku harus tau detail dari mobil koleksi ayah , dengan rongsokan ini aku tetap bisa dekat dekat ayah ." Anni membuang nafas sekenanya .

"Aku sering ikut melihat pameran atau sekedar melihat koleksi teman ayah agar ia mau mendengarkan aku bercerita dan lainnya yang sudah pasti hak ku ."

"Jika sebanyak itu kau harusnya tau yang paling mahal bukan ." Goda Sinta , "ya tentunya mudah bagiku ( melihat sekeliling ruangan ) itu...,yang itu kau bisa menebak harganya Sinta ?" tantangan Anni dijawab lugas olehnya . "dua atau tiga ratus juta ?" Jelas jawaban itu asal-asalan , bahkan Sinta sendiri tak pernah tau harga mobil yang kini berlalu lalang di jalanan . Anni tertawa ringan atas tanggapan lucu Sinta "tak perlu mobil setua ini jika hanya tiga ratus juta kawan ."

Anni menunjuk mobil paling luar dari garasi luas ini , mobil keluarga yang tentunya bukan koleksi ayahnya. "Itu saja harganya lebih dari yang kau sebutkan , dan ini semua hanya rongsokan tua entah apa bagusnya mengumpulkan rongsok ." Jelas sekarang Anni kesal mengingat uang yang dihamburkan ayahnya . "Ya itukan hanya tebakan ngawur , setidaknya aku menjawab tantangan darimu kan ?" Sinta tak mau terlihat bodoh dihadapan Anni .

Anni melihat satu mobil yang pastinya berbeda dari yang lainnya , "mungkin sekarang aku kalah 1-0 tapi tebakan ku tak kan meleset kali ini ." Sinta kini lebih yakin menyebutkan tebakannya "yang di tutup kain itu pasti yang paling istimewa dan paling disayang ayahmu bukan ?" Anni mengangkat bahu " ya kali ini kau benar , itu yang paling disayang ayahku , kau tau kenapa ? ." Satu lagi tantangan Anni muncul .

"Yang pertama kali ayahmu miliki kan ? , Dan itu yang membuat ayahmu bisa se-sukses hari ini kan ." Tebakan ketiga Sinta juga tak meleset , itu memang mobil pertama yang tuan Andilah miliki . Sejarahnya tak bisa dilupkan meski itu harta yang ikut dipertaruhkan di bank saat bangkit dari krisis moneter awal tahun dua ribuan.

Kali ini ganti Anni yang mengakui kepandaiannya menebak sesuatu "tak kusangka semudah itu kau menjawabnya , aku kira hanya aku , ayah , dan ibu yang tahu itu ." Berjalan mendekat mobil berselimut kain itu , Anni membukanya dan BYARRR , Toyota Carina GTR masih mengkilap tak sedikitpun ada bekas goresan , benar pecinta otomotif sekali ayah Anni . "Kau tau darimana sejarah mobil ini , bahkan ini jarang sekali keluar dari kandangnya ." Anni memasang wajah penasaran menginginkan jawaban cepat tapi Sinta sibuk memerhatikan detail mobil ini .

"Hey , jangan tertipu dengan mobil tua ini kawan , sejarahnya tak semulus yang kau lihat dan kau kira ini asli ? , tentu bukan , ini sudah banyak dipoles ." Dengan yakin Sinta mengangguk "aku tau Anni , jika perusahaan ayahmu gagal bangkit setelah krisis moneter waktu itu tentu mobil ini jaminannya ." Anni kembali mengulang pertanyaannya "dari mana kau tau sejauh ini , bahkan hingga tentang jaminan itu ?"

"Tentu mudah saja Anni !, kau anak dari pemilik perusahaan otomotif yang menguasai pasar suku cadang Nusantara , riwayat hidup mu , ayahmu tuan andilah Smith bahkan kakekmu Nataraharjan aku tau jelas ." Sinta memandangi sekejap mobil klasik tahun 80-90 an di depannya . "Boleh aku bertanya satu pertanyaan saja ." pintanya serius ,

tanpa kalimat hanya gerakan tangan saja Anni memberi kesempatan , "kau pernah naik mobil ini saat usiamu tiga belas ? ." jelas bukan pertanyaan yang terlintas dibenak Anni .

"Mengapa kau bertanya tentang itu ? , tidak ada pertanyaan lain kah ?" dengan senyuman Sinta hanya menggeleng . "Ayolah , ini bukan pertanyaan sulit bukan ." paksa Sinta tak mau mengulur waktu lagi , "ku ingat sebentar , itu lima tahun lalu mungkin butuh beberapa menit mengingatnya ." pelayan mereka muncul membawa satu nampan penuh minuman dan makanan . "Jangan malu , ayo cicipi kue kesukaan ku , menungguku mungkin butuh waktu lebih lama lagi ."

"Aku pernah mengisi waktu sebelum pergi ke Kalimantan di kota ini , seingat ku hanya mobil ini yang ada disini jadi ya pastinya." akhirnya kebenaran bisa terungkap , "bagus , berarti berita yang aku baca waktu itu memang kamu ." Anni hanya menatapnya keheranan "kenapa bisa ada wartawan yang sempat meliput kami disini , tempat setentram ini ?" gumam Anni lirih tapi masih bisa didengar Sinta .

"Keluarga kalian adalah salah satu keluarga yang paling banyak diliput media bukan ? , tentu banyak media yang menginginkan berita paling aktual dari kalian termasuk singgah di kota kecil ini ." penjelasan Sinta bisa diterima dengan baik oleh Anni .

note : nih author kasih episode bonus buat kalian..,jangan lupa tinggalin jejak setelah

baca yah like ,komen ,vote , dan rate kalian sangat berharga buat author , thx 😄

Terpopuler

Comments

V

V

🤗🤗

2020-12-26

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!