Chapter 10

Happy Reading.

Beberapa hari sebelumnya ...

Kenan menatap layar laptopnya dengan tatapan tajam, layar itu sedang menayangkan beberapa adegan di masa lalu.

Di mana dirinya dan Vincent menghadiri pesta ulang tahun salah satu sepupunya di Bali. Kenan memang menyuruh orang suruhan nya untuk menyelidiki kejadian Lima tahun yang lalu di sebuah Hotel tempat acara pesta ulang tahun itu diselenggarakan.

Karena menurut Kenan, Tasya menggumamkan nama Vincent dan setahu Kenan, Vincent dan Tasya pertama kali bertemu ialah di Bali.

Itu juga awal Kenan bertemu kembali dengan Tasya setelah dua tahun mereka tidak bertemu setelah mereka putus.

Serentetan kejadian demi kejadian setelah malam pesta ulang tahun sepupu Kenan dan ditemukan rekaman cctv di mana Vincent masuk ke dalam sebuah kamar yang sebelumnya dimasuki oleh Tasya.

Kejadian beralih beberapa jam kemudian dimana Tasya nampak keluar dengan keadaan yang tidak baik-baik saja, dengan raut wajah memerah seperti emosi. Bahkan ada jejak air mata di wajahnya.

"Sepertinya Nyonya Tasya salah sasaran, tuan." Kenan mengerutkan keningnya menatap orang yang dia suruh menyewa hacker untuk mencari data dan informasi Lima tahun yang lalu itu.

"Maksudmu?" tanya Kenan.

"Anda lihat rekaman nomor 0211 ini, di sini sepertinya Nyonya Tasya meminta seseorang untuk memberikan minuman dan ada sebuah tulisan di bawah minuman itu," jelas pria tersebut. "Dan minuman itu ditujukan pada anda, tapi orang itu salah memberikan."

"Jadi maksudnya, sebenarnya minuman itu untuk ku, tapi malah Vincent yang mendapatkan nya?"

"Iya, benar tuan, jadi sebenarnya Nyonya Tasya ingin menjebak anda dengan obat, dan di kamar hotel itu juga ada lilin yang bisa membuat orang yang menghirup nya berhasrat tinggi!"

"Tasya melakukan itu dan salah sasaran!! Ternyata dia perempuan yang licik!!" Kenan mengepalkan tangannya dengan rahang yang mengeras.

"Masih banyak lagi yang belum anda ketahui, tuan, termasuk dengan Nyonya Tasya yang hamil dan menggugurkan kandungan nya di Klinik Medikal Husada, dengan salah satu dokter yang kenal dengan Dokter Dea, Tuan."

Deg!!

"Hamil? Keguguran?? Apa itu anakku?"

"Saya bisa pastikan jika itu bukanlah anak tuan, melainkan anak tuan Vincent," Kenan melotot tidak percaya.

Sungguh sudah berapa banyak rahasia yang dia tidak ketahui tentang Tasya dan Vincent, yang jelas Kenan berasa seperti orang bodoh yang gampang dibodohi oleh dua orang itu.

"Jadi?"

"Jadi inti dari semua ini adalah nyonya Tasya yang telah memainkan berbagai trik licik untuk bisa mendapatkan anda, karena dia juga yang menjebak anda dua bulan setelah dia menggugurkan kandungannya waktu itu."

"Brengsekk, wanita itu benar-benar ular betina yang berbisa!!"

****

Tasya kalang kabut mendengar ucapan Kenan yang akan menceraikannya, bahkan suaminya itu sudah membawa surat dari pengadilan untuk segera ditangani, dan yang lebih mengejutkan Kenan sudah menandatangani terlebih dahulu surat perceraian tersebut.

"Tidak, sayang! Aku bisa jelaskan semuanya, tolong jangan ceraikan aku! aku benar-benar nggak bisa hidup tanpamu, aku sangat mencintaimu, Kenan!!" Tasya berusaha meraih tangan suaminya tetapi langsung ditepis begitu saja oleh Kenan.

"Sudah cukup Tasya! kebusukan mu sudah terbongkar semuanya dan aku mempunyai semua bukti yang akan kubawa ke pengadilan agar proses perceraian ini bisa terjadi dengan mudah!"

"TIDAK!! AKU TIDAK MAU BERCERAI!!"

Kenan menjauh ketika Tasya lagi-lagi mendekat dan ingin memeluknya, pria itu sudah merasa sangat jijik dengan wanita yang hampir 5 tahun ini menemaninya.

Meskipun dia belum mencintai Tasya, tetapi Kenan sudah menyerahkan semua perasaannya hanya agar rumah tangga mereka bisa lebih harmonis.

Sejak awal menikah dengan wanita itu, Kenan memang belum rela, apalagi di hatinya masih tertulis nama Dea Amelia.

Namun, kenyataannya dia tidak pernah bisa menemukan Dea bahkan sampai Lima tahun berlalu, mungkin Dea memang bukan jodohnya, hanya itu yang bisa membuat Kenan menerima Tasya.

Hanya karena Kenan merasa bersalah telah mengambil kesucian dari wanita yang saat ini sudah menjadi istrinya itu.

Tetapi kenyataannya dia bohongi habis-habisan oleh Tasya, bahkan noda merah di sprei itu, Tasya memakai pewarna makanan agar terlihat sempurna.

"Malam ini kamu ku talak Tasya Arsila!"

"Tidak, Kenan!! Jangan lakukan ini!! Tasya berteriak, menjerit dan menangis sejadinya daat Kenan telah menjatuhkan talak untuknya.

"Selama 5 tahun ini aku terbelenggu dan merasa bersalah karena telah merebut kesucianmu, tetapi ternyata kamu sudah pernah menggugurkan kandungan, bukan?" Tasya membelalakkan matanya tidak percaya jika Kenan telah mengetahui semua rahasianya.

Kenan langsung pergi meninggalkan Tasya dengan segala kekecewaannya, sedangkan wanita itu langsung merosot ke lantai, ambruk begitu saja sambil berderai air mata.

Sungguh tidak pernah dia sangka jika semua rahasianya akan terbongkar secepat ini.

Bersambung

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***