"Hon, kita makan dulu yuk sebelum pulang?" ajak Keenan
"Aku mau pulang saja."
"Temani aku makan. Kamu tahu kan dirumahku sepi. Aku gak ada teman kalau makan dirumah." ucap Keenan
"Orang tuamu kemana?" tanya Lala
"Nanti aku cerita sambil makan"
"sekarang saja kenapa sih!"
"Aku kan ingin ditemani kamu." ucapnya seraya tersenyum
"Dih! Apaan si!"
"Mau makan apa sayang?" tanya Keenan meliriknya
"Keen! Biasa saja! Aneh tahu kamu bersikap begitu!"
"Aku kan mau baik sama pacar aku masa gak boleh?"
"Haha.. Geli aku mendengarnya Keen. Sumpah." ucap Lala
"Biasakan dong sayang."
"Idiiih Keenan! Jijik tau gak!"
"Cepetan mau makan dimana?" Keenan tak meladeni
"Terserah kamu saja mau makan apa."
"Hmm.. Aku gak ada ide." ucapnya asal
"Kamu mau makan di warung tendaan?" tanya Lala kemudian. Dia ingin mengetes Keenan
"Heh?" Keenan meliriknya sepintas
"Pasti gak mau kan?"
"Bukan gak mau, jujur saja aku jarang La makan diwarung tenda begitu. Aku gak tahu warung tenda yang enak dimana."
"Kamu maunya makan apa?" tanya Lala
"Aku terserah kamu saja Hon."
"Awas ya kalau nyesel."
"Jadi mau makan apa kita?" tanya Keenan lagi
"Seafood tendaan. Deket rumahku."
Keenan melajukan mobilnya sesuai dengan istruksi Lala.
"Parkir disana saja." Lala menujuk ke arah depan.
"Hon? Rame banget"
"Mau gak?" Lala menatapnya
"Iya ayo."
Mereka turun dari mobil kemudian masuk ke dalam tenda yang sedang ramai.
"Yuk disana kosong." ajak Lala
Pelayan memberikan satu lembar kertas menu.
"Makan apa?" tanya Lala menyodorkannya kepada Keenan.
"Yang best seller disini apa?" tanya Keenan
"Astaga pake nanya yang best seller. Kamu maunya makan apa?" ucap Lala
"Aku gak ngerti Hon. Kamu saja yang pesan."
"Kamu gak ada alergi kan?" tanya Lala
"Enggak."
"Kerang mau?" tanya Lala
Keenan mengangguk.
"Ikan?"
Keenan mengangguk lagi
"Ih sumpah deh, mendingan kamu jadi temen. Gak manja kayak begini. Mesti di tawarin segala." Lala protes sementara Keenan tertawa kecil
"Secara gak langsung kamu mengakui kan jadi pacarku." bisik Keenan
Blush
'Sialan itu anak paling bisa bikin geer.' batin Lala
"Ini saja?" Lala memperlihatkan menu yang dia tulis.
"Iya sayang" goda Keenan.
Keenan mengedarkan pandangannya.
"Kenapa? Kamu gak nyaman tuan muda?" goda Lala
"Hon, aku marah nih! Aku gak suka kamu manggil begitu."
"Lucu tahu. Orang kan gak tahu itu panggilan asli. Pasti ngiranya becanda." ucap Lala enteng.
"Aku gak suka. Kamu kayak pegawai Papaku kalau kamu manggil begitu." ucapnya
"Oya terus pada kemana orang rumahmu?" Lala merasa diingatkan membahas hal itu
"Orang tuaku ke luar negeri buat pengobatan Papa. Kakakku, entahlah. Dia sudah lama gak tinggal bareng kami. Dia tinggal di Apartemennya. Dan aku gak dekat dengannya." ucap Keenan
"Terus?"
"Ya sudah. Aku cuma dua bersaudara. Kalau kamu?"
"Ayah sudah lama meninggal. Aku tinggal berdua bareng ibuku." ucap Lala berbarengan dengan pelayan membawakan air minum kehadapan mereka.
Keenan mengangguk-ngangguk.
"Jadi sekarang kamu tinggal sendirian di rumah sebesar itu?" tanya Lala
"Gak juga. Isi rumah itu ada banyak."
"Iya aku tahu. Maksudku kamu saja kan sekarang yang dirumah."
"Iya sayang" Keenan tersenyum
"Gak takut?"
"Enggak cuma ya kesepian saja." ucapnya.
"Oh."
"Aku gak kebayang jadi kamu Keen."
"Kenapa?"
"Ya kamu gak ada temen buat diajak bicara."
Keenan mengangguk-ngangguk seolah membenarkan.
"Aku sudah biasa."
"Pantes,sikapmu begitu. Seenaknya, ketus, jarang bicara."
"Tapi aku hangat kalau kamu sudah mengenalku sayang."
"idih"
Pesanan mereka tiba. Keenan dan Lala menyantap makanan yang ada dihadapannya.
"Hon, bukain kerangnya." manja Keenan
"Astaga. Kamu ganggu aku makan saja." ucapnya di sela-sela makan mereka. Tapi Lala dengan telaten membukakan cangkang kerang untuk Keenan.
Setelah beberapa lama, mereka keluar dari tenda.
"Panas banget" ucap Keenan seraya mengibaskan bajunya
"Kamu duluan ke mobil, aku mau kesana dulu" ucap Lala
"kemana?"
"Kesana sebentar. Sana duluan." Lala melangkah meninggalkan Keenan. Tapi Keenan membuntutinya.
"Bilang dong kalau mau beli martabak." ucap Keenan saat tahu tujuan Lala
"Astaga kamu ini" Lala mengepalkan tangannya hendak memukul Keenan, dengan segera Keenan menangkapnya dan menggenggam tangannya. Keduanya tersenyum tipis.
"Ciee pacarnya aku." goda Keenan
"Bang, martabak pisang kejunya satu ya." ucap Lala pada pedagang martabak tersebut
"Kamu belum kenyang Hon?" tanya Keenan
"Sajen buat Ibu" Lala tertawa
"Kenapa? Takut dimarahi?"
"Biasanya lebih bawel kalau aku pulang telat." ucapnya
"Haha.. Aku ingin tahu sebawel apa ibu kamu, lihat anaknya juga sudah seperti ini." ucap Keenan
"Kapan-kapan aku kenalkan pada Ibu." ucap Lala
"Kenapa gak sekarang sih?" tanya Keenan
"Enak saja. Aku belum siap."
Pesanan mereka telah selesai.
"Aku tinggal jalan ke rumah, kamu pulang saja Keen."
"Aku antar saja sampai depan rumah." ucap Keenan
"Gak perlu, orang sudah dekat."
"Aku kan ingin tahu rumah kamu."
"Iya nanti pasti aku beritahu."
"Tapi La.."
"Bee.. " ucap Lala lembut membuat Keenan tersenyum senang
" Ya sudah kalau begitu. Taou antar aku ke mobil ya Hon" pinta Keenan
"Astaga. Kamu gak akan di culik Keen."
"Ayolah sayang." Keenan menarik lengan Lala
"Astaga bener-bener ngerepotin tahu gak kamu itu!"
Keenan tertawa tak peduli sambil mereka berjalan.
"Dah sana masuk." ucap Lala saat tiba diparkiran mobilnya.
"Nanti aku telepon." ucap Keenan
"Iya."
"Eh video call" ralatnya.
"Iya"
"aku pulang honey."
"Iya"
"Kok begitu sih?"
"Astaga sumpah deh." Lala mendengus kesal sementara Keenan tertawa kecil
"Iya Bee."
"Nah gitu dong."
"Mau pulang enggak!" bentak Lala
"Ya Tuhan, galak banget kamu sayang." Keenan segera masuk ke dalam mobil.
"Hati-hati ya Keen" ucap Lala
"Bee.." Ralat Keenan
"Astaga."
"Hati-hati Bee."
"Aku pulang. Dah sayang.. " Keenan melajukan mobilnya seraya melamvaikan tangan pada Lala.
Kini Lala seorang diri. Dia berjalan menuju rumahnya.
"Ya Tuhan.. Rasanya mimpi aku pacaran sama dia." Lala memegang dadanya.
"Honey.. Bee.. Ya Tuhan.. So sweet banget kan aku." ucapnya
"Ya ampun, gentle banget pula. Tiba-tiba.. " Lala menutup mulutnya.
" Kayak di novel-novel kan kelakuannya dia."
"Ih sumpah itu anak bikin greget" ucapnya sepanjang jalan dengan tersenyum senang hingga tiba di depan rumahnya.
"Assalamualaikum ibuku sayaaang."
"Waalaikumsalam. Dari mana sih kamu Laaaa? Anak gadis ngayaaap teruuus gak betah dirumah!" Ibu mencercanya.
"Ya ampun buuu Malam minggu inii ah gimana sih. Mau anaknya susah jodoh?"
"Ya enggak, tapi kamu tuh kebiasaan. Ngabarin ibu kek biar ibu gak khawatir sama kamu."
"Hehe maaf ibundakuu.. Dari pada marah-marah mending makan martabak kesukaan ibu."
"Waah..terima kasih. Kamu tahu saja ibu ingin nyemil yang anget-anget."
"Tahu dong. Kalau aku gak bawa pasti omelan ibu lebiih panjaang."
"Haha.. Tahu saja kamu. Terima kasih masih ingat ibu belikan martabak."
"Bukan dari aku Bu."
"Loh? terus?" Ibu menatapnya
"Pacarku doong." ucapnya seraya masuk ke dalam kamar dengan riang.
"Memang ada yang mau sama kamu?" Tanya Ibu
"Ibuuuuu Ya Tuhan.. " teriak Lala
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 118 Episodes
Comments
anna
nyesel baru ketemu novel kamu ini thor😍😍😍🤣🤣🤣
2024-07-30
0
Sridarti Sridarti
ibu e lbh somplak ya 😆😆😆
2022-07-29
0
yulianisma
ya ampuuun thor..dr semua yg dah kubaca..baru ini nih yg banyak bikin senam pipi...critanya ringan..sehari2 dan asyik...aku padamu thor...lope..lope..mmmuuuaaacch
2021-10-31
2