Ada saatnya kita harus bermuka dua untuk mengetahui siapa yang harus dijadikan lawan dan juga siapa teman. Meskipun bermuka dua adalah prinsip yang tidak konsisten.
*****
Pagi yang cerah matahari mulai menyinari bumi dengan cahayanya, dua pasangan ini masih terlelap dalam tidurnya, permainan yang dilakukan Reiner membuat keduanya bergadang untung saja pagi ini hari Sabtu, jadi bebas tidak ada pekerjaan kantor yang dilakukan.
Lelapnya tertidur Zoya mulai bangun dan melihat kearah jendela ternyata sudah pagi. Ia bergegas bangkit berniat untuk ke kamar mandi. Tiba-tiba tangannya ditarik oleh Reiner hingga membuatnya terduduk. "Mas aku mau mandi," ucap Zoya berusaha melepaskan tangannya. "Nanti sayang barengan," ucap Reiner dan menarik kembali tangan istrinya.
"Kamu kebiasaan, nanti aku harus masak lagi buat kita lihat jam udah mau siang tahu gara-gara kamu
kita kesiangan bangun," ucap Zoya berusaha untuk bangun lagi tapi sayang tenaganya tidak bisa menandingi suaminya.
"Jangan masak juga ngga apa-apa kita delivery nanti," ucap Reiner dan membawa istrinya untuk kembali tertidur. Terpaksa Zoya mengikuti kemauan suaminya dan memilih untuk kembali tertidur.
Lain halnya dengan Kelvin, pagi ini dia bangun lebih awal dari biasanya entah mengapa setelah menyetujui kesepakatan dengan Elie dia terus saja memikirkan hal itu sampai-sampai tidurnya tidak nyaman. Hatinya terus berkata untuk jangan melakukan hal bodoh yang membuatnya kehilangan persahabatan dengan Zoya tapi bagaimana lagi nasi sudah menjadi bubur ia harus menepati janjinya.
Tok tok tok.
Kelvin bangun dan melihat siapa yang datang kerumahnya sepagi ini. "Siapa lagi yang bertamu pagi-pagi, ia sebentar!" ucap Kelvin berteriak, suara ketukan pintu terus-menerus membuatnya sedikit kesal. "Tidak ada aturan sabar dikit kenapa ngga perlu ketuk pintu terus capek juga orang dengar," Kelvin terus mengomel sepanjang jalan menuju pintu.
"Hallo," ucap Elie, dia tamu yang berkunjung. 'Oh wanita gila ini pantesan pergi rumah orang kaya ketuk pintu lagi ada pencuri' batin Kelvin. "Elie, mari silakan masuk," ucap Kelvin dan Elie berjalan mengikutinya dari belakang.
"Apa aku terlalu cepat datang kesini?" ucap Elie. "Eh tentu saja tidak," ucap Kelvin. "Rumahmu bagus seperti seorang miliarder" ucap Elie sembari sibuk mengamati rumah Kelvin. "Terimakasih, mau minum apa?" tanya Kelvin.
"Terserah kamu saja," ucap Elie.
"Sebentar ya aku ke dapur dulu," ucap Kelvin dan pergi melangkah menuju dapur. "Bibi buatin teh ya untuk wanita di depan," ucap Kelvin pada pelayan rumahnya."Siapa yang datang Tuan?" tanya Bibi.
"Itu wanita ngga jelas buatin teh saja ya, ngga pakek bawain kue juga ngga apa-apa biar dia cepat pergi dari sini," ucap Kelvin dan pergi melangkah meninggalkan dapur. Memang dia sangat akrab dengan pelayan rumahnya. Bibi menahan tawa mendengar Kelvin berbicara seperti itu.
"Kamu tinggal sama siapa dirumah besar ini?" ucap Elie. "Hanya dengan beberapa pelayan di rumahku, memangnya kenapa?" Kelvin sedikit aneh mendengar pertanyaan dari Elie.
"Tidak apa-apa, sepertinya kita akan lebih sering bertemu," ucap Elie dan pindah duduk disamping Kelvin. "Ya tentu saja, sebenarnya apa tujuanmu kemari?" ucap Kelvin.
"Aku ingin membahas tentang rencana kita dan aku ingin mengubahnya sedikit, bagaimana apa kamu bersedia?" ucap Elie. "Tentu tapi bisa aku tahu terlebih dahulu tentang rencananya kali ini," ungkap Kelvin.
Elie mendekat dan membisikkan sesuatu kepada Kelvin. Rencana mereka telah diubah dan mungkin ini lebih kejam dari rencana sebelumnya. Kelvin mendengar dengan teliti. "Apa itu tidak terlalu berbahaya?" ucap Kelvin panik tapi ia berusaha untuk tidak terlihat.
"Tidak Kelvin ini adalah rencana terbaik yang harus kita rencanakan dengan begitu aku bisa lebih mudah bersama Reiner," ucap Elie di barengi dengan senyum liciknya.
"Apa aku boleh bertanya sesuatu terlebih dahulu?" ucap Kelvin. "Tentu saja tanyakan saja sepuasnya selagi kita bukan dalam perkerjaan," ucap Elie seraya mengeluarkan satu batang rokok dari tasnya. Kelvin melihatnya merasa heran dengan perempuan satu ini.
"Bukankah kau pacarnya Reiner maksudku kau sudah memilikinya bukan?" ucap Kelvin sengaja padahal dia sendiri sudah mengetahui akar semua permasalahan mereka.
"Dulu semenjak kita bertemu dalam perayaan honeymoon mereka saat itu aku masih menjadi pacarnya, dan tidak lama setelah itu Reiner berubah dia seperti sudah kehilangan rasa terhadapku, dan aku tahu kau pasti memiliki perasaan terhadap Zoya, aku ingin menikah dengan Reiner tanpa perempuan itu, dan memang seharusnya dia menjadi milikmu, kau tahu dia sudah merebut Reiner dariku awal mula sebelum mereka menikah kami memang sudah menjalin hubungan," ucap Elie curhat sambil meneteskan air mata.
'Ternyata wanita perebut ini bisa nangis juga, asal kau tahu yang perebut itu kamu,' batin Kelvin.
"Sudahlah jangan menangis aku pasti akan berusaha membantumu dan menjadikan Zoya milikku tapi dengan syarat kau tidak boleh menyakitinya," ucap Kelvin mengusap rambut Elie berpura-pura seolah menenangkan hati wanita itu.
"Terimakasih kau sudah mau berkerjasama denganku, dan aku janji tidak akan menyakiti wanita mu," ucap Elie dan memeluk Kelvin. Sontak ia terkejut berani sekali wanita ini dengannya.
"Kelvin sepertinya aku harus pulang terimakasih sudah mau menerimaku sebagai tamu, dan jangan lupakan rencana kita, aku permisi dulu ya," ucap Elie dan berjalan melangkah keluar.
Elie sudah pergi jauh dari halaman rumahnya, Kelvin mengambil laptop dan berniat untuk menyelidiki tentang wanita itu. Beberapa saat dia mencari akun sosial media dan akhirnya dapat. Ia melihat ternyata wanita itu sudah menikah dan juga betapa terkejutnya ia teman kuliahnya dulu adalah suaminya.
Brian, suami sirih Elie adalah teman kuliahnya Kelvin, tentu saja membuat Kelvin terkejut. "Wanita gila, kau tidak bisa bermain-main denganku dan sekarang kau masuk dalam jebakan rencanamu sendiri, tunggu saat permainan dimulai aku tidak akan membiarkan Zoya wanita yang kucintai menangis untuk kedua kalinya," ucap Kelvin pada dirinya sendiri.
Kelvin menutup laptop dan berniat untuk sarapan, hari ini dia ingin menemui Zoya langsung ke rumahnya, dia harus menceritakan semuanya agar mereka benar-benar masuk dalam perangkap. Kelvin sedang menikmati sarapan lezatnya.
---------------------------------------
Berbeda dengan dua pasangan ini, mereka sudah bangun. Dan Zoya sedang membuat sesuatu untuk di makan, Reiner hanya bilang delivery tapi nyatanya dia ingin merasakan lebih lama masakan enak istrinya itu. Ia bukan membantu malah mengganggu istrinya yang sedang fokus dengan memotong beberapa bahan masakan.
"Mas jadi ngga nanti kerumah mami?" ucap Zoya di tengah-tengah memasaknya. "Jadi sayang makanya kita sarapan dulu selesai nanti baru kita kesana," ucap Reiner masih berada dibelakang istrinya.
"Ini kapan selesai kamu sibuk terus gangguin aku masak, aku udah lapar tahu mendingan kamu duduk manis disana" ucap Zoya menarik tangan suaminya untuk duduk. "Sayang bagaimana kalau kamu makan aku katanya lapar?" ucap Reiner berusaha menggoda istrinya.
"Mas!" Zoya mencubit perut suaminya, dan tentunya membuat Reiner berteriak. "Sayang kamu jangan kaya kepiting suka cubit sakit tahu nanti gantengnya hilang bagiamana?" ucap Reiner.
"Terserah, udah aku mau lanjutin masak jangan gangguin kalau ngga aku cubit lagi," ucap Zoya. "Iya sayang, galak banget kamu."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 241 Episodes
Comments
Resi Selpia amanda21
jangan mau kerja sma dengan wanita ular
2021-02-09
0
Dewi Zahra
kevin hati 2 dengan wanita ular
2021-02-06
0
S Suhaedah
selamatkan rumah tangga sahabat mu vin.....jangan biarkan Zoya menangis lg
2021-02-05
2