Bab 3

Sejak pertemuan itu, Juna terus memikirkan Iren, apa mungkin Iren adalah gadis itu. Iren yang menyadari rasa penasaran Juna, tidak menyia-nyiakan kesempatan tersebut.

Iren sering datang ke kampus Arini bukan untuk Arini hanya untuk mencari kesempatan bertemu Juna.

Akhirnya Juna dan Iren mulai intens bertemu, sekedar ngobrol membahas kejadian enam tahun lalu atau sekedar jalan berdua. Iren yang sudah banyak tahu kronologis kejadian itu dari Arini, tentu membuat setiap ucapannya mampu meyakinkan Juna bahwa dialah gadis penolongnya.

Juna semakin yakin gadis itu adalah Iren, hubungan antara mereka pun semakin dekat. Mulai tumbuh benih-benih rasa yang sulit ia artikan, sekedar terima kasih atau lebih dari itu.

Juna memang jatuh hati pada gadis penolongnya dan kini dia tahu sosok gadis itu adalah Iren, apa berarti dia juga jatuh hati pada Iren. Entahlah Juna sendiri sulit mengartikan perasaannya. Bagaimana dengan Arini, relakah Juna melepaskannya. Juna semakin sulit mengambil pilihan.

Tapi kenyataannya Iren selalu menempel pada Juna membuat hubungan meraka semakin intim, yang sekaligus membuat hubungannya dengan Arini semakin jauh.

Juna menyadari tindakannya akan melukai Arini, akhirnya ia memutuskan mencari waktu yang tepat untuk berterus terang pada Arini. Selama ini Juna terlalu banyak membohongi Arini dengan alasan sibuk kerja saat Arini meminta bertemu bahkan saat Arini membutuhkan bantuannya.

Bukan kelegaan yang Juna dapat setelah ia berterus terang pada Arini melainkan sesak di dadanya dan sakit di hatinya, ia masih belum rela melepas Arini. Sungguh Juna memang egois, ia menginginkan keduanya.

Juna mencoba menetralisir perasaanya dengan berkumpul dengan beberapa temannya minum-minum di club sampai dia mabuk berat. Di setiap ocehannya selalu ada nama Arini, bahkan dia menolak diantar pulang oleh temannya.

Yang Juna mau hanya Arini, temannya pun segera menghubungi Arini dari handphone Juna. Sayangnya Arini meninggalkan handphone miliknya di meja makan setelah menyelesaikan makan malam dengan Iren.

Iren yang mendengar dering handphone milik Arini langsung menghampirinya, terlihat nama Mas Juna di layar handphone tersebut. Segera Iren menerima panggilan tersebut, ternyata bukan Juna orang yang berada di ujung telepon sana melainkan orang lain yang mengabarkan kalau Juna dalam keadaan mabuk dan tidak bisa pulang sendiri.

Iren langsung berpamitan pada Arini tanpa di ketahui Arini, kenapa Iren buru-buru pergi. Setelah sampai di club, Iren mendapati Juna dalam keadaan setengah sadar. Segera dia memapah Juna dan membawanya pulang ke apartemen milik Juna.

Yang Juna sebut masih saja Arini, ia mengira perempuan yang mengantarnya pulang adalah Arini. Mendengar nama Arini selalu disebut membuat hati Iren panas. Ia mendorong Juna dan segera melangkah pergi namun ditarik tangannya oleh Juna sampai terjatuh ke pangkuan Juna. Juna tidak mampu mengendalikan dirinya, ia mendorong iren ke tempat tidurnya. Iren pasrah mengikuti permainan Juna tanpa perlawanan.

Akhirnya kamar dan seisinya menjadi saksi penyatuan tubuh mereka. Air mata membasahi wajah Iren, bagaimana tidak di saat seperti itu yang Juna sebut hanya nama Arini. Iren baru sadar Juna mencintai Arini tanpa alasan.

Sinar matahari mulai menelusup memecah gelapnya ruang hening itu. Juna yang mulai merasa silau mencoba membuka matanya, kepalanya terasa berat efek minuman semalam.

Merasa ada yang bergerak, membuat Juna menoleh ke sampingnya. Betapa terkejutnya, melihat Iren berada di tempat tidurnya bahkan satu selimut dengan dirinya.

Juna mencoba mengingat apa yang terjadi semalam, akhirnya Juna ingat semuanya. Juna segera beranjak ke kamar mandi sambil mengutuki dirinya sendiri. Iren juga mulai membuka matanya, terasa sakit di sekujur tubuhnya karena ini memang pertama baginya.

Melihat Iren yang sudah bangun, Juna meminta maaf dan berjanji akan bertanggung jawab atas perbuatannya. Iren hanya menangis, ia tahu Juna hanya mencintai Arini bodohnya ia yang tak menolak perlakuan Juna tadi malam.

Flashback off

Lemparan bollpoint membuyarkan lamunan Juna.

" Breng*** gak bisa apa lo pake cara lain buat manggil gue." Bentak Juna pada Roy rekan kerja sekaligus sahabatnya.

" Dari tadi gue dah panggil-panggil lo, lo nya kagak nyaut-nyaut kebanyakan ngelamun kayak ABG putus cinta aja." Cibir Roy yang tidak digubris oleh Juna.

" Ehh junn, emang lo kenapa. Apa lo di putusin sama cewe baru gede lo ya?" Ledek Roy yang masih penasaran.

"Diam lo..., berisik mulu, apa mau gue sumpel mulut lo pake pembalut?" gara-gara denger iklan pembalut di tv bikin Juna malah ngomongnya pembalut...(hihihi..).

"Jangan-jangan emang bener lo lagi dapet makanya dari tadi emosi mulu." Roy masih saja ngeledek Juna, membuat Juna makin marah dan keluar sambil membanting pintu.

" Pintu gak ada salah, gak usah dibanting gitu kali," gerutu Roy.

" Lo tu becandanya kelewatan Roy, si Juna tuh lagi sensi." Sahut Doni yang juga sahabat Juna.

" Emang lagi kenapa si tu bocah?" Tanya Roy.

Doni hanya menjawab dengan mengangkat kedua bahunya.

" Ehh Don, lo kenal nggak sama ceweknya Juna. Gue penasaran kaya apa sih?" selidik Roy.

" Kenal si enggak, cuma pernah lihat dua atau tiga kali. Yaa cantik, lo pasti bakalan jatuh cinta kalau lo lihat dia," jawab Doni.

" Eits..., jangan bilang lo juga suka sama tuh cewek."

" Kalau ada kesempatan pasti bakalan gue rebut." Canda Doni dengan senyum nakalnya.

" Sialan lo mau makan temen sendiri." Sambung Roy tanpa menghentikan candaan mereka.

Kedua sahabat Juna itu belum tahu kalau Juna sudah putus dari Arini, Juna cukup tertutup soal masalah pribadinya.

Juna duduk menyendiri di pantry kantornya, dia putus asa mencari keberadaan Iren yang tiba-tiba menghilang.

Dia teringat lagi dengan Arini, Juna mengusap layar Handphone membuka foto-fofo Arini yang selama ini tak pernah dia hapus satu pun. Juna merindukan Arini, ia mencoba menghubunginya namun diurungkan ketika dia ingat perbuatannya pada Iren malam itu.

Di tempat lain Arini sibuk dengan kuliah dan pekerjaan sampingannya. Arini menjalani harinya dengan normal menikmati masa mudanya. Sesekali jalan bareng teman-temannya mengerjakan tugas atau sekedar nongkrong saja.

Arini duduk berjalan membawa beberapa botol air mineral dan camilan, sepertinya dia bakalan nonton bareng teman-temanya. Tiba-tiba ada yang menepuk bahunya dari samping.

" Arini...!" sapa seorang wanita.

" Ehh..., Kak Melin apa kabar Kak?" tanya Arini.

" Baik Rin, wahh kakak jadi kangen masa kuliah kakak kumpul bareng temen-temen kaya kamu gini," ucap Melin.

" Ayo Kak ikut aja biar tambah rame," Ajak Arini.

" Ogah ah rin, beda generasi tau. Entar malah nggak nyambung." Jawab Melin dengan senyumnya.

" Ya udah kalau gitu Kakak pamit ya, masih ada urusan soalnya. Oya Ibu kangen, sempetin dong main ke rumah." Ucap Melin dengan penuh harap.

" Iya Kak, aku juga kangen Ibu. Kapan-kapan aku kesana kak." jawab Arini.

"Ok..., kakak tunggu ya." Ucap Melin sambil berlalu.

" Iya Kak hati-hati di jalan."

Melin pergi dengan perasaan lega melihat Arini seperti sudah melupakan Juna. Sementara Arini segera masuk bioskop bareng temannya dengan begitu bahagia.

Lain halnya dengan Iren, Iren tengah menunggu waktu persalinannya tiba dengan kesepian. Ia nampak sehat dengan perut buncitnya, Iren sengaja bersembunyi agar kehamilannya tidak diketahui awak media. Karena saat ini dia baru saja memulai karirnya di industri hiburan, dia tau betul kehamilannya akan merusak reputasi dan karirnya.

Waktu yang ditunggu tiba, Iren merasakan nyeri di bagian perutnya. Asisten Iren segera menbawanya ke rumah sakit. Iren segera ditangani oleh dokter kandungan di rumah sakit tersebut.

Setelah melalui proses yang cukup menegangkan akhirnya lahirlah bayi perempuan cantik melalui operasi caesar.

Setelah beberapa jam paska operasi dan kondisi Iren sudah stabil, seorang suster membawa bayi dan menyerahkanya pada Iren.

" Selamat ya bu Arini, bayi anda sehat dan cantik sekali. Ibu sangat beruntung." Ucap Suster menyebutnya Arini.

***

Lho kok jadi Arini, bukanya yang lahiran si Iren... ada apa ini...??

Penasaran...ikuti terus ya kisahnya..

Terpopuler

Comments

👑☘ɴͪᴏͦᴠᷤɪͭᴛͤᴀᷝ💣

👑☘ɴͪᴏͦᴠᷤɪͭᴛͤᴀᷝ💣

flownya asik. alurnya enak. otornya jg gak pelit. satu episode banyak isinya hehehe... smangatt y, tor

2021-11-06

0

Sinsin Nur Syifa Karimah

Sinsin Nur Syifa Karimah

nama iren di cerita mak Lampir semua... amit2

2021-09-04

0

Fi Fin

Fi Fin

iren hamil anak juna kah thor ..
perempuan laknat

2021-06-06

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Ekstra part
73 Bab 73 Terlambat Mengerti 2
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 Bab 113
114 Bab 114
115 Bab 115
116 Bab 116
117 Bab 117
118 Bab 118
119 Bab 119
120 Bab 120
121 Bab 121
122 Bab 122
123 Bab 123
124 Bab 124
125 Bab 125
126 Bab 126
127 Bab 127
128 Bab 128
129 Bab 129
130 Bab 130
131 Bab 131
132 Bab 132
133 Bab 133
134 Bab 134
135 Bab 135
136 Bab 136
137 Bab 137
138 Bab 138
139 Bab 139
140 Bab 140
141 Bab 141
142 Bab 142
143 Bab 143
144 Bab 144
145 Bab 145
146 Bab 146
147 Bab 147
148 Bab 148
149 Bab 149
150 Bab 150
151 Bab 151
152 Bab 152
153 Bab 153
154 Bab 154
155 Bab 155
156 Bab 156
157 Bab 157
158 Bab 158
159 Bab 159
160 Bab 160
161 Bab 161
162 Bab 162
163 Bab 163
164 Bab 164
165 Bab 165
166 Author Menyapa
167 Ekstra Part
Episodes

Updated 167 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Ekstra part
73
Bab 73 Terlambat Mengerti 2
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
Bab 113
114
Bab 114
115
Bab 115
116
Bab 116
117
Bab 117
118
Bab 118
119
Bab 119
120
Bab 120
121
Bab 121
122
Bab 122
123
Bab 123
124
Bab 124
125
Bab 125
126
Bab 126
127
Bab 127
128
Bab 128
129
Bab 129
130
Bab 130
131
Bab 131
132
Bab 132
133
Bab 133
134
Bab 134
135
Bab 135
136
Bab 136
137
Bab 137
138
Bab 138
139
Bab 139
140
Bab 140
141
Bab 141
142
Bab 142
143
Bab 143
144
Bab 144
145
Bab 145
146
Bab 146
147
Bab 147
148
Bab 148
149
Bab 149
150
Bab 150
151
Bab 151
152
Bab 152
153
Bab 153
154
Bab 154
155
Bab 155
156
Bab 156
157
Bab 157
158
Bab 158
159
Bab 159
160
Bab 160
161
Bab 161
162
Bab 162
163
Bab 163
164
Bab 164
165
Bab 165
166
Author Menyapa
167
Ekstra Part

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!