17. Hancur Sudah

Angin malam bertiup semilir, malam ini langit tampak cerah tanpa mendung yang bergelayut hingga bulan yang nyaris bulat sempurna terlihat terang menggantung di langit Jakarta,

Dadang dan Intan tampak berbaring di dalam tenda sambil saling berpelukan, keduanya sungguh seperti tengah dimabuk cinta hingga tak peduli lagi dengan segalanya,

"Kau akan menceraikan Maryati kan Mas?"

Tanya Intan pada Dadang yang tampak matanya terpejam namun Intan tahu sesungguhnya laki-laki itu belum tertidur,

"Ceraikan saja dia setelah melahirkan,"

Kata Intan pula,

"Uhuk uhuk uhuk..."

Mendengar Intan terus mendesaknya untuk menceraikan Maryati, apalagi mengingatkannya akan calon anak yang tengah dikandung Maryati, membuat Dadang seketika terbangun dan terbatuk,

Intan tampak menatap Dadang kesal, yang setiap kali ia mulai merajuk soal menceraikan Maryati selalu saja reaksinya seperti tidak pernah serius dan bahkan tak jarang seperti berusaha mengalihkan ke hal yang lain,

"Apa bagusnya perempuan itu, sudah tua, penyakitan, dan sepertinya tak pandai di atas ranjang,"

Sinis Intan mulai mengeluarkan jurus kalimat jahatnya,

"Sudahlah, kenapa kita selalu harus membahas Maryati, bukankah kemauanmu ini sudah aku turuti, harusnya malam ini kita cukup menikmati saja,"

Kata Dadang mulai sedikit kesal karena Intan seperti tak ada habisnya ingin menjelekkan Maryati,

Intan tampak mendengus, ia dengan terburu-buru memakai pakaiannya lagi,

"Sudah kuduga, tak lama lagi kau pasti akan membuangku, kau akan lebih memilih isteri jelekmu itu!"

Kata Intan marah,

Dadang menatap Intan dengan matanya yang kini berubah jadi tajam,

"Apa maumu sebetulnya?!"

"Tentu saja aku ingin kau!"

"Kita sudah seperti ini, memangnya kurang apa lagi?!"

Tanya Dadang jadi frustasi,

"Menikah, kau harus menikahi ku, menjadikanku Nyonya Dadang dan menyingkirkan Maryati sepenuhnya dari kehidupanmu, aku tidak mau diduakan!"

Kata Intan emosi,

Dadang tampak menggelengkan kepalanya,

"Kau diduakan? Harusnya Maryati yang nantinya akan mengatakannya padaku,"

Kata Dadang yang kini benar-benar mulai dibuat kesal,

Bersamaan dengan itu, di depan rumah tampak mobil travel berwarna coklat berhenti, turun kemudian perempuan yang tengah hamil, yang tak lain adalah Maryati,

"Besok malam saya jemput di sini lagi kan Mbak?"

Tanya si driver pada Maryati,

Tampak Maryati menganggukkan kepalanya,

"Baik, besok saya jemput Mbak,"

Kata si driver, Maryati mengangguk kecil,

"Ya, terimakasih,"

Kata Maryati,

Setelah itu ia pun berjalan pelahan menuju bangunan utama rumah yang selama ini ia tempati bersama Dadang,

Dengan melewati halaman rumahnya yang kini terlihat tak serapi saat ia tinggalkan, Maryati membawa langkahnya mendekati teras untuk kemudian masuk ke dalam rumah lewat pintu utama,

Kebiasaan Maryati dan Dadang yang membagi semua kunci pintu dan lemari di rumahnya, membuat masing-masing dari mereka memang bisa masuk keluar rumah dan membuka lemari kapan saja dibutuhkan,

Dan malam ini, Maryati pun tampak membuka pintu utama dengan kunci yang ada pada dirinya,

Dada Maryati kini terasa berdetak lebih cepat dari biasanya, manakala akhirnya ia bisa membuka pintu rumahnya,

Namun...

Deg!

Maryati tampak membulatkan matanya, setelah tadi ia dikagetkan dengan kondisi halaman rumah yang berantakan dan teras yang kotor, kini Maryati kembali harus dibuat terkejut karena melihat ruang tamunya tak kalah berantakan,

Bukan hanya banyak bungkus makanan di atas meja, tapi juga bantal kursi yang berserakan di atas karpet, belum lagi baju perempuan yang tergeletak sembarangan, dan juga...

Maryati matanya meremang, saat ia juga mendapati kaos atasan milik suaminya juga berada di sana,

Maryati pelahan menutup pintu utama rumahnya, tubuhnya mulai bergetar dan rasanya tulangnya pun terasa lemas,

Antara takut menghadapi kenyataan buruk di depan mata, sekaligus juga amarah yang menyesakkan dada, Maryati pun tetap meneruskan langkahnya menuju ke ruang dalam,

Maryati menatap seluruh ruangan tengah rumah yang kini juga sama berantakan, persis seperti rumah yang tak ditinggali manusia di dalamnya,

Maryati berjalan dengan cepat ke arah kamarnya, yang di sana ia mulai ingin menjerit histeris karena tempat tidurnya bersama suami kini tampak begitu acak-acakan,

Bukan hanya itu, pakaian perempuan yang bahkan dalaman perempuan juga berserakan di sana,

Tangis Maryati mulai pecah, ia berjalan ke arah kamar kerja Dadang yang keadaanya juga tak jauh berbeda,

Tampaknya Dadang sungguh menggila dengan perempuan itu, ia bahkan seolah melakukan hubungan di semua sudut di rumah itu,

Maryati menangis sambil memegangi dadanya, ia masuk ke dapur, yang kini dalam bayangannya pun Dadang melakukan hal itu di sana pula,

Bayangan itu begitu lekat di depan mata seolah sengaja membuat Maryati ingin marah luar biasa,

Hingga...

"Aku tak mau mengalah jika dengan perempuan itu! Kau hanya boleh menjadi milikku!"

Terdengar berisik suara perempuan dari arah halaman belakang rumah,

Posisi dapur yang jendelanya memang menghadap ke arah halaman belakang dan bisa dibuka agar saat memasak udara bisa langsung keluar itu membuat Maryati bisa dengan jelas mendengar suara perempuan yang mirip suara Intan,

"Kau sudah mendapatkan semuanya Tuan Dadang, kau sudah mendapatkan semua yang ada pada diriku, kamu harus bertanggungjawab! Kamu tidak bisa bersikap tidak tegas begini! Kamu harus menikahiku!!"

"Intan! Harusnya kau tahu jika aku sudah menikah bukan? Dari awal aku sudah mengatakannya, menolakmu bahkan ingin memulangkan mu, tapi kau pikir aku tidak tahu malam itu kau sengaja membuatku jadi tak bisa menahan diri? Kau pikir aku sebodoh itu?"

Dan kali ini suara Dadang yang terdengar oleh telinga Maryati, lemas tak terkira mendengar pertengkaran mereka membuat Maryati terhuyung dan nyaris jatuh,

Ia sungguh marah, terluka, sakit dan sangat kecewa,

"Aku tak bisa menceraikan Maryati, dia calon Ibu anakku, kita sudah cukup bersenang-senang, kau menikmatinya dan kau mendapatkan apa yang kau mau baik uang dan perhiasan, jika kau mau, aku juga bisa memberikan yang lebih dari itu, tapi tidak dengan pernikahan, apalagi harus menceraikan Maryati."

"Laki-laki biadap! Laki-laki bang**t!!"

Teriak Intan,

"Intan... Intan, sadarlah,"

Kata Dadang,

Maryati di dapur yang rasanya sudah hampir gila menghadapi kenyataan suaminya berselingkuh dengan asisten rumah tangganya pun tampak kalap begitu melihat pisau dapur miliknya yang biasa ia gunakan untuk memotong daging ayam,

Dengan langkah yang tergesa-gesa, Maryati membawa pisau dapur yang tajam itu ke halaman belakang,

"Ma... Mar,"

Mata Dadang pun terbelalak tak percaya mendapatkan sosok Maryati, isterinya kini keluar dari dalam rumah dan berjalan ke arah mereka,

Intan yang tampak berada di sana pula menatap takut Maryati yang kini membawa pisau yang berkilat-kilat,

"Perempuan syetan!"

Maryati geram luar biasa, wajahnya memerah dengan kedua mata yang sudah tak lagi melihat Intan sebagai sosok manusia,

"Nyo... Nyonya,"

Intan tampak gugup,

Maryati terus mendekati Intan dan Dadang yang kini melangkah mundur menghindari Maryati,

"Perbuatan yang sangat menjijikan, teganya kalian melakukan ini di belakangku!! Apa otak kalian tidak ada?! Apa kalian pantas disebut manusia?!"

Maryati marah, sungguh-sungguh marah,

Tanpa menunggu dan banyak bicara lagi, perempuan yang tengah hamil itu kemudian tiba-tiba berlari ke arah Intan, menerjangnya dengan kalap dan menusuknya dengan pisau berkali-kali tanpa ampun,

Tusukan itu ia lakukan dengan serampangan saja, di perut, di dada, di leher, di dada lagi,

Darah muncrat ke mana-mana, ke wajah Maryati, ke tubuh Dadang yang gemetaran tak tahu harus melakukan apa saking lemasnya,

"Perempuan syetan, kau lebih pantas seperti ini,"

Kata Maryati pada Intan yang terlihat dalam kondisi meregang nyawa, dengan segenap kebencian yang masih tersisa, Maryati menjambak rambut Intan sekuat yang ia mampu,

Membuat Dadang dengan suaranya yang gemetaran berusaha menghentikan aksi sang isteri yang selama ini terlihat begitu pendiam dan nyaris tak pernah marah,

"Sayang, sudah... kumohon... sudah..."

Pinta Dadang memohon, ia merangkak mendekati Maryati yang sudah mulai lemas,

Maryati tampak menangis tersedu-sedu, Dadang pelahan meraih tangan Maryati yang masih menjambak rambut Intan yang kini tak bernyawa lagi,

"Sudah sayang... sudah cukup, aku yang salah... aku yang salah..."

Dadang juga ikut menangis, hatinya begitu teriris melihat isteri yang biasanya begitu lemah lembut kini sampai harus menghilangkan nyawa manusia,

"Kalian sangat jahat padaku... kalian sangat jahat padaku,"

Kata Maryati,

Dadang meraih Maryati untuk ia peluk dengan erat, ditepuk-tepuknya punggung Maryati dengan lembut, sementara Maryati sendiri tampak terus saja menangis,

Hingga kemudian Maryati tiba-tiba melihat ada tanda di leher suaminya, hal itu membuat darahnya kembali terasa mendidih,

Maryati tiba-tiba mendorong sang suami, ia lantas berlari ke arah palu yang tergeletak di halaman belakang, tepat di dekat pintu masuk dapur yang dari halaman belakang,

Maryati mengambil palu itu, dan iapun dengan kalap menerjang ke arah Dadang yang untungnya dengan sigap menghindar,

Maryati yang hilang keseimbangan terhuyung ke arah mayat Intan, karena masih ada amarah di dalam dirinya, Maryati pun memukul wajah Intan dengan palu di tangannya,

Wajah ayu milik Intan, yang selalu dijadikan kebanggaan Intan itu hancur dihantam palu di tangan Maryati.

Hancur sehancur-hancurnya. Sama hancurnya dengan hati Dadang melihat semuanya.

...****************...

Terpopuler

Comments

Habibie Raisa

Habibie Raisa

andai saya diposisi mba mar pun mungkin akn sekalap itu

2024-01-27

0

Ocha Lanuru

Ocha Lanuru

tu lh ...
jng pandang remeh org yg gk prnh mrh ...
sekalinya udh bener² mrh,seremnya ngalahin org yg emang sering mrh

2023-02-07

1

◉✿✪⃟𝔄ʀⓂ️𝐚𝐰𝐚𝐫✿◉

◉✿✪⃟𝔄ʀⓂ️𝐚𝐰𝐚𝐫✿◉

Berakhirlah kamu Intan... Tamat sudah kisahmu karna kamu bermain api y begitu akhirnya

2023-02-03

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!