Zoya sudah siap dengan kemeja putih dan rok mini tidak lupa rambut terurai bebas membuat kecantikan Zoya semakin memukau, seperti keinginannya hari ini dia kembali bekerja sebagai sekretaris di tempat Perusahaan temannya bukan suaminya.
Saat hendak menuruni tangga suara seorang Pria terdengar dari sebelah kanan telinganya. "Rapi benar mau kemana kamu?" Reiner bertanya sambil berdiri dilantai bawah tangga sembari melihatku turun. "Aku mau kerja."
"Kerja apa kamu?" Reiner bertanya lagi. "Seperti biasa jadi sekretaris memangnya apalagi yang harus aku kerjakan."
"Tidak boleh!" Reiner berteriak keras tepat saat Zoya sudah turun di tangga yang terakhir.
"Apa urusanmu keperluanku banyak tapi uangku tinggal sedikit dan lagi aku harus keluar menghirup udara segar jika disini terus-menerus bisa-bisa aku tidak dapat Pria untuk menikah bukankah usia pernikahan kita tinggal delapan bulan lagi?" Zoya selalu menghitung tiap bulan usia pernikahan mereka.
"Sepertinya kau haus akan belaian seorang Pria ya pantas saja kau tidak betah dirumah, wanita seperti mu memang indah saat diluar tapi sangat buruk jika sudah dimiliki" ungkap Reiner membuat Zoya tidak habis pikir apa maunya lelaki yang sudah menjadi suaminya ini.
"Ucapanmu tidak mencerminkan kepribadian Bos Reiner, apa maksudmu kenapa kau malah menghinaku aku tidak berharap banyak darimu apalagi belaian Pria atau kamu sendiri aku tidak mengharapkan itu jadi jaga ucapanmu aku tidak akan lagi lemah untuk menghadapimu sudah cukup sakit apa yang telah aku rasakan."
"Kita lihat saja Zoe siapa yang akan kuat menghadapi siapa, aku pastikan kamu merasakan sakit seperti rasa sakitku karena adanya kamu dan keluargamu menghalangi hubunganku dengan kekasihku!" Reiner marah dan berteriak keras.
"Tidak akan lama lagi Zoe delapan bulan itu bukan waktu yang lama aku pastikan kau akan terus merasa sakit hidup denganku."
Zoya berjalan beranjak pergi tanpa memperdulikan lagi ucapan Reiner baginya sudah terbiasa seperti sarapan pagi ucapan pedas dari suaminya itu. Tak butuh waktu lama sampailah ditempat tujuannya. Perusahaan besar dengan memiliki puluhan lantai dia tidak tahu pasti yang jelas sangat mewah tidak kalah menarik mungkin seperti milik perusahaan suaminya.
"Permisi ruangan Pak Kelvin sebelah mana ya, saya atas nama Zoya Khalisa ingin bertemu dengan beliau?" ucap sopan Zoya pada karyawan didepan.
"Maaf apa sebelumnya Anda sudah membuat janji dengan Pak Kelvin?"
"Sudah."
"Baiklah tunggu sebentar ya, nona mari saya antar keruangan Pak Kelvin." Tak butuh waktu lama, sampailah kami di depan pintu kerjanya Pak Kelvin. "Mari nona silahkan saya tinggal dulu ya."
"Baik terima kasih."
Aku mengetuk pintu dengan cepat pintu langsung terbuka dan Kelvin menyambutku dengan pelukan ringan. "Silahkan duduk nona Zoya Khalisa ingin minum apa biar saya suruh bawakan" ucap Kelvin seolah bertingkah seperti di kerajaan yang sedang menyambut tamu. Membuatku merasa tidak enak.
"Hei kau ini ada-ada saja sudah Vin jangan bercanda terus aku kesini ingin bekerja."
"Santai cantik kau ini, aku hanya menyambutmu di Perusahaan ini karena aku sangat bersyukur bisa menghadirkan orang jenius kedalam Perusahaan ini" Kelvin masih saja bertingkah aneh kelakuan satunya ini yang membuatku selalu nyaman berteman dengannya. Membuatku memutarkan bola mataku.
"Kelvin sudah tunjukan mana ruanganku biar aku bisa langsung memulai pekerjaan."
"Hari ini karena hari pertamamu kau cukup berdiam diri diruangan ini dan kita akan bercerita banyak hal sebentar lagi juga waktunya makan siang Zoe" ucap Kelvin sambil melihat jam di tangannya.
"Bagaimana bisa begitu Evin aku kesini untuk bekerja bukan untuk mengobrol denganmu."
"Bisa Zoe kau harus ingat aku disini siapa" ucap Kelvin beranjak pergi menuju kursi dan duduk di singgasana Bos miliknya. Sontak membuat keduanya tertawa. "Aku suka Zoe melihatmu tertawa cantikmu semakin terlihat" Kelvin berpindah duduk di samping Zoya.
"Kau jangan merayuku Kelvin aku sudah bersuami," ucap Zoya sambil tersenyum memperlihatkan deretan giginya yang putih dan rapi, membuat mata Kelvin terus menatap kearah gadis cantik disebelahnya ini.
Zoya melambaikan tangannya di wajah Kelvin yang sedang melamun menatapnya. "Kenapa malah melamun."
"Kau sangat cantik dan juga baik Zoe bodoh sekali suamimu itu sudah menyiayiakanmu jika itu aku sudah pasti aku bersujud syukur telah memilikimu" ucap Kelvin perlahan memegang tangan Zoe. "Zoe bolehkah aku memegang tanganmu sebentar saja," ucap Kelvin dibalas anggukan oleh Zoe.
Kelvin menghembuskan nafasnya pelan berkali-kali membuat Zoya kebingungan. "Maaf Zoe bukan maksudku ingin mengambil kesempatan dari apa yang sedang kau alami sekarang. Jujur mulai kita berteman saat kecil aku sudah nyaman dan menyukaimu meskipun aku tahu itu kamu cinta monyetku tapi setelah aku pindah dan menjalani hidup ditempat lain aku selalu berusaha mencari tahu tentangmu, aku tahu kamu menjadi sekretaris dan akhirnya kamu menikah saat itu hatiku hancur cinta monyetku dulu akhirnya menikah."
"Perlahan aku buang semua perasaan cinta ini tapi semakin aku berusaha semakin rasanya aku ingin melihatmu dan memilikimu Zoe, aku tidak tega melihatmu diperlakukan seperti itu oleh suamimu Zoe kumohon hiduplah denganku meskipun kamu tidak mencintaiku aku akan tunggu sampai kamu mencintaiku Zoe," ucap Kelvin menyatakan cintanya untuk Zoya sambil menangis ketulusan Kelvin sangat terlihat baru kali ini ada Pria yang menangis untuknya membuat Zoya tak tahan dan ikut menangis.
"Zoe aku tidak bermaksud membuatmu menangis baiklah maafkan aku jika ucapanku menyakitimu ku mohon berhentilah menangis dan lupakan anggap saja aku tidak mengatakan apapun Zoe sudah ya jangan lagi menangis," ucap Kelvin memegang wajah Zoya dan menghapuskan air matanya. Alhasil membuat Zoe tersenyum ditangan Kelvin.
"Hei dengar ya kau tidak menyakitiku tapi sebaliknya aku menangis bahagia baru kali ini Vin ada Pria yang tulus memintaku sambil menangis aku sangat terharu."
"Baguslah Zoe kupikir kenapa malah ikut menangis aku kan jadi takut, jadi Zoe bagaimana dengan yang aku maksud tadi," ucap Kelvin menyakitkannya, Zoe cukup mengerti apa dimaksud oleh Kelvin barusan.
"Kelvin maaf untuk saat ini aku tidak bisa menerima mu, kau memang baik dan sangat membantuku dari segala hal aku tahu kau pasti mempunyai perasaan lain untukku karena tidak ada lelaki yang rela melakukan apa saja untuk wanitanya kecuali jika dia mencintainya, aku sudah menikah memang kau tahu sendiri bagaimana pernikahanku tapi aku mencintainya Vin biarkan saja rasaku ini sendiri yang menanggungnya tapi jika nanti tuhan berkehendak lain untuk bersamamu aku pasti akan siap untuk menerima dan mencintaimu."
Zoya merasa tidak enak dengan Kelvin dan memutuskan memberikan pelukan layaknya sahabat untuk Kelvin yang siap selalu ada untuk Kelvin.
"Tidak apa-apa Zoe aku mengerti terima kasih meskipun hanya menjadi sahabatmu aku sudah sangat senang jika memang nantinya kita bersatu seperti keluarga aku siap menunggumu Zoe kapanpun meskipun kau bukan lagi gadis" ucap Kelvin di barengi dengan tawa olehnya.
"Kelvin aku masih gadis kau ini," Zoya memukul kepala Kelvin manja dan Kelvin merintis sakit.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 241 Episodes
Comments
Kristi Yani
Zoya - Kevin udah bungkus..😉
2023-01-15
0
Fthh jly
karna lebih baik di cintai drpda mncintai jd akan lebih di hargai
2021-06-15
0
Sonia Hasibuan
kontrak nya aja 6 bulan. tpii kok bisa ya dihitung jdi 8 bulan,hehehhe
semangat thor karya mu luar biasa,sukses selalu ❤️
2021-02-25
0