Temaans bantu aku terus yaaa. Dukung karyaku dengan cara LIKE dan KOMENTARNYA di setiap Bab. Gratiiss loh.
Dan yang punya lebihan poin, tolong bantu VOTE di Novel BUKAN SITI NURBAYA, oke? Terima kasih ^^.
-----------
"Aku tipikal orang yang susah jatuh cinta La." Keenan memulai ceritanya, membuat Lala menatap dirinya.
"Mantanku cuma satu waktu aku SMA. Jujur, dia cinta pertamaku." Keenan tersenyum getir.
"Terus?"
"Cinta pada pandangan pertama, sampai membuatku lupa diri mengejarnya dengan memberikan apa yang dia mau. Dia tahu aku hidup tanpa kekurangan. Akhirnya dia mau jadi pacarku. Tiga tahun kita bersama La, dia banyak minta ini itu. Permintaannya itu kayak ibu sosialita. Padahal dulu kita masih bocah ingusan."
"Bodohnya lagi , kamu memberikan semua yang dia mau kan?" tebak Lala
Keenan tersenyum merasa Lala mengejeknya namun dia tak menampiknya.
"Iya, aku bodoh saat itu."
"Terus kenapa kamu bisa putus?"
"Ternyata dia selingkuh dari awal kita pacaran dan.. " Keenan menelan salivanya.
"Dia hamil."
"Astaga" Lala membungkam mulutnya. Seolah ikut merasakan kepedihan Keenan.
"Kamu tahu darimana?"
"Dia yang jujur sama aku setelah dia hamil."
"Lebih parahnya lagi, orang itu kakak kelas yang memang dekat denganku."
"Untung kamu gak gila Keen." celetuk Lala.
"Aku frustasi La." jujurnya.
"Haha.. Sabar.. Kan sudah lewat sekarang."
"Sampai akhirnya aku susah membuka hati pada cewek lain La."
"Empat tahun kuliah aku gak pernah tertarik dengan cewek, sampai akhirnya aku ketemu dengan Tasya." ucapnya jujur
"Gila.. Keen. Jadi bener selama ini kamu suka sama Bu Tasya? Ya Tuhan..dulu aku hanya nebak-nebak saja." Lala seakan tak percaya.
"Haha.. Kamu kaget begitu La."
"Sumpah, dulu aku tahu kamu suka sama Bu Tasya, tapi aku gak tahu kalau kamu cinta sama Bu Tasya. Astagaa Keen. Kasihan sekali nasib percintaanmu."
"Sudah lewat La. Aku sudah merelakannya."
"Yaiyalah bodoh! Gila kamu kalau mau merebut Bu Tasya dari Pak Reza. Aku yang lebih dulu menghadangmu."
"Haha.. Digaji berapa kamu sama mereka sampai segitunya."
"Aku gak matre ya!" Lala menegaskan
"Iya. Aku tahu La."
"Aku melihat Pak Reza menyayangi Ibu Tasya luar biasa. Sama sih Bu Tasya juga nempel terus. Sekarang aku sering di tinggal sendiri malah. Bu Tasya asyik diruangan suaminya. Tapi ya wajar, orang dia lagi hamil." ucap Lala
"aku melihat mereka rasanya ingin punya cinta kayak mereka. Saling melengkapi gitu. Yang satu ngambekan, yang satunya sabar. Yang satu boros, yang satu pengingat. Hah! Semoga kisah cintaku seperti mereka. Gak tragis kayak kamu." sindir Lala.
"Haha.. Terus saja La. Terus. Mumpung aku lagi baik."
"eh iya? Tumben kamu baik. Biasanya ketus terus." goda Lala
'Karena aku butuh bantuanmu, La! Dasar gak peka!' batin Keenan
Keenan tak menjawabnya.
"Terus.. Terus.. Jadi Ibu Tasya cinta kedua kamu Keen?" Lala tak henti bertanya
Keenan mengangguk sambil menyeruput minumnya.
"Lagi-lagi dari pandangan pertama." Keenan menertawakan dirinya.
"Ketemu di taman kota?"
Keenan mengangguk.
"Sabar Keen. Nanti kamu bakalan ketemu tulang rusukmu."
"Omonganmu La."
"Hahaha.. Jangan kira aku gak bisa bijak Keen. Kalau aku sudah bicara, beuuhh.. Kamu gak akan bisa menyela." Lala membanggakan dirinya.
"Jadi kamu rela panas-panasan naik motor demi gak ketemu cewe matre? Begitu maksudnya?"
"Enggak juga. Dulu awalnya iya sih. Aku gak mau di manfaatin wanita. Karena jujur, banyak yang mendekat ya karena harta orang tuaku."
"Aku coba dengan gaya sederhana, ternyata aku lebih nyaman. Orang-orang melihatku bukan melihat hartaku. Dan juga aku merasa lebih dihargai bukan disanjung atau dipuji." ungkapnya.
"Sumpah. Hidupmu kayak sinetron yang sering di tonton Ibu Kader." ucap Lala
"Siapa Ibu Kader?"
"Maksudku, Ibuku. Hehe."
"Aneh banget namanya Kader La, hehe. Sorry La."
"Duh, bukan. Sudahlah gak penting."
"Jadi kamu mau kan maafin dan bantu aku La?" tanya Keenan
"Aku sudah gak punya rahasia lagi sama kamu La. Cuma sama kamu La aku jujur begini." ucapnya.
Lala merasa tersanjung.
"Oke deh. Aku bantu kamu."
"Pacaran kan kita?" tanya Keenan
"Gila! Gak ada cinta diantara kita Keen. Masa pacaran."
"Terus?"
"Ya aku pura-pura jadi pacar kamu Keen." ucap Lala.
"Tapi kalau aku minta ketemu kamu? Kamu harus siap kapanpun ya La!" ancam Keenan
'Astaga.. Ini orang dikasih hati minta jantung.'
"Kamu seenaknya saja! Gila kamu ya! Memang aku anak buahmu apa!" gerutu Lala
"Aku pun bakalan selalu siap buat kamu La."
Blush!
Lala merasa malu mendengarnya. Dia jadi salah tingkah.
"Keen pulang yuk." ajak Lala yang sekarang menjadi grogi.
"Santai sih La."
"La, kayaknya kita harus biasain sama panggilan itu."
"Apa?"
"Honey.." Keenan tersenyum
"Ih enggak! Apaan! Nanti saja kalau ketemu temen kamu."
"Nanti kalau salah gimana? Malu lah aku La!" protes Keenan
"Sejak kapan sih kamu jadi cerewet Keen! Gak usah rese!"
"Sejak kamu kenal aku luar dalam" ucap Keenan.
"Enak saja! Aku gak pernah lihat dalemanmu ya!"
"Kamu bodoh apa mes** La!" Keenan menyentil kening Lala
"Ih sakit tahu." Lala mengusapnya
"Ya karena kamu mesum. Maksudku luar dalam itu ya gak ada yang aku sembunyikan lagi. Ngerti!" ucap Keenan.
"Oh. Iya."
"Eh La, kamu jomblo kan?"
"Apaan maksudmu? Ngejek?"
"Bukan. Maksudnya aku gak mau kalau kamu itu punya pacar. Bisa-bisa aku diserang dia."
"Tapi lihat mukamu itu, sepertinya kamu jomblo akut."
"Keenaaaan.." Teriak Lala. Seketika Keenan menyondongkan tubuhnya membekap Lala.
"Kalau gila jangan disini. Ayo pulang!" ajak Keenan.
Lala yang malu segera menundukan kepalanya. Berjalan disamping Keenan.
Keenan menuju kasir dan segera membayar makanan mereka. Sementara Lala, menungunya diluar.
"Yuk." ajak Keenan masuk ke dalam mobil.
"Kita kemana lagi La?" tanya Keenan
"Pulang sajalah."
Keenan mengecek ponselnya. Disana sudah ada beberapa percakapan dalam grup pesan mereka.
Sebuah gambar kopi dalam gelas cup dibubuhi dengan kalimat :
"Malam minggunya seorang jomblo. Tiada teman, tiada kawan." ~ Mas Pram
"Haha.. Miris.. Aku kesana sama Mira" ~ Bang Al
"Kalau cuma pamer kemesraan, tak perlu. Biarkan aku ditemai si Tuti." ~ Mas Pram
"Hahahaha... Jodohku si pembuat kopi. Cocok." ~ Bang Al
"Masih mantau wanita cantik itu Abang" ~ Mas Pram
"Sabtu Woy.. Dia libur kali." ~ Bang Al
"Ya sudah. Biar Tuti yang menemaniku." ~ Mas Pram
"Haha.. Aku kesana. Kaciaan yang ditinggal Bro Keen." ~ Bang Al
"Jangan sebut namanya, atau aku akan bunuh diri." ~ Mas Pram
"Jangan membencinya. Nanti kau susah melupakannya." ~ Bang Al
"Aku hanya merindukannya. Dia mencampakkanku tanpa sebab" ~ Mas Pram
"Orang gila!" ~ Keenan kini membalasnya.
"Aku kesana sekarang." ~ Keenan
"Apakah itu benar? Aku mengharapkanmu" ~ Mas Pram
"Yuk La, saatnya bertugas." ajak Keenan
"Kemana?"
"Ketemu mereka." ucap Keenan
"Astaga! Aku pulang saja!"
"Malam minggu La, apa kata mereka." cegah Keenan
"Mau ya Hon?" Keenan mengedipkan matanya seraya tersenyum
'Astagaa dia lucu bangeet.' batin Lala
"Ya sudah. Ayo" ucap Lala menahan senyum.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 118 Episodes
Comments
Yanih Wahyuni
jadi seyum" sendiri
2022-09-09
0
Reynaa Yankdirindukkann
lucuuu
ketaawa" sendiri 😅
2021-09-22
1
Ennona Bee
lucuu bgt
2021-08-15
0