Amarah Jo

Joana memilih pulang naik bus dan turun di halte bus dekat sungai. Berjalan menyusuri sungai. Bagi Joana setiap hari adalah hari yang lelah. Menjadi kebanggaan seseorang atau orang lain adalah hal yang sulit, berpura pura kuat di depan orang lain untuk memenuhi ekspektasi mereka agar tidak mengecewakan juga bukan hal yang mudah. Joana mengela nafasnya  menyandarkan tubuhnya melihat sungai yang tampak berkilau karna lampu jalan disepanjang sungai membuat hatinya sedikit tenang. Ingatan dimana Jean mengatakan tentang perjodohan membuatnya pening dan berputar. Pasalnya kakaknya tidak mengatakan apapun tentang hal itu dari hari hari yang lalu bahkan tadi pagi sekalipun. Kakaknya hanya mengantarnya seperti biasa membicarakan hal hal biasa yang biasa mereka bahas dan hal hal random lainnya.

"dia menyelesaikan semuanya seperti waktu itu, lagi lagi seperti itu"

Joana merogoh saku jaket mengeluarkan permen lolipop lalu membuka dan memakannya. Kembali berjalan ke komplek perumahan. Langkahnya berhenti di sebuah taman yang tidak jauh dari rumahnya. Joana ingat dulu sering sekali ke taman saat teman teman kakaknya sedang main ke rumah. Joana akan bersembunyi di bawah prosotan dan memakan lolipop. Joana akan menunggu berjam jam hingga teman teman kakaknya pergi. Joana memutuskan untuk duduk di ayunan dekat prosotan. Mengayunkannya pelan menengadahkan kepalanya melihat betapa cantiknya langit dengan beberapa bintang bertebaran.

"yaampun apa yang harus kulakukan"

Joana menundukkan kepalanya memainkan pasir di bawah kakinya.

"kenapa tidak duduk di taman rumah?" suara yang sangat membuatnya familiar, Joana menoleh ke belakang mendapati Jo dengan celana trainingnya berdiri di belakangnya.

"memikirkan sesuatu" jawab Joana

"aku?" tanya Jo percaya diri

"hahaha kau narsis sekali" Joana tertawa lalu menyodorkan lolipop dari saku jaketnya

"coklat"

"kak" panggil Joana

Jo menoleh "ya?"

"apa kakak percaya padaku?" tanya Joana

Jo terlihat mengerutkan keningnya "tentu saja" jawabnya

"boleh aku bertanya sesuatu?" tanya Joana lagi yang semakin membuat Jo mengerutkan keningnya

"tentang Jean White" Jo terkejut setelah beberapa waktu adiknya tidak pernah membahas laki laki itu, kini bertanya tentangnya

"kau dekat dengannya lagi?" tanya Jo heran "kau bilang tidak ingin membahasnya setiap aku menyebut namanya, ada apa ini" tanya Jo dengan terkekeh

Melihat reaksi kakaknya membuat Joana yakin jika ada kemungkinan kakaknya juga belum tahu tentang perjodohan itu. Joana meninmbang apakah akan melanjutkan pertanyaannya atau tidak. Takut jika pertanyaannya akan mengganggu kakaknya dan pertemanan kakaknya dengan Jean yang sudah sangat tidak bagus.

"dia menyakitimu? atau membuatmu terluka lagi?" tanya Jo

Joana semakin yakin jika kakaknya belum tahu masalah ini. Joana memutuskan untuk tidak menanyakannya lagi. "sudahlah, ayo kita pulang" Joana sudah berdiri menarik lengan Jo untuk ikut berdiri.

"hei jika orang tua sedang bertanya kau harusnya menjawab" protes Jo namun tetap mengikuti langkah adiknya.

"hahahahaha" Joana tertawa mendengar protes Jo

Jo dan Joana masuk ke dalam rumah bersamaan. Di dalam sudah ada kakek Lightwood. Duduk di ruang keluarga tepat di sofa kebesarannya jika datang kerumah. Meski bukan pemilik rumah namun aura kepemilikan sangat kentara. Rumah ini adalah rumah milik Jo kakaknya, Jo membawa Joana keluar dari mansion kakek 3 tahun lalu. Jo tidak mengatakan apa apa pada Joana. Jo secara tiba tiba mengemasi barang barang miliknya lalu memasukkan ke dalam mobil. Saat itu Joana mengira jika hanya dirinya yang keluar dari mansion kakek namun saat memasuki rumah ini semua barang barang Jo sudah ada dan terasa sudah lama di tempati. Joana tidak berani menanyakan apapun pada kakaknya. Joana hanya menuruti perkataan kakaknya saat disuruh memilih kamar dan Joana memilih kamar kecil di sebelah kamar. Kakek mengeluarkan map coklat berstempel perusahaan. Joana sudah duduk di sofa paling ujung berbeda dengan kakaknya yang tetap berdiri dengan angkuh di hadapan kakeknya karna gengsinya yang besar. Joana menarik ujung hoodie kakaknya namun tidak digubris. Jo membuka map coklat itu mengeluarkan isinya. Foto foto Sora masuk ke rumah ini dan di beberapa tempat bersama Jo. Joana bisa melihatnya hanya dari ekspresi wajah kakaknya yang kesal dan rahangnya yang mengeras bahkan tangannya sudah mengepal meremas foto foto itu.

"kau keluar dari mansion hanya untuk anak ini dan sekarang kau melawanku karna anak itu" sarkas kakek, Joana hanya bisa menunduk.

Jo memasukkan kembali foto itu ke dalam map.

"kau meninggalkan mansion bukan berarti kau bisa seenaknya padaku" kakek melipat tangannya di dada dan menyilangkan kakinya.

"bukankah kau sudah menandatangani perjanjiannya denganku 3 tahun lalu?" Joana bisa melihat ekspresi kakaknya dari ekor matanya.

"Nana ganti seragammu dulu, kau seharian diluar hari ini" perintah kakaknya yang semakin membuatnya ingin tahu sebenarnya apa yang sudah dilupakannya 3 tahun yang lalu, dirinya selalu merasa sesuatu telah terjadi 3 tahun lalu namun dirinya sama sekali tidak ingat. Dirinya hanya mengingat ingatan dimana dirinya sudah berjanji pada mendiang orang tua kakaknya untuk selalu berada di samping kakaknya apapun yang terjadi.

******

Jean mengirim pesan pada Jo untuk membicarakan perjodohan, hubungan antara keluarga White dan Lightwood sedang tidak baik baik saja hingga 3 tahun lalu, namun secara tiba tiba ayahnya menjodohkannya dengan putri satu satunya keluarga Lightwood.

Jean mengetikkan suatu tempat untuk bertemu dengan Jo. Namun sudah 1 jam Jo sama sekali tidak merespon. Hubungannya dengan Jo memang sedang tidak baik, namun Jo tidak akan pernah mengabaikan pesannya sekalipun. Saat ini bahkan Jo tidak membaca pesannya. Jean memutuskan untuk pergi ke klub milik Jian.

"kuharap kalian tidak membuat keributan di klub ku kali ini" sindir Jian

"aku tidak janji, dia akan datang kesini dan langsung menghabisiku pasti" jawab Jean pasrah dan mengaduk coklatnya berulang kali. Jean memesan coklat panas di bar milik Jian disaat seharusnya memesan minuman beralkohol seperti tamu lainnya

"sudah tau dia akan menghabisimu kenapa bersembunyi disini bodoh kau membuatku repot nantinya" protes Jian kesal karna tempat usahanya selalu menjadi tempat untuk melampiaskan amarah ketiga sahabatnya.

"dia menghubungiku" Jean menunjukkan layar ponselnya dimana nama Jo tertera

"5 menit dari sekarang" katanya lagi. Jian menghela nafasnya, dengan waktu 5 menit sangat sulit jika mengosongkan atau memindahkan pengunjung.

Bbbrrruuuukkkkk, pppppprrraaannGggg

Kurang dari 5 menit saat Jian menoleh ke arah pengawalnya, Jean sudah jatuh tersungkur di lantai dan beberapa gelas jatub dan pecah. Jo datang dengan dengan kepalannya yang dipenuhi dengan amarah. Baik para pengawal Jo, Jian maupun Jean yang terpencar di segala penjuru bar juga terkejut melihat bagaimana Jo melayangkan kepalannya dan kakinya ke arah Jean hingga terjatuh. Jean tampak berusaha berdiri dengan tenang bahkan mengisyaratkan pengawalnya untuk mundur saat mereka bersiap melawan Jo. Tidak seperti Jo, Jean terlihat santai tanpa perlawanan meski diantara semua orang yang ada di bar Jean lah paling bisa beladiri bahkan sudah ditingkat paling tinggi bahkan bisa mengalahkan atlet bela diri sekalipun. Jo mencengkeram kerah Jean bahkan hampir mencekiknya.

"caramu sungguh kotor Tuan White yang terhormat" Jean sudah menduga ini akan terjadi ketika kemarin malam ayahnya memberitahukan tentang perjodohannya.

"kau memintaku membawa Sora agar kau bisa meloloskan rencanamu kan" katanya lagi

Jean hanya menatap Jo tajam tanpa mengadakan perlawanan apapun bahkan saat nafasnya tersendat di leher. Melihat adegan itu semua pengunjung sudah siap dengan ponsel mereka untuk mengabadikan 2 tokoh muda berpengaruh di dunia bisnis itu yang sedang berkelahi di bar milim tokoh berpengaruh juga di dunia pertelevisian dan media masa.

Jian menarik keduanya untuk ke ruangan dan mengisyaratkan anak buahnya untuk mengurus pengunjung dan lainnya. Di dalam ruangan baik Jo maupun Jean masih bersitegang, satu sama lain tidak ada yang mau mengalah meski satu sama lain menyadari kesalahan mereka masing masing.

"temanmu sudah menipuku" kata Jo pada Jian

"aku tidak pernah memaksamu untuk membebaskan Sora dari ayahnya" kata Jean tidak mau kalah

"kau memanfaatkan adikku untuk menghancurkanku!" kalimat terakhir membuat Jean diam

"jika kau ingin membalaskan dendamu pada ku untuk Hazel dengan memanfaatkan adikku dan menyakitinya kau akan menyesal Je" kata Jo lagi

"dia sudah cukup berkorban selama ini" kata Jo lagi dengan sendu

"kau dan ayahku bekerjasama untuk membunuhnya!" teriak Jean tidak terima hingga membuat Jo terdiam

Jian yang melihat keduanya semakin menghela nafas lelah, posisinya saat ini benar benar seperti dejavu.

"Rain menghubungiku, jika kalian tetap seperti ini aku akan katakan padanya jika kalian sedang disini" Jian menerima pesan dari Rain sesaat setelah kalimat Jean

"jangan katakan apapun padanya!" keduanya menjawab dengan waktu, kalimat dan intonasi yang sama lalu terdiam dengan pikiran masing masing

"Je kau bilang kau yang mengajaknya bertemu, katakan apa tujuanmu" kata Jian menengahi

"dan kau Jo diam dulu beri dia kesempatan berbicara, aku harus tau masalah kalian sebelum menangani berita yang keluar 2 jam dari sekarang karna ulah kalian" tegas Jian

Amarah Jo dan Jean sedikit mereda saat mendengar Joana menghubungi Jian. Meski berbeda pendapat, baik Jean maupun Jo memiliki tujuan yang sama saat ini yaitu Joana. Jo yang tidak ingin adiknya dikekang seperti dirinya oleh kakek dan Jean yang beranggapan jika ayahnya mengincar saham Jo di Lightwood dengan memanfaatkan Joana, hal yang sama seperti Hazel dulu.

"aku ingin kau tetap pada pendirianmu untuk menolak perjodohan itu" Jean mulai mengutarakan solusinya

"sepertinya laki laki tua itu sedang merencanakan sesuatu dengan memanfaatkan Nana untuk pengembangan White medical" terangnya lagi dengan serius

"bukankah kau sama saja dengan ayahmu?" sarkas Jo yang tidak mau percaya dan menimbang solusi dari Jean

"aku memang mendekatinya untuk sebuah alasan namun bukan untuk membantunya" Jian dan Jo mengerutkan dahinya

"White pasaraya adalah sebuah kesalahan, aku mendekati adikmu agar perusahaanmu berhenti menyuntikkan dana" Jean menyodorkan map coklat berisi softfile pada Jo

"bagaimana dengan Sora, kalian bekerja sama bukan" kata Jo yang membuka map coklat itu dan menyimpan softfile di sakunya

Jean tampak diam sejenak ketika Jo menanyakan alasan dirinya meminta Jo untuk membawa lari Sora beberama minggu lalu dari restoran

"awalnya kupikir kau akan diberitahu Sora waktu itu, apa dia tidak mengatakan apapun? jangan bilang kau memulangkannya lagi ke rumahnya? tidak kan?" Jean menebak jika setelah mengetahui hubungan Joana dan Sora sedang tidak baik, Jo mengirim Sora kembali kerumahnya.

"apa maksutmu?, lalu kenapa terkesan aku harus membantunya melarikan diri?" tanya Jo

"aku akan memberitahumu garis besarnya saja, Sora lebih berhak memberitahukan padamu semua langsung dari dirinya"

"Sora mengalami kekerasan dirumahnya, Sora berkali kali dipaksa untuk menikah dengan lelaki dari keluarga kaya demi keuntungan ayahnya, aku hanya membantunya karna kami bertetangga sejak kecil, dan kemarin ayahnya berniat menjualnya setelah menandatangani kontrak kerjasama dengan ayahku. Aku memintamu untuk membantu mencari solusi agar Sora tidak berakhir masuk ke keluargaku dan tidak berakhir juga dihabisi oleh ayahnya karna kakaknya kembali sekarat" terang Jean yang berhasil membuat hati Jo sedikit mencelos,

"kakek tua itu sudah tahu tentang Sora, lalu berbalik menekanku" kata Jo lirih namun juga ragu ragu dengan kata terakhirnya

"kau tidak menyalahkan Sora karena perjodohan ini kan? atau menyalahkan Sora karena insiden di rooftop Gtiffin?"

Melihat Jo yang diam terkejut, membuatnya menghela nafas. Jo pasti sudah menuduh Sora yang tidak dilakukannya. Melihat orang suruhan Jo ada di sekitar Griffin school saat kejadian membuat Jean berpikir jika Jo pasti sudah mengetahui siapa pelakunya namun melihat Jo kini hanya diam menandakan jika tebakannya salah. Nampaknya masalah bertambah akibat dirinya yang tidak mendengarkan nasihat Jian untuk mengatakan yang seseungguhnya pada Jo.

Terpopuler

Comments

Queen Bee✨️🪐👑

Queen Bee✨️🪐👑

harusnya dari awal jujur aja ke Jo

2023-02-18

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!