Kelvin pergi tapi bukan ke Kantor melainkan ketempat Reiner, dia akan memberi pelajaran sedikit. Tak butuh waktu lama sampailah diperusahaan Reiner. "Dimana ruangan Bos kalian aku ingin bertemu dengannya" ucapku pada resepsionis di depan. "Maaf apa Anda sudah membuat janji?"
"Katakan saja namaku Kelvin."
"Baik tunggu sebentar ya." Aku melihat gerakan dari wanita ini dia langsung menghubungi Bosnya. "Ada seorang Pria ingin bertemu dengan Bapak namanya Kelvin."
"Silahkan Anda bisa langsung lewat sebelah sini," ucap Wanita ini menunjukkan arah.
"Baik terimakasih."
Aku berjalan dan menaiki lift beberapa saat aku sampai diruangan yang ingin kutunjukkan tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu aku masuk. "Berani sekali Anda masuk keruangan ku tanpa seizin ku, apa jabatanmu disini!" Reiner marah dan langsung berdiri tidak jauh dari Kelvin.
Tanpa aku perdulikan ucapannya satu pukulan tepat di bibir bawahnya, hingga mengeluarkan tetesan darah. "Apa maksud Lo!" Reiner berteriak.
"Ini demi Zoya karena Lo udah nyakitin gadis yang gue sayang, kalau emang Lo nggak suka dengan pernikahan kalian sebaiknya cepat ceraikan dia jangan buat dia terus-menerus sengsara, Lo nggak pikir dia perempuan apa Lo nggak sadar Lo di ada juga karena perempuan!" ucap Kelvin dia sudah muak dengan kelakuan pria ini.
"Apa urusannya sama Lo dia itu istri gue, gue berhak atas dia, jangan sibuk dengan kehidupan orang lain!" Reiner tidak mau mengalah dia menarik baju Kelvin.
"Banyak berurusan sama gue, Lo harus tahu dia lebih milih Lo daripada gue, gue udah suruh buat pisah sama Lo tapi apa dia nggak mau dia sayang sama Lo tapi Lo nggak bersyukur udah di kasih istri sempurna kaya Zoe, jangan sampai Lo nantinya menyesal udah sia-siakan perempuan seperti dia, gue nggak akan tinggal diam kapan pun gue akan rebut dia dari Lo."
Setelah merasa puas Kelvin pergi dia hari ini sudah tidak berniat untuk ke Kantornya melainkan dia akan pulang kerumahnya, mengingat ada Zoya juga di sana. "Enak banget dia atur-atur hidup gue," Reiner sangat kesal dan mengobrak-abrik barang-barang di ruangannya.
Reiner terdiam dan mengingat semua yang dikatakan Kelvin. "Ah semuanya nggak beres, terserah gue lah awas Lo Zoya!" Reiner kesal dan sangat marah atas apa yang baru terjadi dia berniat akan memberi pelajaran terhadap Zoya.
Lain halnya dengan Kelvin dia sangat senang ada Zoya dirumah, mengendarai mobil dengan kecepatan tinggi tak perlu waktu lama sampailah Kelvin dirumah. "Eh kok cepat pulang?" ucap Zoya sewaktu melihat Kelvin masuk.
"Enggak terlalu banyak pekerjaan jadi biasalah Bos bisa langsung pulang," ungkap Kelvin terpaksa berbohong merasa tidak enak dengan Zoya jika harus terus terang mengatakan menemui Reiner. "Enaklah yang jadi Bos."
"Ah kamu bisa aja, lelah tau jadi Bos tapi ya enaknya bebas karena Kantor sendiri."
"Iya sih, mau aku buatin kopi Vin?"
"Enggak perlukan ada Bibi disini kamu mending duduk di samping aku kebetulan aku bawain ayam crispy nih."
"Wah enak ini bentar ya Vin aku ambilkan piring."
"Eh jangan ada Bibi sini duduk."
"Ah gak apa-apa ambil piring juga, udah kamu tunggu sini aja."
Aku berjalan ke Dapur. "Bibi piringnya dimana ya?"
"Dibelakang sini Nyonya sebentar biar saya ambilkan."
"Ini Nyonya."
"Terimakasih"
Aku berjalan kembali kearah Kelvin dan memilih duduk di sampingnya. "Enak Vin kamu belinya dimana?"
"Dipertigaan warung Pak Amad, tempat biasa kita nongkrong tutup yaudah aku coba beli disana deh tapi lumayankan rasanya?"
"Iya Vin boleh nih nanti kita beli disana lagi."
"Reiner ada hubungin kamu nggak?"
"Gak ada, biarin saja mungkin dia malah senang aku pergilah, kenapa tiba-tiba nanya dia Vin?"
"Enggak ada."
"Vin besok aku bisa langsung kerjakan?"
"Iya cantik, besok siap-siap ya aku bakalan kenalin sekretaris yang cantik satu ini kesemuanya."
"Iya terserah kamu Vin."
"Zoe boleh aku tanya sesuatu ini tentang kamu dan Reiner?"
"Iya Vin boleh."
"Enggak masalah kan?" Ucapan Kelvin tidak terlalu membuatku pusing. "Enggak Kelvin kamu ini kaya baru kenal aku."
"Jujur Zoe aku terluka lihat kamu terus-menerus begini, seandainya aku cepat datang melamar kamu dulu mungkin kamu gak sesedih sekarang."
"Kamu mau curhat apa mau bertanya Kelvin?"
"Hehehe dengerin dulu makanya." Aku sedikit tidak sabar. "Kita akan bekerja sama dengan Perusahaan Reiner, jadi kamu siap-siap Zoe."
"Maksudnya kamu jadi klien Reiner nantinya!"
"Iya Zoe, aku udah kirim laporan dan mereka setuju untuk bekerjasama dengan Perusahaan kita mungkin waktu itu Reiner belum tau kalau Perusahaan itu milikku."
"Tapi Vin kamu gak bermaksud itu membuat Perusahaannya jatuhkan?"
"Enggaklah Zoe kamu tenang saja, aku yakin Reiner tidak karuan melihat kamu denganku."
"Itu hanya dalam mimpi Vin dia tidak akan peduli denganku."
-------------------------------------
Lain halnya dengan Reiner dia memutuskan untuk pulang lebih cepat dari biasanya, dia sangat lelah pekerjaan yang membuat kepalanya pusing tidak karuan ditambah lagi dengan kedatangan Kelvin.
Sampailah Reiner dikediamannya.
"Kok pintu nggak terkunci, perasaan tadi pas pergi aku ingat udah kunci pintu," Dia kebingungan dan memutuskan untuk masuk dan memenuhi Zoya tapi sangat dilihat kamar sudah kosong tidak ada orang didalam.
"Bagus jika dia sudah sadar untuk bisa kabur dariku jangan berharap aku akan mencarimu Zoya," ucap Reiner saat melihat lemari pakaian tidak ada apa-apa lagi.
Kehidupannya biasa saja tidak ada yang istimewa semenjak kepergian Zoya hidupnya lebih sulit dari yang dibayangkan, sudah sebulan setelah Zoya pergi Reiner mencoba untuk menghubungi dirinya tapi tetap saja seperti ada yang kehilangan darinya, hubungannya dengan pacarnya pun akhir-akhir ini kurang membaik. Reiner menjadi pemarah entah kenapa dirinya sendiri merasa aneh atas perubahan hidupnya ini.
Badan sedikit kurus dan tidak terawat, rambut acak-acakan banyak orang yang khawatir dengannya terutama orangtuanya, Mommy dan Daddy sudah tahu bahwa kehidupan anaknya sedang diuji, mereka pernah mencari Zoya ke beberapa teman yang di ketahui Reiner tapi tetap saja tidak ada yang ingin memberitahukannya.
"Kenapa aku merindukanmu Zoya apa mungkin aku sudah mencintaimu," Terus saja Reiner mengatakan hal yang sama.
Tiba-tiba dia teringat dengan Kelvin bukankah dia pergi ke kantornya saat itu. "Sepertinya sekarang aku tahu dimana kamu Zoya, aku tidak akan tinggal diam dengan kamu Kelvin." Reiner memutuskan untuk mencari tahu tentang Kelvin, dengan mengutuskan beberapa bodyguardnya, dia berusaha akan membawa Zoya kembali untuknya.
Tok tok tok ...."Siapa?"
"Ini aku sayang."
"Masuklah" Ternyata Elie kekasihnya datang. "Sayang jalan yuk aku mau kita ke Mall bukankah kita sudah lama tidak pergi bersama?"
"Tidak Elie aku saat ini sedang sibuk."
"Kau selalu saja begitu!" Dia memperlihatkan raut wajah kesal dan ingin marah. "Aku sudah katakan aku sedang banyak pekerjaan sekarang jadi mengertilah!"
"Aku tidak mau kamu yang harusnya menuruti permintaanku!" Elie geram. Aku pun tidak kalah ingin marah dengannya. "Keluar sekarang cepat keluar!"
"Tapi Reiner tolong mengertilah."
"Cepat keluar!"
"Kau sangat tega denganku!" Elie pergi keluar, dia tidak terima atas perlakuan Reiner terhadapnya seperti ini.
********
Cinta tumbuh dengan sendirinya, cinta tumbuh dengan terbiasa terus bersama. Meskipun cinta itu belum membuatmu sadar namun cintamu akan tersadar saat kamu telah kehilangan sosoknya dalam hidupmu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 241 Episodes
Comments
Kristi Yani
ada sih orang kayak Reiner,, iiihh bikin orang pengen kelaut aje
2023-01-15
0
Debi'NaImton
Hai kak...
mampir yuks...
"Pernikahanku pelunas Hutang"
jangan lupa tinggalin LIKE,COMENT AND VOTE yaa....
2022-06-22
0
Nur Aziyah
syukurin kmu reiner itu blm seberapa dri sakit hatinya zoya
2021-09-05
0