Bab 13

Malam itu hujan turun cukup deras, Arini berdiri di depan resto dengan menggendong Cila yang sudah terlelap.

" Ikut mobilku saja!" Suara Doni mengejutkan Arini.

"Oh, terimakasih Pak tapi saya sudah memesan ojek online," jawab Arini.

"Membawa anak kecil, naik sepeda motor di bawah guyuran hujan begini? Apa kamu tidak mempedulikan kesehatan anakmu sendiri?" Tanya Doni dengan penuh penekanan.

Arini hanya terdiam, dia merasa apa kata bosnya itu memang benar.

Tanpa meminta izin, Doni mengambil Cila dari gendongan Arini sambil memberikan payung pada Arini.

"Buka payungnya dan ikuti aku," tegas Doni. Akhirnya satu payung itu digunakan mereka bertiga melangkah menuju mobil Doni.

Di dalam mobil tidak ada percakapan yang berarti, Doni hanya menanyakan jalan menuju rumah Arini, sementara Arini hanya menjawab seperlunya saja. Selebihnya mereka hanya bicara dalam hatinya masing-masing.

Akhirnya mobil Doni sampai di depan rumah Arini. "Terimakasih banyak Pak, Bapak sudah repot-repot mengantarkan kami." Ucap Arini dengan senyumnya sambil membuka pintu mobil.

"Tunggu!" ucap Doni sambil meraih tangan Arini. Arini hanya melihatnya bingung.

"Hujan masih deras, tunggu sebentar!" Doni segera mengambil payungnya lalu keluar membuka pintu di sisi Arini. Arini yang masih bingung dengan perlakuan bosnya itu hanya menurut saja. Dia segera turun dari mobil dimana Doni sudah siap dengan payungnya.

Mereka pun melangkah menuju rumah Arini. Tanpa sadar Doni merangkul Arini dengan erat ketika melihat pundak Arini terkena tetesan air hujan yang mengalir dari payungnya. Arini yang fokus melindungi Cila dalam gendonganya agar tidak terkena air hujan tidak begitu menyadari perlakuan bosnya itu.

"Terimakasih p

Pak, maaf baju Bapak jadi basah begini."

"Nggak papa, masuklah dan istirahat. Aku pamit pulang." Ucap Doni sambil menatap Arini penuh perhatian.

"Sekali lagi terimakasih Pak, hati-hati di jalan!"

Arini pun masuk dan menidurkan Cila di kamar. Sementara dia segera mengganti pakaiannya dan segera merebahkan tubuhnya di samping Cila.

Tengah malam Arini terbangun saat mendengar Cila mengigau.

"Ayah..., ayah..., ayah...," kata itu yang selalu Cila teriakkan.

"Cila..., kenapa kamu nak?" Ucap Arini panik dan segera mengambilkan obat untuk Cila. Semalaman Arini terjaga sambil terus mengompres dahi Cila.

Arini yang tidak mampu menahan lelahnya akhirnya tertidur menjelang pagi. Saat bangun dia mendapati Cila kejang, Arini semakin panik.

"Astaghfirullah, apa yang terjadi dengan anakku ya Alloh. Ibu..., Ibu..., tolong aku Bu, Cila Bu Cila." Arini berlarian menghampiri ibunya.

" Cila kenapa? katakan Cila kenapa?"

" Tolong Cila Bu, Cila kejang."

Mereka berdua segera menghampiri Cila. Kemudian Bu Mira berlari mengambil sendok di dapur lalu memasukan sendok itu ke mulut Cila untuk Cila gigit karena bahaya jika Cila terus menggigit lidahnya.

"Sebaiknya cepetan kamu bawa ke rumah sakit, agar secepatnya ditangani dokter."

"Baik Bu," Arini segera menggendong Cila lalu dibawanya ke rumah sakit. Cila pun langsung ditangani oleh dokter spesialis anak.

"Untung ibu segera membawanya ke rumah sakit, jika terlambat saya khawatir akan berpengaruh pada sarafnya." Ucap Dokter setelah selesai menangani Cila.

"Lalu bagaimana kondisinya Dok?"Tanya Arini panik.

"Ibu tidak usah khawatir, anak Ibu sudah kami tangani insyaallah akan segera membaik." Jawaban ini membuat Arini sedikit lega.

Arini masuk ke ruang perawatan Cila, terlihat Cila tengah tertidur lalu dipegangnya dahi Cila. Masih demam tapi sudah tidak kejang seperti tadi.

"Maafkan Ibu nak, Ibu terlalu sibuk sampai melalaikan kamu." Ucap Arini tidak bisa menahan air matanya sambil mengusap wajah putrinya itu.

Arini mengirim pesan pada teman kerjanya, meminta tolong untuk meminta izin beberapa hari tidak masuk kerja karena Anaknya sakit.

Arini terus berada di samping putrinya hingga Cila terbangun, saking khawatirnya dia sampai lupa makan. Tapi sungguh beruntung saat cacing di perutnya mulai menyerang menuntut diberi makan, datanglah Ranti dengan sekotak nasi dan beberapa macam buah.

" Assalamu'alaikum Cila sayang, gimana dah nggak sakit lagi kan?" Tanya Ranti menghampiri Cila lalu mengelus pipi gembul bocah itu.

"Cila sudah sembuh kok Tante, Cila pengin pulang. Kasian ibu pasti cape jagain Cila terus."

"Cila tenang aja, ibu kamu ini pasti nggak akan merasa cape jagain Cila. Sekarang yang penting Cila cepet sembuh."

"Kalau Cila punya ayah, pasti seneng banget. Ibu jadi nggak kecapean terus karena jagain Cila."

Ucapan bocah polos itu sontak membuat Arini dan Ranti kaget, mereka hanya saling bertatapan satu sama lain.

" Kan Ibu sudah jadi Ibu sekaligus Ayah buat Cila, jadi Ibu punya tenaga ekstra buat jagain Cila." Ucapan Arini ini tak lantas membuat Cila senang.

"Cila sayang, yuk Cila makan dulu biar cepet sehat!" Ranti menimpali ucapan Arini sambil menyuapi Cila.

Tak lama kemudian ketika mereka bertiga sedang bercanda, terdengar suara ketukan pintu. lalu Arini menyuruhnya masuk. Terlihat Doni yang datang dengan boneka lucunya.

"Om Doni...," teriak Cila kegirangan melihat Doni.

"Cila cantik gimana kabarnya? Sudah enakan kan?" tanya Doni sambil menyentuh dahi Cila.

"Cila sudah sembuh om, besok pasti sudah boleh pulang." Jawab Cila dengan percaya diri.

"Benarkah? Om seneng dengarnya." Jawab Doni yang lalu berganti menatap dua perempuan yang sedang menjaga Cila.

"Apa kamu sudah makan?" Tanya Doni penuh perhatian.

" Sudah Pak, Ranti tadi yang membawakan saya makan. Oya kenalkan ini Ranti sahabat saya.

Lalu mereka berdua pun bersalaman dengan menyebutkan nama masing-masing.

Arini pamit keluar membeli minum, meninggalkan Cila yang sedang bercanda dengan Doni. Ranti pun mengikuti Arini pergi.

"Kamu nyadar nggak Rin, pas Cila bilang pengin punya ayah, eh kok tiba-tiba muncul dia."

"Maksud kamu apa si Ran?" tanya Arini tidak mengerti maksud Ranti.

" Apa kamu nggak berfikir nyari ayah buat Cila, makin hari dia makin gede lho." Ucap Ranti

" Aku belum kepikiran ke situ, lagian aku tuh sudah lupa yang namanya jatuh cinta."

" Kayanya bos kamu itu perhatian banget sama kalian berdua deh, kelihatannya juga orang baik. Apa nggak dipertimbangkan tuh, demi Cila loh Rin." Ranti sedikit menasehati sahabatnya itu.

"Iya iya nanti aku timbang-timbang deh, kamu yang cari timbangannya ya." Jawab Arini dengan ledekannya.

"Ihhh...,nggak lucu tahu." Ucap Ranti kesal.

Dua hari kemudian Cila sudah diperbolehkan pulang. Doni yang entah tahu dari mana kabar itu datang menjemput Cila.

Melihat Arini di depan rumah sakit menggendong Cila sambil menenteng sebuah tas cukup besar, Doni pun menghampirinya lalu mengambil Cila dari gendongan Arini dan menyuruh Arini mengikutinya. Arini ingin menolak tapi tidak bisa.

Di sepanjang perjalanan hanya Cila yang asik ngobrol dengan Doni hingga Cila tertidur. Akhirnya mereka pun sampai, Arini mempersilahkan Doni masuk.

"Mari silahkan masuk Pak!" Ucap Arini

Doni hanya menurut lalu duduk di ruang tamu. Sementara Arini masuk ke kamar menidurkan Cila.

"Boleh aku pinjam handphone kamu? " Tanya Doni saat Arini menghampirinya di ruang tamu.

"Buat apa Pak?" Tanya Arini sambil menyodorkan handphone miliknya dengan ragu. Doni mengambilnya dengan senang hati, lalu menyimpan nonor handphone Arini.

Mereka yang hanya duduk berdua hanya diam karena canggung. Akhirnya Arini menyalakan televisi.

"Dimana ibu kamu kok sepi?" Tanya Doni berbarengan dengan suara televisi yang baru dinyalakan.

" Jam segini ibu biasanya pergi belanja sayur."

Lalu terlihat tayangan televisi yang memberitakan artis papan atas Iren Putri akan segera melangsungkan pertunangannya dengan pengusaha muda Juna Nugraha.

Berita itu sontak membuat Arini terkejut. Ada perasaan lain di hatinya, entahlah dia pun tidak bisa mengartikannya.

Melihat raut wajah Arini yang berubah, Doni segera meminta mengganti chanel tv dengan alasan berita itu tidak berkualitas.

***

Duhh..., ini gimana Arini ya, jangan-jangan gagal move on.

Terima kasih buat semua yang sudah kasih like, komen and vote di karyaku.

Aku jadi tambah semangat nulisnya, semoga semakin menarik buat terus dibaca...

Happy reading...

Terpopuler

Comments

MUKAYAH SUGINO

MUKAYAH SUGINO

Arini sama doni aja

2021-02-01

0

winda aulia

winda aulia

ingen cepet tau wajah juna, gima reaksinya klo yg nolong itu bukan iren. dan tau klo anaknya dia sama iren dibuang dan dirawat sama arini😂.

2020-12-27

1

Sonetha

Sonetha

Arini sm Doni sj deh.

2020-11-05

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Ekstra part
73 Bab 73 Terlambat Mengerti 2
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 Bab 113
114 Bab 114
115 Bab 115
116 Bab 116
117 Bab 117
118 Bab 118
119 Bab 119
120 Bab 120
121 Bab 121
122 Bab 122
123 Bab 123
124 Bab 124
125 Bab 125
126 Bab 126
127 Bab 127
128 Bab 128
129 Bab 129
130 Bab 130
131 Bab 131
132 Bab 132
133 Bab 133
134 Bab 134
135 Bab 135
136 Bab 136
137 Bab 137
138 Bab 138
139 Bab 139
140 Bab 140
141 Bab 141
142 Bab 142
143 Bab 143
144 Bab 144
145 Bab 145
146 Bab 146
147 Bab 147
148 Bab 148
149 Bab 149
150 Bab 150
151 Bab 151
152 Bab 152
153 Bab 153
154 Bab 154
155 Bab 155
156 Bab 156
157 Bab 157
158 Bab 158
159 Bab 159
160 Bab 160
161 Bab 161
162 Bab 162
163 Bab 163
164 Bab 164
165 Bab 165
166 Author Menyapa
167 Ekstra Part
Episodes

Updated 167 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Ekstra part
73
Bab 73 Terlambat Mengerti 2
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
Bab 113
114
Bab 114
115
Bab 115
116
Bab 116
117
Bab 117
118
Bab 118
119
Bab 119
120
Bab 120
121
Bab 121
122
Bab 122
123
Bab 123
124
Bab 124
125
Bab 125
126
Bab 126
127
Bab 127
128
Bab 128
129
Bab 129
130
Bab 130
131
Bab 131
132
Bab 132
133
Bab 133
134
Bab 134
135
Bab 135
136
Bab 136
137
Bab 137
138
Bab 138
139
Bab 139
140
Bab 140
141
Bab 141
142
Bab 142
143
Bab 143
144
Bab 144
145
Bab 145
146
Bab 146
147
Bab 147
148
Bab 148
149
Bab 149
150
Bab 150
151
Bab 151
152
Bab 152
153
Bab 153
154
Bab 154
155
Bab 155
156
Bab 156
157
Bab 157
158
Bab 158
159
Bab 159
160
Bab 160
161
Bab 161
162
Bab 162
163
Bab 163
164
Bab 164
165
Bab 165
166
Author Menyapa
167
Ekstra Part

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!