Pertemuan Kembali

Sepanjang perjalanan, pikirannya tak fokus. Dia masih memikirkan cara bagaimana agar Papanya mengizinkan dia melanjutkan study pascasarjana di Indonesia.

Bergumul dengan kemacetan jalanan yang ramai oleh kendaraan membuatnya sedikit-sedikit menghentikan laju motornya.

"Ini si Ibu gimana bawa motornya!" gerutu Keenan merasa terhalang oleh motor seorang Ibu saat dia hendak menyalip. Beberapa kali mencoba menyalip, Keenan selalu gagal.

"Dia mau belok kanan saja lama" gerutunya kembali karena sedari tadi sein kanan motor Ibu tersebut menyala.

Tiba-tiba si Ibu membelokkan motornya ke arah kiri hendak masuk ke dalam perumahan. Tak ayal benturan pun terjadi diantara mereka. Keenan menabrak bodi motor Ibu tersebut, mereka terjatuh bersama.

Beberapa motor berhenti membantu mereka.

"Kamu bisa bawa motor gak?" omel si Ibu kepada Keenan

Keenan yang terluka tak mendengarkan ocehan si ibu. Dia segera menepi ke pinggir jalan. Ibu tersebut juga nampak robek bagian lutut celananya. Tubuhnya terlihat gemetar.

"Kamu harus tanggung jawab!" ocehnya lagi

"Ibu yang salah Bu. Sein Ibu ke kanan tapi Ibu belok kiri" pengendara motor yang tepat berada di belakang Keenan kini buka suara.

"Enggak kok. Memang aku buta Mas!" Ibu balik menyerang orang yang membela Keenan

"Lihat saja motornya Bu" Pengendara tak kalah sewot.

Sayangnya motor Ibu tersebut sudah terparkir dipinggir jalan, sehingga tak ada lampu sein yang nyala disana.

"Mana sim kamu? Saya minta ganti rugi" ucap Ibu

Keenan tak banyak bicara, dia tak mau berdebat dengan seorang Ibu-Ibu.

"Jangan mau Mas. Orang Ibunya yang salah" ucap pengendara motor.

"Susah kalau berurusan sama Ibu-Ibu" teriak seseorang dari balik kerumunan.

Ibu tersebut mengedarkan pandangannya mencari sosok yang membicarakannya.

"Kamu ya, saya laporkan ke polisi biar tahu rasa. Bawa motor ugal-ugalan!" tuduh si Ibu

"Jalanan ramai begini Bu, mana mungkin saya bawa motor ugal-ugalan" ucap Keenan santai. Dia sedikit terpancing dengan omongan si Ibu

"Saya gak mau tahu, pokonya ganti rugi. Lihat celana saya, robek begini. Kaki saya lecet!" emosinya meninggi.

Keenan akhirnya mengalah. Mau bagaimanapun melawan seorang Ibu-Ibu tak akan pernah menang pikirnya.

Keenan mengeluarkan dompetnya. Dia memberikan tiga lembar seratus ribuan pada Ibu tersebut. Tanpa tahu malu, Ibu tersebut segera pergi meninggalkan kerumunan.

"Rugi Mas, dia yang salah, Mas yang bayar" ucap salah seorang pengendara

"Daripada ribut Pak." ucap Keenan

Beberapa orang pengendara nampak masih mengajaknya berbincang. Bahkan salah satu diantaranya memberikan air minum untuk Keenan.

"Keen, kamu gak apa-apa?" Lala tiba-tiba mendekat. Beberapa orang memperhatikan mereka

"La, kok disini?" tanyanya dengan heran

"Aku lewat. Kamu kok bisa jatuh begitu Keen?" tanya Lala

"Biasa ibu-ibu, sein kanan, belok kiri" ucapnya

"Bisa bawa motornya gak?" tanya Lala yang melihat tangan Keenan lecet terkena aspal.

"Duh ngilu begitu" ucapnya lagi.

"Sebentar" Lala meninggalkannya

Lala menghampiri tukang Ojek. Dia berbicara dengan tukang ojek kemudian memberikan uang kepadanya. Keenan memperhatikannya dari kejauhan.

"Motornya gak apa-apa?" tanya Lala

"Kok motornya yang ditanya?" protes Keenan

"Ya kalau rusak, aku bawanya gimana?" Lala meninggikan suaranya

"Gak apa-apa mbak." ucap salah seorang yang masih memperhatikan mereka. Orang tersebut menyalakan motor Keenan, dan mengeceknya.

"Terima kasih mas." ucap Lala

"Ayo, aku bawa motornya" ajak Lala

"Ni helmnya" Keenan melepas helm yang dipakainya.

"Bisa kan berdiri sendiri?" tanya Lala yang sudah duduk di atas sepeda motor milik Keenan

"Cerewet" ketus Keenan

"Permisi ya, terima kasih atas bantuannya" ucap Keenan meninggalkan orang-orang yang masih berada disana.

***

Keenan menahan rasa perih dari lukanya.

"Keen, rumahmu dimana?" tanya Lala

"Hmm.. Nanti sudah dekat aku kasih tahu" ucapnya singkat

Mereka membisu, Lala tak mau banyak bicara karena Keenan tak ramah kepadanya.

"Belok ke perumahan itu" perintah Keenan

'Ini orang benar-benar gak tahu diri! Sudah ditolong bukannya bilang terima kasih malah ketus begitu! Tahu gitu gak perlu ditolong sekalian!" gerutunya kesal

"Depan belok Kanan" ucap Keenan lagi

'Astagaa.. Berhenti saja disini gitu ya!' Lala kini emosi. Dia menepikan motornya dipinggir jalan.

"Kenapa berhenti?" tanya Keenan ketus

"Aku bukan pembantu kamu Keen! Ditolong tapi sikapmu kayak begitu! Huh menyebalkan! Sana pulang sendiri saja!" Lala meluapkan emosinya.

Keenan sedikit terkejut dengan kemarahan Lala.

"Maaf. Ayo lanjut! Tanganku sakit!" pinta Keenan

"La, aku minta tolong antarkan aku pulang. Please" ucap Lala dengan semanis mungkin agar Keenan mengikuti perkataannya.

Keenan berdecak.

"Cepat! Mau bantu tidak!" Keenan kesal

"Ngapain aku bantu orang kayak kamu!" ucap Lala seraya pergi melangkah

"Laaa! Tolong" suaranya tertahan. Gengsinya begitu besar

"Astagaaa baru nemu makhluk seperti dia" gerutu Lala.

Dia menghentakkan kakinya, memutar tubuhnya kemudian naik kembali ke atas motor dan melajukannya.

"Masih jauh gak!" ketus Lala

"Depan"

"Depan mana! Yang jelas!"

"Itu rumah cat putih" ucap Keenan

"Jangan bohong kamu!" Lala nampak tak percaya dengan rumah yang ditunjuk Keenan.

'Itu mah istana presiden bukan rumah! Kalau bohong, pinteran dikit! Dasar bodoh!' batinnya.

"Cepat dimana rumahmu! Disini gak ada gang" Lala mencari barangkali ada gang di daerah sana.

"Apa si! Siapa juga yang masuk gang!" Keenan ketus lagi

Lala menepikan motornya tepat di depan rumah bercat putih.

"Berhenti lagi! Masuk ke gerbang!" perintah Keenan

"Keen! Astagaaaa kamu eeerrggghhh.." Lala menahan emosinya.

"Apa lagi! Cepat masuk ke gerbang! Tanganku sudah terasa sakit!" ucap Keenan

"Masuk saja sana sendiri! Kalau mau gila, gila saja sendiri! Jangan ajak aku" ucap Lala kesal.

"Siapa yang gila? Kamu?" Keenan tak terima

"Kamu pikir aku bodoh apa! Rumah bercat putih itu istana! Kamu mau kita masuk ke rumah itu pakai motor kayak begini! Orang kaya gak ada yang seperti kita! Pinter dikit kalau bohong!" Lala emosi

Keenan memaklumi perkataan Lala. Dia sedikit mendapat hiburan.

"Kamu jangan kaget ya. Ayo masuk" ajak Keenan melunak

"Kemana?" tanya Lala

"Ke rumah itu! Sebelum penjaga rumah mengusirmu karena berdiri disini!" ucap Keenan

"Orang Gila!" Lala masih enggan menanggapi

"Susah ngomong sama orang kayak kamu!" Keenan berkacak pinggang. Dia menahan perih di telapak tangannya.

"Ya sudah ayo!" Lala kini balik menantangnya

"Kalau bohong, aku sambel kamu!" gerutunya.

Kini mereka naik kembali di atas motor matic milik Keenan. Lala membelokan motornya tepat di gerbang masuk.

Seorang satpam melihat Lala dan motor Keenan bergantian.

"Aku" ucap Keenan mendongak dari belakang Lala.

Satpam tersebut mengangguk kemudian membuka pintu gerbang. Seketika tubuh Lala gemetar. Dia tak mengira dengan apa yang dia lihat.

"Keenan.. Ini beneran?" ucapnya tak percaya.

Terpopuler

Comments

Syinta Azmi

Syinta Azmi

kalian itu y,,,,,ibarat kucing sama kitu,,,🤣🤣🤣

2022-09-21

0

Al Salma

Al Salma

bener lala

2021-09-24

0

Dijah Dijah

Dijah Dijah

up

2021-09-18

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 KEENAN
3 LALA
4 Hobby Keenan
5 Pertemuan Kembali
6 Kejutan Keenan
7 Masih Tak Menyangka
8 Desakan Pak Wijaya
9 Tantangan Bang Al
10 Janji Bertemu
11 Akting Pacaran
12 Janjian
13 Penjelasan Keenan
14 Perdebatan
15 Rahasia Keenan
16 Pamer Kemesraan
17 Wanita Aneh
18 Cemburu
19 Pernyataan Cinta Yang Rumit
20 Pacaran?
21 Kencan Pagi
22 Desakan Teman
23 Tak Henti Berdebat
24 Tetangga Baru
25 Usaha Ibu
26 Posesif
27 Kekonyolan Mas Pram Dan Bang Al
28 Trio Gesrek
29 Putus
30 Percobaan Pacaran
31 Mengendalikan Permainan
32 Bersikap Manis
33 Rasanya Bukan Kamu
34 Kencan ABG
35 Bertemu Ibu
36 Ajakan Mira (Part 1)
37 Ajakan Mira (Part 2)
38 Kamu Yang Pertama
39 Bertemu Orang Tua Keenan
40 Apa Kamu Pernah Mengungkapkannya?
41 Bukan Cuma Kamu
42 Bagaimana Aku Bisa Percaya Diri?
43 Wisuda Keenan
44 Pertemuan Lala dan Mama Keenan
45 Restu Mama
46 Pertemuan Tak Terduga
47 Lala Merajuk
48 Apa Kamu Bersungguh-sungguh?
49 Mengejar Mimpi
50 Salah Faham
51 Apa Aku Salah?
52 Permintaan Ibu
53 Peringatan Untuk Lala
54 Karina dan Keenan
55 Would You Be Mine?
56 Pertemuan Keluarga
57 Ibu Kenapa?
58 Penjelasan Ibu
59 Mencoba Pergi
60 Kita Harus Sampai Disini
61 Pertemuan Kembali
62 Perjuangan Keenan
63 Untaian Kata Pengubah Status
64 Pengantin Baru
65 Kayak Cicak
66 Gagal Romantis
67 The Wedding Of Keenan & Lala
68 Trio Gesrek Beraksi
69 Balas Dendam
70 Kapan Kita Honeymoon?
71 Ketahuan
72 Kenapa Kamu Gak Jujur?
73 Kamu Yakin?
74 Restu Ibu
75 Gara-Gara Ceker Ayam
76 Kamu Kenapa Sih?
77 Celengan Rindu HonBee
78 Gagal Surprise
79 Doa Yang Terkabul
80 Mendampingi Abang
81 Istri Tuan Muda
82 Ospek
83 Aku Cinta Kamu Tak Terbatas
84 Malam Keakraban
85 Keenan Cemburu
86 Bujukan
87 Metode Agar Cepat Hamil
88 Masih Berharap
89 First Wedding Anniversary
90 Panggilannya Apa?
91 Ngidam
92 Gara-Gara Cilok
93 Diantara Ibu dan Abang
94 Aku Harus Bagaimana?
95 Kamu Dimana?
96 Aku Mau Cerai Saja!
97 Gosip Kampus (Part 1)
98 Gosip Kampus (Part 2)
99 Klarifikasi
100 Maternity Photoshoot
101 Proses Persalinan
102 Siapa Namanya?
103 Menggoda Abang
104 Cemburu Sama Anak?
105 Pertunangan Mas Pram
106 Pernikahan Mas Pram (Part 1)
107 Pernikahan Mas Pram (Part 2)
108 Kesabaran Lala
109 Berusaha Tegar
110 Curahan Hati Keenan
111 Epilog
112 Cuap-cuap
113 Extra Part 1
114 Extra Part 2
115 Extra Part 3
116 Pengumuman
117 Hai... Aku Pulang
118 KALAU SUDAH JODOH, MAU BAGAIMANA LAGI?
Episodes

Updated 118 Episodes

1
Prolog
2
KEENAN
3
LALA
4
Hobby Keenan
5
Pertemuan Kembali
6
Kejutan Keenan
7
Masih Tak Menyangka
8
Desakan Pak Wijaya
9
Tantangan Bang Al
10
Janji Bertemu
11
Akting Pacaran
12
Janjian
13
Penjelasan Keenan
14
Perdebatan
15
Rahasia Keenan
16
Pamer Kemesraan
17
Wanita Aneh
18
Cemburu
19
Pernyataan Cinta Yang Rumit
20
Pacaran?
21
Kencan Pagi
22
Desakan Teman
23
Tak Henti Berdebat
24
Tetangga Baru
25
Usaha Ibu
26
Posesif
27
Kekonyolan Mas Pram Dan Bang Al
28
Trio Gesrek
29
Putus
30
Percobaan Pacaran
31
Mengendalikan Permainan
32
Bersikap Manis
33
Rasanya Bukan Kamu
34
Kencan ABG
35
Bertemu Ibu
36
Ajakan Mira (Part 1)
37
Ajakan Mira (Part 2)
38
Kamu Yang Pertama
39
Bertemu Orang Tua Keenan
40
Apa Kamu Pernah Mengungkapkannya?
41
Bukan Cuma Kamu
42
Bagaimana Aku Bisa Percaya Diri?
43
Wisuda Keenan
44
Pertemuan Lala dan Mama Keenan
45
Restu Mama
46
Pertemuan Tak Terduga
47
Lala Merajuk
48
Apa Kamu Bersungguh-sungguh?
49
Mengejar Mimpi
50
Salah Faham
51
Apa Aku Salah?
52
Permintaan Ibu
53
Peringatan Untuk Lala
54
Karina dan Keenan
55
Would You Be Mine?
56
Pertemuan Keluarga
57
Ibu Kenapa?
58
Penjelasan Ibu
59
Mencoba Pergi
60
Kita Harus Sampai Disini
61
Pertemuan Kembali
62
Perjuangan Keenan
63
Untaian Kata Pengubah Status
64
Pengantin Baru
65
Kayak Cicak
66
Gagal Romantis
67
The Wedding Of Keenan & Lala
68
Trio Gesrek Beraksi
69
Balas Dendam
70
Kapan Kita Honeymoon?
71
Ketahuan
72
Kenapa Kamu Gak Jujur?
73
Kamu Yakin?
74
Restu Ibu
75
Gara-Gara Ceker Ayam
76
Kamu Kenapa Sih?
77
Celengan Rindu HonBee
78
Gagal Surprise
79
Doa Yang Terkabul
80
Mendampingi Abang
81
Istri Tuan Muda
82
Ospek
83
Aku Cinta Kamu Tak Terbatas
84
Malam Keakraban
85
Keenan Cemburu
86
Bujukan
87
Metode Agar Cepat Hamil
88
Masih Berharap
89
First Wedding Anniversary
90
Panggilannya Apa?
91
Ngidam
92
Gara-Gara Cilok
93
Diantara Ibu dan Abang
94
Aku Harus Bagaimana?
95
Kamu Dimana?
96
Aku Mau Cerai Saja!
97
Gosip Kampus (Part 1)
98
Gosip Kampus (Part 2)
99
Klarifikasi
100
Maternity Photoshoot
101
Proses Persalinan
102
Siapa Namanya?
103
Menggoda Abang
104
Cemburu Sama Anak?
105
Pertunangan Mas Pram
106
Pernikahan Mas Pram (Part 1)
107
Pernikahan Mas Pram (Part 2)
108
Kesabaran Lala
109
Berusaha Tegar
110
Curahan Hati Keenan
111
Epilog
112
Cuap-cuap
113
Extra Part 1
114
Extra Part 2
115
Extra Part 3
116
Pengumuman
117
Hai... Aku Pulang
118
KALAU SUDAH JODOH, MAU BAGAIMANA LAGI?

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!