Happy Reading.
Kenan tersenyum lebar ketika melihat wajah cantik Dea yang sepertinya sudah siap untuk tidur.
"Apa aku terlalu malam datang kesini?"
"Sebenarnya apa yang lo mau, cepat katakan, gue nggak ada waktu lama buat meladeni orang yang enggak penting," Dea mengambil es krim korneto itu dan berjalan masuk kedalam.
Kenan sempat tertegun, ketika beberapa detik kemudian dia tersadar dan melangkahkan kakinya masuk ke dalam apartemen Dea. Meskipun menjawab dengan ketus tapi Kenan malah semakin suka.
'Apakah Dea memperbolehkan ku masuk? Tuhan, itu artinya dia udah luluh?'
Kenan bersorak gembira didalam hatinya, senyum yang sejak tadi menghiasi bibirnya semakin mengembang.
Ah, kenapa sekarang dia sudah seperti remaja yang tengah kasmaran, memiliki wanita yang dicintai tanpa harus memikirkan perasaan wanita lain seperti dulu.
Sungguh dia merasa sangat bodoh di masa lalu.
"Eits, Siapa yang nyuruh lo masuk?" Dea berbalik menatap Kenan dengan tatapan tajam ketika menyadari jika pria itu mengikutinya masuk ke dalam.
"Kamu 'kan? aku cuma ngikutin kamu, De!"
"Ck, gue cuma mau menaruh es krim ini di kulkas, kasian kalau meleleh!" jawab Dea meneruskan langkah hanya ke arah dapur kan meletakkan es krim korneto nya di freezer. "Gue nggak nyuruh lo masuk!"
Kenan berhenti dan menatap lurus Dea yang malam ini memakai jaket untuk menutupi piyama tidurnya. Melihat bagian bawahnya adalah piyama berbahan satin lembut yang hanya memakai tali spaghetti di bagian bahu.
Kenan tahu itu karena dia sudah pernah merasakan menikah, pria itu bisa menebak karena Tasya memiliki banyak macam piyama seperti itu.
Huh, mengingat wanita itu lagi membuat darah Kenan terasa mendidih, sungguh tidak pernah menyangka jika Tasya berbuat licik padanya.
Mungkin jika Tasya tidak pernah menjebaknya, dia pasti akan menikah dengan Dea Amelia. Wanita yang saat ini berdiri didepannya.
"Apa lo lihat-lihat!!" seruan Dea menyadarkan Kenan dari lamunannya.
"Lo cantik, kenapa jaketnya nggak dilepas? apa lo nggak kepanasan?" ucap Kenan berusaha bersikap biasa.
"Baru nyadar kalau gue cantik? cantikan mana sama Tasya?" Dea memang sengaja menyindirnya.
Entah kenapa dia masih saja merasa kesal dengan Kenan meskipun pria itu sudah memberikan penjelasan tadi. Menurutnya itu sama sekali tidak sebanding dengan sakit hatinya selama ini yang di sebabkan oleh Kenan dan Tasya.
Kenan mengeraskan rahangnya ketiia Dea membawa nama Tasya di antara mereka, sungguh Kenan sudah sangat membenci nama dari wanita yang telah menjadi istrinya selama Lima tahun ini.
"Dari dulu kamu cantik, setelah dewasa tambah cantik dan mempesona," Kenan berjalan mendekat ke arah Dea.
Tatapan Kenan membuat Dea hanyut ke dalam nya. Seakan merasa terhipnotis karena Dea hanya mematung ditempatnya kala Kenan sudah berdiri dengan jarak setengah meter di depannya.
"De, gue cinta sama elo, gue sayang banget, gue gak mau jauh dari lo lagi, pliss, jangan tinggalin gue, karena gue akan menjadi orang bodoh ketika kamu tinggal!" bisik Kenan tepan didepan wajah Dea.
Mata Dea membola ketika dia sadar jika Kenan sudah hampir menciumnya, terpaan nafas hangat pria itu membuat seluruh sarafnya merinding.
"Jangan, Kenan!! kenapa lo suka banget nyium orang sesuka hati tanpa permisi!!" Dea berhasil mendorong tubuh Kenan dengan kedua telapak tangannya. Bahkan dia mengerahkan seluruh tenaga nya untuk mendorong dada bidang lelaki itu.
"Berarti kalau permisi dulu, bolek 'kan?" Kenan tersenyum lebar, membuat Dea merasakan debaran di jantung nya semakin hebat.
"Hei Bung, anda siapanya saya hingga anda merasa jika boleh mencium saya seperti itu, kita ini tidak terlalu dekat, paham!!" senyum di wajah Kenan menghilang ketika mendengar Dea mengatakan seperti itu.
Tapi sedetik kemudian pria itu tersenyum kembali, dia sudah berjanji pada Dea dan dirinya sendiri, jika mulai saat ini dia akan berusaha membuat Dea jatuh cinta padanya lagi.
'Izinkan gue ngejar lo, Dea!'
Dea melengos pergi dari hadapan Kenan, tapi tubuhnya langsung membeku ketika Kenan berucap.
"Kamu adalah calon istriku, jadi udah sewajarnya 'kan kalau aku minta cium," Dea memutar bola, kali ini tangan terkepal erat.
"Maaf ya Bapak Kenan yang terhormat, apakah anda akan melakukan poligami?" Dea benar-benar harus mengatur emosinya saat ini.
Pertanyaan Dea membuat Kenan tersenyum lembut, "udah duda ini, bentar lagi di sahkan!"
"Tapi maaf, saya nggak mau sama duda, maunya yang masih sama-sama orisinil, belum pernah gitu-gituan!" sarkas Dea membuat mata Kenan menggelap.
Pria itu harus bisa meredam emosinya karena Dea benar-benar membuat nya seakan dia pria rendah dengan status duda.
Dea sendiri langsung merasa bersalah karena mengucapkan kata-kata seperti itu, walaupun bagaimanapun, dunia tidak bisa di putar balik, status Kenan memang bukan perjaka lagi, tapi Dea juga tidak berhak menghakimi Kenan yang sekarang sudah menjadi duda.
"Dea, aku tahu kamu marah sama aku dan meluapkan semua kemarahan mu, aku akan ngerti, tapi biar bagaimanapun aku juga punya hati, apa kamu pikir aku tidak sakit setiap mengingat semuanya, apa yang telah terjadi di antara kita, dan juga setelah kamu pergi, aku sakit hati De, tapi biar bagaimanapun status duda lebih terhormat daripada pria yang sudah beristri tapi mengejar cinta pertamanya kembali!"
Bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 23 Episodes
Comments
Yati Rosmiyati
duda lebih berpengalaman de😁
2023-03-29
0
Puja Kesuma
biar duda tp ganteng dee...klo kau gk mau ntar di sambar author lho kenannya😁😁😁
2023-01-15
2
Maharani 94
lanjutt
2023-01-12
0