Desakan Pak Wijaya

Seminggu berlalu, Keenan sudah merasa sehat kembali. Meskipun lukanya belum hilang, tapi kini dia sudah mulai beraktifitas dalam rumahnya.

Keenan berlari-lari kecil mengitari kolam renang yang berada di samping rumahnya. Tubuhnya terasa kaku karena beberapa hari ini dia libur untuk berolahraga.

Keenan mengatur nafasnya, dia duduk menghadap kolam renang sambil meneguk jus jeruk yang telah disediakan pelayan.

Keenan membuka ponselnya. Grup chatnya telah ramai oleh dua makhluk yang selalu membuatnya tertawa.

"Bro Keenan, apakah gerangan sudah sehat? Daku sangat merindukanmu" ~ Mas Pram

"Bro, Mas Pram berpaling darimu kalau kau tak kunjung datang" ~ Bang Al

"Jangan hiraukan ucapannya, daku setia kepadamu Bro Keen" ~ Mas Pram

"Kemarin dia melirik si Tuti, penjaga kantin anaknya Mbok Sur" ~ Bang Al

"Bang, kamu selingkuh dari Mira? Sampai kenal sama si Tuti?" ~ Mas Pram

"Walaupun di dunia ini hanya tinggal si Tuti, tak mungkinlah aku menolaknya kalau tidak ada pelepasan dari juniorku. Haha" ~ Bang Al

"Haha.. Bang Al ternyata ba****** juga" ~ Mas Pram

"Berisik" Keenan baru membalas mereka

"Woy.. Bro Keen baru bangkit dari alam kubur" ~ Bang Al

"Bro Keen, cepat ke kampus. Separuh jiwaku pergi tanpa dirimu" ~ Mas Pram

Keenan hendak membalasnya, tapi dia teringat bahwa motornya dibawa Lala Minggu lalu.

Dia segera menulis pesan pada Lala.

"Bagus. Tanpa kabar kamu pakai motorku" Keenan menulis pesan untuk Lala

Dia menyandarkan badannya, menikmati tubuhnya yang terkena hembusan angin. Menunggu Lala membalas pesannya. Dia tahu, ini jam-jam sibuk untuk Lala. Tak lama Lala membalasnya.

"Sekalipun aku miskin, aku tak akan memanfaatkan kekayaanmu".

Keenan sedikit tersentak dengan balasan Lala. Dia tak menyangka kalau Lala akan tersinggung dengan ucapannya. Sedikit penyesalan dari dirinya.

"Oke percaya. Bisa aku ambil motorku?" Keenan membalasnya cepat

"Ambil saja dirumahku. Aku tak membawa motormu ke kantor. Motormu tak aku usik Tuan Muda"

Keenan merasa geram dengan jawaban Lala. Dia selalu tak terima saat Lala mengoloknya dengan sebutan Tuan Muda. Walaupun pada kenyataannya panggilan itu berlaku di rumahnya.

"Besok bawa ke kantor. Nanti aku ambil di kantormu"

"Laksanakan Tuan Muda"

Keenan hampir melempar ponselnya. Dia geram pada Lala yang selalu terlihat menantang dirinya. Segera dia masuk ke dalam rumahnya.

"Keen, Papa mau bicara" Pak Wijaya menaggilnya saat Keenan hendak menaiki anak tangga.

"Aku mandi dulu Pa. Badanku lengket" ujarnya melanjutkan naik ke lantai dua.

Keenan membuka bajunya dan melemparnya ke sembarang arah. Rasanya dia sangat mendidih saat mengingat ucapan Lala. Nada bicara dan tawa Lala terasa terngiang ditelinganya.

"Awas saja kau La!" geramnya

Dia menyalakan shower, seketika air menyembur di atas kepalanya. Keenan memejamkan matanya, membiarkan air shower menghujaninya.

Setelah mandi, dia selalu berlama-lama di depan cermin hanya untuk menatap dirinya. Dia sedikit narsis saat berhadapan dengan kaca. Terkadang dia merubah mimik wajahnya, kadang juga memainkan rambut tebalnya bahkan sesekali berfoto ria dengan handuk kimono putih yang selalu melekat oada tubuhnya setelah mandi.

Keenan segera mengganti bajunya, saat mengingat Pak Wijaya sedang menunggunya. Dengan menggunakan kaos seperti biasa, Keenan bergegas menuruni anak tangga.

"Pa.. " sapanya. Dia duduk berhadapan dengan Pak Wijaya

Pak Wijaya melihat ke arahnya sepintas, kemudian menyeruput kopi miliknya.

"Sudah mendingan kamu?" tanya Pak Wijaya

"Sudah Pa"

"Jadi, kamu sudah bersiap?" Tanya Pak Wijaya kemudian

"Aku.. "

"Pa, Mama gak bisa jauh dari Keenan. Lihat kemarin, kalau dia di negeri orang siapa yang akan mengurusnya?" Mama datang menghampiri mereka.

"Biarkan anakmu mandiri Ma. Jangan terlalu dimanja." Tegas Pak Wijaya

"Manja? Keenan manja dari mana? Dia menolak memakai mobil ke kampusnya. Dia cuma mau pakai motor bututnya itu. Uang saku yang Mama kasih, tak banyak dia pakai. Manja dari mana?" Mama menggebu

Keenan hanya terdiam menyaksikan perdebatan orangtuanya.

Pak Wijaya terdiam. Mencerna seluruh perkataan istrinya. Secara tak langsung, dia membenarkan ucapan istrinya.

"Pokoknya dia harus kuliah disana!" ucap Pak Wijaya tajam. Dia tak mau ada yang membantahnya.

"Terserah, Mama gak mau jauh dari dia. Kalau dia pergi, Mama juga akan pergi." ancamnya seraya berlalu meninggalkan mereka

"Ma.. " Pak Wijaya memanggilnya, namun tak dia hiraukan

"Pa.."

"Nanti kita bicara lagi" ucap Pak Wijaya singkat.

"Aku permisi kalau begitu Pa" ucap Keenan kembali menaiki anak tangga untuk masuk ke dalam kamarnya.

***

"Ada orang kaya yang ketakutan motor bututnya aku pakai!" gerutu Lala

"Dasar manusia sin****" umpatnya

"Ya Tuhan, kenapa aku bisa kenal dengan manusia itu sih" gerutunya lagi.

"Kenapa La? Kamu kok kayak marah-marah?" tanya Tasya

"Eh Ibu, gak apa-apa Bu" Lala tersenyum kikuk

"Aku ke ruangan A Reza dulu ya La. Maaf ya, kita gak barengan makan siangnya" ucap Tasya

"Iya Bu gak apa-apa."

Tasya segera berlalu meninggalkan Lala.

"Enaknya jadi bos, kerja sesuka hati" ucapnya.

Tak lama Agus menghampirinya.

"La, kita mau beli makan. Kamu mau ikut gak?" tanya Agus

"Kemana Mas?"

"Warteg Bahar"

"Enggak ah. Aku mau makan baso saja. Kasih tahu ya Mas kalau si Abangnya sudah ada."

"Oke"

***

Keenan memanaskan mobilnya. Dia merasa bosan berada di rumah. Apalagi saat ini suasana dirumahnya membuatnya tak nyaman.

"Gara-gara si Lala nih" gerutunya saat Keenan masuk ke dalam mobilnya.

Keenan jarang sekali memakai mobilnya karena dia sengaja tidak mau orang lain mengetahui identitasnya.

Keenan segera melajukan mobilnya keluar dari gerbang rumah menuju ke kampusnya. Setibanya di kampus, Keenan segera mengirim pesan pada teman-temannya.

"Dimana woy" ~ Keenan

"Bro Keeen, aku menunggumu di basecamp" ~ Mas Pram

Keenan berjalan sambil mengedarkan pandangannya. Dia menuju basecamp yang tidak lain adalah kantin kampus yang terletak di pojok kampus.

"Mas Pram" sapa Keenan

"Keenankuu" Mas Pram memeluknya. Keenan segera melepaskan pelukannya.

"Dih, jijik amat Mas. Jangan sentuh-sentuh" Keenan masih berusaha melepaskan pelukan Mas Pram

"Haha.. Daku terlalu senang melihatmu Keen" ucap Mas Pram

"Eh, Bang Al mana?"

"Seperti biasa. Dia lebih memilih Mira dari pada aku" ucap Mas Pram berlagak sedih

"Haha.. Iyalah. Dia normal gak kayak kamu Mas." Keenan tertawa

"Mbook, aku pesan seperti biasa ya" ucap Keenan

"Mbok sakit woy, ada juga si Tuti" bisik Mas Pram

Keenan melihat ke arah wanita yang berada di balik sekat kayu.

"Lah iya bukan si Mbok" Keenan tertawa

Keenan mendekat ke arahnya.

"Mbak"

"Iya mas"

"Aku bukan Mas Pram jangan panggil Mas"

Seketika wanita itu mengernyitkan keningnya.

"Lupakan. Aku mau es cappuccino ya Mbak" ucap Keenan

"Iya Mas" ucapnya cepat

"Keenankuuu" Tiba-tiba Bang Al menghampiri mereka dengan menggandeng Mira berlari dengan gaya slow motion.

"Stop" Mas Pram menahannya

"Peluk Mira saja, jangan dia" Larang Mas Pram

"Haha.. Posesif sekali kau Mas" Bang Al protes

"Enak-enakan bareng Mira, giliran Keenan datang kamu juga kesini. Huh! Jahat Abang!" Mas Pram berlaga merajuk

"Maaf deh maaf Mas" Bang Al menggodanya

"Dasar orang gila semua" ucap Keenan

"Keen, kamu gak apa-apa kan? Gak ada luka berat kan?" tiba-tiba tangan Mira menyentuh tubuh Keenan.

Bang Al dan Keenan saling melempar pandangannya.

Terpopuler

Comments

Lina Mumtahanah

Lina Mumtahanah

si ulat bulu beraksi
perlu disemprot pestisida nih

2024-09-22

0

Syinta Azmi

Syinta Azmi

ihhh Keen paan seh si Mira,,,tepis aja seh Keen😌

2022-09-22

0

Wulan Dary

Wulan Dary

idih miranya gk punya otak....

2021-12-21

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 KEENAN
3 LALA
4 Hobby Keenan
5 Pertemuan Kembali
6 Kejutan Keenan
7 Masih Tak Menyangka
8 Desakan Pak Wijaya
9 Tantangan Bang Al
10 Janji Bertemu
11 Akting Pacaran
12 Janjian
13 Penjelasan Keenan
14 Perdebatan
15 Rahasia Keenan
16 Pamer Kemesraan
17 Wanita Aneh
18 Cemburu
19 Pernyataan Cinta Yang Rumit
20 Pacaran?
21 Kencan Pagi
22 Desakan Teman
23 Tak Henti Berdebat
24 Tetangga Baru
25 Usaha Ibu
26 Posesif
27 Kekonyolan Mas Pram Dan Bang Al
28 Trio Gesrek
29 Putus
30 Percobaan Pacaran
31 Mengendalikan Permainan
32 Bersikap Manis
33 Rasanya Bukan Kamu
34 Kencan ABG
35 Bertemu Ibu
36 Ajakan Mira (Part 1)
37 Ajakan Mira (Part 2)
38 Kamu Yang Pertama
39 Bertemu Orang Tua Keenan
40 Apa Kamu Pernah Mengungkapkannya?
41 Bukan Cuma Kamu
42 Bagaimana Aku Bisa Percaya Diri?
43 Wisuda Keenan
44 Pertemuan Lala dan Mama Keenan
45 Restu Mama
46 Pertemuan Tak Terduga
47 Lala Merajuk
48 Apa Kamu Bersungguh-sungguh?
49 Mengejar Mimpi
50 Salah Faham
51 Apa Aku Salah?
52 Permintaan Ibu
53 Peringatan Untuk Lala
54 Karina dan Keenan
55 Would You Be Mine?
56 Pertemuan Keluarga
57 Ibu Kenapa?
58 Penjelasan Ibu
59 Mencoba Pergi
60 Kita Harus Sampai Disini
61 Pertemuan Kembali
62 Perjuangan Keenan
63 Untaian Kata Pengubah Status
64 Pengantin Baru
65 Kayak Cicak
66 Gagal Romantis
67 The Wedding Of Keenan & Lala
68 Trio Gesrek Beraksi
69 Balas Dendam
70 Kapan Kita Honeymoon?
71 Ketahuan
72 Kenapa Kamu Gak Jujur?
73 Kamu Yakin?
74 Restu Ibu
75 Gara-Gara Ceker Ayam
76 Kamu Kenapa Sih?
77 Celengan Rindu HonBee
78 Gagal Surprise
79 Doa Yang Terkabul
80 Mendampingi Abang
81 Istri Tuan Muda
82 Ospek
83 Aku Cinta Kamu Tak Terbatas
84 Malam Keakraban
85 Keenan Cemburu
86 Bujukan
87 Metode Agar Cepat Hamil
88 Masih Berharap
89 First Wedding Anniversary
90 Panggilannya Apa?
91 Ngidam
92 Gara-Gara Cilok
93 Diantara Ibu dan Abang
94 Aku Harus Bagaimana?
95 Kamu Dimana?
96 Aku Mau Cerai Saja!
97 Gosip Kampus (Part 1)
98 Gosip Kampus (Part 2)
99 Klarifikasi
100 Maternity Photoshoot
101 Proses Persalinan
102 Siapa Namanya?
103 Menggoda Abang
104 Cemburu Sama Anak?
105 Pertunangan Mas Pram
106 Pernikahan Mas Pram (Part 1)
107 Pernikahan Mas Pram (Part 2)
108 Kesabaran Lala
109 Berusaha Tegar
110 Curahan Hati Keenan
111 Epilog
112 Cuap-cuap
113 Extra Part 1
114 Extra Part 2
115 Extra Part 3
116 Pengumuman
117 Hai... Aku Pulang
118 KALAU SUDAH JODOH, MAU BAGAIMANA LAGI?
Episodes

Updated 118 Episodes

1
Prolog
2
KEENAN
3
LALA
4
Hobby Keenan
5
Pertemuan Kembali
6
Kejutan Keenan
7
Masih Tak Menyangka
8
Desakan Pak Wijaya
9
Tantangan Bang Al
10
Janji Bertemu
11
Akting Pacaran
12
Janjian
13
Penjelasan Keenan
14
Perdebatan
15
Rahasia Keenan
16
Pamer Kemesraan
17
Wanita Aneh
18
Cemburu
19
Pernyataan Cinta Yang Rumit
20
Pacaran?
21
Kencan Pagi
22
Desakan Teman
23
Tak Henti Berdebat
24
Tetangga Baru
25
Usaha Ibu
26
Posesif
27
Kekonyolan Mas Pram Dan Bang Al
28
Trio Gesrek
29
Putus
30
Percobaan Pacaran
31
Mengendalikan Permainan
32
Bersikap Manis
33
Rasanya Bukan Kamu
34
Kencan ABG
35
Bertemu Ibu
36
Ajakan Mira (Part 1)
37
Ajakan Mira (Part 2)
38
Kamu Yang Pertama
39
Bertemu Orang Tua Keenan
40
Apa Kamu Pernah Mengungkapkannya?
41
Bukan Cuma Kamu
42
Bagaimana Aku Bisa Percaya Diri?
43
Wisuda Keenan
44
Pertemuan Lala dan Mama Keenan
45
Restu Mama
46
Pertemuan Tak Terduga
47
Lala Merajuk
48
Apa Kamu Bersungguh-sungguh?
49
Mengejar Mimpi
50
Salah Faham
51
Apa Aku Salah?
52
Permintaan Ibu
53
Peringatan Untuk Lala
54
Karina dan Keenan
55
Would You Be Mine?
56
Pertemuan Keluarga
57
Ibu Kenapa?
58
Penjelasan Ibu
59
Mencoba Pergi
60
Kita Harus Sampai Disini
61
Pertemuan Kembali
62
Perjuangan Keenan
63
Untaian Kata Pengubah Status
64
Pengantin Baru
65
Kayak Cicak
66
Gagal Romantis
67
The Wedding Of Keenan & Lala
68
Trio Gesrek Beraksi
69
Balas Dendam
70
Kapan Kita Honeymoon?
71
Ketahuan
72
Kenapa Kamu Gak Jujur?
73
Kamu Yakin?
74
Restu Ibu
75
Gara-Gara Ceker Ayam
76
Kamu Kenapa Sih?
77
Celengan Rindu HonBee
78
Gagal Surprise
79
Doa Yang Terkabul
80
Mendampingi Abang
81
Istri Tuan Muda
82
Ospek
83
Aku Cinta Kamu Tak Terbatas
84
Malam Keakraban
85
Keenan Cemburu
86
Bujukan
87
Metode Agar Cepat Hamil
88
Masih Berharap
89
First Wedding Anniversary
90
Panggilannya Apa?
91
Ngidam
92
Gara-Gara Cilok
93
Diantara Ibu dan Abang
94
Aku Harus Bagaimana?
95
Kamu Dimana?
96
Aku Mau Cerai Saja!
97
Gosip Kampus (Part 1)
98
Gosip Kampus (Part 2)
99
Klarifikasi
100
Maternity Photoshoot
101
Proses Persalinan
102
Siapa Namanya?
103
Menggoda Abang
104
Cemburu Sama Anak?
105
Pertunangan Mas Pram
106
Pernikahan Mas Pram (Part 1)
107
Pernikahan Mas Pram (Part 2)
108
Kesabaran Lala
109
Berusaha Tegar
110
Curahan Hati Keenan
111
Epilog
112
Cuap-cuap
113
Extra Part 1
114
Extra Part 2
115
Extra Part 3
116
Pengumuman
117
Hai... Aku Pulang
118
KALAU SUDAH JODOH, MAU BAGAIMANA LAGI?

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!