Adit melenggang masuk menuju kantor. Dia melihat sekeliling mencoba mencari Lia, namun gadis itu benar benar sudah tidak terlihat sama sekali. Doto yang baru kembali dari kantin selepas sarapan sedikit melihat aneh ke arah bosnya yang celingak-celinguk seperti mencari sesuatu.
"Bos....!!!"
" Astagfirulllaah..... Sialan kau Dot. Jantungku bisa beneran copot ini."
"Eh... Tumben nyebut, kesambet jin sholih dimana tadi sebelum ke kantor?"
" Brengsek koe Dot. Memang asisten lucknut. Seneng bener ngledekin."
" Habisnya kayak lagi nyari sesuatu. Nyari apa sih."
" Nyari jin cantik."
" Eh....."
Adit melenggang menuju lift meninggalkan Doto yang masih bengong mendapat jawaban ngasal Adit.
" Bos tunggu.....!!"
Doto berlari menyusul Adit. Ia pun berhasil memasuki lift dengan nafas terengah engah.
Keduanya mengobrol santai membicarakan pekerjaan selama di dalam lift. Doto sebagai asisten Adit sudah sangat mengerti luar dalam Adit. Adit yang seorang casanova namun sangat profesional dalam bekerja.
Tring....
Pintu lift terbuka. Di sana sudah ada Bagas sang sekertaris. Bukan tanpa alasan Adit memilih seorang laki laki sebagai sekertaris. Adit tidak ingin tergoda. Jika sekertarisnya wanita kemungkinan besar ia akan bisa memakannya karena akan sering berkesempatan berdua duaan. Jadi Adit memilih cara paling aman.
" Bos...."
" Eh Gas... Ngapain kamu udah berdiri depan lift gini." Doto bertanya menyelidik.
" Anu ... Itu... Pak.... Gaswat... Eh gawat."
Adit memicingkan matanya. Ia melihat Bagas yang terus melirik ke ruangan Adit.
" Huft.... Siapa yang datang?" Sepertinya Adit sudah tahu apa yang akan Bagas sampaikan.
" Itu pak Adit.. Ada non Reni dan non Tasya."
Adit mengernyitkan keningnya, ia sedikit bingung siapa mereka berdua itu.
" Reni dan Tasya? Siapa Dot?"
" Huft.... Tasya itu perempuan yang waktu itu ketemu di Star Club kalau Tasya 2 minggu lalu ketemu saat bos lagi main golf sama klient."
" Oooh.... Dot...urus. Aku mau ke kantin aja dulu. Males ketemu mereka."
Adit kembali masuk ke lIft. Ia tengah malas menghadapi kedua wanita itu saat ini. Doto yang melihat Adit sudah menghilang di dalam lift hanya membuang nafasnya kasar. Saat dihadapkan dengan hal ini lah terkadang membuat Doto begitu kesal terhadap bosnya.
" Jadi pak Doto, bagaimana ini. Mereka berdua dari tadi ribut terus?"
" Sudah kembali lah bekerja. Biar aku yang membereskan."
" Baik pak."
Bagus berlari menuju meja kerjanya kembali. Huftt.... Ngeri banget lihat cewe cewe berebutan si bos. Hiiih... Serem. Bagus bermonolog sambil bergidik.
Doto berdiri tepat di depan pintu ruangan Adit. Ia mengambil nafasnya dalam dan membuangnya perlahan.
Cekleek....
" Nona nona.....!"
Doto membelalakkan matanya. Pasalnya di dalam ruangan tersebut kedua wanita itu tengah saling menjambak rambut dan masih beradu mulut. Kedatangan Doto pun tidak di sadari oleh keduanya.
" Heh sialan... Dasar wanita jal*ng bisa bisanya kau menggoda kekasihku." Ucap wanita berambut sebahu berpakaian seksi dengan kulit putih mulus yang memiliki nama Tasya.
" Apa... Dasar tidak tahu malu, aku yakin kau hanya seorang caddy girl simpanan om om." Balas seorang wanita berambut panjang sepinggang dengan pakaian tak kalah seksi. Baju yang dipakai menunjukkan bentuk tubuhnya. kedua aset dadanya terlihat menyembul karena belahan dada yang begitu rendah. Wanita tersebut bernama Reni.
" Sialan brengsek... Aku akan mencabut rambutmu dari kepalamu."
" Arghh.... Dasar murahan... Lepaskan... !!"
Adu mulut dan saling tarik rambut pun berlangsung beberapa saat. Doto hanya menonton kejadiantersebut. Namun lama lama dia muak juga.
" No-na...no-na....!!!"
Kali ini Doto berteriak sehingga membuat kedua wanita seksi itu berhenti dan melepaskan tangan mereka masing masing. Keduanya merapikan rambut dan baju ynag berantakan.
" Ekhem... Maaf sebelumnya tapi lebih baik nona nona pulang terlebih dahulu karena Bos Adit tidak berangkat ke kantor hari ini."
" Adit sayangku kenapa apakah dia sakit." Tanya Reni.
" Pacarku ada apa, kenapa tidak berangkat kerja. Padahal aku pagi pagi sudah memasakkan sarapan untuknya." Ucap Tasya.
" Cih... Dasar penjilat."
" Heh... Emangnya situ enggak."
Doto menghembuskan nafasnya kasar. Dia sangat benci di situasi seperti ini. Arggggg bos Adittt, aku sungguh sebal kalo ngurusin wanita wanita budak cinta mu ini, Doto berteriak dalam hatinya.
" Maaf nona nona... Silahkan pulang sekarang. Nanti akan saya sampaikan kedatangan anda berdua."
Mau tidak mau kedua wanita itu meninggalkan ruangan Adit. Mereka kedua berjalan keluar dengan wajah kecewa.
Wanita yang bernama Reni dan Tasya itu pun sampai di lobby. Saat mereka berdua keluar dari lift Adit juga berada di lobby. Ia oun mencari tempat sembunyi.
" Sial... Kenapa mereka tidak langsung pergi sih. Brengsek. Malah ngobrol lagi di resepsionis."
Adit yang bersembunyi di balik bak sampah besar milik OB hanya bisa berdiam disana tidak bergerak sama sekali.
" Loh... Pak Adit ngapain di sini."
" Eh Lia beruntung kamu datang."
Adit pun berjalan ke arah Lia berdiri dan bersembunyi di belakang punggung Lia. Ia menjadi kan tubuh Lia sebagai tameng.
" Lia... Ayo jalan."
Adit memegang kedua lengan Lia dengan kedua tangannya. Ia menyembunyikan kedua kepalanya di belakang kepala Lia. Perbedaan tinggi badan mereka membuat Adit harus menunduk agar wajahnya tidak terlihat.
" Pak ... Pak Adit kenapa sih. Kayak lagi dikejar-kejar orang."
" Tuh... Ada dua bebek. Kalau tertangkap mereka habis aku disosor nanti."
Lia masih mencerna perkataan Adit hingga dia melihat dua orang wanita cantik berpakaian seksi. Lia pun hanya menggelengkan kepalanya menyadari tingkah absrud presdir nya itu.
Sedangkan ob tadi yang melihat Adit sedikit terbengong. Pasalnya Adit tidak pernah berbicara akrab dengan karyawannya.
TBC
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 44 Episodes
Comments
Ari Ani
dasar Presdir somplak🤣
2024-11-09
0
🌸ReeN🌸
kepalanya kali thor bukan kedua kepalanya...serem amat adit punya 2 kepala 😁😁
2024-01-30
0
Wanti Suswanti
tak kira tadi bebek beneran yg ngejar Adit eh malah gak taunya bebek jelmaan..ada2 si Adit...
2023-11-15
1