Selesai acara rapat tersebut, Anna merapikan kembali barang-barangnya dan saat dia berdiri bersama Emily, terdengar suara William memanggilnya. "Anna, kau bisa di sini dulu sebentar?" tanya William.
"Oh? Ya, tentu saja." Anna menoleh kepada Emily yang ada di sampingnya. "Kau duluan, beritahu tim 1 dan 2 tentang hasil rapat hari ini," ucap Anna.
Emily tersenyum lebar, dia mengangkat ibu jarinya dan mengangguk. "Baik, kau percaya saja semuanya pada ku. Kalau begitu aku akan pergi sekarang, semangat!"
Kini Anna duduk bersama Willian, Ace, Daniel dan pria yang menjadi manajer Veronica. "Oh ya, terima kasih untuk jas yang sudah kau cuci," ucap William sedikit berbisik pada Anna yang baru saja membuka buku catatannya kembali.
"Aku yang harusnya berterima kasih padamu," jawab Anna sambil membalas senyuman William. "Maaf tadi aku tidak memberikannya secara langsung, saat Emily mengatakan akan keruangan mu aku langsung menitipkannya pada Emily," jelas Anna dengan cepat.
William menganggukkan kepalanya pelan. "Tidak masalah, tapi tadi aku sudah berharap melihat mu," balas William kembali sedikit berbisik. Anna tak menjawab kembali, dia kini cukup membatasi diri untuk tidak terlalu berharap pada William, pria itu memang baik, tapi kebaikannya untuk semua orang.
Terdengar suara batuk Daniel yang rupanya sedang memperhatikan William dan Anna, membuat keduanya langsung menoleh pada Daniel. "Jadi, apa ada hasil rapat yang akan diubah lagi?" tanya Daniel setelah melirik jam yang melingkar ditangannya. "Siang ini aku ada pekerjaan lain diluar," lanjut Daniel.
Ace yang mengerti dengan kesibukan Daniel pun langsung mengangguk, dia pun memberitahu semua yang sudah dibahas bersama William tentang iklan produk ini. Akan ada rapat lanjutan dan hal lainnya.
***
4 hari kemudian, kini Daniel dan Veronica bertemu kembali dalam sebuah ruang khusus pemotretan iklan yang ada di perusahaan. Anna yang bertanggung jawab dengan hal ini pun turut hadir dan memeriksa semuanya dengan baik-baik, semuanya harus berjalan dengan lancar dan jangan ada yang kurang sedikit pun. "Semuanya sudah siap?" tanya Anna pada salah satu tim.
"Sudah, tinggal menunggu 1 model yang belum selesai make up," jelas Jesica.
"Siapa?" tanya Anna bingung.
"Daniel, dia datang terakhir, tapi semuanya baik-baik saja Miss, aku baru melihatnya hampir selesai."
Anna menganggukkan kepalanya mengerti, dia melihat-lihat kembali dan wanita cantik bernama Veronica itu kini sedang berbincang dengan santai bersama William yang entah mengapa sangat tidak biasanya berkunjung saat pemotretan iklan berlangsung. "Terlihat jelas jika dia menyukai wanita itu." Anna yang terkejut mendengar suara langsung menoleh, rupanya di sana Emily sedang menatap ke arah William dan Veronica juga. "Pantas saja kau langsung menyerah Anna, ternyata model itu sangat menakjubkan jika melihatnya secara langsung," gumam Emily.
Anna menampilkan wajah datarnya, dia menatap Emily dengan cukup kesal, apakah mulai sekarang Emily tidak memiliki rasa empati pada Anna lagi? "Sekarang kau tahu bukan sehebat apa saingan ku?" desis Anna. Karena tidak ingin moodnya memburuk, Anna pergi menuju ruang make up, ingin melihat apakah semuanya baik-baik saja atau ada sedikit kendala tentang Daniel.
Saat Anna masuk ke dalam ruang make up, kalian tahu apa yang Anna lihat? di sana Daniel sedang menggoda salah satu tim Anna yang memang cukup cantik dan pemalu. "Maaf mengganggu, apakah semuanya sudah siap?" tanya Anna membuat keduanya langsung menyadari kehadiran Anna dan Charly pun menunduk malu sambil menganggukkan kepalanya.
"Sudah semuanya Miss, permisi," jawab Charly yang langsung keluar dari ruang make up meninggalkan Anna dan Daniel.
"Kalau begitu aku menunggu mu di luar," ucap Anna pada Daniel yang baru saja berdiri dari duduknya.
"Tunggu sebentar!"
Anna menghentikan niatnya, dia menoleh dan menatap bingung pada Daniel yang kini berjalan kearahnya. "Kau cukup beda dengan malam itu, kau terlihat menggemaskan dengan pakaian kerja."
"Apa maksud mu?" tanya Anna cukup terkejut dengan apa yang dikatakan Daniel, mengapa tiba-tiba sekali jadi membahas tentang pakaian Anna.
Daniel tersenyum kecil, dia semakin mendekat kearah Anna dan kini berhasil menyentuh dagu wanita itu, mengamati sekilas tentang kecantikan Anna yang natural. "Aku suka melihat mu dengan make up tipis ini," ucap Daniel dengan sedikit berbisik.
Tubuh Anna yang mendengar itu seketika merinding, Anna cukup terpaku sejenak pada wajah Daniel yang cukup dekat dengannya, tidak ada celah yang membuat nilai ketampanan pria itu berkurang, rasanya terlalu sempurna untuk dimiliki oleh wanita mana pun. "Apa yang kau lakukan!" pekik Anna terkejut saat Daniel melangkah kecil membuat Anna harus mundur dan tubuhnya menyentuh tembok ruangan.
tok.. tok..
Anna dengan cepat mendorong tubuh Daniel dan menarik nafasnya dalam sebelum Emily masuk ke dalam ruang Make up. "Semuanya sudah siap, kita bisa mulai sekarang," ucap Emily dengan begitu ramah pada Daniel.
Daniel membalas senyuman Emily dengan lembut lalu dia melirik kearah Anna dan tanpa mengucapkan apapun dia keluar dari ruangan. "Astaga Anna! Aku tidak bermimpi bukan? dia tersenyum pada ku!" teriak Emily cukup histeris namun tidak terlalu keras.
"Ya, aku melihatnya dengan jelas. Sudah, ayo kita keluar," ajak Anna, dia menggelengkan kepalanya dengan cepat, rasanya Daniel cukup menakutkan dan Anna selalu merasa aneh saat berada di dekat pria itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 43 Episodes
Comments
Neng Nosita
apakah nanti Anna jadinya dgn danie?? bukan dgn william??
2023-01-05
0