Anna menghela nafasnya pelan saat sudah memarkirkan mobilnya di Kantor, jujur saja, dia tidak terlalu bersemangat dengan pekerjaan hari ini. "Ayo Anna, kau pasti bisa melewati hari ini," ucap Anna sambil menepuk pelan pipinya.
Setelah merasa yakin, Anna keluar dari dalam mobil dan menekan tombol lift. Mata Anna menatap paper bag yang sedang dia bawa, entah bagaimana nanti dia harus berhadapan dengan William, cukup malu yang pasti, dia sudah mengubah dirinya untuk menunjukkan pada Willian dan reaksi pria itu terbilang cukup tidak menyenangkan karena berhasil membuat Anna patah hati dan langsung mengubur harapannya selama 6 tahun ini. "Liftnya sudah terbuka."
Mendengar suara pria membuat Anna langsung menoleh dan rupanya itu adalah Daniel, pria tampan yang pernah dia temui di acara 2 hari yang lalu. Sepertinya ini adalah hari pertama Daniel menginjakkan kakinya ke Kantor William, selama Anna bekerja di sini dia tidak pernah melihat Daniel sama sekali. "Oh, ya," ucap Anna gugup dan langsung masuk ke dalam lift.
Anna tersenyum pada Daniel karena pria itu terlebih dahulu tersenyum ramah padanya, sesekali Anna pernah mendengar tentang kelakuan buruk Daniel dari beberapa orang yang bergosip di kantor, tapi melihat Daniel hari ini dan Anna merasa gosip itu salah. Saat di acara pun Daniel terlihat ramah, namun hanya saja sedikit aneh dengan cara pendekatannya yang terkesan terlalu dekat membisikkan sesuatu.
"Masih mengingat ku?" tanya Daniel yang sudah menekan lantai paling atas, di mana lantai tersebut sama dengan lantai yang Anna tuju.
Anna mengangguk dengan cepat. "Ya, tentu saja, kau Daniel," jawab Anna.
"Ramalan ku benar bukan? kita akan bertemu lagi?" kekeh Daniel pelan.
"Ya, ramalan mu sangat benar." Senyum Anna kini sedikit memudar, hari ini dia sedang tidak ingin berbasa-basi dengan siapapun. Sambil menunggu sampai di lantai tujuan, Anna mengeluarkan ponselnya dan membaca pesan Emily yang sudah terlebih dahulu sampai di Kantor.
Ting,
Pintu lift terbuka, Anna dengan cepat memasukkan ponselnya ke dalam tas dan saat dia hendak melangkah keluar dari lift, Daniel terlebih dahulu melangkah sambil kembali berbisik yang kali ini cukup membuat Anna merinding. "Aku menyukai wangi parfum mu." Suara itu benar-benar lembut dan seakan mulut Daniel berada di dekat telinganya.
Ketika Anna tersadar dari rasa terkejutnya, Daniel sudah melangkah pergi terlebih dahulu menuju ruangan William. "Ini, gila," gumam Anna pelan sambil melangkah keluar dari lift dengan tatapan tak percaya. Sepertinya rumor yang beredar benar-benar nyata, pria itu bukan hanya aneh, tetapi juga tak sopan! bagaimana bisa dia bersikap seperti itu pada wanita yang baru saja dia kenal? Anna menarik kembali ucapannya saat di lift tadi yang menentang gosip-gosip buruk tentang Daniel.
"Astaga Anna, siapa pria tampan itu?" pekik Emily yang tengah berjalan kearah Anna sambil menoleh ke arah Daniel yang baru saja masuk ke dalam ruangan William. "Wajahnya seperti tidak asing, dia seperti Daniel."
Anna memutarkan bola matanya malas, Emily selalu saja bersikap heboh seperti ini. "Dia memang Daniel, adik William," jawab Anna pelan.
"Astaga! benarkah? Dia ternyata lebih tampan dari vidio, kau benar-benar beruntung bisa satu lift dengannya Anna!"
"Vidio?" ulang Anna bingung, mengapa Emily langsung tahu jika itu adalah Daniel sedangkan Anna tidak tahu sama sekali.
Emily berdecak pelan, dia menatap Anna seolah kasihan dengan kebingungannya. "Kau benar-benar tidak tahu? jika kau benar-benar mencintai William seharusnya kau sudah tahu semua keluarganya, Anna!"
"Aku tidak pernah diperkenalkan pada keluarganya, Emily. Bagaimana aku bisa tahu siapa saja keluarganya."
Emily menarik nafasnya dalam, dia menggelengkan kepalanya seolah sudah lelah memberitahu Anna lagi. "Itulah pentingnya kau memiliki Instagram, Twitter dan Tiktok, Anna. Tapi setidaknya kau memiliki YouTube, apa yang tidak pernah melihatnya?"
"Tidak, aku jarang menggunakannya, pekerjaan ku terlalu menumpuk untuk—"
"Yups, kau terlalu sibuk pada pekerjaan mu dan tidak terlalu update dalam segala gosip yang ada," potong Emily. "Sudahlah, mana jas yang ingin kau kembalikan, sebagai sahabat aku mengerti perasaanmu yang tidak ingin bertemu dengan Willian terlebih dahulu."
Senyum Anna seketika mengembang, dia memberikan paper bag pada Emily dengan bersemangat. "Kau memang yang paling terbaik Emily, terima kasih."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 43 Episodes
Comments
who am I
wah, emily teman yang pengertian atau teman yang punya rasa juga sama william 😁
2023-01-04
0