Chapter 14

Happy Reading.

"De, please! Dengerin semuanya, terserah setelah ini lo tetep benci gue, marah sama gue, terserah, tapi tolong lo mau nyimak cerita masa lalu kita, dimana ada banyak kesalahpahaman yang terjadi," bujuk Kenan dengan wajah yang memelas.

Dea melihat kesungguhan dimata pria tampan ini, apakah yang akan diucapkan Kenan masih menjadi urusannya?

"Lalu, apa hubungannya sama gue setelah lo cerita, gak ada 'kan?" bagi Dea, cinta Kenan telah usai meskipun masih ada sedikit tersimpan rasa dihatinya.

Tapi Dea tetap tidak mau harus berurusan dengan orang ini lagi. Dea membencinya, apalagi setelah waktu itu, Kenan juga mengatakan hal yang membuatnya begitu sakit.

'Selama ini lo tuh udah gue anggap sebagai adik, gak lebih De, sory!'

Kenan yang melihat Dea hanya diam saja mengartikan bahwa wanita itu memperbolehkannya.

"Lo tau kenapa dulu gue nolak lo?" tanya Kenan dengan mata hitam nya menatap sendu tepat kedalam bola mata wanita ini.

Dea hanya diam, tanpa menggeleng atau mengangguk, tapi matanya juga menatap Kenan dengan berbagai macam emosi dalamnya.

Entah kenapa ketika Kenan mengingatkan hal itu, rasa sakit menghujam hatinya kembali hadir.

"Dulu gue sama Tasya udah dijodohin sejak masih kecil, dan resmi bertunangan waktu kita masih kelas 1 SMA, dulu gue menganggap bahwa Tasya memang jodoh gue, karena sejak kecil kita sudah bersama, gue sayang sama dia meski gak cinta," ujar Kenan.

'Gak cinta? gak salah dengar kan? tapi kabarnya dia cinta banget sama kekasihnya itu, loh!'

Dea masih diam, tapi sekarang matanya menatap ke arah jendela, tidak lagi menatap wajah Kenan, karena mendengarnya menceritakan kisahnya dengan Tasya masih saja membuatnya kecewa.

Dea paham bahwa di sini Kenan sama sekali tidak bersalah, Kenan berhak menolak cintanya, dia juga tahu hal itu. Tapi entah kenapa ada rasa tidak terima di sisi hatinya yang paling dalam ketika Kenan menolak cintanya.

Padahal jelas selama ini sikap pria itu sangat perhatian, membuatnya begitu disayang, lagi-lagi dia merasa sangat egois karena ingin memiliki Kenan yang memang hanya menganggapnya sebagai adik.

Sepertinya Dea memang harus belajar untuk ikhlas dan tidak menaruh dendam meskipun itu sangat sulit.

"Jujur, gue seneng banget dulu kita pernah saling dekat, sejak semua orang tahu gue bertunangan dengan Tasya, tidak ada lagi gadis yang mau temenan sama gua karena mereka tidak mau dicap pelakor oleh Tasya," kali ini Dea langsung menoleh menatap Kenan dengan kening yang mengkerut.

Kenan tersenyum ketika Dea teralihkan oleh kata-katanya itu.

"Tapi ada satu junior gue di klub basket yang baik banget, dan dia nggak pernah merasa canggung bersahabat sama gue," Kenan tersenyum tulus menatap Dea, "itu elu De, dan gue seneng banget waktu itu, saking senangnya gue bisa deket sama lo, kadang-kadang gue sampe merasa kita ini udah seperti kakak adik," Dea tersenyum kecut mendengar hal itu.

"Ya, gue juga tahu, lo udah pernah bilang juga, jadi inti dari cerita lo apa? di sudut mananya ada salah paham, gak ada Kenan!! sejak awal gue yang salah karena jatuh cinta sama lo dan gue yang Cinta sendiri di sini!"

'Emang brengsekk lo Ken!! kalau lo anggap gue sebagai adik, buat apa lu cium gue kemarin?' Dea hanya bisa menjerit dalam hati, tidak berani mengungkapkan langsung.

Kekecewaan nya sudah sangat mendominasi sekarang. "Sekarang sebaiknya lo pergi dan gue juga harus pulang, gue capek ingin istirahat!"

"Bentar, De! belum selesai!" Kenan menarik tangan Dea, dengan isyarat dia menggelengkan kepalanya nyuruh dia dulu kembali.

"Jangan salah paham dulu, udah cukup selama 10 tahun ini aku merasa menyesal dan sangat bersalah padamu, setelah hari kelulusan gue nggak bisa nemuin lo lagi, di saat itu hari-hari gue terpuruk karena kangen berat sama lo, De! gue jadi yakin kalau selama ini sebenarnya gue udah jatuh cinta sama lo," jelas Kenan.

*****

Vincent memukul meja yang ada dihadapannya, kemarahannya memuncak saat melihat Tasya didepannya hanya menangis.

"Gue beneran gak bilang apa-apa sama Kenan, apa menurut lo gue segila itu sampai gue ngebocorin rahasia sebesar itu sama suami gue sendiri!!" seru Tasya dengan emosi yang memuncak. Air matanya sudah mengalir deras.

"Terus dari mana Kenan tahu semua itu?" tanya Vincent, sejak dari rumah sakit itu dia merasa begitu takut jika Kenan sampai melaporkannya ke polisi.

Tapi yang lebih dia takutkan adalah kebencian Dea, wanita yang sangat dicintainya.

"Ya, mana gue tahu, gue juga pusing banget!! Kenan malah nyeraiin gue dan udah ngasih surat perceraian dari pengadilan agama, hiks!!"

"Ah, lo malah nangis mulu!! semua ini salah lo kalau sampai gue di tangkap, gue gak akan tinggal diam buat bikin lo semakin hancur!!" tunjuk Vincent pada Tasya.

Bersambung.

Terpopuler

Comments

Endang Oke

Endang Oke

ogah amat, kenan bekas tasya sdh dipakai tasya selama 10 thn.
punya kenan udh hitam kaya aranggg. sdh kapalan di kepala bawah kenan.sdh berjengger tuh kulit juniornya.
coba hitung sdh berapa ribu kali dia masuk sarang tasya. klu seminggu 2 x setahun 2x 52 minggu= 104 x di kali 10 thn. sdh 1.004 x kenan nyosor sama tasya.
geli ah, jijikkkkk.najis.kaya engga ada laki2 aja.
cari yg msh perjaka! msh mulus.blom hitam legam kaya aranggggg. blom kapalan. blom berjengger

2024-01-15

0

Puja Kesuma

Puja Kesuma

dee dengrin tuh pengakuan cinta kenan

2023-01-06

1

Puja Kesuma

Puja Kesuma

yg salah kalian dua sekongkol menjebak kenan... udah tau tasya pernah hamil anakmu hrsnya kau cerita ke kenan sebelum kenan dijebak tasya vincent...

2023-01-06

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!