"sudah pergi?" kata seorang laki laki
"bukankah cepat atau lambat kau harus memberitahunya?" kata seseorang lagi pada perempuan dihadapannya
"aku akan menyelesaikannya tanpa mereka harus tahu apapun" jawab perempuan itu
"kondisimu saat ini bahkan lebih buruk dari saat itu" kata seseorang yang baru saja datang
"aku akan tetap mengikuti kode dan rules yang kita setujui selama ini" kata perempuan itu duduk memakan kentang goreng di tangannya
"kupikir Derek tidak akan menyetujui keputusanmu" kata seseorang bernama Archie
"dia akan setuju dengan keputusanku?" jawab perempuan itu
"karna kau alpha?" kata Archie
Perempuan itu menoleh ke arah Archie dengan dingin "aku tidak memiliki kawanan meski aku alfa, aku hanya melindungi apa yang harus kulindungi termasuk kalian" katanya datar
"lalu siapa yang akan melindungimu?" tanya Archie berkacak pinggang
"aku akan menjadi kawananmu jika begitu" kata Archie kemudian dan semua yang ada disitu mengangguk setuju
"aku sudah katakan berulang kali bahkan bertahun tahun jika meski aku alpha aku tidak memiliki kawanan sampai kapanpun, aku akan bicara pada Derek agar kalian segera dipindahkan dari sini" kata perempuan itu
"kau tidak bisa mengatasinya sendiri, mereka bahkan bisa mencapai puluhan orang hanya untuk mengincarmu" seseorang di belakang Archie berdiri dengan tangan disaku jaketnya
"Kyle" bahkan Archie dan yang lain pun tidak menyadari keberadaan Kyle sejak tadi
"kuharap kau lebih berhati hati Kyle, kau bahkan bukan hanya memancing mereka tapi memancing Jean juga" perempuan itu memperingatkan
"aku tidak memancing mereka, bukan aku yang membuat simbol itu disana" Kyle mengadakan pembelaannya
"Jean memang harus mengetahuinya cepat atau lambat, dia berhak tau dimana kekasihnya" kata Kyle lagi
Suasana semakin memanas dengan Kyle yang mendesak perempuan itu untuk menerima bantuan.
"aku akan bicara pada Derek untuk menanganimu kedepannya"
"selalu saja Derek yang memutuskan dan selalu saja kau yang menyelesaikan semuanya, bukankah itu egois" kalimat Kyle menyulut pertahanan emosi perempuan itu, bisa dilihat dari perempuan itu yang sudah melinting lengan kemejanya dan mengikat rambutnya. Semua sudah bersiap jika sesuatu akan terjadi dari perang dingin saat ini
"karna jika aku yang memutuskan, kalian akan kembali terluka sama seperti Dean" kata perempuan itu masih berusaha tenang
"seorang alpha yang takut kawanannya terluka? kau sama sekali tidak memiliki sifat alpha" Kyle terus menerus menyerang perempuan dihadapannya dengan kata kata sindiran
"kalau begitu kau saja yang jadi alpha" perempuan itu bahkan dalam hitungan detik sudah memojokkan Kyle di dinding dan menekan leher Kyle dengan mencengkeram kerah Kyle
Semua terdiam, mereka bahkan tidak menduga jika gerakan telak perempuan pada Kyle yang terlihat kuat pun hanyalah setengah dari tenaga yang perempuan itu keluarkan.
"kau bahkan tidak bisa mengatasi ini Kyle" perempuan itu sedikit menekan perut Kyle hingga daram merembes dari kemejanya yang berwarna abu abu itu
"argh" erangan kecil dari mulut Kyle yang hanya terdengar di telinga perempuan itu
"aku sudah beritahu Derek untuk memindahkanmu dari sini bersama yang lain" ancamnya lagi
Kyle terjatuh memegangi perutnya yang sudah menimbulkan noda darah itu
"Archie, bawa dia kerumah sakit pastikan jika lukanya benar ditangani dokter" katanya kemudian berjalan meninggalkan mereka semua setelah meletakkan kartu di meja
Semua beralih mengelilingi Kyle yang perutnya berdarah, Archi membuka paksa kemeja Kyle dan semua terkejut melihat perut Kyle yang terluka dan dibalut seadanya dengan perban tanpa menjahit lukanya yang dalam dan lebar.
"sudah bertahun tahun tapi kau masih saja nekat menggertaknya" kata Archie
"dia selalu menganggapku anak kecil" geram Kyle yang membuag semuanya tergelak
"harus kuakui, dia lebih dewasa dari usianya bahkan dari kita semua termasuk derek, kontrol emosinya jauh dibandingkan denganmu dan Klark" ejek Archie yang membantu Kyle berdiri dan membawanya masuk ke mobil setelah mengambil kartu yang ditinggalkan dimeja tadi
"aku akan membalasnya nanti" gerutu Kyle yang masih saja tidak menyerah untuk menguji batas kesabaran perempuan yang sudah membuatnya tak berkutik barusan
"diamlah Kyle, urus lukamu jika tidak ingin dia perlakukanmu seperti anak anak" kata Klark yang ikut masuk ke mobil
"bukankah kau juga ingin memberinya pelajaran Klark, dia bahkan 6 tahun dibawah usiamu" Kyle terus menghasut Klark meski dengan menahan sakit di perutnya
"kalian dengar orang gila ini? jika kalian mengikuti hasutannya untuk mengganggunya, kalian dulu yang akan mati ditangannya, seperi Kyle saat ini?" kata Klark pada semuanya sebelum menutup pintu mobil dan Archie yang menancapkan gas menuju rumah sakit.
******
Jean melajukan mobilnya pulang ke apartmennya. Jean sedang tidak ingin menemui ayahnya. Berniat mampir ke minimarket untuk membeli minuman kaleng dan beberapa alkohol.
"maaf apa bisa pinjam gunting sebentar?" seseorang menyela antrian Jean
"ini silahkan, maaf permisi" seseorang itu lalu duduk di kursi untuk pengunjung yang berada diluar, Jean bisa melihatnya dari kaca minimarket.
Jean terus memperhatikan hingga selesai membayar dikasir, seseorang itu tampak kesulitan menempelkan plester yang sudah dipotong itu ke sikunya yang sudah ia beri kassa. Berniat membantu, Jean mendekati kursi seseorang itu
"butuh bantuan?"
"ah bisa tolong pegangkan ini sebentar?" katanya menoleh ke arah Jean
"kak Jean"
"kau?"
"sedang apa disini?" tanyanya pada Jean
"kau buta?" jawab Jean ketus
"ah maaf tidak lihat, sudah terimakasih, maaf permisi kak" Joana mengurungkan niatnya untuk membalut lukanya dan berniat segera pergi setelah mengembalikan gunting
Joana berlalu begitu saja tanpa kata lagi. Jean yang melihatnya pun sedikit terusik.
"mau kemana dia" gumamnya saat melihat Joana yang berbelok ke sebuah gang
Jean mengikutinya pelan dari belakang dan mendapati Joana masuk ke klinik kecil. Lalu keluar beberapa waktu kemudian. Jean terus mengamati kemana Joana akan pergi. Joana terlihat berjalan keluar gang itu lalu tak lama sebuah mobil audy datang dan seseorang laki laki turun dan mendekati Joana. Laki laki itu tampat menarik lengan Joana namun ditahan oleh Joana. Merasa situasi Joana butuh bantuan, Jean menghampirinya
"Joana?" panggil Jean
Laki laki yang berdiri di hadapan Joana melepaskan tangannya di lengan Joana lalu menoleh ke arah Jean.
"apa yang kau lakukan?" tanya Jean lagi meraih tangan Joana lalu menariknya ke belakang tubuhnya
"kupikir kita tunda dulu urusan kita Rain" kata laki laki itu kemudian pergi
Joana terlihat bingung dan lebih banyak diam berjalan di sebelah Jean, bahkan berjalan dengan hati hati.
"kau tidak apa?" tanya Jean pada Joana
"i iya, ak aku akan menghubungi Sora untuk me...." Jean berbalik ketika mendapati Joana yang ternyata berjalan di belakangnya
"akan kuantar" Jean meraih tangan Joana lalu menggandengnya
Joana berusaha melepaskan tangan Jean yang sedari tadi memegang tangannya
"ma maaf tuan Jean, kupikir tidak baik jika kita terlihat seperti ini, ada beberapa media yang sedang bersembunyi" kata Joana
"tapi ini sudah malam" kata Jean
"tidak apa, pak Jang akan menjemput" kata Joana sekali lagi menolak bantuan Jean hingga membuat Jean melepaskan tangannya
Dan benar saja mobil milik Jo datang tiba tiba "Joana, sedang apa disini? kata pak Jang kau pergi sendiri tadi" Jo turun dari mobil dan menuntun Joana ke dalam mobil
Jo melirik Jean, Jean bisa merasakan jika lirikan Jo adalah bentuk dari ketidak sukaannya padanya.
Jean menghiraukan itu, perasaan penasaran kembali muncul ketika melihat Jo yang menuntun Joana. Ini bukan kali pertama Jean melihat perlakuan Jo pada Joana. Jean ingat betul jika kaki Joana tidak terluka sehingga harus dituntun begitu.
Jean memutuskan masuk ke dalam mobil kembali ke klinik dimana Joana keluar dari sana.
"maaf permisi, temanku menghubungiku dan berkata jika dia dirawat disini" kata Jean kepada salam satu perawat
"dia memakai kemeja kotak kotak hitam dan rambut sebahu dengan poni seperti ini" kata Jean menunjukkan foto Joana yang entah sejak kapan ada di galeri ponselnya
"oh dia sudah pulang setelah merawat lukanya" kata suster itu
"benar dia terluka di tangannya, kenapa sudah pulang jika menyuruhku kesini" kata Jean mendalami peran, "apa lukanya serius?" tanyanya lagi
"luka sayatannya lumayan dalam dan lebar" kata suster itu
"baiklah terima kasih" Jean meninggalkan klinik untuk pulang
pikirannya dipenuhi dengan perkataan suster jika luka Joana benar ada ditangan,
"lalu kenapa Jo menuntunnya bahkan menyntuh luka Joana begitu saja" gumamnya
"dan Joana seolah tidak terjadi apa apa"
Jean memasuki apartemennya ketika sampai dengan membawa beberapa dokumen pekerjaan. Jean menerima balasan dari sekertarisnya ketika sebelumnya mengatakan padanya untuk menyelidiki Joana.
"korban insiden penyerangan di dekat gedung Griffin" Jean mengerutkan kening ketika membaca laporan dari Leo sekertarisnya
Lokasi Joana terlibat insiden penyerangan dengan lokasi klinik sangatlah jauh, dan jarak waktu dari dirinya bertemu Joana dengan insiden penyerangan juga relatif lama.
"dia menahan lukanya selama itu?"
"kenapa dia yang diserang?"
"lalu mobil tadi milik siapa?"
Jean kembali melihat foto mobil yang tertangkap kamera saat insiden kelulusannya
"mobil yang sama"
sebuah pesan text muncul di notifikasi layar ponselnya
'mobil itu milik Derek'
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 54 Episodes
Comments