Pertemuan pemain.

Stefly sedang mengobrak-abrik isi lemarinya mencari baju mana yang terlihat bagus namun tidak mencolok.

"Ih.. kenapa bajuku kebanyakan kaos dan celana jeans sih. Emm.." Stefly membuka lemari pakaian yang khusus dipakai untuk menyimpan pakaian untuk syuting.

"Pakai dres ini saja." Stefly memilih long dres lengan pendek bermotif bunga-bunga.

"Emm.. bagusnya digerai atau diikat ya?" Stefly bercermin sambil menempelkan long dres di badannya.

"Oke, digerai saja." Stefly akhirnya mulai berdandan, dia ingin membuat kesan rapi dan elegan.

Dengan riasan wajah yang tipis dan juga rambut yang dibiarkan tergerai begitu saja, Stefly terlihat manis dan elegan.

Ddrrt.. ddrt..

"Iya kak Vreya?" Stefly menekan tombol loudspeaker karena masih sibuk berdandan.

"Stef maaf banget nih sebelumnya, aku nggak bisa menemanimu ke pertemuan pemain. Adikku kecelakaan, nggak ada yang bisa rawat dia, jadi aku harus stand by Stef. Maaf ya."

"Ya ampun, terus keadaannya gimana kak?" Stefly tidak menghiraukan urusan lainnya.

"Ini masih di ruang operasi, tangannya patah. Tapi nggak apa kok."

"Ngeri banget kak, ya sudah kak Vreya fokus jaga adik saja, aku bisa datang sendiri kok ke pertemuan pemain." Stefly memasang kalung kecil di lehernya.

"Maaf ya Stef."

"Sudah kak sudah, aku sudah siap. Aku mau pesan taksi buat menuju ke tempat pertemuan."

"Hati-hati ya sayang, kamu jangan minder. Ingat! Kamu ini youtuber ASMR nomor satu di negara ini, youtuber dengan delapan juta pengikut, jadi angkat kepalamu Stefly. Kamu keren." Vreya ingin memberi semangat pada Stefly yang sering merasa minder.

"Terima kasih ya kak sudah selalu jadi suporter buat aku."

"Sama-sama, aku tutup dulu ya Stef, mau urus administrasi rumah sakit."

"Iya kak, yang sabar ya kak, jangan lupa makan, bye." Stefly memasukan semua barang bawaannya ke dalam tas ukuran sedang.

"Emm.. oke, semua sudah siap. I'm ready, semangat Stefly, you can do it!!." Stefly menyemangati dirinya sendiri sebelum pergi.

–

"Hah.. kalau nggak karena Nathalie mengancam aku nggak deh ikutan acara nggak penting kaya gini. Jijik.. kaya aku nggak laku aja ikut acara dating, huft.. image-ku ternodai gara-gara vampir gila itu." Sepanjang perjalanan Bobby terus saja mengoceh mengenai ketidak ikhlasannya ikut acara 'Dare to Date?'.

"Makanya lain kali jangan sembarangan menghisap darah orang." David, manajer Bobby sedang menyetir mobil menuju tempat pertemuan.

"Iya Vid iya, aku sembrono waktu itu." Bobby sibuk bermain game di ponselnya.

"Sudah sampai bos, ayo turun." Ajak David.

"Sebentar." Bobby bercermin merapikan rambutnya.

"Stefly naik taksi??" Bobby melihat Stefly keluar dari sebuah taksi.

–

"Terima kasih pak." Stefly memberikan uang ke sopir taksi.

"Wah.. itu Razer." Stefly berjalan cepat menuju mobil seorang pemain.

"Hai.. selamat pagi Razer, aku Stfely. Aku penggemarmu lho, senang bisa bertemu secara langsung denganmu." Stefly langsung memberhentikan Razer yang baru saja turun dari mobil.

"Hai.. Stefly, aduh.. jadi malu nih, ada youtuber cantik dengan delapan juta pengikut bilang begitu." Razer menggaruk kepala plontosnya.

Dia adalah Razer, seorang youtuber kuliner dengan pengikut sebelas juta. Dia terkenal suka makan dengan porsi besar, tidak heran jika badannya menjadi gempal. Namun walau bertubuh gempal, Razer masih terlihat good looking karena wajah arab dan lesung pipinya memberi daya tarik tersendiri.

"Serius, aku nggak bohong."

"Terima kasih ya, ayo masuk." Ajak Razer.

Di dalam ruang pertemuan sudah berkumpul semua pemain dan Nathalie beserta stafnya.

Ada enam pemain, tiga wanita dan tiga lelaki.

"Oke silahkan perkenalkan diri kalian." Nathalie mempersilahkan para pemain untuk memperkenalkan diri.

"Halo semua nama aku Adeline Shina, umur aku dua puluh tiga tahun, kesibukan aku adalah cari uang yang banyak, terima kasih." Shina adalah anak mantan presiden negara ini, dia terkenal cerdas, dia adalah pebisnis muda.

"Hai semua, aku Lovely, seorang DJ, dua puluh tujuh tahun." Lovely adalah seorang DJ sexy yang memiliki penggemar yang cukup banyak.

"Emm.. halo semua, aku Stefly senang bertemu kalian. Umur aku dua puluh lima tahun, seorang youtuber ASMR." Stefly duduk kembali.

Saat Stefly sedang memperkenalkan diri beberapa orang membicarakan dirinya yang datang sendiri tanpa manajer.

"Halo semua aku Denovian Putra, dua puluh empat tahun, atlet bulu tangkis." Denovian Putra, atlet bulu tangkis tampan dengan segudang prestasi dan fans. Dia baru saja mengharumkan nama negara di ajang pesta olahraga se-Asia Tenggara.

"Hai semua aku Razer, dua puluh lima tahun, kesibukan aku adalah icip-icip makanan buat cari receh, terima kasih." Semua orang memberi tepuk tangan untuk Razer.

Kini giliran Bobby.

"Hai semua aku Bobby Hwang." Singkat padat dan terlihat angkuh.

'Apa-apaan sih si Bobby? Pasti dia baru akting biar terlihat keren, padahal dia ramah padaku.' Batin Stefly.

"Oke karena semua sudah berkenalan mari kita bahas mengenai program 'Dare to Date?'." Nathalie memimpin pertemuan.

Pertemuan berlangsung hingga sore hari.

...----------------...

Sore hari.

Stefly baru saja pulang dari minimarket, membeli beberapa sayur segar dan camilan.

Stefly menekan tombol naik pada lift, dia harus menunggu beberapa saat.

"Baru dari mini market?"

Stefly kaget mendengar suara Bobby dari belakang.

"Iya, kamu dari mana?" Tanya Stefly.

"Dari baju aku juga sudah ketahuan dong aku dari mana, masa pakai tanya sih." Bobby mengenakan pakaian olahraga ketat, memperlihatkan otot tangannya yang sexy.

TING!

Stefly tidak begitu peduli dengan penampilan Bobby, dia tidak menanggapi Bobby.

Keduanya kini sama-sama berada di dalam lift.

"Kenapa kamu tadi datang sendiri? Memang kamu tidak punya manajer? Orang-orang bergunjing soal itu di belakangmu." Tanya Bobby.

"Ada, tapi dia baru terkenal musibah, adiknya kecelakaan jadi tidak bisa menemaniku.".

" Oh.. begitu."

"Terima kasih ya kamu sudah bilang soal itu. Tapi aku sudah biasa mendengar omongan jelek, jadi aku santai saja."

Bobby merasa tidak enak, dia sedang mencari bahan pengalih pembicaraan.

"Emm.. mau masak?" Bobby dapat inspirasi dari kantong plastik yang ditenteng oleh Stefly.

"Iya, mau makan bersama?"

"Boleh, kebetulan aku belum makan."

Bersambung...