Jelita pulang ke rumahnya dengan bersungut-sungut ia melemparkan tasnya ke sembarang arah. Bahkan beberapa pelayan pun menjadi sasaran amukan jelita.
" Aku kan tadi minta jus, Mengapa jadi sari buah. Kalian bisa kerja nggak sih."
" Maaf Nona.Saya akan mengambilkan yang baru."
" Nggak usah aku sudah nggak mood."
Jelita kembali ke kamarnya dengan perasaan yang begitu kesal. Iya tidak terima dengan keputusan Adit yang ingin mengakhiri hubungannya. Pasalnya Jelita sudah memiliki angan-angan hidup berdampingan dengan Adit.
Sesampainya di kamar Jelita kembali membuat ulah. Iya melemparkan dan membanting semua barang-barang yang ada di kamar. Meja rias menjadi sasaran empuk. Ia memecahkan kaca meja tersebut dan menghamburkan semua alat make up yang berada di atas meja rias.
Di lantai bawah sang tuan rumah baru memasuki rumah. Iya mendengar suara barang yang dilempar di lantai atas.
" Ada apa?"
" Itu Tuan Nona Jelita lagi ngamuk."
" Ya sudah biarkan saja aku yang akan menanganinya."
" Baik Tuan."
Pria berusia sekitar 45 tahunan itu menaiki tangga lantai 2 satu persatu. Ia pun mengetuk pintu kamar putrinya.
Tok... Tok...tok...
" Kalian pergi aku nggak butuh kalian."
" Sayang..... Jelita..... ini papa nak."
Ceklek....
Jelita membuka pintu kamarnya Iya membiarkan sang ayah untuk masuk.
" Anak papa kenapa hmmmm Mengapa marah-marah?"
" Pah aku mau Adit jadi suamiku titik. Aku nggak bisa kehilangan Adit Pah. Aku sungguh-sungguh mencintai Adit. "
Sang papa terdiam lalu tersenyum. Ia mengusap kepala putrinya.
" Baiklah sayang Apapun yang kamu mau akan Papa kabulkan. Tidak ada yang tidak bisa dilakukan oleh juragan Karto."
Jelita tersenyum puas memang Papanya selalu menuruti apa yang dia mau.
" Terima kasih Papa. Papa memang paling baik sedunia. Jelita sayang papa."
" Tapi sayang, bukannya hubunganmu dengan pria itu baik baik saja. Mengapa tiba tiba kamu seperti ini."
Jelita mendengus kesal. Ia teringat lagi dengan penolakan Adit kepadanya.
" Huft.... Ini semua gara gara gadis kampungan itu. Entah apa yang menarik dari wanita kampung itu hingga membuat Adit sedikit berbeda."
" Bukannya Adit itu memnag playboy ya, dan selama ini kamu terima terima aja. Mungkin gadis itu hanya bagian dari mainanainanya."
Juragan Karto memang belum pernah ketemu Adit, tapi Jelita selalu menceritakan pemuda tersebut. Juragan Karto pun akhirnya menurunkan seorang mata mata untuk mengawasi pria yang disukai anak kesayangannya. Jadi Juragan Karto tahu bahwa Adit adalah sang Casanova.
" Kali ini beda pah. Aku merasa Adit benar benar tertarik gadis kampung itu."
Juragan Karto mengerutkan keningnya. Tampaknya sang putri telah melakukan penyelidikan sehingga ia begitu yakin.
" Mengapa kamu bisa begitu yakin?"
" Jelita meminta seseorang mengawasi Adit beberapa hari yang lalu. Dan akhirnya Jelita mendapatkan mendapatkan fakta Adit membantu membawa gadis itu ke rumah sakit, bahkan ia mencarikan rumah untuk gadis itu saat rumahnya digadaikan bapaknya karena terlilit hutang."
Juragan Karto mencerna setiap apa yang diucapkan oleh jelita. Apakah mimpi semacam kebetulan? Kebetulan pria yang disukai oleh Jelita mempunyai hubungan dengan seorang putri dari salah satu orang yang meminjam uangnya.
" Apakah gadis yang dibicarakan Jelita adalah anak dari Setyo. Aku akan mencari tahu dulu. Jika benar maka ini akan menarik." Juragan Karto bergumam pelan.
" Baiklah sayang, papa akan membuatmu bisa menikahi Adit."
Jelita tersenyum puas, ia bertekad bahwa dia tidak akan melepaskan Adit. Meskipun dia tahu Adit sering bermain dengan banyak wanita, tapi dia tidak akan mempermasalahkan itu. Saat ini yang dia tahu dan yang dia mau adalah Adit bisa menjadi suaminya. Tidak peduli bagaimanapun caranya dan apa yang harus dilakukan. Jelita akan membuat Adit bisa berada di sampingnya. Bahkan jika harus ia akan menyingkirkan orang-orang yang menurutnya mengganggu tujuannya.
🍀🍀🍀
Di tempat lain seorang pria Tengah kebingungan di rumahnya sendiri. Tidak ada orang, tidak ada makanan, dan juga tidak ada satupun yang bisa dia lakukan. Hah pria itu membuang nafasnya dengan kasar.
" Sekarang apa yang harus aku lakukan perutku sangat lapar. Ke mana mereka pergi Kenapa tidak kembali lagi. Apakah benar-benar mereka meninggalkanku. Apakah Widya benar-benar ingin menceraikan ku?"
Setyo hanya bisa mengusap-ngusap perutnya yang terasa lapar. Jika tidak ada anak dan istrinya dia juga bingung. Pasalnya selama ini anak dan istrinya lah yang memberi dia hidup.
" Brengsek.... Dasar sial... Huh... Kapan aku bisa hidup enak. Bisa punya banyak uang. Arggh....."
Setyo mengajak rambutnya dengan frustasi. Di dalam pikirannya hanyalah uang, uang, dan uang. Bahkan dia tidak khawatir sedikitpun terhadap anak dan istrinya. Dia bahkan tidak punya pemikiran terhadap anak istrinya. Oh iya di mana ya istriku, Apakah anakku baik-baik saja, Apakah mereka punya tempat tinggal?
Sungguh Setyo adalah suami dan ayah yang buruk.
Di tengah tengah rasa frustasinya, muncul seseorang dari balik pintu. Orang tersebut tersenyum devil menyaksikan Setyo yang dilanda kebingungan karena tidak memiliki apapun saat ini.
" Apa kau mau ku beri uang."
" Huft... Siapa yang malam malam begini bercanda dengan candaan yang tidak masuk akal."
" Oooh... Kalau tidak mau tidak masalah."
Setyo yang tadi belum menyadari siapa yang berbicara, akhirnya dia menengok ke belakang. Seryo terkejut melihat Juragan karto berdiri di depan pintu rumahnya malam-malam begini.
" Eeh... Juragan. Tadi juragan berbicara apa? Apakah tentang memberi saya uang?"
" Dasar brengsek, soal uang saja kamu gercep."
" Akan ku beri kamu 500 juta jika kamu bisa menikahkan ku dengan putrimu, bagaimana?"
Mendengar nominal uang yang begitu banyak membuat Setyo membelalakan matanya dan menelan saliva nya dengan susah payah.
" Tidak hanya itu, aku juga akan mengembalikan sertifikat rumahmu ini."
Setyo bertambah senang mendengar pernyataaan Juragan Karto. Ini benar benar angin segar buatnya.
" Baiklah juragan. Saya akan membuat Lia menikah dengan Juragan."
" Baik... Aku beri kamu tiga hari. Bawa anakmu itu kehadapanku jika tidak kau tidak akan mendapat sepeserpun dan kupastikan kau akan jadi gelandangan seumur hidup mu."
" Saya akan melakukannya dengan baik. Sesuai keinginan juragan."
Juragan Karto melenggang pergi meninggalkan Setyo yang tengah senang dengan janji sang Juragan. Setyo lalu menyusun rencana. Dia akan kembali memohon kepada Widya untuk kembali, seperti yang sudah sudah.
" Ya... Aku akan memohon mohon kepada Widya untuk memaafkanku. Bila perlu aku akan menangis dan bersimpuh dihadapan wanita kurang ajar itu. Aku yakin wanita itu akan menerimaku kembali. Hal itu pernah kulakukan dulu dan berhasil... Maka kali ini pasti akan berhasil juga hahaha...."
Setyo begitu yakin dengan rencananya. Ia akan menemui Widya dan anak anaknya besok pagi.
TBC
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 44 Episodes
Comments
komalia komalia
jelita mengawasi adiy juragan karto mengawasi adit,dan adit mengawasi lia jadi nya saling mengawasi dan ujung ujung nya yang saling mengawasi ketemu dan reonian deh
2024-09-08
0
Memyr 67
𝘀𝗲𝘁𝘆𝗼 𝗴𝗶𝗹𝗮. 𝗮𝗻𝗮𝗸𝗻𝘆𝗮 𝗺𝗮𝘂 𝗱𝗶𝗷𝘂𝗮𝗹 500 𝗷𝘂𝘁𝗮, 𝘁𝗲𝗿𝘂𝘀 𝘂𝗮𝗻𝗴𝗻𝘆𝗮 𝗺𝗮𝘂 𝗱𝗶𝗵𝗮𝗯𝗶𝘀𝗸𝗮𝗻 𝗱𝗶 𝗺𝗲𝗷𝗮 𝗷𝘂𝗱𝗶 𝗴𝗶𝘁𝘂? 𝗯𝗲𝗻𝗲𝗿 𝗯𝗲𝗻𝗲𝗿 𝗶𝗯𝗹𝗶𝘀 𝗶𝘁𝘂 𝗯𝗮𝗽𝗮𝗸𝗻𝘆𝗮 𝗹𝗶𝗮.
2024-08-05
0
Siti Nurjanah
itu angan" dlm mimpi mu pak
2024-02-27
0