Temaanss.. Terima kasih atas dukungannya. Yuk bantu LIKE dan KOMENTARNYA di setiap bab. Jangan lupa VOTE novel BUKAN SITI NURBAYA. Terima kasih ^^
----------
Keenan menjalankan mobilnya. Dia terlihat nyaman tanpa beban.
"Keen.."
"Ya?" Masih lurus melihat ke jalan
"Tumben kamu bawa mobil? Gak takut sama cewek matre?" Lala menyindir.
"Haha.. Aku bisa jadi diri sendiri bareng kamu La." jawabnya enteng.
"Oh.."
"Kalau aku matre gimana?" tanya Lala
"Sematre apa sih kamu?"
"Bee, aku mau makan di resto hotel bintang lima dong. Yang all you can eat itu." Lala bicara seimut mungkin.
Keenan terbahak.
"Gak cocok" ucapnya masih dengan ketawanya.
"Apanya?
"Gak usah di imut-imut. Kamu tuh sudah cerewet dan galak. Aku lebih senang kamu begitu La."
"Jadi itu pujian atau hinaan?" tanya Lala ketus
"Haha.. Pujian La. Aku suka kamu apa adanya."
Blush!
'Ini anak lama-lama bikin melayang lagi.' batin Lala.
"Aku juga bisa kali bersikap lembut dan manis kayak Ibu Tasya" ucap Lala
"Just be your self, Lashiraa." Keenan meliriknya sepintas seraya menyunggingkan senyumannya.
'Tuhaan.. Jangtungku mau copot rasanya...' batin Lala. Lala merasa Keenan menghargainya dengan memanggil nama panjangnya.
"Kita kemana sekarang?" tanya Lala kemudian
"Kampusku. Anak-anak biasa nongkrong disana" ucap Keenan.
Mobil Keenan masuk kedalam kampus yang jauh lebih luas dari kampus Lala. Dia memarkirkan mobilnya dengan bebas karena tak banyak kendaraan disana.
"Keen. Tunggu." ucap Lala saat Keenan hendak keluar mobil.
Seperti wanita pada umumnya, Lala memoles dirinya sepintas. Sementara Keenan menunggunya. Dia tak berani menatap Lala.
"Yuk." ajak Lala setelah dirinya selesai.
"Aku gak mau buat kamu malu Keen" ucapnya seraya tersenyum.
"Terima kasih La."
Mereka keluar dari mobil. Lala mengedarkan pandangannya karena baru pertama kali masuk ke dalam kampus Keenan.
'Oh ini kampus mahal itu.' batin Lala.
Tiba-tiba tangan Keenan menggenggam tangan Lala sontak membuat Lala menoleh dan melepaskannya.
" Kenapa?" tanya Keenan
"Minta izin Kek, jangan main gandeng saja!" gerutu Lala
"Hehe.. Sorry La. Boleh kan Hon?" tanya Keenan tersenyum
Lala meleleh seketika melihat senyuman Keenan yang memang jarang terukir di bibirnya. Keenan menggandeng Lala kembali. Dan ternyata, sepasang mata memang sedang memperhatikan gerak gerik mereka dari kejauhan sedari tadi.
Keenan masuk ke dalam kantin.
"Bro Keen, aku merindukanmu." Mas Pram hendak memeluknya.
"Mas, Please. Kasihan pacarku sawan melihat tingkahmu." ucap Keenan menolaknya
"Jadi, kau benar-benar sudah berubah Bro Keen?" ucapnya dengan raut yang sedih.
Keenan hanya tersenyum.
"Hallo Mbak Lala." sapa Bang Al
"Lala saja."
"Eh iya, Lala." ralat Bang Al
"Hallo Mbak Mira."
"Hai" ucapnya malas.
"aku gak disapa olehmu La? Sungguh terlalu!" Mas Pram seolah kecewa.
"Hehe.. Mas Pram selalu lucu. Hai Mas Pram." ucap Lala
"Gara-gara ketemu kamu, Mas. Kamarin dia bicaranya mengikuti gayamu."
Lala tertawa mendengar ucapan Keenan.
"Bee.. Sstt.. " Lala berani menempelkan tangannya di bibir Keenan membuat jantung Keenan berdetak keluar dari iramanya.
"Apa kau mengagumiku La?" tanya Keenan
"Iya Mas. Aku suka gayamu." ucap Lala seraya tertawa kecil.
"Aku memaafkanmu Bro Keen. Karena pacarmu menyelamatkanmu. Dia ngefans sama aku." ucap Mas Pram dengan percaya diri.
"Terima kasih Mas. Aku tersanjung." ucap Keenan.
"Kalian dari mana?" Bang Al menelisik
"Jemput dia dari kampusnya habis itu makan. Biasalah Bang, kamu kayak gak pacaran saja sama Mira." Keenan menyindirnya.
"Bee.." Lala seolah memperingatkan.
"Hmm..." Keenan memberikan tatapan hangat pada Lala
"Mbak Mira dari tadi?" tanya Lala
"Lumayan" ucapnya
"La, disana ada cewek cantik nganggur gak? Biar menemani hariku yang terasa hampa saat ini." ucap Mas Pram.
Lala tertawa mendengarnya.
"Mas Pram kan manis juga Mas. Gak mungkin gak ada yang suka." ucap Lala jujur
"Hon, jangan puji dia deh." Keenan protes.
"Loh memang kenapa?"
"Puji aku saja. Jangan puji cowok lain." Keenan cemberut.
"Sebegitu posesifnya dirimu Bro, kau sudah banyak berubah." ucap Mas Pram.
"Haha..aku cuma gak suka pacarku muji cowok lain Mas. Aku memang posesif. Iya gak Hon?" ujar Keenan seolah memamerkan kemesraan mereka.
"Bee jangan bikin malu deh." ucap Lala
"Oya, kamu mau minum apa?" tanya Keenan
"Samain saja sama kamu, Bee."
"Oke"
Keenan beranjak hendak memesan minuman. Sementara Bang Al dan Mas Pram ngobrol seru seperti biasa.
"Keenan jemput kamu dirumah?" tanya Mira
"Aku minta jemput dikampus saja. Dia pagi-pagi biasanya malas." Lala memberi alasan.
"Oh, buat nganter pacarnya saja malas?" Mira tertawa meremehkan.
"Bang Al memang bagaimana?"
"Dia selalu ada kapanpun aku mau."
"Oh."
"Keren juga ya Bang Al."
"Kenapa? Suka sama pacar aku?" tuduh Mira
'Apa maksud ni orang nih! Gila kali dia blak-blakan begitu nanyanya. Siapa juga yang suka sama Bang Al! Wanita aneh!' rutuk Lala dalam hati.
"Haha.. Suka sebagai temannya Bee saja eh maksudku Keenan. Maaf kebiasaan." Lala sengaja
"Oh. Aku pikir kamu menyukainya."
"Hehe.. Bee sudah cukup membuatku bahagia Mbak. Ops..Keenan." Lala tak mau kalah.
'Hah! Dia belum tahu kan siapa aku? Mau perang? Ayooo!' gerutunya dalam hati.
Keenan kembali ke tempat duduknya dengan membawa dua cup minuman.
"Eh jalan yuk?" ajak Bang Al.
'******! Aku kan bawa mobil.' batin Keenan
"Kemana?" tanya Mas Pram
"Mall. Nonton atau kemana kek." ajak Bang Al.
"Aku sih terserah dia saja." ucap Keenan
"Loh kok aku sih Bee?" Lala yang kesal sama Mira semakin menunjukan kemesraannya.
"Kamu mau ikut bareng temen aku?" tanya Keenan lembut.
"Ayo dong La." ajak Bang Al
"Ya sudah ayo." ajak Lala.
Mereka beranjak meninggalkan kantin. Lala tak lupa membawa minumannya.
'sayang banget belum diminum harus ditinggal begitu saja.' batin Lala.
Keenan menggandeng Lala. Seolah tak ingin melewatkan tontonannya pada mereka.
"La, aku bawa mobil. Mereka kan gak tahu. Bagaimana ini?" Keenan kehabisan akal. Dia berbisik pada Lala
"Suruh mereka duluan. Bilang saja aku ke toilet dulu." ucap Lala yang lebih pintar dalam urusan seperti ini.
"Loh, Bro Keen. Kau mau kemana?" tanya Mas Pram.
"Duluan saja Mas. Lala ingin ke kamar mandi." ucap Keenan.
"Sama aku saja La." Mira menawarkan diri.
Lala dan Keenan saling pandang.
"Aku juga mau ke toilet Mir." ucap Keenan buru-buru.
Lala dan Keenan tergesa meninggalkan mereka. Setelah menjauh mereka saling pandang kemudian tertawa bersama.
"Gilaa Keen.. Gilaaa.. " Lala menepuk-nepuk bahu Keenan.
" Aku tadi blank La. Bingung mau kasih alasan apa. Terima kasih La."
"Ah kamu terima kasih terus. Kali-kali dong memberi kasih." ceplos Lala
"Ah dasar kamu itu."
"Eh Keen, yuk ke toilet. Kok aku jadi beneran ingin ke toilet." ucapnya
"Ya sudah. Ayo." ajak Keenan.
Setelah selesai, mereka berdua berjalan dengan riang. Kali pertama Lala melihat Keenan dari sisi yang berbeda.
Tak lama, ponsel Keenan berbunyi.
"Hallo Mas? Kenapa?"
"Cepetan. Kita masih nunggu di parkiran nih!" ucap Mas Pram yang membuat Keenan terpaku.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 118 Episodes
Comments
Yanih Wahyuni
jadi makin deket
2022-09-09
0
Uyun N
Awas baper la
2022-01-26
0
Yessi Azrianti
romantis banget,, jdi gemes
2021-08-20
1