Seperti keinginan Zoya dia ingin bekerja karena tidak mungkin terus-terusan menghabiskan uang tanpa mencarinya, dia bersikeras untuk sembuh segala cara di lakukan agar dia tidak terus-menerus terpuruk dengan keadaan hidup pahitnya, mulai rutin minum susu dan berolahraga setiap pagi agar tubuhnya kembali kuat untuk terjun lagi dengan kehidupannya seperti dulu.
Sudah beberapa hari Reiner melihat istrinya bertingkah aneh dia ingin menanyakan tapi selalu di urungkan niatnya. Sampai suatu hari terjadi kejadian tidak sengaja di antara mereka berdua.
Hari ini Zoya sudah melakukan aktivitas paginya seperti biasa sesudah membuat sarapan dan berolahraga sedikit badannya sudah sangat lengket dan penuh keringat dia menuju kamar mandi dan melakukan tugasnya. Dia terhenti mendengar sebuah suara dari sampingnya.
"Darimana saja!" Reiner bertanya dengan suara keras tepat di sebelah telinga kanannya seakan ingin memakannya hidup-hidup.
"Hei apa pedulimu, darimana aku itu bukan urusanmu," Zoya berbalik arah membuat lipatan tangan di dadanya seperti ingin mengajak perang, entah angin darimana keberaniannya ini.
"Aku ini suamimu aku harus tahu kemana kamu pergi!" Reiner tidak mau kalah mengikuti hal sama membuat lipatan tangan di dadanya.
"Jadi sekarang kamu peduli denganku, setelah semuanya yang terjadi antara kita!" Zoya menatap kejam dengan mata melotot kearah suaminya, sungguh ini keberanian yang sangat luar biasa untuknya.
"Jangan berbalik menyalahkan aku Zoya, bagiamana pun kelakuan aku ini masih tetap suami sahmu!" ucap Reiner tak ingin mengalah dan penuh tekanan.
Zoya pergi meninggalkan Reiner yang masih mematung melihatnya memasuki kamar, entah angin apa hari ini Reiner peduli dengannya dan lagi ucapan suaminya berubah drastis, berkali-kali dia berpikir tentang kelakuan Reiner berubah-ubah. Dia tidak memusingkan itu mungkin saja suaminya hanya kasihan seperti hari-hari sebelumnya.
Diambilnya handphone dan menghubungi Kelvin. Mencoba berulang kali menghubungi Kelvin tapi nihil tak ada jawaban. ‘Kemana lagi Kelvin tumbenan nggak angkat.’ Zoya berpikir mungkin saja Kelvin masih tidur.
Zoya melihat Reiner duduk diruang tamu lengkap dengan sebatang rokok dan kopi, dia bermaksud ingin menghampiri suaminya dan menanyakan sesuatu.
"Mas aku mau bicara sesuatu?" Zoya duduk tepat di depan suaminya.
"Yaudah tinggal bicarakan, susahkan nggak!" Reiner menjawab seadanya tanpa melihat lawan bicaranya, jawaban ketus darinya membuat Zoya geram.
"Besok aku akan mulai bekerja mungkin aku nggak bisa buat sarapan lagi meskipun aku tahu kamu nggak makan tapi tetap saja itu tugasku, aku bukan minta izin tapi aku hanya ingin kamu tahu," ucap Zoya tak ada jawaban dari Reiner seperti orang tuli yang tidak mendengar apa-apa.
"Mas aku sedang bicara!" Zoya beranjak pergi saat tahu ucapannya di abaikan tanpa dia pikir lagi biarkan saja lagipula yang penting dia sudah bilang. Saat hendak Zoya memasuki Kamarnya suaminya angkat bicara.
"Mau kerja dimana kamu!" Reiner dengan ucapan keras dan lantang membuat Zoya yang sedang berjalan terhenti dan berbalik kearah suaminya.
"Kerja di tempat Kelvin temanku dan lagi aku menjadi sekretaris sama seperti di tempatmu dan satu lagi aku dibayar dua kali lipat dari perusahaan Mas," Zoya bicara tanpa melihat kearah Reiner.
"Tidak boleh!" ucap Reiner sontak membuat Zoya terkejut dan merasa keheranan dengan tingkah suaminya ini.
"Kau boleh bekerja sedangkan aku tidak! Bukankah kau tahu keperluan wanita itu sangat banyak tanya saja pacarmu, apa hakmu melanggar aku kalau kebutuhan aku tidak kau penuhi malahan kebutuhan pacarmu yang kau utamakan aku tahu kita status hanya menikah tapi bukan dengan cinta maka dari itu aku ingin bekerja lagi terserah jika Mas tidak mengizinkan dari pada aku seperti gembel dirumah ini," ucap Zoya melihat suaminya terdiam tak ada jawaban, dia memilih pergi dari tempat itu, tapi Reiner mengikuti Zoya berjalan dari belakang.
Zoya berpikir suaminya mengikutinya dibelakang tapi bukan suaminya malah berjalan kearah kamarnya sendiri, Zoya cukup kepedean saat itu seperti orang pacaran saja tingkat kepedean harus di hilangkan kali ini mana mungkin suaminya peduli sama siapa kamu Zoya ingat suamimu sudah memiliki kekasih.
------------------------------------------------
Reiner Joe Notern.
Aku tahu sulit untuk Zoya menjalani hidup saat ini biarkan saja buat apa aku berpura-pura untuk peduli dengannya, hari ini seperti janjiku dengan Elie ingin menemaninya ke studio photo dia melakukan pemotretan pacarku seorang model majalah, sebagai pacar yang baik aku tentu aku harus memenuhi keinginannya. Kulihat Zoya sibuk ponsel di tangannya aku melewatinya tanpa bicara sepatah katapun dia sepertinya melihat kearahku.
Tidak perlu waktu lama sampailah di kediaman Elie aku disambut baik olehnya, dirumah ini dia tinggal sendirian, katanya kedua orangtua sudah tidak ada aku mempermasalahkan hal itu.
"Sudah siap sayang ayo kita berangkat." Ucapku menggandeng tangannya dibalas anggukan serta senyuman manis darinya aku sangat beruntung memiliki wanita baik dan cantik seperti pacarku ini.
Beberapa saat kemudian sampailah kami di tempat studio tersebut, seseorang menghampiri kami namanya Brian teman pacarku, kami sempat berkenalan saat itu.
"Sayang aku kesana sebentar ya kamu tunggu disini gak apa-apa kan?" ucap Elie meminta izin kepadaku.
"Baiklah sayang," ucapku.
Aku melihat Brian menatap tajam kearahku dan melihat pacarku dengan maksud lain, Elie berjalan bergandengan tangan Brian berjalan beriringan menuju tempat yang akan dijadikan pemotretan, apa maksudnya mereka apakah memang seperti itu bukankah pemotretan belum dimulai aku sempat kebingungan dengan mereka.
Elie sendiri sudah mulai melakukan pemotretan berbagai macam gaya di lakukan, aku melihat Brian menatap Elie tatapannya sangat aneh. Tidak berapa lama Elie sudah selesai dengan tugasnya dan menghampiriku. "Sayang kemana lagi kita aku sudah selesai?" ucap Elie bersandar di bahuku. "Kamu ingin kemana sayang?"
"Bagaimana kalau kita ke Mall aku ingin shopping baju untukku pakai pemotretan nanti sudah tidak banyak lagi sayang," ungkap Elie sembari berdiri dan menggandeng tanganku.
"Baiklah sayang ayo."
Tidak butuh waktu lama sampailah kami di Mall, kami memasukinya satu toko butik Elie sedang memilih baju di dalam aku hanya menunggu diluar tanpaku sadari mommyku datang dan menghampiriku.
"Son sedang apa disini menunggu istrimu ya, mana menantu Mommy apa sedang di dalam?" ucap Mommy aku sudah tidak tau harus jawab apa bagaimana kalau sempat mommy tau. Belum sempat ku jawab Elie datang menghampiriku.
"Sayang masuk yuk aku sudah pilihkan baju untukmu ayo coba dulu mungkin cocok," ucap Elie masih tidak sadar kalau ibuku berada di sampingku.
"Dasar kamu ya masih saja mengganggu anak saya dia ini sudah menikah kamu harus tahu diri dong dasar perusak rumah tangga orang! Tidak tahu malu kamu!" ucap Mommy geram seraya ingin memukul Elie untung saja sempat aku hentikan.
"Mommy sudah jangan buat ribut disini jangan memarahi Elie aku mencintainya Mommy tidak lihat semua orang sudah melihat kita."
"Maaf Tante saya tidak bermaksud mengganggu anak Tante maaf saya pamit dulu," Elie beranjak pergi dari tempat kami. "Bagus sadar diri kamu kalau kamu harus pergi disini saya muak melihat wajahmu."
"Mommy kenapa begitu aku mencintai dan Mommy tidak boleh begitu dengannya!"
"Kau membela perempuan itu daripada Mommy kamu son dasar perempuan tidak tahu diri gara-gara dia kamu jadi durhaka dengan Mommy son, Mommy tidak mau tahu hentikan hubungan kalian Mommy sudah kasih kamu istri yang baik, cantik dan pintar mengelola perusahaan mau jadi apa kamu dengan dia son?"
"Terserah Mommy saja aku pergi dulu Mommy." Aku pergi mengejar Elie, pasti sekarang perasaannya sangat sakit aku harus menemukan. "Sayang tunggu!" Aku melihatnya dan berlari menghampirinya.
"Apalagi Reiner mommymu sudah membuatku malu didepan banyak orang jangan mengejarku lagi kita hentikan saja hubungan ini!" ucap Elie yang sudah menangis.
"Tidak sayang aku pastikan kita akan menikah kamu sabar sebentar lagi perlahan kita akan menyakitkan mommy kau maukan menunggu aku sedikit lagi."
"Baiklah sayang aku akan sabar menunggumu" ucap Elie memeluk Reiner.
--------------------------------------
'Kau sudah termakan umpanku Reiner tunggu saja hingga kita menikah dan aku bisa menguasai semuanya' batin Elie. tanpa Reiner ketahui Elie tersenyum jahat dibalik tangisnya itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 241 Episodes
Comments
Meyty Daud
dasar ceritax bgus...tpi kata katax kurang mengigit.
2021-03-02
0
Maria Binawati
aku ndak rela zoe dgn reiner thor buat zoe pisah dgn reiner dan hidup dgn kevin biar reiner dihbsin hartanya oleh uler keket elie terus ditendang sama elie
2021-02-21
2
Maria Binawati
satukan zoe dgn kevin thor please zoe tingalkan reinet biar kapok biar jd gembel diplorotin wanita ular nikah aja dgn kevin hidup bahagia dgn kevin jijik reiner sdh celup2 dgn wanita jalang kau masih suci pilih kevin aja
2021-02-21
0