Stefly sampai di villa lokasi syuting ‘Dare to Date?’ pukul sepuluh pagi, di tempat syuting sudah ada Bobby, Razer dan Denovian.
“Hai Stef.” Sapa Razer.
Bobby melirik ke arah Razer, dia ingin menegurnya tapi diurungkan.
“Hai Razer, hai semua.” Sapa Stefly sedikit canggung.
Razer sigap menarik koper milik Stefly,
“Eh.. nggak usah Razer, aku bisa bawa sendiri kok.” Stefly menarik kembali kopernya, dia merasa tidak enak pada Bobby.
“Nggak apa.” Razer tidak menyerah, dia menarik lagi koper milik Stefly, kali ini Stefly pasrah, dia melirik Bobby yang memperlihatkan wajah masam.
Razer mengantar Stefly menuju kamarnya.
Bobby duduk di sofa ruang santai, tak lama kemudian Lovely datang. “Hai Bobby, hai Deno.” Sapa Lovely.
Lovely terlihat sangat menonjol, baju sexynya, rambut pirang dan riasan yang jauh dari kata polos menghiasi wajahnya. Lovely dan Bobby memang ditargetkan untuk menjadi pasangan utama di acara ini. Keduanya terkenal dengan image ‘swag’ dan sexy.
“Duh.. berat nih kopernya.” Lovely sudah mulai drama sendiri.
Denovian menyenggol lengan Bobby, memberi isyarat untuk membantu Lovely. Dengan terpaksa Bobby membantu Lovely membawa kopernya ke kamar.
“Semakin hari semakin segar aja kamu Bob.” Kata Lovely sambil mencoba merangkul Bobby tapi dihindari oleh Bobby.
“Memangnya es buah apa? Kok segar.”
“Haha.. lucu banget sih kamu Bob.” Lovely menganggap jawaban Bobby adalah bercanda agar mereka bisa lebih dekat, tapi nyatanya hal itu adalah jawaban malas dari Bobby.
Bobby meletakan koper milik Lovely di dekat tempat tidur, lalu dia berniat keluar dari kamar, tapi Lovely menarik tangan Bobby. “Bob, tolong jangan terlalu dingin sama aku, kita kerja sama aja disini. Kita berakting seolah saling tertarik satu sama lain, aku rasa hal itu bagus untuk menjaring fans baru.”
Bobby menyeringai, “Aku nggak butuh fans baru Lovely.” Bobby keluar dari kamar Lovely.
Lovely merasa kesal, belum pernah ada lelaki yang menolaknya setegas ini.
...----------------...
Malam hari syuting dimulai, ketiga pasangan makan malam di tempat terpisah. Stefly dan Razer makan malam disebuah restoran bernuansa cozy dan anak muda, tempat ini dipilih oleh kru karena dinilai cocok dengan profesi mereka berdua.
“Tempatnya bagus ya Razer.” Stefly mengedarkan pandangannya.”
“Iya, semoga makanannya juga enak ya.”
“Wah.. asik nih makan sambil review.” Stefly terlihat bersemangat.
“Kamu suka makanan apa Stef?” Razer memulai basa-basinya.
“Apa aja suka sih kalau aku.”
Razer tertawa, dia merasa kagum dengan Stefly yang selalu apa adanya, tidak pernah berlebihan tapi tetap memiliki daya tarik yang kuat.
“Video kolaborasi kemarin penontonnya gila banget lho Stef.” Razer memperlihatkan video itu dari ponselnya, dalam satu hari penontonnya sudah mencapai dua juta penonton.
“Wah.. banyak banget Razer, komisinya pasti banyak.” Sebagai sesama profesi Stefly tahu pasti penghasilan yang akan didapat.
Stefly dan Razer asik membicarakan suka duka profesi mereka, mereka bisa cepat akrab karena berada dalam satu dunia pekerjaan yang sama.
...----------------...
Bobby dan Lovely syuting di sebuah bar, kru menentukan tempat ini sesuai dengan image mereka berdua yang berjiwa bebas dan sexy.
“Hmm.. boleh juga tequilanya.” Lovely mencicipi tequila, sedangkan Bobby hanya memutar-mutar gelas berisi wine.
“Wine nggak bakal enak Bob kalau dibiarkan terlalu lama.” Lovely mengambil gelas dari tangan Bobby lalu meminumnya.
“Hmm.. aku nggak minum alkohol tanpa alasan. Biasanya aku minum alkohol saat sedang senang yang terlalu, atau sedih yang mendalam. Kalau suasananya biasa saja seperti ini aku tidak selera minum alkohol, maaf ya Lovely aku nggak ikut minum alkohol.” Bobby membuka botol air mineral.
Lovely menahan diri untuk tidak terlihat kesal, walau di dalam hati dia sangat membenci perlakuan Bobby padanya.
“Kamu sampai kapan Bob di negara ini? Apa kamu berniat memulai karir disini?” Tanya Lovely.
“Belum tau, awalnya cuamn mau sebentar, tapi sekarang aku mulai menyukai negara ini.”
“Hmm.. menarik, apa hayo yang membuat kamu semangat?” Sindir Lovely.
“Bukan apa-apa kok, aku tetap bekerja seperti biasa. Aku baru mempersiapkan konser di kota ini.” Bobby menceritaka sedikit tentang pekerjaannya.
“Oya? Wah.. selamat ya Bob. Kalau betah berkarir disini aja Bob, biar kita bisa kolaborasi. Kamu tahu dong kalau aku ini DJ yang terenal di negara ini?”
Bobby hanya tersenyum mendengar Lovely yang membanggakan dirinya sendiri. Namun Bobby mencoba untuk menanggapi Lovely dengan baik.
Pukul dua belas malam semua pemain kembali ke vila untuk istirahat. Pukul satu pagi pemain dan kru istirahat di tempat masing-masing.
Dalam keheningan malam, sebuah kejadian luar biasa terjadi. Felix datang ke vila untuk mencari Stefly.
Nathalie yang baru sibuk mengedit video mencium bau vampir, dia langsung membuat semua orang di vila itu tertidur dengan kemampuan sihirnya.
Nathalie keluar dari ruang kontrol dan melihat Felix masuk ke vila. “Siapa kamu? Mau apa kesini vampir gila?”
Felix membalikan badan dia tertawa terbahak-bahak. “Menarik, mengapa wanita berdarah wangi itu didekati banyak vampir zeronix?” Felix mendekar ke Nathalie.
“Jangan ganggu dia.”
SEEET..
Bobby tiba-tiba muncul, dia sigap memegang kedua tangan Feli. dari belakang.
“Kamu juga disini rupanya? Sebenarnya apa yang kalian rencanana? Apa kalian aka menjadikan wanita itu sumber makanan kalian?” Sindir Felix.
BRUG!
Nathalie memukul Felix hingga badannya melayang, dia lalu membawa terbang Felix menjauh dari vila. Perkelahian antara ketiga vampir ini tidak bisa dihindari.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 30 Episodes
Comments
Agusrita Wijayanti
kasihan stefly 🤦
2023-01-28
0
Narno Narno
wah.....seru2 serem ini thor para vampir menginginkan darah stefly 🙈🤦
2023-01-27
0