Bab 2

Di ruang kantor yang sekaligus menjadi tempat tinggalnya, Juna melamun mengingat gadis kecil yang menolongnya enam tahun lalu.

Flashback on

Gadis berseragam SMP berjalan sendiri menuju toko buku langganannya. Di tengah jalan dia melihat seperti tengah terjadi kerusuhan, dia pikir tawuran antar mahasiswa karena yang dia lihat kerumunan mahasiswa tengah dilerai oleh aparat keamanan.

Gadis itu pun mundur mengurungkan niatnya, padahal toko buku yang dia tuju sudah dekat dari lokasi tersebut. Saat dia berbalik dengan langkah cepatnya, tiba-tiba gadis itu terjatuh seperti ada yang menarik satu kakinya.

Gadis itu terkejut saat melihat ke belakang ada seorang pria mengenakan jas almamater suatu perguruan tinggi dengan kondisi yang memperihatinkan bersandar pada pot tanaman hias di tepi trotoar.

Seluruh tubuhnya penuh luka seperti habis dipukuli dan sepertinya mahasiswa tersebut juga sudah kehilangan banyak darah karena ada luka tusuk di bagian perutnya yang masih terus mengucurkan darah segar.

Gadis itu kebingungan sekaligus ketakutan, ingin lari tapi tidak tega ingin menolong dia tidak tau bagaimana menolongnya. Melihat ada mobil pick up yang sedang melaju tanpa pikir panjang gadis itu langsung berlari menyetop mobil tersebut sampai hampir menabraknya, membuat sopir mobil marah-marah.

Arini pun segera minta maaf dan memohon agar Pak Sopir mau membantunya membawa mahasiswa itu tersebut ke rumah sakit.

Juna memperhatikan dengan samar apa yang dilakukan gadis itu sampai matanya terpejam tak sadarkan diri. Pak Sopir akhirnya mengiyakan permintaan gadis itu dan segera memapah Mahasiswa tersebut ke mobil pick up lalu membawanya ke rumah sakit.

Sesampainya di rumah sakit, Juna langsung ditangani oleh petugas medis yang yang berjaga di IGD. Dengan gelisah gadis itu menunggunya di luar. Gadis itu adalah Arini, siswa kelas 2 di salah satu SMP negeri di Jogja yang usianya baru menginjak 13 tahun.

Di tengah perasaan Arini yang kacau, Pak Sopir pamit untuk segera pergi karena ada masih banyak barang yang harus dia antar. Arini pun tidak bisa menahannya karena mau membantunya membawa ke rumah sakit saja dia sudah sangat bersyukur.

Hampir satu jam Arini menunggu dengan harap-harap cemas, akhirnya Dokter keluar dan mengabarkan bahwa kondisi pasien sudah stabil. Jika terlambat sedikit saja mungkin akan fatal akibatnya bagi pasien, kata Dokter.

Di tengah kelegaannya mendengar berita itu, Arini mulai terpikir apa yang harus ia lakukan kemudian. Bagaimana biaya rumah sakit, dan kekhawatiran lain di luar jangkauanya. Karena di usianya yang terbilang masih kecil ini tentu nalarnya belum seperti orang dewasa.

" De, bisa ikut saya sebentar! " Panggilan Suster membuyarkan lamunannya. Arini pun langsung beranjak mengikuti Suster yang memanggilnya tadi.

" De, pasien itu siapanya kamu?" tanya Suster.

" Saya sama sekali nggak kenal dia Sus, tadi saya melihatnya penuh luka jadi saya segera minta bantuan untuk membawanya ke rumah sakit." Jawab Arini dengan panik.

" Berarti kamu nggak tau identitas pasien itu? Baiklah saya tadi menemukan ini, semoga ada kontak keluarganya yang bisa dihubungi." Jelas Suster sambil menunjukan handphone yang ia temukan di saku jas pasien.

Suster mencari kontak pada handphone tersebut dan ia menemukan nama Ibu, segera Suster memencet tombol panggilan dan benar nomor tersebut adalah ibu pasien yang memastikan akan segera menuju rumah sakit.

Mendengar kabar tersebut Arini akhirnya bisa bernafas lega, ia duduk di bangku tunggu menyandarkan punggung melepas lelahnya.

Arini melihat jam di tanganya, ia kaget sudah hampir jam lima sore. Ia pun segera beranjak meninggalkan rumah sakit tanpa berpamitan dengan siapapun karena tidak ada orang yang bisa dipamiti pikirnya.

sebelum Arini melangkah Suster memanggilnya.

" De, baju kamu kotor penuh noda darah, pakailah kaos ini kalau kamu mau," ucap Suster sambil menyodorkan kaos pada Arini.

" Makasih Sus..?" jawab Arini dengan senyumnya menerima kaos yang diberikan Suster.

Dari tadi Arini tidak menyadari kalau seragamnya penuh darah. Beruntung ada Suster yang baik, segera Arini mengganti seragamnya dengan kaos milik suster baik tadi. Dan seragam putih yang penuh noda darah itu tertinggal begitu saja.

Arini pulang sebelum keluarga pasien sampai di rumah sakit sehingga tidak ada yang tau siapa yang menolong Juna. Suster tadi pun tidak sempat menanyakan nama pada Arini.

3 tahun setelah lulus kuliah, Juna kembali ke Jogja untuk membantu cabang baru usaha ayahnya. Dia masih mencari sosok gadis yang menolongnya meski tanpa petunjuk. Sampai dia merasa menemukan sosok itu pada seorang gadis SMA anak dari Pak Haris sahabat ayahnya.

Tempat Juna tinggal kebetulan berhadapan dengan kediaman Pak Haris, sehingga dia bisa lebih mudah mendekati gadis itu. Walau belum tentu gadis itu adalah gadis penolongnya, tapi Juna cukup penasaran.

Dari awal juna sudah tertarik pada gadis itu, meski selisih usia mereka cukup jauh.

Sampai akhirnya ia mengutarakan perasaannya pada Arini, nama gadis itu. Beruntung perasaannya disambut pula oleh Arini. Hubungan mereka segera diikat dengan pertunangan setelah diketahui oleh orang tua masing-masing. Karena orang tua mereka memang sahabat dari muda sehingga mereka sangat mendukung hubungan anak-anak mereka tersebut.

Baru satu tahun lebih pertunangan mereka, muncul sosok yang menggoyahkan Juna. Berawal dari pertemuan yang tak disengaja saat Juna menunggu Arini di depan kampusnya. Ada Iren sahabat Arini yang juga sedang menunggu Arini. Sosok yang ditunggu akhirnya muncul juga, Arini menyapa keduanya. Belum sempat mereka berbincang ada yang memanggil Arini.

"Rinn, kamu dipanggil Dosen!" Teriak teman Arini dari kejauhan.

" Maaf Mas, Ren, aku tinggal sebentar ya, kalian ngobrol dulu. Oya Mas kenalkan ini Iren sahabatku dari kecil." Arini memperkenalkan Iren pada Juna. Sementara Arini keburu pergi sebelum mengenalkan pada Iren kalau Juna adalah tunangannya.

" Ternyata kamu juga menunggu Arini, apa kamu pacarnya Arini?" tanya Iren menyelidik.

" Iya...kami sudah bertunangan," jawab Juna dengan dingin.

"Apa kamu ingat peristiwa kerusuhan beberapa tahun lalu?" selidik Iren secara tiba-tiba .

" Dari mana kamu tahu?" tanya Juna tegas. Iren hanya menyunggingkan senyumnya menyimpan banyak makna yang membuat Juna semakin penasaran.

" Rupanya kamu masih belum tau tentang gadis itu, jika gadis itu bukan Arini apa kamu akan mengejarnya?" Iren membatin dengan pikiran jahatnya.

Arini banyak cerita pada Iren bahwa ia bertunangan dengan pria yang ditolongnya tapi pria itu belum tau kalau Arini yang menolongnya.

Setelah melihat sosok Juna, Iren mulai berpikiran licik. Iren ingin memanfaatkan rasa penasaran Juna dengan mengaku dialah gadis penolongnya. Awalnya Iren hanya ingin mengetes seberapa besar perasaan Juna pada Arini tapi dia malah terpikat dan jatuh hati pada Juna.

"Maaf, aku ada urusan. Tolong sampaikan maaf sama Arini aku pulang duluan," pamit Iren pada Juna.

" Tunggu, kenapa kamu tau peristiwa itu, dari mana kamu tau?" tanya Juna sambil meraih tangan Iren.

Iren hanya tersenyum sambil menarik tangannya dari genggaman Juna. Saat itu Juna sangat penasaran apakah dia adalah gadis yang menolongnya.

***

Ups...ada yang jahat..yang pengin tahu sejahat apa si Iren...ikuti terus ceritanya ya..

Terpopuler

Comments

Yani Cuhayanih

Yani Cuhayanih

Aku juga pernah punya sahabat pembohong seperti itu yg akhirnya menghancurkan pertemanan kami karena menggoda pacarku dgn segala tipu daya nya.oh maaf aku berbeda jd bisa mengetahui kebusukan seseorang melalui indera ke enam ku.....wadaw bercanda...peace...

2023-08-03

1

amalia gati subagio

amalia gati subagio

gw bersahabat dgn diri gw sendiri & berteman dgn siapapun tanpa memandang strata or sara, selama pribadinya baik 🙈 cuma itu...gw masuk gol yg curigaan & sulit masuk mode wow kekaguman 😁jd penasaran gmn rasanya dikadalin org 😜tp hidup gw gak lempeng jg, malah penuh warna, krn gw banyak ngumpul dikomunitas... sok sok gni masuk dunia halu novel, cerpen, cerbung, komik utk kepo rasanya di tindas kadal buntung & or rubah betina 😈 ok thor gw lanjut baca ya 😎❤🙏💪💪

2021-09-26

0

Sintike Situmorang

Sintike Situmorang

nanti si irennya datang ngakuin anak nya lagi

2021-06-21

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Ekstra part
73 Bab 73 Terlambat Mengerti 2
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 Bab 113
114 Bab 114
115 Bab 115
116 Bab 116
117 Bab 117
118 Bab 118
119 Bab 119
120 Bab 120
121 Bab 121
122 Bab 122
123 Bab 123
124 Bab 124
125 Bab 125
126 Bab 126
127 Bab 127
128 Bab 128
129 Bab 129
130 Bab 130
131 Bab 131
132 Bab 132
133 Bab 133
134 Bab 134
135 Bab 135
136 Bab 136
137 Bab 137
138 Bab 138
139 Bab 139
140 Bab 140
141 Bab 141
142 Bab 142
143 Bab 143
144 Bab 144
145 Bab 145
146 Bab 146
147 Bab 147
148 Bab 148
149 Bab 149
150 Bab 150
151 Bab 151
152 Bab 152
153 Bab 153
154 Bab 154
155 Bab 155
156 Bab 156
157 Bab 157
158 Bab 158
159 Bab 159
160 Bab 160
161 Bab 161
162 Bab 162
163 Bab 163
164 Bab 164
165 Bab 165
166 Author Menyapa
167 Ekstra Part
Episodes

Updated 167 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Ekstra part
73
Bab 73 Terlambat Mengerti 2
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
Bab 113
114
Bab 114
115
Bab 115
116
Bab 116
117
Bab 117
118
Bab 118
119
Bab 119
120
Bab 120
121
Bab 121
122
Bab 122
123
Bab 123
124
Bab 124
125
Bab 125
126
Bab 126
127
Bab 127
128
Bab 128
129
Bab 129
130
Bab 130
131
Bab 131
132
Bab 132
133
Bab 133
134
Bab 134
135
Bab 135
136
Bab 136
137
Bab 137
138
Bab 138
139
Bab 139
140
Bab 140
141
Bab 141
142
Bab 142
143
Bab 143
144
Bab 144
145
Bab 145
146
Bab 146
147
Bab 147
148
Bab 148
149
Bab 149
150
Bab 150
151
Bab 151
152
Bab 152
153
Bab 153
154
Bab 154
155
Bab 155
156
Bab 156
157
Bab 157
158
Bab 158
159
Bab 159
160
Bab 160
161
Bab 161
162
Bab 162
163
Bab 163
164
Bab 164
165
Bab 165
166
Author Menyapa
167
Ekstra Part

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!