Anna menundukkan kepalanya saat Daniel memilih duduk di kursi yang menghadap langsung ke arah Anna, entah ini hanya perasaan Anna atau bukan, yang jelas Anna merasa tidak nyaman dengan tatapan Daniel. "Ayo makan Anna, kau suka semua hidangan ini?" tanya Sarah, ibu dari dua laki-laki yang ada di dekatnya.
Anna menampilkan senyum ramahnya, dia menganggukkan kepalanya dengan cepat. "Ya, aku menyukainya."
"Makan malam di rumah ini memang sangat hening, terkadang hanya aku saja sendirian jika anak-anak ku sedang sibuk pada pekerjaannya. Aku menyarankan padamu untuk jangan takut memiliki anak banyak, kau tidak akan kesepian nantinya," kekeh Sarah pelan.
"Baiklah, aku akan mengingat saran dari mu," jawab Anna dengan senyum ramah. Bagaimana bisa Anna berbincang mengenai soal anak disaat dirinya saja tidak pernah memiliki satu pun kekasih.
Setelah makan malam berlangsung dengan tenang, Anna menolah pada William. "Boleh aku meminjam kamar mandi mu sebentar?" tanya Anna.
"Ya, tentu saja, letaknya ada di sana, kau tinggal lurus saja," jelas William. "Mau aku antar?" tawar William.
"Tidak, biar aku saja sendiri." Karena Anna merasa jalan yang ditunjukkan William sudah jelas, dia pun berdiri dan berjalan seorang diri.
Ketika Anna sudah selesai dengan keperluannya di kamar mandi, dia membuka pintu kamar mandi dan kedua bola matanya langsung membulat sempurna karena melihat Daniel yang tampak menunggunya di sana. "Ka—Kau ingin ke kamar mandi?" tanya Anna yang entah mengapa gugup seperti orang bodoh. Dia tidak biasanya seperti ini, tapi Daniel memiliki aura yang berbeda, rasanya sangat tidak nyaman, tapi Anna tak bisa menjelaskan rasa tak nyaman tersebut.
"Tidak, aku ingin menemui mu," ucap Daniel dengan santainya dan tersenyum lembut seakan hal itu bukan beban bagi Anna. "Aku hanya ingin memastikan sesuatu, apakah kau dan kakaknya tidak memiliki hubungan lebih?"
"Tentu saja tidak, aku dan William hanya teman sejak kami kuliah bersama. Ada apa?" tanya Anna bingung.
Daniel menggelengkan kepalanya, senyumnya bertambah mengembang. "Tidak, hanya ingin memastikan saja," jawab Daniel, lagi-lagi tatapan yang membuat Anna tak nyaman kembali muncul. "Jadi aku bisa melanjutkan ku berjuang untuk mendapatkan—"
"Anna? apa kau sudah selesai?" tiba-tiba saja suara William terdengar dan membuat keduanya langsung menoleh pada sosok William yang baru muncul di lorong kamar mandi.
"Sudah," jawab Anna dengan cepat.
"Mommy ku ingin berbicara dengan mu, ayo." Ajakan William membuat Anna tanpa sadar langsung menoleh pada Daniel, ucapan pria itu seakan menggantung dan belum selesai.
Daniel yang menyadari tatapan Anna langsung menganggukkan kepalanya dengan lembut. "Aku akan melanjutkan ucapan ku nanti, sekarang pergilah, temui Mommy yang sepertinya menyukaimu juga," ucap Daniel sedikit berbisik saat berjalan dibelakang Anna dan masuk ke dalam kamar mandi.
Anna yang dengan penuh kebingungan akhirnya berjalan menghampiri William dan kembali menuju meja makan yang kini sudah terlihat bersih dan hanya ada minuman di atas meja. "Anna, kemarilah, ada beberapa ide iklan yang ingin aku tunjukkan, semoga saja akan menambah ide untukmu," ucap Sarah tampak bersemangat. "Ini adalah iklan pertama Daniel di perusahaan, dia sangat sulit dibujuk, tapi saat kemarin William mendapatkan kerjasama dengan Veronica, Daniel langsung menyetujui iklan." Sarah tertawa kecil sambil menggelengkan kepalanya. "Dia memang sangat menyukai wanita cantik, seperti Daddynya dulu," kekeh Sarah pelan.
"Oh ya?" tanya Anna yang ikut tertawa kecil dengan kehangatan Sarah.
"Ya, Daddy dulu dikenal bad boy, tapi saat bertemu dengan ku, dia sibuk meyakinkan ku dan meninggalkan kebiasaannya untuk tebar pesona," jelas Sarah. "Tapi William seperti aku, selalu baik pada semua orang dan membuat semuanya salah paham pada kebaikan ku, terkadang suamiku cemburu jika aku masih berlaku lembut pada teman laki-laki."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 43 Episodes
Comments
who am I
betul mommy sarah, william saja secara tidak sadar sudah php pada anna 😅
2023-01-08
1