"Hah... hah... hah..."
Maryati tiba-tiba terbangun dari tidurnya, nafasnya tersengal-sengal, keringat dingin membasahi seluruh tubuhnya,
Maryati duduk di atas tempat tidurnya, dilihatnya jam masih di sekitar angka sembilan malam,
Ia ingat tertidur sejak sore karena hujan turun sangat deras hingga ia tak bisa melakukan kegiatan apapun dan akhirnya memilih membaca buku saja di kamar yang akhirnya malah berakhir ketiduran,
Maryati mengusap wajahnya, dan tak ketinggalan juga merapikan rambutnya yang lepek karena keringat,
Ah mimpi apa barusan? Batin Maryati gusar.
Terbayang lamat-lamat di depan mata tentang sosok suaminya yang berada satu tempat tidur dengan perempuan lain,
Perempuan yang tak bisa Maryati ketahui wajahnya dengan jelas, yang tak bisa ia kenali karena rasanya Maryati melihatnya dari posisi ia berdiri di pintu kamar dan melihat suaminya bersama perempuan itu,
Ah tidak! jangan! Kumohon tidak!
Maryati menggeleng-gelengkan kepalanya, berusaha sekuat tenaga menyingkirkan semua pikiran buruk tentang sang suami,
Mas Dadang tak akan melakukannya, dia sangat baik padaku selama ini, sejak mereka baru saling mengenal dahulu, lalu mereka kemudian bersama dan menikah, Dadang tak pernah satu kalipun berbuat kesalahan yang berarti,
Mas Dadang tak akan tega melakukannya, pasti dia tetap setia, pasti. Kata hati Maryati pada dirinya sendiri.
Ia lantas cepat turun dari tempat tidurnya, memakai sandal jepitnya, lalu cepat keluar dari kamar,
Tujuannya jelas adalah untuk mengambil minum putih di dapur,
Maryati melangkah menuju dapur, sampai kemudian dia tanpa sengaja melihat pesawat telfon yang terletak di atas meja kecil dekat mesin jahit Ibunya,
Maryati pun lantas mengurungkan niatnya untuk menuju dapur rumahnya, ia berbalik arah mendekati pesawat telepon,
Ia ingin menelfon Dadang lagi, setelah seharian ini ia tak juga bisa menghubungi suaminya, kini Maryati pun akan mencoba menghubunginya lagi,
Tampak Maryati kemudian menekan tombol pesawat telfonnya, yang tak perlu menunggu lama, suara terhubung di telfon pun terdengar,
Tuuuut... tuuuuuut... tuuuuut...
Maryati gelisah menempelkan gagang pesawat telepon rumahnya itu di telinga,
Ke mana lagi dia? Batin Maryati saat sudah sekian detik berlalu tak juga ada yang mengangkat,
Ya, tentu saja telepon Maryati tak diangkat, karena kedua penghuni rumah yang Maryati tinggalkan kini tampak berada di dalam kamar utama,
Keduanya kini terlihat sudah berada di tempat tidur dengan kondisi hanya bergulung selimut,
Dadang duduk bersandarkan bantal, sementara Intan bergelayut dengan manja di lengannya yang kekar,
Tangannya yang berjari lentik tampak mengusap lembut dada laki-laki yang membuatnya begitu tergila-gila, apalagi setelah mereka melakukan sesuatu yang paling diinginkan Intan,
Sungguh, Intan tak ingin melepaskan Dadang sama sekali,
Tidak!
Intan tak rela jika laki-laki itu memalingkan diri sedikit saja dari dirinya.
Apapun, mulai saat ini Intan akan melakukan apapun untuk mendapatkan Dadang secara utuh,
Laki-laki itu terlalu istimewa, dia sangat sempurna, semuanya dia sempurna, Intan sungguh tak mau melepaskannya,
Kriiiing... Kriiiing... Kriiiiing...
Untuk kesekian kalinya, terdengar suara pesawat telepon rumah berdering menandakan jika ada panggilan masuk,
"Ada telfon,"
Kata Dadang yang mendengar suara pesawat telepon rumahnya terus berdering, Intan yang berada disampingnya cepat memegangi lengan Dadang,
"Jangan, tidak usah, di sini saja, jangan ke mana-mana, aku tidak mau ditinggal,"
Rengek Intan dengan manja,
"Tapi, itu bisa jadi Maryati,"
Lirih Dadang, suaranya saat menyebut nama Maryati begitu terdengar berat, tentu saja hati kecilnya terus mencoba menyadarkannya jika ia saat ini salah,
Tapi...
Intan tiba-tiba saja memeluk Dadang lagi, dan meminta mereka melakukannya lagi, memaksa Dadang tak lagi menghiraukan suara telepon yang terus berusaha memanggilnya untuk diangkat,
Jangan, jangan hiraukan, tetaplah di sini, bersamaku. Batin Intan.
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 29 Episodes
Comments
Teh lia
jahat
2023-02-23
0
◉✿✪⃟𝔄ʀⓂ️𝐚𝐰𝐚𝐫✿◉
Kampret nih si Intan... harusnya tadi pas pulang langsung saja di seret keluar itu si Intannya...
2023-02-03
1
Putrii Marfuah
dikasih apa tuh si Dadang...sampai bisa lupa dan lupa....
2023-01-23
0