Hallo Readers, terima kasih banyak atas dukungan teman-teman. Aku suka sekali komentar-komentarnya yang menghibur.
Toling dukung terus karyaku ya..
Bantu LIKE dan KOMENTARNYA. Dan bantu VOTE di novel BUKAN SITI NURBAYA saja yaaa... Terima kasih ^^
----------
Lala dan Keenan berjalan ke parkiran dengan membisu. Keduanya larut dengan pikirannya masing-masing.
Lala ingin sekali memaki Keenan, tapi nyalinya menciut saat teringat akan kebodohannya telah membuka rahasia Keenan.
"Keen"
"La"
Mereka memanggil bersamaan.
"Kamu dulu La." ucap Keenan yang telah menguatkan hatinya untuk mendengarkan ceramah Lala yang pasti tiada habisnya.
"Jelaskan padaku kenapa kau begitu Keen?" pinta Lala
"La? Bicaramu kayak Mas Pram." ucap Keenan
Lala tertawa seketika.
"Gilaa.. Baru saja bertemu temanmu, aku sudah terkontaminasi." ucap Lala riang.
"Terkontaminasi.. " Keenan mengulangnya seraya tersenyum.
"Temanmu gila semua. Tapi aku suka Keen."
"Terima kasih." balasnya singkat.
"Terus?" Lala mengangkat alisnya
"Apa?" Keenan nampak tak mengerti.
"Cepat katakan alasanmu! Tiba-tiba saja kau ngaku-ngaku jadi pacarku. Kalau ngefans dari dulu bilang dong!" Lala berapi-api.
"Aku ingin sekali menjelaskan. Tapi La?" Keenan melirik jam yang melingkar ditangannya.
"Apa?"
"Apa kamu gak ke kantor lagi?" ucap Keenan.
"Astagaaaa.. Cepat antar aku ke kantor. Wah, Pak Reza bisa ngamuk kalau tahu. Ya Tuhan semua gara-gara kamu Keen!" Lala menaiki motor Keenan.
"La, pegang jaketku, kita ngebut." ucap Keenan begitu keluar dari Mall.
"Jangan gila! Kemarin saja jatuh sama Ibu-Ibu, sekarang berlaga jadi Valentino Rossi." Lala menoyor helm Keenan.
Keenan tak menjawabnya, dia segera melajukan motornya dengan kecepatan tinggi, Lala yang kaget sedikit terlonjak dan segera memeluk Keenan karena takut.
Tak butuh waktu lama, mereka akhirnya tiba di kantor Lala.
"Gila Kamu!" Lala memukul bahu Keenan.
"Hehe maaf."
"La, terima kasih ya." ucap Keenan
"Aku butuh penjelasanmu Keen!" ucap Lala.
"Besok aku jelaskan semuanya. Kamu libur kan?"
"Apa? Kamu ngajak kencan pacar bohonganmu Keen?" tanya Lala
Keenan tersenyum. Dia merasa malu pada Lala.
"Anggap saja seperti itu Hon" ucap Keenan.
Blush
Wajah Lala seketika merona.
"Jangan terbuai Laaa.. Ingaat ini hanya skenario si Tuan Muda." batinnya
"Haha.. Dasar gila kamu Keen."
"Ya sudah. Karena aku penasaran dan merasa dirugikan, besok janjian dimana?" tanya Lala.
"Nanti aku kirim pesan saja ya. Sana masuk sudah telat tuh" ucap Keenan.
"Astagaaa.. Kalau gajiku di potong, tanggung jawab kamu ya. Aku pergi." Lala berjalan cepat. Dia memegangi dadanya seolah jantungnya akan loncat keluar dari tempatnya.
"Gila..gila..gilaa.. Tuhan, aku ingin punya pasangan yang tajir, tapi jangan mendadak seperti ini. Rasanya aku bisa mati lemas duluan." gumamnya
Lala masuk ke dalam kantor.
"Kamu dari mana saja La?" tanya Agus menghampirinya.
"Tadi makan siang dengan temanku." ucap Lala.
"Tadi Pak Reza kesini nyari kamu."
Deg!
"Terus? Apa katanya?" Lala sedikit cemas
"Kamu disuruh ke ruangannya."
"Hah?"
"Tutup mulutnya, lalat masuk tuh."
"Tinggal kunyah saja si Mas." Lala nyengir
"Dih jorok." ucap Agus.
"Jadi aku kesana nih Mas?" tanya Lala.
"Iya. Sudah sana. Siapkan mental baja." Agus menakutinya
Lala beranjak dari kursinya, dia berjalan menuju ke gedung yang dulu dia tempati bersama Tasya.
"Assalamualaikum." ucap Lala
"Waalaikumsalam. Masuk saja Mbak Lala." Izam menyambutnya dengan senyuman.
"Mas Izam, Pak Reza ada?" tanya Lala hati-hati.
Rosa melihat Lala kemudian melanjutkan pekerjaannya.
"Ada Mbak. Tumben nih, ada perlu apa?" tanya Izam
"Aku juga gak tahu, tadi kata Mas Agus, Pak Reza cari saya."
"Ooh. Ada kok."
"Mas, Pak Reza lagi baik kan?" tanya Lala yang membuat Izam mengernyitkan dahinya.
"Maksudnya bagaimana?"
"Maksudnya gak lagi marah-marah gitu Mas?"
"Enggak kok. Masuk saja."
"Oh ya sudah. Permisi ya Mas." Lala tersenyum.
'Gadis polos' batin Izam seraya tersenyum
"Hallo Mba Rosa, permisi yaa.." Lala berusaha ramah sementara Rosa hanya melihatnya sepintas.
Lala segera mengetuk pintu ruangan Reza.
"Masuk." terdengar suara Reza dari dalam yang menyuruhnya masuk.
***
"Fiuuhh.." Lala keluar dari ruangan Reza
"Mbak Lala, gak di marahin kan?" Izam tersenyum menggoda
"Hehe.. Enggak Mas. Cuma menjelaskan keuangan saja." ucap Lala
"Oh begitu."
"Aku duluan ya Mas."
"Loh mau kemana Mbak?" tanya Izam
"Ya kembali ke asalku Mas." ucap Lala
"Hehe Mbak Lala kayak hantu saja kembali ke asalnya." ucap Izam
"Ih Mas Izam."
'Dia kalau senyum ganteng juga.' batin Lala
'Eh Ya Tuhan, kenapa kau ciptakan mata ini yang selalu ganjen. Gak kuat lihat cowok cakep. Pasti saja selalu ingin memliki' batinnya kembali.
"Mbak"
"Mbak Lala kok bengong"
"Eh, enggak Mas. Saya permisi yaa.." Lala segera berlalu
"Kasihan jantungku hari ini disco terus. Gak berhenti berdegup." gumamnya seraya berjalan ke dalam ruangannya.
Lala duduk kembali di ruangannya. Rasanya hari ini malas untuk melanjutkan pekerjaannya. Tapi apa daya, Bos Tasya meminta laporan segera. Dia kembali melanjutkan kerjanya sampai waktu pulang tiba.
***
"Assalamualaikum Bu."
"Waalaikumsalam."
"Masak apa Bu?"
"kamu lihat sendiri saja. Gak lihat apa, ibu lagi nonton. Seru-serunya ini La." ucap Ibu
"Ih ya ampun.. Anaknya pulang bukannya disambut kek Bu."
"Di sambut pakai apa?"
"Besok deh, ibu pesan petasan ama Cing Yunus buat nyambut kamu begitu pulang."
"Emangnya aku mau kawinan apa Bu." gerutu Lala
"Aamiin. Ibu doain biar cepetan dapat jodoh kamu La."
"Dah ah. Aku mandi dulu." Lala segera mengambil handuknya.
Setelah selesai memakai piyama, Lala mengambil ponselnya dalam tas. Dia membuka pesan masuk dari Tuan Muda.
"Besok aku tunggu di taman kota jam sepuluh pagi ya La" ~ Keenan
"Aku kuliah Keen" ~ Lala
"Sampai jam berapa? Aku jemput dari kampus kamu" ~ Keen
'Ya Tuhan, ini akting pacaran kok rasa beneran. Keen jangan bikin aku melambung jauh dong' batin Lala
"Dari jam 8 sampai jam 12" ~ Lala
"Ya sudah. Sekalian makan siang." ~ Keen
"Oke."
Berbalasan pesan pun terhenti saat mereka memutuskan bertemu setelah Lala selesai kuliah.
Lala mengembangkan senyumnya sambil mendekap ponsel.
'Ah andai ini beneran. Laa..sadar Laa..' batinnya
"Dia kalau bersikap begini terus, aku bisa lupa diri. Bagaimana dong." gumamnya
"Apa aku hentikan saja? Kok bisa sih terjebak di situasi kayak begini?" gerutunya kesal.
Lala yang lelah kini terlelap.
***
Lala mengacak bajunya, memilih baju yang satu dan yang lain seperti biasa. Dia memadupadankan bajunya agar terlihat lebih cantik di hadapan Keenan.
'Astagaaa.. Apa yang aku lakukan. Sadar Laa..kamu kenapa sih?' Lala menampar pipinya keras.
"Aw Sakit." ucapnya
Setelah dia merasa dirinya cantik, dia bergegas keluar kamar kemudian segera memakai sepatunya.
"Laaa sarapan duluuuu." suara Ibu terasa menggema memenuhi seluruh ruangan
"Aku sudah telaat Buuu." ucapnya tak kalah kencang dari teras rumahnya.
"Aku berangkat yaaa. Assalamualaikum wahai Ibu kadeerrrrr" Lala berlari menghampiri Kang Ojek yang menunggunya dengan setia.
"Dasaaar anak kurang asem. Eh dia bilang ibu kader? Gak salah ya itu anak? Ekhem.. Ibu bangga padamu, Nak." ucap Ibu seraya tersenyum.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 118 Episodes
Comments
Wulan Dary
sumpah ngakaak abis......🤣🤣🤣🤣🤣
2021-12-21
0
Maisha Putri Salsabila
lucu. banget sich ceritanya😄😄
2021-10-11
1
Iie Bae
sumpah ngakak abis gw
2021-08-31
3