CI 02- Membenci Model Karena Masa Lalu

Kota J tepat pukul 08.00, Adit dan Doto sudah berada di kantor JD Advertising. Dimana perusahaan tersebut adalah sebuah perusahaan dibawah naungan JD Grup. Sekarang ini Rama Hadyan Joyodiningrat lah sebagai CEO nya. Adit sendiri adalah sepupu Rama dari pihak ibu. Ayah Adit yang bernama Aji Bratasena adalah adik dari Ayu Bratasena.

Namun bukan karena dia adalah anak dari Aji dan sepupu dari Rama terus menjadikannya presdir begitu saja. Adit sendiri adalah anak yang cerdas, dia lulus kuliah di Universitas Nusantara dengan gelar Cumlaude dan memiliki IPK 3.95 nyaris sempurna.

Kemampuan Bisnis yang dimilikinya juga tidak sembarangan. Sebelum menjadi presdir terlebih dulu dia menjadi asisten sang ayah. Selama setahun, ya hanya setahun Adit bisa membuat terobosan terobosan baru untuk JD Advertising. sehingga membuatnya diangkat menjadi presdir di usianya yang baru 23 tahun karena kesehatan sang ayah yang mulai menurun.

" Bos, hari ini ada meeting dengan para model kontrak baru. Model model ini yang akan menjadi model di beberapa iklan yang akan kita buat untuk klien klien kita nantinya."

" Jam berapa Dot meetingnya."

" Sekitar jam 10 bos."

" Hokeee.... Sekarang ayo kita makan dulu. Masih ada waktu sejam an lah buat sarapan santai."

" Mau delivery atau kita keluar atau kantin?"

" Kanten wae lah Dot, cedak ( deket)."

"Asiaaaap bos..."

Adit dan Doto berjalan menuju kantin beberapa karyawan yang melihat Adit masih saja terpesona dengan ketampanan presdir mereka.

Tapi jika dipikir pikir siapa yang tidak terpesona, Adit dengan tinggi mencapai 185 cm terlihat begitu sempurna. Kaki jenjangnya yang berjalan layaknya model catwalk. Bahkan Adit tak kalah menawannya dengan model pria yang bekerja di bawah perusahaannya. Kulit putih, tatapan mata tajam dan rambut hitam pekat tampak menambah karisma sang presdir.

Meskipun begitu di perusahaan Adit terkenal sebagai presdir yang dingin dan pelit senyum bahkan terkesan datar. Tapi hal itu malah menjadi daya tarik nya.

" Mas... Masih ada apa untuk sarapan kali ini?"

" Anu mas Doto tinggal soto ayam."

" Masih ada perkedel dan telur puyuhnya nggak?"

" Masih mas..."

" Oke... Itu wae ya. Sttt jangan lama lama bos udah laper. Bikin 2 ya. Sama teh panas."

Doto kembali ke tempat duduk di sebelah Adit. Soal makan Adit tidak pemilih, jadi terserah Doto saja mau pesan apa.

Tring....

Sebuah pesan masuk ke ponsel Adit dan ia langsung membukanya.

"Hai... Aku Cellica. Simpan ini nomerku ya."

Adit hanya sepintas membacanya. Iq pun langsung menaruh ponselnya kembali di saku jas nya.

" Dilihat dilihat bos?"

" Males. Cewek yang semalem."

" Oh...."

Doto hanya ber oh ria. Tak lama soto pesanannya pun datang. Mereka memakan dengan lahap karena memang mereka belum sarapan setelah sampai dari perjalanan dinas.

🍀🍀🍀

Di ruangannya Adit tengah sibuk memeriksa beberapa berkas tentang data beberapa model yang akan bekerja sama dengan perusahaanya. Data tersebut merupakan CV lengkap dengan foto close up para model.

" Apa ada yang membuatmu tertarik bos."

"Tck... Dot... Kamu tau sendiri aku paling anti dan alergi sama yang namanya model. Menurutku mereka semua memuakan."

" Tapi kan cantik bos."

" Heleh... Cantik apanya. Lagian percuma juga cantik kalau ujung ujungnya... Ah... Sudahlah... Nggak usah ngomongin yang begitu."

Doto terdiam, jika Adit dalam suasana hati seperti itu tandanya ia sedang benar benar tidak mau membahas lagi tentang para model tersebut.

Adit mengepalkan erat tangannya dan menggretakkan gigi giginya. Ia bergumam pelan, " Brengsek... Sialan. Model jal*ng!!!

Ingatannya kembali saat dia masih berusia 16 tahun. Waktu itu di masih duduk di bangku SMA tepatnya kelas 1. Adit remaja yang kala itu tidak ada pelajaran sekolah karena sudah selesai ujian semester langsung pulang ke rumah dengan menaiki ojek online.

Sesampainya di gerbang rumah ia melihat sebuah mobil terparkir di depan rumahnya. Ia pikir ayahnya sudah pulang dari kantor tapi saat dilihat lagi ternyata mobil itu bukan milik sang ayah.

Tiba tiba Jantung Adit berdetak kencang ada perasaan aneh di dadanya. Ia berjalan pelan menuju kedalam rumah. Dia tidak melihat seorang pun di sana. Mbok Nah sang art juga tidak ada.

Adit pun mencoba acuh ia berjalan menuju kamarnya di lantai dua. Entah mengapa ia merasa harus berjalan sangat pelan.

Tak...tak...tak...

Adit menaiki tangga langsung dua anak tangga sekali melangkah. Ketika tiba di depan pintu kamar orangtuanya ia mendengar suara suara aneh di sana. Seperti suara dua orang wanita dan pria.

" Itu suara ibu tapi sama siapa? Terus apa yang mereka lakukan di kamar pagi pagi begini." Adit bergumam pelan. Ia pun memberanikan diri menempelkan telinganya ke pintu.

" Akh.... Sayang. Meskipun kamu sudah punya anak kamu tetap luar biasa. Ini masib terasa sempit."

" Apa kau puas honey."

" Tentu saja.. Argh.... Kau sungguh luar biasa. "

" Kau juga."

Adit menganga mendengar pembicaraan dua orang di dalam kamar itu. Adit pun berinisiatif mengintip dari lubang kunci. Nafasnya beradu, jantungnya berdetak kencang dan dadanya terasa sangat sesak. Betapa terkejutnya Adit saat melihat ibunya tengah berada dia atas tubuh seorang pria. Mereka sama sama telanj*ng. Dan Adit bisa melihat jelas bahwa pria itu bukanlah ayahnya.

Adit terjatuh, kakinya terasa begitu lemas. Tanpa terasa air matanya luruh. Ia pun mundur dari sana dan berlari menuruni tangga. Ia berlari sekencang mungkin keluar dari rumah.

Adit berhenti ia berteriak kencang lalu menangis.

"Arghhhh......!!!!! Hu hu hu. Kenapa kenapa ibu tega terhadap ayah.. Kenapa!!! Arghhhh!!!"

Adit terjatuh di tanah. Ia benar benar tak habis pikir ibunya bisa melakukan hal tercela itu di rumah, bahkan di kamar pribadi ayah nya.

Adit tahu ibunya adalah seorang model profesional. Namun tak seorang pun tahu kalau Adit adalah anaknya. Revina Angel di usianya yang ke 36 tahun ia masih laris sebagai model baik model catwalk ataupun model produk. Revina bahkan masuk dalam jajaran model kelas atas. Karena alasan itulah dia tidak mau mengungkapkan kehidupan pribadinya.

Adit sangat geram, ia begitu marah. Selama ini ayahnya selalu membiarkan ibunya untuk berkarir namun sepertinya ibunya itu tidak pernah puas. Sejak saat itu Adit membenci semua model wanita yang menurutnya kelakuannya sama dengan ibunya. Dan sejak saat itu pulalah Adit menjadikan wanita sebagai mainannya.

" Bos.... Bos...."

" Eh... Apa.. Sorry."

Adit tersadar dari lamunannya. Tanpa sadar air matanya sudah merembes ke pipinya. Ia pun dengan cepat menghapusnya.

" Sudah waktunya meeting bos."

" Oh ... Ok... Mari bekerja!!"

TBC

Hay Readers... Jumpa lagi dengan otor IAS ya. Kali ini Othor buat cerita tentang babang tamfan kita yakni babang Adit. Di sini bener bener akan diceritain kisah Adit yang CASANOVA. Boleh lah diitung nanti berapa wanita wanitanya Adit hehehe.

Jadi terus ikutin kisah si casanova ini ya, kawal sampe ketemu pawangnya. Jangan lupa like, kome, dan tambahkan ke favorit. Terimakasih untuk dukungannya, matursuwun.

Terpopuler

Comments

Yus Nita

Yus Nita

Adit yg malang.

2025-03-11

0

Mak mak doyan novel

Mak mak doyan novel

kok aku jadi penasaran antara CEO dan Presdir itu tinggian mana jabatannya?

2024-02-21

2

🌸ReeN🌸

🌸ReeN🌸

kasihan adit, liat ibunya selinguhin ayahnya....pasti trauma berat adit nya

2024-01-30

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!