4. Tatap Mata Pertama

Maret 1977,

Maryati tampak sedang sibuk memasak di dapur, perutnya terlihat sudah mulai membesar karena kehamilannya bulan ini yang telah memasuki usia lima bulan,

Ini adalah kehamilannya setelah dua tahun belum juga dikaruniai momongan, dan tentu saja Maryati begitu senang menyambut calon si buah hati,

Teeet...

Teeeet...

Terdengar suara bel pintu depan dibunyikan seseorang, Maryati yang baru selesai masak dan akan membereskan perkakas dapur yang kotor pun terpaksa menunda pekerjaannya,

Teeeeet...

Teeeeet...

Terdengar kembali suara bel ditekan tamunya, membuat Maryati pun bergegas keluar dari dapur dan langsung menuju ke pintu rumah untuk membuka pintunya,

Ceklek,

Maryati membuka kunci pintu dan membuka pintu itu pelahan,

Dan betapa kagetnya ia, manakala kini yang berdiri di depan sana adalah dua orang perempuan, yang satu sedikit tua, dan yang satunya masih muda, mungkin antara usia sembilan belas tahunan,

"Benar ini rumahnya Pak Dadang?"

Tanya si perempuan yang agak tua, Maryati pun lantas mengangguk,

"Ya benar,"

Kata Maryati pula membenarkan, Maryati matanya kembali melihat ke arah perempuan muda yang berdiri sambil menenteng tas pakaian di belakang perempuan yang agak tua,

"Ada perlu apa dengan suami saya?"

Tanya Maryati dengan nada suara tidak ramah,

Perempuan setengah tua yang bicara pertama dengan Maryati terlihat tersenyum memahami, sedangkan perempuan muda yang sedari tadi diam saja terlihat hanya menunduk terus tanpa berani mengangkat wajahnya karena Maryati terus menatapnya,

"Kami dari yayasan penyalur jasa pembantu rumah tangga Bu, satu minggu yang lalu Pak Dadang meminta kami untuk menyediakan satu pembantu rumah tangga agar isterinya di rumah tidak terlalu capek,"

Kata si perempuan setengah tua akhirnya menjelaskan maksud dan tujuan kedatangannya,

Maryati yang mendengar apa yang disampaikan si perempuan setengah tua pun terlihat terperanjat,

Tentu saja Maryati tak menduga sama sekali, karena selama ini Suaminya tak pernah menyinggung soal rencananya mengambil pembantu rumah tangga untuk di rumah mereka,

Maryati baru akan bicara sesuatu, manakala tiba-tiba terdengar dering telfon rumah,

Perempuan yang tengah hamil itupun bergegas menuju meja telfon yang ada di sudut ruangan dan cepat mengangkat telfonnya,

"Halo Mah,"

Terdengar kemudian suara Dadang, suaminya yang menelfon,

Maryati pun tentu saja langsung merasa lega,

"Ya Pah, kebetulan ini sedang ada tamu yang datang, katanya dari yayasan penyalur pembantu rumah tangga,"

Kata Maryati,

"Oh sudah sampai ya?"

Dadang, suami Maryati malah bertanya pada isterinya,

"Ya, mereka sudah sampai,"

Kata Maryati,

"Oh oke, kamu suruh saja mereka menunggu aku pulang, ini aku baru akan memberitahu kamu Mah, sori pekerjaan di kantor sedang banyak, aku baru ingat aku pesan satu orang di yayasan agar menyediakan satu orang pembantu untuk rumah kita,"

Kata Dadang,

Maryati sejenak menghela nafas,

"Harusnya kamu bicarakan dulu denganku Pah,"

Lirih Maryati agak menyesali keputusan suaminya yang sepihak,

Namun, menilik niatnya yang ingin agar sang isteri tidak terlalu capek, maka Maryati pun enggan untuk marah-marah hingga akhirnya mereka ribut bertengkar,

"Aku akan pulang, biar nanti aku bisa bicara dulu dengan perwakilan dari yayasannya,"

Ujar Dadang,

"Iya Pah,"

Maryati menurut saja,

Setelah itu pembicaraan mereka pun diakhiri, tentu saja sebelum itu Dadang yang bagi Maryati merupakan suami idaman itu menanyakan apa sang isteri sedang ada makanan yang ingin ia makan atau tidak.

Ah yah, suaminya nyatanya memang selalu begitu, penuh perhatian dan juga terlihat begitu mencintai sang isteri.

Maryati menutup gagang telfon rumahnya kembali, lalu berjalan menuju pintu rumahnya lagi, di mana dua orang tamunya menunggu sambil mengobrol entah mengobrol apa,

"Silahkan masuk Bu, Dik, sebentar lagi Pak Dadang pulang, silahkan duduk, biar saya buatkan teh,"

Kata Maryati,

"Oh jangan Bu, biar saya saja, Ibu duduk saja,"

Perempuan muda yang berdiri di belakang wakil dari yayasan cepat menawarkan diri,

Maryati memandang perempuan setengah tua yang wakil dari yayasan, seolah bertanya apakah boleh jika orang yang ia bawa langsung bekerja seperti itu.

Perempuan dari yayasan pun tersenyum sambil mengangguk,

"Tunjukkan saja tempatnya Bu, biar nanti Intan langsung belajar bekerja,"

Kata si perempuan setengah tua wakil dari yayasan tersebut,

Maryati pun mengangguk senang, lalu ia pun mengajak perempuan muda yang akan bekerja di rumahnya itu masuk ke dalam untuk ia tunjukkan dapur rumahnya.

"Maaf berantakan, tadi habis masak,"

Kata Maryati,

Perempuan muda yang rambutnya panjang lurus dikunci kuda itu tampak tersenyum,

Intan, nama perempuan muda itu wajahnya cantik dan manis, wajah yang mirip sekali dengan Dina Mariana,

"Biar saya bereskan sekalian Bu, silahkan Ibu duduk saja dengan Bu Asih, jangan terlalu lelah Bu, biar Ibu sehat sampai nanti waktunya persalinan,"

Kata Intan perhatian yang akhirnya membuat Maryati merasa langsung nyaman dengannya.

"Terimakasih,"

Kata Maryati sambil tersenyum.

...****************...

Setengah jam kemudian, saat Maryati dan Bu Asih wakil dari yayasan tengah berbincang di ruang depan,

Sebuah mobil sedan warna abu-abu memasuki pelataran depan rumah,

Maryati yang melihatnya dari posisinya duduk karena pintu depan rumah dibuka lebar seketika terlihat langsung tersenyum,

"Suami saya pulang,"

Kata Maryati pada Bu Asih yang mengangguk sambil tersenyum juga,

Dadang suami Maryati tak lama setelah mobil masuk pelataran dan berhenti di sana tampak turun dari mobil,

Laki-laki tampan itu berjalan menuju rumah dengan menenteng satu kresek buah anggur merah yang memang Maryati ingin makan hari ini,

"Pah, ini Bu Asih,"

Maryati menyambut suaminya,

Dadang pun tersenyum, Bu Asih tampak berdiri dan membungkuk dengan sopan,

Dadang mengajak bersalaman Bu Asih, lalu kembali mempersilahkan Bu Asih untuk kembali duduk,

"Mbaak... Mbak Intan, Bapak sudah pulang Mbak, bisa dibuatkan teh satu lagi?"

Maryati tampak langsung nyaman meminta tolong pada Intan yang kini tengah sibuk membereskan dapur dan ruang makan serta ruang TV yang berantakan sekali,

Tentu saja, Maryati yang sudah mulai mudah lelah itu memang sudah hampir satu bulan ini tak punya energi lebih untuk beres-beres rumah selain tetap memasak dan juga cuci piring saja,

"Iya Bu, sebentar,"

Terdengar sahutan Intan dari ruang dalam, Maryati tersenyum, dan makin lebar manakala Dadang menatapnya,

"Sudah langsung akrab?"

Tanya Dadang,

Maryati tersenyum sambil mengangguk,

"Anaknya rajin, sopan, baik dan perhatian padaku Pah,"

Kata Maryati yang lantas duduk berdampingan dengan Dadang suaminya,

"Sukurlah, aku meminta pada yayasan Bu Asih memang tujuannya untuk itu, kamu ada yang bantu dan temani karena aku makin sibuk di kantor belakangan, aku tidak ingin kamu terlalu capek dan nantinya juga kesepian,"

Ujar Dadang penuh perhatian pada isterinya,

Bu Asih yang melihat keduanya bahkan sampai ikut senyum-senyum karena merasa Maryati begitu beruntung menjadi perempuan.

Selang lima menit kemudian, saat Dadang akhirnya telah berbincang dengan Bu Asih, tampak perempuan muda yang bernama Intan itu memasuki ruang depan membawa baki dengan satu cangkir teh,

Ia tampak berjalan ke arah kursi meja tamu di mana Maryati, Dadang dan Bu Asih duduk,

"Itu anaknya Pah,"

Kata Maryati,

Dadang pun menoleh ke arah kedatangan Intan, dan tanpa sengaja kedua mata mereka bertemu,

Hanya sepersekian detik, namun nyatanya tetap mampu membuat dada Intan berdegup tak beraturan.

Tampan sekali suami Bu Maryati. Batin Intan pula, yang jadi gugup membawakan teh nya.

...****************...

Terpopuler

Comments

neng ade

neng ade

Maryati itu nama nenek nya Siska ya thor . ini kah awal mula tragedi dlm kehidupan sang nenek ..

2023-04-29

1

alena

alena

ini awal mula si nenek jadi psyco kaya nya 🤭

2023-03-18

1

nath_e

nath_e

waaah ini😅

2023-02-11

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!