Sebentar lagi Reiner pasti akan menjemput Zoya dan membawanya dari sini. Kelvin sudah berniat ingin memiliki Zoya sedikit demi sedikit tapi dia akhirnya sadar bahwa itu bukan miliknya, setiap yang bukan menjadi milik kita pasti akan diambil kembali, itulah yang ada dalam pikirannya saat ini.
Zoya dan Kelvin lagi asyik bersenda gurau sambil menonton televisi, tiba-tiba seseorang orang Kelvin sudah yakin itu siapa.
Tok tok tok.
"Maaf Anda cari siapa?" ucap Bibi dirumah Kelvin.
"Katakan saja pada mereka didalam saya Reiner."
"Baik tunggu sebentar ya." Zoya dan Kelvin berjalan keluar.
"Mas."
"Ya Zoe seperti keinginanku kemarin bukan begitu?"
"Ah ya mari Mas kita masuk dulu." Mereka berjalan masuk dan duduk berhadapan, Kelvin dan Reiner saling berhadapan melihat ketegangan mereka berdua Zoya memecahkan suasana. "Mas bagaimana pekerjaan hari ini di Kantor?"
"Tidak terlalu sibuk seperti hari kemarin dan aku bisa pulang lebih cepat untuk menjemputmu." Zoya memikirkan sesuatu. "Ah ya tentu saja, apa kita tidak sarapan dulu Mas sebelum kita pamit?"
"Mungkin itu saran yang cocok," ucap Kelvin ditengah ketegangan mereka berdua.
"Baiklah mari keruang makan, khusus untuk hari ini kita akan merayakan perayaan kecil untuk perpisahan Zoya dengan rumah ini dan untuk pertemanan kita, bukankah begitu Reiner?" ucap Kelvin dan di balas anggukkan kepala oleh Reiner, sebenarnya tidak mau tapi karena Zoya memberi isyarat.
Mereka sedang menikmati sarapan Reiner banyak terdiam, sedangkan Kelvin dan Zoya mereka terlihat asyik bercanda, sebenarnya Reiner tidak suka melihat kedekatan Kelvin dan Zoya, sebab dia bukan hanya ingin berteman tapi juga memiliki perasaan terhadap Zoya.
"Mas kenapa diam kami lagi bahas lucu kamu malah diam," ucap Zoya sengaja kepada suaminya. "Iya Reiner diam Mulu kenapa ketawa dong nggak asyik banget Lo" ucap Kelvin. "Terserah deh udahlah mending makan sajalah biar cepat selesai," ucap Reiner.
Acara makan-makan selesai dan Zoya ingin segera pamit dari rumah tersebut. "Vin terimakasih banyak ya udah mau bantuin aku, dan hari ini berkat kamu juga aku bisa bersama lagi dengan suamiku," ucap Zoya, bukan menjawab tapi Kelvin malah memeluknya didepan suaminya betapa terkejutnya dia.
"Jangan cari kesempatan Lo ya lepas ini istri gue" ucap Reiner berusaha melepaskan istrinya dan Kelvin dan Zoya tersenyum mendengarnya. "Cuma meluk kali nggak gue rebut juga," ucap Kelvin membela diri.
"Terserah!"
"Ya udah yuk sayang kita pulang aku mau tidur nanti kamu disamping aku," ucap Reiner. Zoya tersenyum mendengar suaminya bicara begitu dia tahu suaminya ingin membuat Kelvin panas. Dan terlihat jelas wajah Kelvin berubah kesal.
"Kamu jangan bicara Mas," ucap Zoya memberikan isyarat kepada suaminya. "Ah Vin kami pulang dulu ya, nanti sering-sering main kerumah ya," ucap Zoya sambil tersenyum memperlihatkan gigi putihnya.
"Kamu kok suruh dia kerumah sayang nggak seru dong," ucap Reiner sambil diberi pukulan ringan dari Zoya.
"Kamu jangan gitu Mas."
"Iya maaf."
"Kelvin .... Pulang dulu ya," ucap Zoya seraya masuk ke mobil dan melambaikan tangan kearah Kelvin.
"Hati-hati ya nanti aku bakalan sering kerumah kamu kok," ucap Kelvin sengaja ingin membuat Reiner marah.
"Apa Lo bilang barusan?" Reiner sempatnya membalas padahal Kelvin hanya mengerjainya. "Gue bilang gue bakalan sering kerumah kalian dan ketemu sama istri Lo puaskan!"
"Sekali lagi Lo bilang gue turun dari mobil!"
"Ayo kesini nggak takut!"
Zoya menggelengkan kepalanya mendengar ucapan mereka berdua. "Udah kalian ini apasih udah kaya anak kecil, kamu lagi Mas," ucap Zoya pura-pura merajuk kepada suaminya dan melihat kearah lain.
"Udah sayang jangan merajuk begitu iya maaf akan cuma ngomong kok nggak beneran turun, lihat kesini aku susah buat godain kamu ini lagi nyetir tahu," Reiner berusaha membujuk istrinya sesekali dia menarik tangan istrinya dan mencubit pipi istrinya hingga membuat Zoya tersenyum.
"Udah kamu mendingan nyetir ketabrak nanti tahu rasa!"
"Jangan doain yang nggak sayang."
"Iya."
Tidak butuh waktu lama sampailah mereka dirumah, Reiner langsung membawakan barang-barang Zoya dan langsung membawanya ke Kamar utama yaitu Kamarnya sendiri. Zoya melihat perbuatan suaminya sekarang hanya bisa tersenyum dan bersyukur setelah apa yang dilaluinya sekarang membuahkan hasil.
"Mas udah kamu mendingan mandi terus istirahat pasti lelah habis pulang Kantor terus udah bantuin aku," Zoya melihat suaminya sekarang sedang membantunya menyusun pakaiannya, memang rumah mereka belum ada pelayan Zoya sengaja dulu tidak mencari pelayan agar dia bisa mengurus rumah dan suaminya.
"Udah sayang mendingan kamu yang mandi lagian kamu juga kerja biar aku yang selesaikan ini, sebentar ya aku ambilkan barang kamu di Kamar itu."
"Baik Mas."
Zoya pergi ke Dapur untung mereka sempat berbelanja sedikit, dan dia memulai tugasnya yang satu ini, dia ingin membuat tiga menu sekaligus untuk makan malam nanti, saat sedang sibuk dengan pekerjaannya tiba-tiba Reiner memeluknya dari belakang sempat terkejut karena dia belum pernah di perlakukan seperti ini sebelumnya.
"Mas aku lagi masak nanti nggak selesai ini," ucap Zoya masih sibuk dengan tugasnya dan suaminya yang berada dibelakang.
"Udahlah sayang kalau nggak siap kita bisa delivery, nanti kamu capek habis dari sana langsung masak," ucap Reiner dan memberikan pelukan yang makin erat.
"Terserah kamulah Mas."
Percuma saja dipikirkan jika menyuruh suaminya tidak mengganggunya, Zoya tahu bagaimana sifat suaminya. Akhirnya sarapan pun jadi meskipun suaminya tidak mau mengalah. "Mas bolehkah aku bertanya sesuatu?"
"Tentu sayang." Zoya penasaran akan hubungan suaminya. "Bagaimana kelanjutan hubunganmu dengan Elie?"
"Tidak baik Zoe semenjak kepergian mu, Elie memang sering menemuiku dan kau tahu sayang dia meminta menginap disini tapi tidak kuizinkan dan sekarang aku sudah memintanya menjauh dariku."
"Benarkah begitu Mas?
"Benar sayang, aku sadar bahwa dia tidak mencintaiku melainkan hartaku dan lagi dia sepertinya memiliki Pria lain saat kami masih bersama."
"Sudahlah aku tidak ingin mendengarnya lagi," ucap Istrinya, Reiner paham jika Zoya cemburu dengannya.
"Sayang kenapa cemberut begitu, kau tahu kenapa dulu aku selalu mengetahui kemana kau pergi dan apa yang kau lakukan dengan Kelvin, aku memang belum membuka hatiku untukmu saat itu tapi jauh sebelum kita menikah aku memang tertarik denganmu, tapi sekarang percayalah bahwa kamulah satu-satunya wanita yang aku miliki saatnya."
"Terimakasih Mas aku juga sangat mencintaimu."
"Sama-sama sayang."
"Apa Mas tidak lelah terus-menerus berbicara dari tadi?"
"Tidak, malahan aku senang bisa bersamamu seperti ini."
"Terserah Mas sajalah."
"Sayang bisakah kamu berhenti bekerja dengan Kelvin setidaknya jika kamu memang ingin bekerja, tetaplah menjadi sekretaris kesayanganku jangan di tempat lain bagaimana sayang apa kamu mau?"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 241 Episodes
Comments
Nur Aziyah
lanjut like thor
2021-09-05
0
Hsyahrul Marosa
ya
2021-02-20
0
ema
😂😂😂😂
2021-02-07
4