Terlambat Mengerti
Tak ada yang istimewa pada pagi ini, seperti biasa Arini duduk bersama ayah ibunya menikmati sarapan pagi. Setelah selesai Arini berpamitan dan berangkat kuliah.
Arini mahasiswa semester 2 di salah satu Universitas Negeri di Jogjakarta, ayahnya seorang guru PNS di sebuah SMA dan ibunya hanyalah ibu rumah tangga biasa. Kehidupannya sederhana namun dia sangat bahagia karena hidup di tengah keluarga yang harmonis.
Arini turun di sebuah halte yang terletak di dekat kampusnya, lalu dia mengejar Ranti sahabatnya yang sudah lebih dulu sampai di halaman kampus.
" Ranti...tunggu aku!" teriak Arini sambil mengejar sahabatnya itu. Ranti pun berhenti dan menunggunya.
" Tumben kamu agak kesiangan rin? " tanya Ranti.
"Iya tadi macet di jalan jadi agak telat," jawab Arini yang nafasnya terengah-engah setelah mengejar Ranti.
"Ya udah yuk masuk! Dosen kayanya dah mau dateng." Ajak Ranti sambil menggandeng Arini.
Jam kuliah akhirnya selesai, Arini segera keluar karena dia juga harus kerja paruh waktu di sebuah resto makanan cepat saji.
Baru berjalan beberapa langkah dari ruang kelasnya handphone Arini berdering, ada nama Mas Juna di layar handphonenya.
" Hallo Mas..!" sapa Arini dari ujung handphone nya.
" Rin...ada yang perlu kita bicarakan, apa bisa kita ketemu sekarang?" tanya Juna dengan suara yg lemah.
" Aku mau kerja dulu Mas, nanti pulang kerja saja. Memangnya ada apa Mas?" tanya Arini penasaran karena akhir-akhir ini Juna jarang sekali menghubunginya.
" Baiklah, aku jemput kamu nanti malam. Kita bicarakan nanti," ucap Juna.
Juna adalah tunangan Arini, dia sudah berusia 29 tahun. Meski usia mereka terpaut cukup jauh namun selama dua tahun ini hubungan mereka terjalin cukup baik. Dan meskipun sudah bertunangan mereka perpegang teguh pada norma agama yang selalu diajarkan orang tua mereka sehingga tidak pernah melakukan hal-hal yang menyimpang.
Jam kerja Arini selesai, dia bergegas ke loker mengambil tasnya lalu keluar. Juna sudah menunggunya di halaman resto tersebut. Arini menghampirinya lalu masuk ke dalam mobil menuruti perintah Juna.
Mobil Juna berhenti di sebuah restoran yang sering mereka kunjungi kala pergi bersama. Juna memilih tempat duduk yang lumayan sepi dari pengunjung lain. Seperti biasa mereka duduk lalu memesan makanan.
Mereka hanya diam sampai akhirnya Arini mulai membuka pembicaraan.
" Apa Mas bawa aku kesini cuma untuk makan?" Tanya Arini penasaran karena dia merasa ada yang berbeda dari raut wajah tunangannya itu.
" Aku minta maaf Rin, aku tidak bisa meneruskan hubungan kita lagi," suara Juna memelan penuh rasa bersalah.
Arini menelan salivanya, "apa aku tidak salah dengar?" Arini membatin sambil menahan air matanya, mencoba mengendalikan emosinya meski apa yang didengar sangat mengejutkan sekaligus menyakitkan.
" Maksud Mas Juna kita putus? Kenapa tiba-tiba seperti ini, apa salahku Mas?" Tanya Arini mulai berkaca-kaca.
"Ini bukan kesalahan kamu, aku yang sudah mengkhianati kamu selama ini," jawab Juna dengan menundukan kepalanya.
" Aku memang belum layak untuk bersanding dengan Mas, maafkan aku." Arini berpikir mungkin Juna sudah bosan dengan dirinya.
" Bukan seperti itu Arini, aku tidak mau hubungan ini semakin menyakitimu. Sejujurnya ada perempuan lain yang menggoyahkan hatiku, perempuan yang ada sebelum kamu." Rasa bersalah dan penyesalan nampak sekali di wajah Juna. Begitu tega dia menyakiti gadis sebaik Arini demi perempuan lain.
" Aku mengerti Mas, apa Mas benar-benar mencintai perempuan itu?"
Juna hanya terdiam yang berarti mengiyakannya.
" Baiklah, terimakasih atas kejujuran Mas mungkin takdir kita hanya seperti ini." Arini beranjak dari tempat duduknya dengan berurai air mata, Juna menahan tangan Arini namun Arini menepisnya dan pergi dari kepenatan ruang tersebut.
Arini segera memanggil taksi dan pulang ke rumahnya. Sesampainya di rumah Arini segera masuk ke kamarnya, lalu meringkuk di bawah selimut menyembunyikan tangisnya karena 2 tahun bukanlah waktu yang singkat untuk mengubur semua kenangan bersama tunangannya itu, apalagi Juna adalah cinta pertamanya.
Kedua orang tua mereka sudah bersahabat sejak lama sehingga ketika mereka tahu anak mereka tengah menjalin hubungan spesial mereka segera mengikatnya dengan pertunangan.
Esok pagi Juna berangkat ke Singapura, mengurus kantor cabang distributor baru untuk memperluas pemasaran prodak kosmetik dari perusahaannya. Dia memang pengusaha yang gigih dalam mengembangkan usahanya terbukti dengan pencapaiannya saat ini yang terbilang mapan untuk seorang pria lajang, wanita mana yang tidak terpikat apalagi ditambah parasnya yang tampan.
Sementara Arini berusaha bangkit dari kesedihannya, menjalani kehidupannya dengan normal. Sudah satu minggu berlalu tak ada kabar sama sekali dari Juna. Sebenarnya Arini ingin bertemu Juna untuk mengembalikan cincin pertunangan namun dia tidak bisa menghubunginya.
Akhirnya Arini memutuskan pergi ke kediaman keluarga Juna, dia disambut hangat oleh ibu dan kakak Juna.
" Arini, apa kabarmu nak? Juna jarang sekali membawamu kesini, Ibu merindukanmu." Sapa Bu Leni ibunya Juna sambil mengusap rambut Arini.
" Aku baik bu, ada sesuatu yang ingin Arini bicarakan sama Ibu." Ucap Arini yang mulai bingung bagaimana memulainya.
" Ada apa nak, duduklah mari kita bicarakan," ajak Bu Leni. Sementara Melin kakaknya Juna hanya diam penuh curiga mengamati raut muka Arini. Dia hanya menjadi pendengar yang baik.
" Bu, aku dan Mas Juna sepakat untuk mengakhiri hubungan kami, kami sudah memikirkannya dengan matang. Jadi aku kesini untuk mengembalikan cincin ini." Ucap Arini menyerahkan cincin pertunangannya.
" Apa yang terjadi Arini, ada apa ini?" Bu Leni kaget mendengarnya begitu juga dengan Melin. Arini hanya diam menundukkan kepalanya tanpa menjawab pertanyaan Bu Ira.
" Apa hubungan kalian tidak bisa diperbaiki lagi? Apa Juna sudah menyakiti kamu? " Tanya Bu Leni tegas.
" Bukan Bu, ini keputusan kami berdua banyak masalah yang kami hadapi akhir-akhir ini, dari pada saling menyakiti lebih baik kita sudahi." Arini mencoba menutupi kebenaranya.
" Maafkan Ibu nak, maafkan juga Juna. Kamu tetap mau jadi anak Ibu kan, meski bukan lagi tunangan Juna? Ibu sebenarnya masih berharap kalian bisa bersatu lagi." Bu Leni memeluk erat Arini.
" Aku juga minta maaf Bu, selama ini aku belum menjadi anak baik untuk Bu Leni. "
" Apapun keputusan kalian Ibu akan mendukung asal kalian bahagia, seringlah berkunjung ke rumah ini nak." Pinta Bu Leni yang sudah berurai air mata.
Sementara Melin hanya diam, dia curiga Juna lah yang memulai karena setahu Melin, Arini gadis yang selalu mengalah dalam apapun. kecurigaannya semakin bertambah saat mengingat dia pernah melihat Juna dengan perempuan lain. Tapi kecurigaannya hanya disimpan rapat.
Setelah menyerahkan cincinnya Arini pamit pulang. Melin hendak mengantarkannya tapi Arini menolak, dia memilih berjalan kaki menapak tilas tempat-tempat yang penuh kenangan terutama tempat mereka pertama bertemu saat Juna berlumuran darah akibat tawuran.
Sesampainya di rumah, orang tua Arini sedang duduk santai. Arini mendekat dan menjelaskan dengan hati-hati tentang hubungannya dengan Juna yang sudah berakhir. Meski terkejut mereka menerima keputusan itu. Bu Mira Ibundanya memeluknya dengan hangat menguatkan hati Arini.
Dengan dorongan semangat dari keluarga membuat Arini bisa segera menata kembali hatinya dan menjalani harinya seperti sedia kala.
Sementara Juna di Singapura selain mengurus bisnisnya juga berusaha mencari Iren sahabat Arini dari kecil yang menggoyahkan hatinya. sudah enam bulan Iren menghilang, kabar terakhir berada di Singapura menjadi seorang model.
Sudah beberapa bulan Juna mencari tanpa hasil, sebenarnya Iren sudah kembali ke Indonesia secara diam-diam karena kandunganya yang semakin membesar.
***
Apa yang akan dilakukan Iren dan bagaimana nasib Arini dan Juna tunggu kelanjutannya ya..
Ini karya pertama saya yang masih banyak kesalahan disana sini mohon dimaklumi...terimakasih atas supportnya..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 167 Episodes
Comments
Yani Cuhayanih
Baru mulai dah nangis bombay....hah
2023-08-03
0
Sri Wahyuni
awal yg baik crita nya smoga d bab k dpan nya ga bikin ribet dn ga cpet jenuh bca y..good luck thor
2023-01-13
0
Ai Julaeha
lihat diberanda pas baca ternyata bagus langsung masuk favorit 👍🏻
2022-04-13
0