Bab 13

Hanya satu jam setelah makan malam, Anna pun pulang kembali ke apartemennya diantarkan oleh William kembali. "Kau baik-baik saja?" tanya William yang sepertinya cukup kebingungan dengan sikap Anna yang menjadi lebih pendiam saat perjalanan pulang ini.

Anna menoleh lalu menggelengkan kepalanya, dia menampilkan kembali senyum. "Ya tentu saja, aku baik-baik saja," jawab Anna dengan cepat. Padahal aslinya, dalam hati Anna terjadi perdebatan yang begitu hebat tentang Daniel yang berperilaku seperti itu. Apa sebenarnya yang akan pria itu katakan?

Sesampainya di Apartemen, Anna turun dan menunggu sejenak di area parkiran menunggu mobil William pergi dari sana, Anna melambaikan tangannya dan tersenyum manis pada William yang melakukan hal itu terlebih dahulu. "Terima kasih, hati-hatilah di jalan," ucap Anna yang langsung diangguki oleh William.

***

Hari Senin tak terasa sudah tiba, Anna kembali bersiap untuk berangkat kerja, dia mengendarai mobilnya dengan sendirian. Jadwalnya hari ini adalah memantau proses vidio iklan untuk produk, itu artinya Anna beberapa jam lagi Anna akan bertemu kembali dengan Daniel. "Astaga," gumam Anna sambil menarik nafasnya dalam, memikirkan Daniel membuat Anna menjadi tak tenang, rasanya ada sesuatu yang mengganjal dan entah apa itu, Anna merasa sulit untuk menjelaskan kondisi hatinya saat ini.

Mungkin nanti saat pengambilan gambar dan proses vidio iklan Anna akan sedikit menjaga jarak dengan Daniel agar pria itu tidak terlalu dekat padanya seperti beberapa hari belakangan ini. Jarak umur Anna dan Daniel terbilang cukup dekat, hanya berbeda 1 tahun namun lebih tua Anna, tapi hal itu tetap saja membuat Anna ingin menyayangi Daniel layaknya seorang adik. Tapi, setelah beberapa kali pertemuan dan apa yang dilakukan Daniel membuat Anna merasa jika Daniel tidak menghargainya sebagai seorang senior atau kakak seperti William. "Anna!" pekik Emily yang terlihat baru tiba di basement kantor seperti dirinya. "Kau sudah sarapan?" tanya Emily yang kini berjalan ke arah Anna yang baru turun dari mobil.

"Belum, ingin sarapan bersama?" tanya Anna yang langsung diangguki dengan semangat oleh Emily.

"Aku harus sarapan yang banyak agar bisa kuat melihat Daniel nanti, kau tahu bukan jika aku sangat bersemangat jika bertemu pria tampan itu!" Anna hanya tertawa kecil mendengar ucapan Emily yang selalu terdengar berlebihan jika membahas Daniel.

Setelah mereka selesai sarapan dan briefing terlebih dahulu, mereka pun mulai bersiap menuju ruangan pengambilan gambar dan video untuk iklan. Diam-diam dalam ujung mata Anna, dia melihat Daniel sudah berada di sana dan tampak memperhatikan sebelum masuk ke dalam ruangan make up dan busana. Lagi-lagi Anna merasa jika tatapan Daniel terlalu berlebihan, dia terlalu memberikan pesona yang lebih dan membuat jantung Anna tidak aman.

Selama proses iklan berlangsung, Anna dengan fokus melihat berapa pose yang dia sukai, Veronica tampak profesional saat bersama Daniel, hasilnya pun sangat Anna sukai karena sesuai dengan apa yang mereka harapkan. "Boleh aku lihat sebentar foto-fotonya?" tanya Anna pada sang fotografer yang langsung memberikan kameranya.

Setelah memeriksa semuanya sudah selesai, Anna pun mengumumkan untuk mereka semua bisa istirahat dan melanjutkan kembali syuting iklan selanjutnya setelah makan siang.

Ketika Anna sedang berjalan-jalan di tempat dekat pengambilan gambar untuk memastikan saat syuting nanti tidak ada yang tertinggal, sebuah teriakan seakan memperingatinya. "Anna awas!" teriakan itu berasal dari mulut Emily.

Saat Anna hendak menoleh ke arah atas di mana sebuah properti iklan hendak jatuh kearahnya, dia merasa sebuah dorongan dari arah belakang dan tak lama semuanya pun menjerit. "Astaga, Daniel!" pekik Anna yang membulatkan matanya terkejut saat melihat darah yang membasahi tangan pria itu, tangan yang menahan properti yang hendak jatuh kearah Anna.