Honeymoon Perjalanan yang dilakukan oleh pasangan yang baru saja menikah untuk merayakan pernikahan mereka. Namun bagaimana jadinya jika perjalanan tersebut dihadiri oleh orang ketiga.
******
Zoya Khalisa More.
Mengingat desakan dari Mommy untuk kami melakukan perjalanan honeymoon membuatku terus berpikir bagaimana aku harus honeymoon kalau suamiku saja mengajak kekasihnya bagaimana denganku? Aku saja tidak tahu tempat di Jepang.
‘Begini banget susah nikah sama orang gila, aku malah ikutan gila sekarang. Apa sebaiknya aku mengajak Kelvin ya mungkin dia tahu tempat-tempat indah di Jepang,' batin.
Aku mengambil handphone menghubungi nomor Kelvin. Tidak butuh waktu lama ia langsung mengangkatnya. "Hallo Zoe, ada apa malam-malam begini menghubungiku sedang banyak masalah ya?" ucap Kelvin dari ponselku. "Kamu tahu banget ya aku lagi ada masalah?"
"Ya jelas tahu Zoe, masa tentang Zoe aku nggak tahu ada apa ini ceritalah?" tanya Kelvin.
"Besok aja ya bagaimana? Takut kalau nanti suamiku denger." Aku tidak berbohong memang jika aku takut kalau Reiner mendengar sedang membicarakannya.
"Ya udahlah ku tunggu besok ya, apa perlu aku jemput?" ucap Kelvin, untung saja ia mengerti keadaanku.
"Nggak apa-apa Vin nanti nggak enak sama tetangga, besok aku naik taksi saja ya."
"Baiklah cantik tidur terus, sampai jumpa besok," ucap Kelvin dan sambungan ponsel pun berhenti. Sebaiknya aku tidur agar besok aku bangun cepat.
Keesokan harinya seperti biasa tugasku menyiapkan sarapan pagi, meskipun aku sudah yakin suamiku tidak akan memakannya tapi sudahlah lebih baik aku membuatnya saja.
Aku masuk ke kamarnya dan mencoba untuk membangunkan tidurnya. "Mas, bangun hei ayo bangun." Dia tidak bergerak dan masih sibuk dengan alam mimpinya.
"Mas bangun, sarapan sudah ku siapkan," Hingga akhirnya dia bangun juga.
"Apa sih, gue udah bilang jangan bangunin gue. Apa sih urus aja diri Lo sana, bau lagi badan Lo sana ... pusing gue bau Lo aneh banget jangan dekat-dekat sama gue jijik gue tahu nggak!” bentak Reiner lalu kembali menarik selimutnya.
‘Perasaan aku baru saja mandi kok malah bau? Mendengar ucapannya aku langsung keluar segera berlari ke kamarku,’ batin.
Aku menangis sejadinya sampai segitunya dia berusaha menjauh dariku jelas-jelas tubuhku tidak bau dan justru aku baru selesai mandi. Jika memang aku sangat menjijikkan untuknya cukup jangan mengusirku sampai tidak memikirkan perasaanku dulu.
----------------------------------------------------
Reiner Joe Notern.
Aku sudah bangun, tapi aku mendengar suara langkah kaki mendekat memasuki kamarku pasti itu istriku, aku pura-pura tidur harum wangi darinya membuatku ingin menggodanya tapi aku urungkan niatku karna aku tidak ingin membuatnya berpikir aku menyukainya.
"Apa sih! Gue udah bilang jangan bangunin gue, apa sih urus aja diri Lo sana, bau lagi badan Lo sana pusing gue bau Lo aneh banget jangan dekat-dekat sama gue jijik gue tau ga?" ucapku padahal itu kebalikannya dia sungguh wangi pagi-pagi sekali.
Aku melihat istriku berlari keluar dari kamarku. Aku tahu mungkin dia akan menagis lagi atas perlakuanku padanya barusan, lalu aku bangun dan pergi mandi.
Aku keluar dari kamar dan kulihat dimeja makan sudah tertata rapi makanan, harum makanan itu sepertinya enak membuatku lapar. Ku urungkan niat untuk memakannya, masa bodoh buatku lebih baik aku delivery saja.
Kulihat Zoya sudah bersiap-siap di kamarnya sebabsedikit terbuka jadi aku bisa melihatnya dari luar.
‘Mau kemana dia rapi sekali pakek dandan lagi,’ batin.
Perlahan dia berjalan mendekat ingin keluar, cepat-cepat aku pergi menjauh dari kamarnya.
---------------------------------------------------
Zoya khalisa More.
Seperti janji kami semalam ingin bertemu, aku sedang bersiap-siap berdandan cantik tentunya, tapi aku tidak sengaja melihat Reiner suamiku apa dia mengintaiku setelah sadar bahwa memang dia sedang melihatku, sengaja make-up sedikit kelihatan dan dengan gaya memakai make-up yang ku buat-buat rasakan kamu suami tercintaku kamu pasti mengira aku pergi kemana bukan? Haluanku yang terlalu tinggi saat itu mana mungkin Reiner peduli aku kemana.
Aku berjalan keluar kulihat suamiku tidak menanyakan kemana aku pergi tapi, aku harus tetap bilang padanya walaupun dia tidak peduli biarkan saja tugasku menjadi istri akan tetap kulakukan.
"Mas, aku pergi keluar sebentar ya untuk menemui temanku," ucapku berusaha pamit.
Reiner hanya terdiam dan benar seperti insting ku dia tidak peduli. Biarkan sajalah.
Aku memasuki taksi yang sudah lebih dulu ku pesan. Beberapa saat perjalanan sampailah aku di tempat tujuan, kami berjanji bertemu di salah satu restoran tidak jauh juga dari rumahku.
"Hai Kelvin," sapaku yang ternyata dia duluan datang dariku. "Apa kamu sudah lama? Maaf membuatmu menunggu Vin."
"Tidak Zoe, aku juga baru datang," sahut Kelvin.
"Baguslah Vin, aku tidak enak kalau membuatmu menunggu," ucapku.
"Santai saja Zoe, kamu ini semenjak kita lama tidak bertemu caramu berbicara sangat formal. Zoe bukankah baru sehari pernikahanmu kamu sudah boleh keluar, apa suamimu memberimu izin?" ucap Kelvin penasaran.
"Maklum aku sudah terbiasa di kantorku jadinya begini setiap orang yang ingin ku jumpai selalu saja aku bicara formal pada mereka. Apa tadi Vin, suamiku memberi izin? Itu mungkin tidak akan terjadi Vin. Dia saja tidak ingin berdekatan denganku, berbicara denganku saja hanya seperlunya. Maaf Kelvin, seharusnya aku tidak pantas membuka aib suamiku tapi bagaimana lagi aku sungguh tidak tahan menanggungnya sendiri," ucapku tanpa sadar air mataku keluar.
"Menangislah Zoe, aku di sini akan selalu mendengarmu, jika nanti aku sudah tidak tahan melihatmu begini jangan salahkan aku mengambil tindakan untuk membawamu," ucap Kelvin sambil memelukku dan apa yang dikatakan aku tidak jelas mendengarnya.
Lama aku menangis dan kurasakan cukup, aku melihat Kelvin dan dia melihatku. Aku tertawa kecil mengingat aku kesini untuk apa malah aku menangis.
"Hei cantik, tadi kamu menangis sekarang kamu malah tertawa," ucap Kelvin seraya tersenyum.
"Bukan begitu, aku lupa tujuan utamaku kemari malah aku menangis," jawabku seraya tersenyum.
"Selama itu membuatmu nyaman kamu boleh menangis semaumu," ujar Kelvin.
"Baiklah aku tidak menangis lagi," ucapku dan kami sama-sama tertawa.
"Inilah dirimu Zoe, yang kukenal itu selalu kuat dan ceria bukankah dulu kamu pernah bilang padaku saat aku terjatuh dari sepeda tetaplah kuat meskipun aku harus jatuh berkali-kali," ucap Kelvin mengingatku pada memori masa lalu kami. Memang aku pernah mengatakannya pada kelvin.
Tidak ingin berlama-lama aku langsung mengingat sesuatu hal penting yang membuatku untuk pergi kemari. "Kelvin, bolehkah aku meminta bantuan mu?" tanyaku.
"Hei Zoe, kamu baru mengenalku ya? Jangankan bantuan, apapun kamu boleh memintanya dariku," ucap Kelvin.
"Ya aku tahu Kelvin, maksudku ini mungkin akan menggangu pekerjaanmu," ucapku.
"Memangnya apa, Zoe?" tanya Kelvin.
"Mertuaku menyuruh kami untuk honeymoon, kamu tahu kami tidak mungkin membantahnya karena ini sudah kewajiban bukan? Mau tidak kalau kamu ikut bersamaku untuk liburan?" tanyaku.
Kelvin seperti sedang berpikir dan ia menjawab ucapanku. "Bagaimana mungkin aku ikut kaliankan honeymoon? Aku bisa saja untuk libur tidak masalah karena aku juga CEO. Aku bisa mengerjakannya melalui ponsel," ucap Kelvin.
Tanpa kami sadari sepasang mata sudah mengintai kami dari jauh.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 241 Episodes
Comments
Hikmah Araffah
ceritanya kurang greget
2021-12-04
0
Embunz Pagie
zoya bgus buat bbang Minho bucin sndr
2021-02-20
0
Niiee
bang min hoo ntar klw dah bucin baru trasa lo bang
2021-02-13
1