KEENAN

Dering alarm berbunyi nyaring membuat berisik kamarnya. Keenan memicingkan matanya mencari jam weker yang berada di atas mejanya. Dimatikan dering alarmnya tersebut, kemudian dia memejamkan matanya kembali. Rasanya dia enggan untuk bangun pagi ini.

Tok.. Tok.. Tok..

"Tuaan.. Tuaan.. " suara seorang wanita memanggilnya

"Tuan muda.. Ditunggu sarapan oleh tuan besar" ucapnya lagi

"Iyaa" teriaknya.

'Hhh.. Masih pagi juga!' gerutunya kesal

Keenan segera bangkit. Dia mengacak rambutnya kemudian berjalan ke kamar mandi untuk mencuci mukanya.

Dia menyambar handuk kecil untuk mengeringkan mukanya, kemudian merapikan rambutnya yang disisiri oleh jarinya sendiri.

Keenan menuruni anak tangga berlapis karpet berwarna merah yang membuat kesan sangat megah.

"Pagi Pa, Pagi Ma" dia menyapa kedua orang tuanya dengan memberikan kecupan di pipi sang orang tua.

"Kamu hari ini gak ke kampus sayang?" tanya Mama Keenan yang terlihat awet muda dengan wajah bersinar karena perawatan yang tak pernah terlewat.

"Nanti siang. Aku kan sebentar lagi lulus Ma. Jadi sudah bebas. Masa Mama lupa" ucapnya sambil mengunyah sandwich yang telah disediakan oleh pelayan dirumahnya.

"Papa minta kamu memikirkan tawaran Papa kemarin Nak" ucap pria berusia setengah abad dalam masa perawatan karena sakit yang dideritanya.

"Iya Pa. Aku masih memikirkannya" ucapnya tak banyak bicara.

Setelah selesai makan, dia pamit kembali ke kamarnya. Seperti biasa, dia akan memainkan gitar kesayangannya dengan duduk di balkon sambil bertelanjang dada.

Setelah bosan, dia segera masuk ke kamar mandi dan berlama-lama di dalam sana.

Setelah beberapa lama, dia keluar dengan handuk kimono berwarna putih dengan tali membelit pinggangnya.

Keenan menatap kaca besar di kamarnya, dia membiarkan rambut tebal yang tak beraturan tersebut, tapi membuatnya terlihat sangat tampan.

'Jadi gak futsal sore ini ?' sebuah pesan grup masuk dari temannya yang biasa dipanggil Bang Al ketika dia membuka ponsel miliknya

'Siap Kapten' balasnya singkat

'Laksanakan Kapten Al' balas Pramono yang mereka sebut Mas Pram

Keenan membuka lemari pakaiannya, dia memakai kaos putih bergambar micky mouse dibalut dengan jaket hoodie dan memakai ripped jeans yang membuatnya terlihat lebih stylish.

Dia membawa tas hitam di sebelah pundaknya, kemudian keluar kamar dan menuruni anak tangga.

"Aku berangkat ya Ma" ucapnya sambil mengecup pipi sang Mama.

"Pakai mobilmu! Mama heran sama kamu, selalu saja pakai motor. Tahu gak? Jantung Mama mau copot kalau kamu belum kasih kabar ke Mama. Bisa mati jantungan Mama karena mengkhawatirkanmu" dumelnya

"Enakan pakai motor Ma, lebih cepat." bantahnya

"Hati-hati" ucapnya begitu anak kesayangannya berlalu meninggalkannya.

'Dasar anak itu, selalu saja begitu' gerutu Mama keenan.

Keenan memakai helm bogo miliknya setelah duduk di atas motor matic kesayangannya. Dia melajukan motornya keluar gerbang rumahnya dengan anggukan sang penjaga rumah.

Setibanya di kampus, Keenan segera menulis pesan grup pada sahabatnya.

' Dimana kalian?' tanyanya

'Wc bro Keenan. Mau ikut?' balas Mas Pram

'di hatimu sayang' balas Bang Al dengan tanda hati dibelakangnya

'Sialan' balas Keenan singkat

Tak lama, dari arah belakang seseorang menepuk pundaknya.

"Ayo" ajaknya masuk kedalam kantin

"Baru jam segini Bang, masa ngajak ke kantin. Itu perut apa tong sampah" ledek Keenan

"Haha.. Daku belum sarapan sayang" ucapnya dibuat semanja mungkin

"Idih.. Meriang dengarnya juga!" keenan begidig ngeri

Bang Al tertawa puas.

"Mas Pram belum terlihat batang hidungnya" ucap Keenan

"Maklum, dia mah titisan kura-kura. Haha" Bang Al tertawa, begitupun Keenan

Tak lama Mas Pram tiba.

"Kawanku yang budiman, apakah kalian sudah sarapan?" tanya Mas Pram

"Kamu tau gak bro? Nunggu dia selesai bicara, gak terasa hari sudah berganti saja" Sindir Bang Al

"Pantas saja. Aku lihat dirimu tua sekali Bang" ledek Keenan

"sialan!" ucapnya kesal

***

Sore hari, seperti biasa Keenan beserta teman lainnya bermain futsal di Taman Kota. Dia nampak gesit memainkan bola dikakinya.

Permainannya cukup lincah, membuat sang lawan nampak kewalahan.

"Bro.. " Bang al melempar minuman dingin ke arahnya setelah pertandingan berakhir

"Terima kasih Bang" ucapnya

"Hari ini jalan yuk? Rasanya sudah lama sekali gak ke Mall" ucap Mas Pram

"Kebanyakan main sama sabun di kamar mandi sih Mas" ucap Keenan

"Haha.. Dilarang kurang ajar Bro Keenan" ucapnya

"Maaf.. Maaf Mas Kanjeng Pramono" Keenan bersimpuh dihadapannya

"Orang gila semua" ucap Bang Al seraya tertawa

"Daku ada janji sama si Mira bagaimana dong kawan?" tanya Bang Al

"Ajak saja Bang Al, siapa tahu Mira mau traktir kita" usul Mas Pram

"Iya traktir kalian karena berbela sungkawa dengan kejombloan kalian. Haha" Bang Al tertawa puas

"Haha.. Dirimu terlalu sialan Bang Al" Mas Pram protes

Keenan tertawa mendengarnya. Entahlah, setiap Mas Pram bicara, menjadi hiburan tersendiri untuknya.

"Ayo jalan" ajak Keenan

"Kalian duluan saja, aku jemput Mira dulu" ucap Bang Al

"Nanti ketemu disana saja ya Bang. Ingat, jangan merindukanku Bang Al" rayu Mas Pram

"Hii najis Mas" ucapnya

***

"Mana nih Bang Al?" ujar Mas Pram seraya mengedarkan pandangannya

"Sengaja menghindar dia, bosan lihat mukamu Mas" timpal Keenan

"Pasti bosan, soalnya dia selalu kalah ganteng dari aku" ucapnya

"Setidaknya dia tidak jomblo sepertimu Mas" balas Keenan

"Sesama jomblo dilarang saling menghujat Bro Keenan" ucapnya

"Woy.." teriak Bang Al dari arah belakang. Dia menggandeng Mira sang pujaan hatinya

"Hai Mira? Belum bosan sama Bang Al?" sapa Mas Pram

"Sialan Pramono" ucap Bang Al

Mira hanya tersenyum mendengarnya. Sementara Keenan selalu cuek, jarang menyapa pacar Bang Al.

"Kemana kita?" tanya Bang Al

"Seperti biasa" ucap Mas Pram

Mereka naik ke lantai tiga. Kemudian masuk kedalam ruangan yang berisi berbagai permainan disana.

Keenan dan Bang Al nampak sibuk bertanding basket. Sementara Mas Pram, sibuk sendiri dengan claw machine.

"Heran sama jomblo yang satu itu, dia sibuk main capit boneka" ujar Bang Al yang melihat Mas Pram fokus mengamati targetnya.

"Haha.. Kalau dapat paling buat dia peluk-peluk" ucap Keenan

Mira tersenyum mendengarnya.

"Kamu main juga dong. Gak romantis kamu ini" protes Mira

"Daripada kesal main capit boneka. Aku beli saja di toko boneka." ucap Bang Al

"Tuh kan gak romantis. Gak ada perjuangannya tahu" gerutu Mira

Setelah puas bermain, mereka segera pergi ke foodcurt. Rasa lelah setelah futsal dan bermain membuat Keenan makan dengan lahap. Sesekali Mira mencuri pandang ke arahnya. Keenan yang sadar, hanya bisa diam sambil memainkan ponselnya.

'Dasar wanita berisik' batinnya saat melihat status Lala di aplikasi pesan.

'Apa kabar si berisik ya? Lama juga tak bertemu dengannya' dia mengingatnya.

Terpopuler

Comments

Lina Mumtahanah

Lina Mumtahanah

honbee... kami padamu 😘

2024-09-16

0

Neno Arya

Neno Arya

lala Dan kenan.yg berisik siapa

2024-04-09

0

Syinta Azmi

Syinta Azmi

berisik,,,,berisik,,,,kangen tw rasa kamu Ken,,,,,😏

2022-09-21

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 KEENAN
3 LALA
4 Hobby Keenan
5 Pertemuan Kembali
6 Kejutan Keenan
7 Masih Tak Menyangka
8 Desakan Pak Wijaya
9 Tantangan Bang Al
10 Janji Bertemu
11 Akting Pacaran
12 Janjian
13 Penjelasan Keenan
14 Perdebatan
15 Rahasia Keenan
16 Pamer Kemesraan
17 Wanita Aneh
18 Cemburu
19 Pernyataan Cinta Yang Rumit
20 Pacaran?
21 Kencan Pagi
22 Desakan Teman
23 Tak Henti Berdebat
24 Tetangga Baru
25 Usaha Ibu
26 Posesif
27 Kekonyolan Mas Pram Dan Bang Al
28 Trio Gesrek
29 Putus
30 Percobaan Pacaran
31 Mengendalikan Permainan
32 Bersikap Manis
33 Rasanya Bukan Kamu
34 Kencan ABG
35 Bertemu Ibu
36 Ajakan Mira (Part 1)
37 Ajakan Mira (Part 2)
38 Kamu Yang Pertama
39 Bertemu Orang Tua Keenan
40 Apa Kamu Pernah Mengungkapkannya?
41 Bukan Cuma Kamu
42 Bagaimana Aku Bisa Percaya Diri?
43 Wisuda Keenan
44 Pertemuan Lala dan Mama Keenan
45 Restu Mama
46 Pertemuan Tak Terduga
47 Lala Merajuk
48 Apa Kamu Bersungguh-sungguh?
49 Mengejar Mimpi
50 Salah Faham
51 Apa Aku Salah?
52 Permintaan Ibu
53 Peringatan Untuk Lala
54 Karina dan Keenan
55 Would You Be Mine?
56 Pertemuan Keluarga
57 Ibu Kenapa?
58 Penjelasan Ibu
59 Mencoba Pergi
60 Kita Harus Sampai Disini
61 Pertemuan Kembali
62 Perjuangan Keenan
63 Untaian Kata Pengubah Status
64 Pengantin Baru
65 Kayak Cicak
66 Gagal Romantis
67 The Wedding Of Keenan & Lala
68 Trio Gesrek Beraksi
69 Balas Dendam
70 Kapan Kita Honeymoon?
71 Ketahuan
72 Kenapa Kamu Gak Jujur?
73 Kamu Yakin?
74 Restu Ibu
75 Gara-Gara Ceker Ayam
76 Kamu Kenapa Sih?
77 Celengan Rindu HonBee
78 Gagal Surprise
79 Doa Yang Terkabul
80 Mendampingi Abang
81 Istri Tuan Muda
82 Ospek
83 Aku Cinta Kamu Tak Terbatas
84 Malam Keakraban
85 Keenan Cemburu
86 Bujukan
87 Metode Agar Cepat Hamil
88 Masih Berharap
89 First Wedding Anniversary
90 Panggilannya Apa?
91 Ngidam
92 Gara-Gara Cilok
93 Diantara Ibu dan Abang
94 Aku Harus Bagaimana?
95 Kamu Dimana?
96 Aku Mau Cerai Saja!
97 Gosip Kampus (Part 1)
98 Gosip Kampus (Part 2)
99 Klarifikasi
100 Maternity Photoshoot
101 Proses Persalinan
102 Siapa Namanya?
103 Menggoda Abang
104 Cemburu Sama Anak?
105 Pertunangan Mas Pram
106 Pernikahan Mas Pram (Part 1)
107 Pernikahan Mas Pram (Part 2)
108 Kesabaran Lala
109 Berusaha Tegar
110 Curahan Hati Keenan
111 Epilog
112 Cuap-cuap
113 Extra Part 1
114 Extra Part 2
115 Extra Part 3
116 Pengumuman
117 Hai... Aku Pulang
118 KALAU SUDAH JODOH, MAU BAGAIMANA LAGI?
Episodes

Updated 118 Episodes

1
Prolog
2
KEENAN
3
LALA
4
Hobby Keenan
5
Pertemuan Kembali
6
Kejutan Keenan
7
Masih Tak Menyangka
8
Desakan Pak Wijaya
9
Tantangan Bang Al
10
Janji Bertemu
11
Akting Pacaran
12
Janjian
13
Penjelasan Keenan
14
Perdebatan
15
Rahasia Keenan
16
Pamer Kemesraan
17
Wanita Aneh
18
Cemburu
19
Pernyataan Cinta Yang Rumit
20
Pacaran?
21
Kencan Pagi
22
Desakan Teman
23
Tak Henti Berdebat
24
Tetangga Baru
25
Usaha Ibu
26
Posesif
27
Kekonyolan Mas Pram Dan Bang Al
28
Trio Gesrek
29
Putus
30
Percobaan Pacaran
31
Mengendalikan Permainan
32
Bersikap Manis
33
Rasanya Bukan Kamu
34
Kencan ABG
35
Bertemu Ibu
36
Ajakan Mira (Part 1)
37
Ajakan Mira (Part 2)
38
Kamu Yang Pertama
39
Bertemu Orang Tua Keenan
40
Apa Kamu Pernah Mengungkapkannya?
41
Bukan Cuma Kamu
42
Bagaimana Aku Bisa Percaya Diri?
43
Wisuda Keenan
44
Pertemuan Lala dan Mama Keenan
45
Restu Mama
46
Pertemuan Tak Terduga
47
Lala Merajuk
48
Apa Kamu Bersungguh-sungguh?
49
Mengejar Mimpi
50
Salah Faham
51
Apa Aku Salah?
52
Permintaan Ibu
53
Peringatan Untuk Lala
54
Karina dan Keenan
55
Would You Be Mine?
56
Pertemuan Keluarga
57
Ibu Kenapa?
58
Penjelasan Ibu
59
Mencoba Pergi
60
Kita Harus Sampai Disini
61
Pertemuan Kembali
62
Perjuangan Keenan
63
Untaian Kata Pengubah Status
64
Pengantin Baru
65
Kayak Cicak
66
Gagal Romantis
67
The Wedding Of Keenan & Lala
68
Trio Gesrek Beraksi
69
Balas Dendam
70
Kapan Kita Honeymoon?
71
Ketahuan
72
Kenapa Kamu Gak Jujur?
73
Kamu Yakin?
74
Restu Ibu
75
Gara-Gara Ceker Ayam
76
Kamu Kenapa Sih?
77
Celengan Rindu HonBee
78
Gagal Surprise
79
Doa Yang Terkabul
80
Mendampingi Abang
81
Istri Tuan Muda
82
Ospek
83
Aku Cinta Kamu Tak Terbatas
84
Malam Keakraban
85
Keenan Cemburu
86
Bujukan
87
Metode Agar Cepat Hamil
88
Masih Berharap
89
First Wedding Anniversary
90
Panggilannya Apa?
91
Ngidam
92
Gara-Gara Cilok
93
Diantara Ibu dan Abang
94
Aku Harus Bagaimana?
95
Kamu Dimana?
96
Aku Mau Cerai Saja!
97
Gosip Kampus (Part 1)
98
Gosip Kampus (Part 2)
99
Klarifikasi
100
Maternity Photoshoot
101
Proses Persalinan
102
Siapa Namanya?
103
Menggoda Abang
104
Cemburu Sama Anak?
105
Pertunangan Mas Pram
106
Pernikahan Mas Pram (Part 1)
107
Pernikahan Mas Pram (Part 2)
108
Kesabaran Lala
109
Berusaha Tegar
110
Curahan Hati Keenan
111
Epilog
112
Cuap-cuap
113
Extra Part 1
114
Extra Part 2
115
Extra Part 3
116
Pengumuman
117
Hai... Aku Pulang
118
KALAU SUDAH JODOH, MAU BAGAIMANA LAGI?

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!