Malam hari seperti pasangan pasutri ini sibuk dengan hal masing-masing, Zoya sibuk memilih pakaian untuk yang akan dipakainya besok saat pertama bekerja kembali, bukankah hari pertama itu harus meninggalkan kesan yang bagus.
Reiner sibuk berdiam diri memikirkan tentang Perusahaannya yang akhir-akhir ini sangat banyak masalah karena kehilangan seorang sekretaris bekerja dengan dibantu penuh menjadi kebiasaan untuknya dan akhirnya susah sendiri.
Reiner mencari Zoya ke Kamarnya bermaksud ingin membahas sesuatu. "Bisakah kita bicara sebentar?" ucap Reiner sudah berada di kamar Zoya.
Zoya duduk di tepi ranjang ingin mendengar yang akan di bahas oleh suaminya. "Bisakah kamu tidak berkerja Zoe maksudku tetap bekerjalah untukku kamu tidak perlu khawatir tentang gaji aku pastikan akan bertambah."
"Maaf Mas aku sudah berjanji dengan temanku jadi aku tidak bisa."
"Kumohon Zoe bantu aku bukankah itu juga Perusahaanmu sekarang?" Reiner berusaha mengajak Zoe dengan sedikit rayuan palsu. "Sudahlah aku tidak ingin terlalu bergantung denganmu, biarkan aku mencari pekerjaan di tempat lain supaya Mas tidak akan terganggu dengan melihatku ada dimana pun."
"Tapi Zoe tolong pikirkan lagi tindakanmu."
"Tetap aku tidak mau Mas."
"Baiklah aku tidak akan mengizinkanmu bekerja di manapun!" Setelah itu dia melangkah berjalan dan menarik pintu Dengan suara kerasa dan menguncinya.
"Kamu jangan egois Mas bagaimana aku bertahan disini jika aku tidak memiliki penghasilan!" Zoe berteriak apa maksudnya Reiner bisa seenaknya dengannya. "Kamu membuatku marah Zoe dan hukumannya jangan pergi kemanapun dan tetaplah disini!" Reiner geram.
"Mas buka pintunya jangan kurung aku disini!" Zoe berteriak dan terus memukul pintunya tanpa ada kepedulian dari Reiner. "Kamu tidak bisa seperti ini denganku!" Aku terus berteriak dan menangis percuma saja batinnya Reiner tidak akan peduli dengannya.
"Bagaimana ini apa yang harus kukatakan sama Kelvin bagaimana jika sampai besok Reiner masih tetap mengurungku disini," aku terus meratapi kesedihannya sungguh malang nasibnya.
Reiner kesal dan memilih pergi keluar. "Perempuan itu tidak mau bisa diajak bekerjasama bagaimana mungkin dia bisanya menolak bukankah aku akan mengajinya juga," Reiner terusan berbicara sendiri emosinya tidak bisa dikendalikan jika bukan karena mengingat orang tuanya dia sekarang langsung akan menceraikannya.
------------------------------------
Hari menjelang Pagi Zoya masih terkurung di kamarnya dia sudah mencoba menghubungi Reiner tapi tetap saja tak ada balasan. Mungkin Reiner sudah berangkat bekerja pikirnya saat itu.
"Aku sangat lapar bagaimana ini apa yang lumayan di kamar tidak makanan sedikitpun, apa aku harus menghubungi Kelvin tapi mungkin Kelvin sedang sibuk aku tidak mau membuatnya kerepotan," Zoya berbicara dengan hatinya sendiri dia sudah sangat kelaparan. "Apa aku hubungi Kelvin saja ya dia juga pasti sudah menungguku."
Pucuk dicinta pulang pun tiba, yang ditunggu ternyata menghubungi Zoya duluan. "Zoe dimana kamu kenapa belum datang apa tidak ada kendaraan?"
"Maaf Vin bukan karena itu mungkin aku tidak bisa masuk hari ini ya maafkan aku besok aku akan berusaha untuk masuk janji," Zoya terpaksa berbohong kali ini, dia tidak ingin membuat sahabatnya gelisah.
"Memangnya kamu Zoe sakit atau apa katakanlah kenapa seperti menyimpan sesuatu dariku Zoe?" Kelvin tahu ada yang tidak beres saat ini. "Tidak Vin aku tidak bisa pergi Vin bukan apa-apa tapi kumohon izinkan aku untuk berlibur hari ini ya."
"Kau sangat aneh Zoe baiklah tunggu di rumahmu ya aku akan kesana sekarang!"
Panggilan terputus.
"Ah bagaimana ini bodoh sekali kamu Zoya kenapa tidak minta izin saja sakit apa bisa-bisa kamu akan menciptakan masalah besar," Zoya mengutuk dirinya sendirinya sendiri kebohongan yang salah yang sudah di ciptakan.
Tak perlu menunggu waktunya sampailah Kelvin ditempat kediaman Zoya. Kelvin terus mengetuk pintu tapi tidak ada satu pun yang menjawab. "Zoe ini aku Kelvin buka pintunya kamu kenapa!" Kelvin berteriak terus-menerus.
"Disini Vin lihat keatas!" ucap Zoya dari atas balkon kamarnya, untung saja Kelvin melihatnya. "Sedang apa disana Zoe buka pintunya aku ingin masuk."
"Tidak bisa Vin aku tidak bisa keluar dari Kamar aku terkurung disini!" Zoya terpaksa kali ini harus jujur dengan Kelvin dia sudah terlanjur ketahuan.
"Sebentar ya Zoe."
Kelvin pergi memasuki mobilnya dan mengambil sesuatu untuk bisa membuka pintu, alhasil dengan usaha yang keras pintu utama terbuka, dan untung saja kunci pintu Kamar Zoya hanya tersangkut di pintu.
"Zoya kamu tidak apa-apa?" Kelvin sangat khawatir dengan keadaan Zoya saat ini wajahnya kelihatan pucat. "Tidak apa-apa Vin aku hanya sedikit lapar" ucap Zoya dan memegang perutnya.
"Baiklah aku akan memesan makanan sekarang, kenapa kamu bisa terkurung disini apa Reiner memperlakukanmu tidak baik?"
Zoya menceritakan semuanya kepada Kelvin dia memang sudah tidak tahan lagi untuk terus-menerus begini, Kelvin berpikir untuk menyuruh Zoya menjauh dari Reiner beberapa saat. "Sangat jahat suami kamu Zoe aku tidak akan tinggal diam kamu tenang saja ya."
"Jangan lakukan hal aneh kepada Reiner, Vin kumohon."
"Tidak Zoya aku hanya sedikit memberinya pelajaran nanti, bagaimana jika kamu pindah ke tempatku Zoe untuk beberapa saat biarkan dia sendirian disini dan menyadari perbuatannya ini."
"Tapi Vin bagaimana jika Reiner marah denganku kau tahu kan dia bagaimana."
"Aku pastikan dia tidak berani marah denganmu Zoe."
"Baiklah Vin sebentar aku siapkan beberapa keperluanku ya."
"Baiklah Zoe ayo aku bantu."
Mereka sama-sama sedang mengemasi barang-barang Zoya tidak terlalu banyak hanya beberapa pakaian dan barang penting lainnya yang dirasa cukup, sambil menunggu makanan datang.
"Kelvin sebaiknya kamu kembali ke Kantor disana lebih membutuhkanmu." Zoya merasa tidak enak merepotkan Kelvin. "Saat ini yang lebih penting itu kau disana aku sudah mengalihkan pekerjaan ku jadi tenang saja kau tidak perlu khawatir aku Zoe."
"Terimakasih Vin kamu sangat baik aku sangat bersyukur memilikimu, entah bagaimana aku harus membalasnya."
"Hei jangan begitu Zoe aku akan terus begini denganmu, aku tidak ingin hidupmu seperti ini Zoya yang dulu ku kenal sangat pemberani dan ceria." ucapan Reiner membuat Zoya tertawa.
"Gitu dong kan cantiknya kelihatan."
"Bisa saja kamu."
Tak beberapa lama makanan yang sudah dipesan datang, mereka sama-sama menikmati sarapan dengan bahagia. Zoya dan Kelvin bergegas memasuki mobil dan berniat membawa Zoya, sekitar beberapa lama perjalanan sampailah mereka.
"Silahkan masuk Zoe, mari kutunjukkan Kamarmu kau bisa langsung beristirahat disini dan jika membutuhkan apa-apa panggil saja bibi ya."
"Bibi... Tolong bawakan barang-barang di mobil ya dan nanti buatkan susu hangat untuk Nyonya ya, dia tuan rumah yang baru disini."
"Baik Tuan."
"Kamu nih ada-ada saja biarkan aku mengambil sendiri jika aku mau nantinya." Ia merasa tidak enak. "Tidak Zoe kau sebaiknya hanya menunggu, aku tinggal sebentar ya balik ke kantor tidak apa-apa kan?"
"Tentu saja Vin cepatlah pergi Kantor membutuhkanmu."
"Bersenang-senanglah disini Zoe aku pergi."
"Hati-hati!" Aku memasuki Kamar dan merebahkan tubuhku, semoga saja Reiner tidak marah dengan tindakanku saat ini dan semoga dengan ini dia bisa sadar atas kelakuannya.
*******
Jika kamu sedang bersedih dan tidak tahu harus melakukan apa, percayalah bahwa setiap kesedihan yang kamu alami tidak akan melewati batas kemampuanmu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 241 Episodes
Comments
Titis KIDDO
ikut alur author aja,karena ini dunia halu milik author... bukan dunia nyata
2022-05-16
0
Byna Hasnawati
zoya sdh bersuami, knp mau tinggal di rmh laki2 lain ?
2021-03-24
0
Nur Jaya Akbar
zoe, laki2 bersuami. tp kelakuanx jg tdk menjaga nama baikx sebagai istri.. meskipun hanya sahabat tapi itu tdk layak dilakukan.
2021-02-13
2