Bab 14

Anna kini sudah duduk di samping Daniel, dia dengan sigap membantu Daniel dan membersihkan luka yang timbul karena sudah menolongnya. "Seharusnya kau jangan mengorbankan diri seperti ini," gumam Anna yang saat ini sudah membalut luka tersebut dengan plester.

Daniel yang mendengar itu hanya tertawa kecil, dia seakan nyaman melihat Anna dari jarak sedekat ini. "Kau mengkhawatirkan aku?" tanya Daniel sambil terkekeh.

"Menurut mu?" tanya Anna dengan sedikit kesal, dia menggelengkan kepalanya pelan saat melihat reaksi Daniel yang seakan tak menyesal dengan apa yang sudah dia lakukan. "Kau itu model iklan kami, keselamatan mu yang lebih di utamakan Daniel, jangan berbuat ceroboh seperti ini lagi!" Anna menatap serius ke arah Daniel, wajah tampan itu seakan terkekeh pelan dan mengulum senyumnya.

Daniel mendekatkan wajahnya membuat Anna spontan memundurkan wajahnya. "Apa yang kau lakukan!" pekik Anna terkejut lalu melihat ke arah sekeliling karena takut ada yang sedang memperhatikan mereka berdua.

Lagi-lagi Daniel terkekeh pelan, Anna langsung kembali fokus pada Daniel. Jari telunjuk pria itu terulur menyentuh kening Anna. "Kata-kata dari mana yang baru saja kau katakan itu?" tanya Daniel dengan begitu lembut.

Anna mengerutkan keningnya samar, dia tidak mengerti dengan apa yang dikatakan Daniel. "Apa?" ulang Anna.

"Yang pertama, ceroboh. Bukan aku yang ceroboh melainkan diri mu sendiri, Anna. Yang kedua, keselamatan ku yang lebih penting, itu tidak benar sama sekali, keselamatan semua orang yang lebih penting, apalagi dirimu."

Kalian tahu apa yang dirasakan Anna sekarang? jantungnya berdebar dengan kencang, nafasnya seakan tersendat dan dia tak bisa mengatakan apa-apa. "A-apa?" gumam Anna yang kini seperti orang bodoh, dia sadar jika saat ini wajah Anna pasti sedang merah, Oh ayolah, Anna tidak pernah diperlakukan lembut oleh seorang pria seperti ini!

"Apa? Apa? hanya itu sepertinya yang ada di otak mu sekarang," kekeh Daniel. "Kau belum mengatakan terima kasih padaku, ayo ucapkan terima kasih," ucap Daniel sambil mendekatkan kembali wajahnya dan lagi-lagi Anna harus menjauhkan wajahnya dari tatapan tajam penuh godaan itu.

Anna kembali memasang wajah yang seolah-olah serius, mencoba untuk mengembalikan keadaan yang sebelumnya tidak terasa canggung seperti ini. "Ini tidak lucu Daniel, kau seharusnya tidak melakukan ini, kau tahu bagaimana masalah besar yang akan terjadi jika kau sampai luka berat karena menolong ku tadi?"

"Itu hanya tiang properti yang memiliki paku paku palsu, Anna."

"Walupun palsu lihat lah, tangan mu saja tetap sampai berdarah, lain kali jangan seperti ini lagi Daniel."

Daniel menganggukan kepalanya patuh. "Baik, tapi lain kali kau juga jangan membuat ku khawatir, berjalan sendirian di tempat penuh properti apalagi orang-orang sedang sibuk beristirahat, bisa terbayangkan bagaimana jadinya kau jika aku tidak memperhatikanmu?" tanya Daniel.

"Kau sedang memperhatikan ku?" tanya Anna gugup. "Kenapa? memangnya aku ada yang aneh?" tanya Anna kembali.

Daniel menganggukkan kepalanya. "Ya. Kau selalu menarik perhatian ku, Anna. Bagaimana aku tidak memperhatikanmu."

Anna menyadari jika sudah tidak benar, dia langsung berdiri dari duduknya dan membereskan kembali peralatan kesehatan yang tadi dia berikan. "Luka mu sudah aku obati, sebelumnya aku ingin mengucapkan terima kasih, kau beristirahat lah, jika ingin makan siang—"

"Daniel, kau tidak apa-apa?" tanya William yang baru saja datang dan masuk ke dalam ruang pemotretan dengan wajah yang khawatir. "Selesai rapat aku mendapatkan kabar ada kecelakaan di sini. Ada apa Anna?" tanya William yang kini menatap Anna.

"Tadi—"

"Tidak, hanya kecelakaan kecil, lihatlah kak, tangan ku sudah di obati oleh Anna, dia sangat cekatan," potong Daniel yang lagi-lagi membuat Anna menatapnya, Daniel benar-benar terlihat tulus, dia tidak merasa kesal sedikitpun saat sudah membantu Anna.

William terlihat sedikit tenang karena semuanya sudah terlihat baik-baik saja. "Baiklah, aku harap kedepannya kau lebih hati-hati lagi, aku tidak ingin ada berita seperti ini lagi Daniel, Mommy pasti akan memarahi ku jika sampai terjadi sesuatu pada mu," ucap William tegas.

Terpopuler

Comments

who am I

who am I

wah, jangan sampe ada kecemburuan persaudaraan antara william dan daniel 😅

2023-01-08

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!