Hari ini Zoya dan Kelvin akan melakukan pencocokan tawaran dengan Perusahaan Reiner, seperti yang sudah mereka bicara, mereka akan melakukan kerjasama dengan Perusahaan Reiner.
Sampailah mereka di tempat, Zoya dan Kelvin langsung menuju ketempat rapat yang sudah di sediakan sebelumnya, seluruh direksi para pemegang saham dari Perusahaan Reiner telah berkumpul di ruang rapat, termasuk Reiner sendiri sebagai CEO Perusahaan tersebut.
Zoya dan Kelvin memasuki ruangan rapat, pihak lawan kerjasama memberi hormat kepada mereka. Reiner terkejut istrinya dan Pria itu bekerjasama apa mereka berdua akan membalas dendam itulah pikiran Reiner saat ini.
"Baiklah rapat akan segera kita mulai," ucap Karyawan tersebut sebagai pemandu acara.
"Kami ingin membuka cabang di Negera Indonesia dan modal saham tersebut sudah tercantum disini," Kelvin membuka suara dan menyerahkan beberapa proposal tentang rencana pembukaan cabang tersebut.
Rapat ditutup dan perencanaan pembukaan cabang di setujui oleh setiap anggota Kecuali Reiner. Para anggota rapat berjalan keluar diikuti oleh Zoya dan Kelvin tapi Reiner memberhentikan jalan mereka.
"Zoe maaf bisa kita bicara sebentar?" Reiner menghentikan jalan Zoya seraya memegang tangannya.
Zoya melihat Kelvin dan memberi isyarat bahwa dia akan baik-baik saja. "Baiklah Mas, tunggu aku diluar ya Kelvin sebentar saja," Zoya tetap meminta izin dengan sahabatnya.
"Baiklah jika ada sesuatu hubungi aku," ucap Kelvin dan langsung pergi dari tempat itu. Zoya terdiam melihat suaminya betapa rindunya dia dengan suaminya itu. Tiba-tiba Reiner menangis dan meminta maaf seraya berlutut kepada Zoya.
"Mas bangun jangan seperti ini, derajat mu lebih tinggi dariku Mas, jangan merendahkan surgamu untukku," ucap Zoya seraya mengangkat bahu suaminya untuk berdiri.
Reiner menangis, baru kali ini dia melihat suaminya menangis seperti ini, sampai hati tidak sanggup melihat Zoya pun ikut menangis. Apa yang sudah terjadi dengan suaminya ini sehingga sikap kerasnya menjadi lembut seperti itu, itulah pikiran Zoya saat ini.
"Kenapa kamu ikut menangis?" ucap Reiner seraya menghapus air mata istrinya.
"Katakan Mas apa yang sudah terjadi dengan mu sehingga kamu seperti ini, wajah tampan mu sekarang kurus tidak seperti dulu lagi, katakan Mas kenapa?" Zoya merasa kasihan dengan suaminya semenjak kepergiannya dia melihat banyak sekali perubahan dari suaminya.
Reiner tidak menjawab apa yang ditanyakan istrinya, dia malah memeluk istrinya dengan sangat erat. Dia sungguh merasa bersalah tapi istrinya masih berhati baik memikirkan tentang dirinya alangkah bodohnya dia telah menyia-nyiakan istri sebaik Zoya. "Zoe, maafkan aku semua yang sudah kulakukan kepadamu tolong maafkan aku."
"Mas aku sudah memanfaatkan mu jauh hari sebelum kamu meminta maaf, aku tidak ingin jika nanti di kehidupan selanjutnya menjadi pendosa yang tidak memaafkan orang lain."
"Hatimu sungguh mulia, Zoe tolong kembalilah Bersamaku dan kita mulai kehidupan yang baru aku sudah banyak menyakitimu berikan aku kesempatan sekali lagi," ucapan Reiner membuat Zoya terdiam benarkah jika suaminya telah sadar dia tidak ingin jika nanti kesakitan kembali lagi keluarganya.
"Mas benarkah ucapanmu barusan tolong berikan aku bukti Mas?" Zoya harus benar-benar menyakinkan hatinya untuk kembali.
"Kau ingin bukti bagaimana Zoe, aku pasti akan mengabulkan setiap permintaanmu," Reiner sedikit kecewa padahal niatnya sekarang tulus.
"Bagaimana dengan kekasihmu, aku tidak ingin jika harus berbagi dan aku tidak bisa jika Mas belum memiliki cinta untukku," Zoya paham maksud dari suaminya, memang terlihat ketulusan dari suaminya ini tapi dia hanya ingin sedikit lihat bukti.
"Aku tidak lagi memiliki hubungan dengannya Zoe, aku sudah tahu dia berniat jahat untukku dan sekarang aku sedang mencari bukti lebih agar nanti aku bisa memasukkannya ke penjara, bodohnya aku sudah percaya dengan wanita itu, kau tahu aku sudah seperti orang gila mencarimu, aku kehilangan akal dan akhirnya aku tahu bahwa kau ada ditempat Pria lain hatiku rasanya hancur ku mohon percayalah denganku, maafkan aku semalam ini dan aku mulai mencintaimu Zoe."
Reiner berjanji jika nanti dia bisa memperbaiki keluarganya dan akan selalu membuat wanitanya bahagia. "Mas aku juga mencintaimu jauh sebelum aku masih menjadi sekretarismu," Zoya memeluk suaminya, doanya terkabulkan.
"Terimakasih Zoe aku sangat bersyukur Tuhan menghadirkan wanita yang tulus yang sangat mencintaiku, nanti aku janji akan selalu membuatmu tersenyum."
"Mas jangan ucapkan janji kepadaku tapi buktikan aku dengan menghadirkan surga untukku supaya aku mengabdi kepadamu."
"Iya sayang terimakasih aku akan berusaha untuk keluarga kita dan semua yang tertunda kita akan mulai lagi bersama," ucap Reiner dan di sambut anggukkan kepala oleh Zoya. Reiner sangat bahagia.
Mereka sedang memulai hari kebahagiaan tapi dilain tempat kecemburuan seorang Kelvin melihat mereka bersatu. Kelvin melihat semuanya, antara dia bahagia karena Zoya sudah mendapatkan cintanya dan antara sakit hati karena cintanya sudah dimiliki oleh orang lain.
"Mas sebaiknya kita sudahi ini Kelvin sudah sangat lama menungguku aku merasa tidak enak dengannya" ucap Zoya terlihat raut wajah Reiner kesal. "Baiklah jika begitu kita pergi sama-sama."
"Baik Mas."
Mereka pergi menemui Kelvin, dan Reine sengaja menggenggam tangan istrinya untuk memperlihatkan mereka sudah kembali. "Kelvin maaf sudah lama membuatmu menunggu."
"Tidak apa-apa Zoe tidak jadi masalah bagiku" ucap Kelvin dan melihat kearah tangan mereka, Zoya sadar dengan maksud dari mata Kelvin. "Mas bagaimana jika aku pulang dengan Kelvin bukankah kau harus bekerja lagi?"
"Baiklah Zoe jaga dirimu baik-baik, nanti aku akan menjemputmu ya," ucap Reiner dan mencium kening istrinya sengaja memperlihatkan kemesraan didepan Kelvin.
"Baiklah aku pergi dulu Mas."
"Iya hati-hati dan kau jaga istriku dengan baik jangan sampai ada yang hilang darinya," ucap Reiner kepada Kelvin.
"Aku tahu tanpa kau mengajariku," Kelvin sedikit geram. Zoya melihat ketegangan diantara mereka cepat-cepat dia mengambil langkah.
"Baiklah kami pergi dulu ya."
Zoya dan Kelvin memasuki mobilnya dan Kelvin mulai menjalankannya, terlihat wajah kesal dari Kelvin. Mereka hanya terdiam, Zoya berniat memecahkan keheningan di antara mereka.
"Kelvin."
"Ya Zoe."
"Kamu tidak apa-apa kulihat kamu diam saja?"
"Aku tidak apa-apa Zoe memangnya kenapa?" Aku tahu jika Kelvin sedang berbohong.
"Ah, tidak mungkin hanya pikiranku saja." Seketika Kelvin seperti sedang berpikir. "Zoe bolehkah aku bertanya sesuatu tentang hubunganmu?"
"Tentu saja Kelvin aku tidak melarangmu."
"Apa kalian sudah berbaik?" tanya Kelvin. "Ya seperti yang kamu lihat Vin, Reiner meminta maaf denganku dan dia ingin mengajakku untuk kembali."
Kelvin tersenyum mendengarnya. "Baguslah Zoe aku senang mendengarnya."
Sesuatu teringat dalam pikiranku. "Tapi Vin aku akan tetap bekerja denganmu." Kelvin seketika terdiam. "Bagaimana jika Reiner tidak memberimu izin Zoe?"
"Aku akan membicarakan nanti dengannya Vin kamu tenang saja dan lagi terimakasih sudah membantuku mungkin jika dulu bukan karena mu untuk membawaku lari hingga detik ini dia pasti tidak ingin melihatku."
"Itu bukan karena ku tapi aku hanya menjadi perantara untuk membawa kalian bahagia, aku tahu Reiner mencintaimu tapi dia juga mencintai kekasihnya, apa kau ingat Zoe saat kita sedang berada di Restoran dan kamu menangis bukankah kau bilang dia mengetahuinya, dari itu bisa ku simpulkan bahwa dia sudah menaruh hati untukmu tapi karena gengsi darinya yang diutamakan." Ucap Kelvin.
"Kau benar Vin memang dia selalu mengetahui setiap apa yang kita lakukan, sepertinya dia memang mengintai kita, dan lagi sikapnya itu kadang tidak menentu."
"Berarti benar dia mencintaimu hanya saja belum membuka hatinya untukmu, dan sekarang saatnya kau harus bahagia Zoe aku mendukungmu" Kelvin tersenyum manis. "Terimakasih Vin, aku bahagia dengan hadirnya kamu sebagai sahabat untukku."
"Tapi aku ingin lebih kau harus tahu itu." Kelvin menahan tawanya. "Baiklah kau harus mau berbagi dengan Reiner jika menginginkan aku."
Tawa Kelvin pun pecah mendengar ucapanku. "Lelucon apa itu Zoe aku tidak berbagi apalagi melihat kalian sedang melakukan sesuatu didepan ku, tidak ingin kubayangkan." Aku ikut terkekeh. "Aku tidak menyuruhmu membayangkannya!"
"Tapi itu nikmat untuk di bayangkan Zoe."
"Kelvin!"
"Ampun iya aku hanya bercanda," ucap Kelvin yang meringis pura-pura kesakitan akibatnya dipukuli oleh Zoya. Mereka sama-sama tertawa dan ini akhir dari kebersamaan mereka untuk tinggal satu atap, Kelvin pasti akan selalu mengunjungi Zoya tapi tentu harus menjaga jarak aman jika tidak akan membawa bencana untuknya dari Reiner.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 241 Episodes
Comments
A..S..J
lurus aja ceritanx 😅😅
2021-12-08
0
A..S..J
lurus aja c
2021-12-08
0
Bunda Fariz
kelvin untk aku aja thor 😅😅
2021-08-24
0