Teman Readers, bantu LIKE dan KOMENTARNYA. Jangan lupa Tekan simbol hati sampai merah untuk mendapatkan update setiap hatinya.
Bantu VOTE di novel sebelah (BUKAN SITI NURBAYA). Terima kasih ^^.
-----------
Satu pesan masuk dari ponsel Lala. Dia segera membukanya.
"La, besok makan siang bersamaku ya, sebagai terima kasih karena merawat motorku" ~ Keenan
"Dih! Kesambet apa ni orang? Sampai bilang terima kasih segala. Kemarin-kemarin menuduh yang tidak-tidak." Gerutu Lala
"Duh, balas jangan ya. Kalau dibalas, nanti kelihatan sekali aku murahan, kalau gak dibalas rasanya gatal banget ini tangan. Lagipula lumayan kan makan gratis ditengah bulan kayak gini" celotehnya.
Lama Lala terdiam. Tiba-tiba sebuah pesan masuk lagi pada ponselnya.
"La, kamu gak marah kan?" ~ Keenan
"Astaga! Mending dia bikin emosi sajalah daripada sok baik kayak begini. Merinding banget"
"Coba, dia kirim pesan lagi gak ya. Hmm.. Jadi penasaran. Kalau dia kirim pesan lagi, baru aku jawab" Lala tersenyum licik.
Lala meneruskan pekerjaannya.
"Ih, kok gak kirim pesan lagi. Biarin! Gak aku balas sekalian" gerutu Lala
"Eh, dia siapanya aku? Astagaa.. Halusinasi punya pacar jadi begini. Gila.. Gila.. Gila kamu La" Lala menggeleng-gelengkan kepalanya.
Lala segera membalasnya.
"Tumben kamu tanya marah apa enggak. Kamu sehat kan Keen?" ~ Lala
Lala akhirnya menyerah, dia lupa bahwa Keenan hanya manusia aneh yang mampir dalam hidupnya.
"Alhamdulillah sehat La, besok bawa motor aku ya.. Nanti kita makan siang bareng. Mau kan?" ~ Keenan
"Ih Ya Tuhan.. Merinding aku sama dia. Kenapa itu orang?" Lala mendekap kedua tangannya.
"Apa kemarin kepalanya kena benturan? Sampai dia gila begini" Lala begidig membayangkannya.
"Masa tajir melintir, jatoh dikit jadi gila. Sayang banget itu harta" gumamnya lagi.
"Eh astagaa.. Aku ketularan si Ibu Kader"
Lala segera mengetik untuk membalas kembali pesan Keenan.
"Iya besok aku bawa motormu Keen." jawabnya singkat.
"Sudahlah, jangan macam-macam sama dia. Setelah motornya ku kembalikan. Semuanya selesai dan hidupku kembali normal seperti biasa." ucapnya riang
***
Keesokan harinya, Lala tengah bersiap seperti biasa. Dia nampak memilih baju yang hendak dia pakai untuk bertemu dengan Keenan.
"Baju mana yaa.. Bingung" gumamnya.
"Baju gamis Ibu saja La, gak usah bingung" ucap Ibu tiba-tiba menimpali dari belakang
"Ya Tuhan Ibuuu ih, selalu buat aku jantungan. Untung jantungku bukan buatan manusia. Kalau buatan manusia sudah ambyar kali Bu" ucap Lala kesal
"Kamu tuh di kantor punya pacar La? Sampai bingung mau pakai baju juga" tanya Ibu
"Bukan begitu Bu. Aku kan harus terlihat cantik nan menggelitik tapi bukan itik"
"Ngomong apa sih? Ibu gak ngerti sama kamu. Dulu ngidam kamu perasaan normal-normal saja. Kenapa begitu lahir jadi begini ya" ucap Ibu
"Ibu, sana ah. Daripada ganggu aku. Nanti aku gak selesai-selesai nih" Lala mendorong tubuh Ibunya keluar kamar.
"Iya.. Iya.. Jangan pakai lama La"
"Iya.. " teriaknya.
Lala keluar kamar dengan menggunakan rok span kesukaannya dan kemeja lengan panjang. Dia menyisir rambutnya rapi.
" Percuma rapi juga dijemputnya sama Kang Ojek" ucap Ibu saat Lala keluar kamar.
"Gak apa-apa Bu, hitung-hitung amal buat dia"
"Pikiranmu itu" Ibu menoyornya.
"Ibu, please. Nanti anaknya ****, ibu mau?"
"Bukan mau lagi, tapi sudah **** kamu" ucap Ibu
"Ibu Tita jahat sekali. Masa ucapan seorang Kader Posyandu seperti itu"
"Oh iya. Maaf Nak. Ibu lupa. Ekhem ibu harus berwibawa" ucapnya. Sementara Lala hanya menggelengkan kepalanya.
Lala segera duduk dan makan sarapannya.
"Mau bekal gak?" tanya Ibu
"Enggak deh Bu"
Setelah selesai, Lala mengeluarkan motor milik Keenan dan memanaskannya.
"Kamu bawa motor La?"
"Iyalah Bu. Mau aku kembalikan. Masa disini terus." ucap Lala
"Iya balikin sana. Gak enak punya orang, mending kalau bisa Ibu pakai"
"Doakan aku makanya biar bisa beli motor"
"Kuliah dulu yang benar. Jadi orang dulu, semuanya nanti nyusul."
"Ibu, helloo, sekarang juga aku orang Bu" protes Lala
"Iya orang. Orang-orangan sawah" ibu tertawa
"Anak sendiri loh Bu. Terlalu jahara (jahat) sama anak sendiri"
"Sudah ah, aku mau berangkat. Assalamualaikum."
"Laa, helm. Kamu gak pakai helm?"
"Tolong ambilin Bu"
Ibu segera mengambil helm untuknya. Tak lama Lala berangkat zementara Ibu masih melihatnya sampai Lala menghilang dari pandangannya.
***
Lala tiba di kantor. Dia memarkirkan motornya disamping sebuah motor yang telah tiba terlebih dahulu. Tak lama, seseorang datang dan memarkirkan motornya tepat disebelah Lala.
"Tumben bawa motor Mbak Lala" sapa seseorang ramah sambil tersenyum
"Iya Mas, motor teman. Nanti siang juga dia ambil" ucapnya
"Teman apa pacar?" godanya
"Hehe.. Teman lah Mas Izam, duh jangan sampai deh pacaran sama dia." ucap Lala riang
"Kenapa memangnya?"
"Gak apa-apa Mas. Hehe malah curhat. Maaf ya Mas. Aku duluan." Lala tersenyum ramah seraya berjalan meninggalkan Izam yang sedang membuka jaketnya.
"Mulut.. Mulut.. Mulut..kagak ada remnya. Duh apa-apaan pakai curhat sama Mas Izam. Dekat juga enggak. Malu-maluin La. Baru sapa-sapaan doang udah blong aja ini mulut" Lala memukul-mukul mulutnya
Dia masuk ke dalam ruangan yang masih kosong.
***
Siang hari, Lala sudah berdandan rapi. Dia memoles kembali wajahnya, tak lupa memakai pewarna bibir agar terlihat lebih cantik. Lala berlama-lama didepan cermin. Dia berpose seakan-akan sedang melakukan pemotretan.
Tak lama, ponselnya bergetar.
"Keenan" jantungnya berdegup kencang
"Ih apaan sih. Kaya orang pacaran saja" gumamnya seraya memegang ponsel dalam dekapannya. Dia mengatur nafasnya kemudian mengangkat telepon.
"Keen.."
"Aku samping si Abang Bakso La" ucapnya
"Kenapa gak masuk? Kamu gak mau ketemu Pak Reza?" sindirnya
"Buruan! Panas nih!" keluh Keenan seraya mematikan ponselnya.
Lala segera mengambil motornya.
"Aku keluar dulu ya Pak" ucap Lala pada satpam yang berjaga.
"Oke siap Bu Lala" ucapnya
Lala melihat seseorang sedang berdiri dengan menggendong ransel dan helm ditangannya.
"Keen" seketika Abang bakso dan Keenan menoleh ke arahnya.
Keenan berjalan mendekati Lala.
"Lama banget sih!" ketus Keenan
'Astagaaa ini orang ketus lagi. Dia benar-benar berkepribadian ganda' batinnya.
"Aku kan bereskan dulu mejaku Keen" Lala mencari alasan pada dia sengaja berlama-lama agar tidak terlihat antusias.
"Ni helmnya" Lala menyodorkan helm pada Keenan.
"Aku kan bawa. Itu kamu pakai saja" ucap Keenan.
"Gak perlu Keen."
Keenan mengangkat alisnya.
"Kenapa? Aku mau berterima kasih padamu La"
"Sudah gak perlu. Apaan sih Keen, begitu saja terima kasih" ucapnya
"Ayo, panas nih La" ajaknya seraya naik ke atas motor miliknya.
Lala masih mematung.
Grep.
Tangan Lala digenggam Keenan dan di arahkan mendekat ke motornya. Seketika jantung Lala berdetak kencang.
'Tuhaan ada apa sama dia' batinnya.
"Lama deh. Buruan naik" ajak Keenan lagi.
"I.. Iya.."
Keenan tersenyum tipis saat Lala naik ke atas motornya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 118 Episodes
Comments
Lina Mumtahanah
awalnya pegang tangan ya kan/Grin//Grin//Grin/
2024-09-22
0
Nurcahyo Reknomulyo
Mak Ama anak sama ...
2021-12-24
0
Al Salma
Lala nya kocak
2021-09-24
0