Aku tertawa mendengarnya beruntung Zoya masih gadis tapi jika memang janda sekaligus aku masih ingin untuk menikahinya, jika sampai aku dengar Reiner menyakitimu lihat saja tak akan ku beri ampun dia ucap Kelvin Marble pada dirinya sendiri.
----------------------------------------
(Reiner Joe Notern)
Aku sudah berada di Kantor akhir-akhir ini kesibukan aku sangat padat dengan berbagai tugas perusahaan bermacam-macam laporan yang harus aku selesaikan belum lagi melihat jadwal pertemuan rapat dengan klien dan direksi lain membuatku bingung mengatur waktu seharusnya kuberikan izin saja untuk Zoya bekerja kembali jika aku mencari sekretaris baru adakah yang seperti dia sangat cekatan dan pintar, bodohnya aku membiarkannya bekerja di tempat lain.
"Masuk." Aku memang meminta karyawan untuk datang keruangan ku. "Buat lowongan pekerjaan menjadi sekretaris sertakan syarat yang sudah kuberikan padamu."
"Baik Pak secepatnya akan saya kerjakan."
"Baik silahkan keluar." Ternyata aku harus mencari sekretaris baru semoga saja ada seperti yang dulu.
Kringg .... Kring ... Kringg.
"Hallo ada apa?"
"Ada seseorang ingin bertemu dengan Bapak saya sudah melarangnya tapi tetap saja orang ini ingin bertemu Pak." ucap Karyawanku belum selesai aku menjawabnya sudahku mendengar keributan dari balik handphone sana. "Katakan saja aku pacarnya dasar karyawan tidak becus!"
"Tapi Nona mana mungkin anda pacarnya Pak Reiner itu sudah menikah dan istrinya jauh lebih cantik dari anda dia juga dulunya pegawai disini berwibawa tidak seperti anda."
Aku mendengar keributan dari ponselku dan ku pastikan dia kekasihku. "Hei sudah-sudah suruh saja dia masuk kenapa harus bertengkar di perusahaanku."
Kenapa Elie menghampiriku kesini tidak sepertinya.
Beberapa saat terdengar suara langkah kaki menuju keruangan ku dan benar saja Elie cepat sekali dia. "Hay sayang aku tidak mengganggu kamu kan? Maaf kalau aku datang kau pasti kebingungan," ucap Elie berjalan mendekatiku.
"Tidak sayang tapi kenapa malah bertengkar dengan karyawan aku itu sungguh perilaku tidak baik" Aku mencoba menasehatinya. "Kenapa kamu malah membela karyawanmu dan bukan aku, mereka jahat padahal aku datang baik-baik."
"Aku tidak membela mereka hanya saja lebih baik jika datang katakan saja sudah mempunyai janji denganku jangan menyebut kau pacarku bukankah kau tau jika seluruh pegawai disini tau aku sudah menikah, dan lagi istriku itu karyawan disini."
"Baiklah sayang kau benar, eh keberatan nggak kalau aku datang kesini."
"Enggak dong justru aku senang tapi jangan datang setiap hari bisa-bisa pekerjaanku tidak akan selesai tapi tumben kamu datang ada apa?"
"Begini sayang kau tahu kontrakan sudah masuk bulan, jadi aku butuh uang tidak banyak hanya sepuluh juta maaf sayang aku sangat butuh saat ini pemotretan sudah tidak sering lain dan gajinya sudah sedikit kau tahu sekarang sudah ada model baru jadinya aku kurang dipakai."
"Begitu ya sayang kenapa harus datang kemari kenapa tidak langsung menghubungiku jadi tidak perlu untuk repot-repot berdebat dengan yang didepan," ucapku seraya mengambil uang yang dibutuhkan oleh Elie.
"Aku merasa tidak enak jika harus meminta melalui handphone, lebih baik langsung saja bukankah aku bisa melihatmu juga aku kan juga kangen" ucap Elie sambil merangkul tanganku.
"Baiklah sayang aku permisi dulu ya terima kasih uangnya dan jangan terlalu lelah bekerja bisa-bisa kamu sakit lagi."
"Kau sungguh perhatian tidak apa sakit itu lebih baik kan ada kamu yang perhatian denganku."
"Ah sudahlah sayang aku keluar dulu ya bisa-bisa kamu tidak selesai-selesai bekerjanya."
"Baiklah sayang hati-hati maaf aku tidak bisa mengantarmu. "Tidak apa-apa aku bisa naik taksi fokuslah pada pekerjaanmu dan cepatlah hubungi aku jika sudah selesai."
"Iya sayang." Pacarku sangat perhatian.
------------------------------------------------------
Elie sudah keluar dari ruangan Reiner dan dia berhenti sebentar di depan pintu ruangan apalagi jika bukan dia senang sudah mendapatkan apa yang dia mau.
"Aku sudah mendapatkan uang ini dan aku bisa berlibur dengan Brian ke Bali, rasakan Reiner pembalasan dendamku, kita lihat nantinya kehancuran keluargamu bersiaplah kalian akan merasakan sakit seperti apa yang telah keluargaku alami dulu," ucap Elie pada dirinya sendiri.
Flashback...
Lima belas tahun yang lalu hidupku sangat bahagia memiliki Keluarga yang harmonis, damai dan tentram. Papa bekerja di Perusahaan milik Daddy Reiner, waktu itu baik-baik saja tidak terjadi apa-apa tapi suatu ketika tiba-tiba polisi datang kerumah kami dan membawa Papa dengan tuduhan melakukan penggelapan uang milik Perusahaan tersebut akhirnya papa di penjara dengan hukuman mati, rumah kami disita semua aset kekayaan kami habis tidak satupun yang tertinggal, aku bersama dengan mama menangis meratapi nasib kenapa jadi seperti ini.
"Mama kenapa Papa dibawa polisi memangnya salah apa?" tanyaku saat itu.
"Tenang sayang Papa tidak salah apa-apa kita harus berjuang dan bertahan demi Papa ya," ucap Mama dan aku hanya mengangguk saat itu.
Setelah kejadian itu hidup kami tidak karuan kami berjalan mengikuti langkah kaki tanpa tahu kemana arah yang harus kami tempuh, untung saja mama mengingat mempunyai kenalan dan menghubunginya, alhasil beliau memberikan kami tempat tinggal meskipun tidak besar tapi setidaknya masih bisa di tempati, saat itu mama bekerja sebagai tukang cuci mama sakit-sakitan dan aku terpaksa merawat mama dengan air mata setiap harinya.
Sampai suatu ketika Mama pergi meninggalkan aku selamanya dan Mama berpesan jika Papa masuk penjara itu karena Om Wijaya, jika kamu besar nanti nak tolong jangan menyakiti mereka, papamu yang salah bukan mereka itulah pesan terakhir dari Mama tapi aku tidak peduli dengan itu karena mereka menurutku semuanya jahat sudah membuat kehidupan ku berangkatkan seperti ini.
FlashOn..
Aku menangis tersedu-sedu jika mengingat kisah pahit ku dulu, aku berjanji aku membalaskan dendam ku demi kalian berdua, tunggu saja Reiner sebentar lagi aku pastikan kalian akan merasakan sakit yang sama denganku dulu.
------------------------------------------------
Hari ini Zoya berniat untuk membeli keperluan wanitanya, Kelvin memberikannya uang muka padahal bekerja saja belum tidak ingin diterimanya tapi tetap saja Kelvin memaksa yasudah lah jika dipikir-pikir rezeki tidak boleh di tolak, dia memasuki toko kosmetik langganannya, dia melihat lipstik cantik dengan warna cantik sempurna sayangnya cuma tinggal satu dia mengambil lipstik tersebut tapi seseorang langsung merebutnya.
"Hey itu aku yang dapat duluan jadi kembalikan enak saja kamu mau mengambil punyaku!" Zoya marah dan melihat kearah wanita tersebut ternyata pacarnya suaminya mimpi apa dia semalam bertemu dengan wanita ini. "Tidak mau, ini jadi milikku sekarang!" Elie balik meneriaki Zoya.
"Aku yang memegangnya duluan jadi itu punyaku kembalikan kenapa kau suka sekali jadi perebut!" Zoya tidak mau kalah dia tidak ingin di lecehkan apalagi sesama perempuan.
"Bisa saja aku merebutnya jika kau tidak becus menjaganya sama sepertimu tidak bisa menjaga suami dengan baik bukan begitu gadis malang, mbak kemaskan satu untukku dan ini uangnya" Elie menyenggol Zoya dan beranjak pergi. "Dasar wanita ular betah sekali Reiner dengan wanita seperti itu."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 241 Episodes
Comments
Kristi Yani
balas dendam apa itu, kalau ketahuan Reiner kau selingkuh langsung ditinggal kau ga dapet duit lagi,nah jadi gembel kau rugi sendiri 😏
2023-01-15
0
Doretea Wartini
reiner CEO oon
2021-04-29
2
Mutiara Intan
nyesek banget bacanya, tapi lebih baik dari sebelumnya, sekarang zoya lebih kuat💪💪💪
2021-02-13
2